NovelToon NovelToon
Hilal Untuk Halal

Hilal Untuk Halal

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Percintaan Konglomerat / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni
Popularitas:6.5k
Nilai: 5
Nama Author: emha albana

Kisah cinta Halalillah dan Hilal dimulai dari sebuah rumah tahfidz, mereka memilih menjadi Volunteer, dan itu bukanlah keputusan yang mudah, berani menggadaikan masa muda dan mimpinya pilihan yang amat berat.

Menjaga dan mendidik para penghafal qur'an menjadi sebuah amanah yang berat, begitu juga ujian cinta yang dialami Halal dan Hilal, bukan sampai disitu, kehadiran Mahab dan Isfanah menjadi sebuah pilihan yang berat bagi Hilal dan Halal, siapa yang akhirnya saling memiliki, dan bagaimana perjuangan mereka mempertahankan cinta dan persahabatan serta ujian dan cobaan mengabdikan diri di sebuah rumah tahfidz?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon emha albana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Melawan Dosa

Tak ada daun yang jatuh, tanpa kehendak Allah, tidak ada sebuah pilihan kecuali Allah yang telah mengatur setiap langkah dan hati manusia.

Begitu juga disaat Rizka sudah menentukan sebuah pilihan untuk bergabung ke rumah Tahfidz, tak ada jalan lain dan tak ada pilihan untuk dirinya bersyukur dengan apa yang ia harapkan, apa yang terucap dalam doa, Tuhan kabulkan, untuk mendapatkan pekerjaan yang layak.

Baru beberapa hari saja, sudah ada cerita, mulai dari Ustadz Iskandar yang terlihat gelagat perasaan, begitu juga sikap aneh Hilal yang mulai mencari tahu dirinya.

"Mungkin terlalu berlebihan kalo aku ngerasa ada yang aneh dengan sikap Ustadz Iskandar dan Pak Hilal." Sambil menatap cermin, baru saja ia mandi sore dan rampung sholat magrib.

Bagi Rizka, kembali ke rumah sama saja mengembalikan ingatannya tentang Umi dan Abah, yang dia inginkan letih yang tidak tertahan, biar langsung tertidur tanpa harus mengingat kembali keadaan yang dialami, mengingatkan kembali cerita tentang rumah dan suara Umi yang masih terdengar jelas, sering memintanya untuk Istiqomah belajar Al-Qur'an dan mengamalkan apa yang sudah didapat dari ilmu yang dimiliki.

Berbeda dengan Halal, ia mulai merapikan barang-barang milik Ayah dan Ibu, mulai dari pakaian sampai barang-barang keseharian yang ia temukan, semua dikemasnya dengan rapih, sesakali ia mengingat kembali setiap barang yang ia temui, ada kenangan yang tertinggal.

Tiba-tiba saja ia menemukan foto sewaktu kecil, ketika Ayah dan Ibu masih terlihat muda, hidup begitu senang dalam pelukan Ayah dan Ibu.

Sengaja ia masukan semua barang-barang, untuk mencoba melupakan kesedihan yang terus berlarut dan menyalahkan keadaan.

Terlalu banyak barang yang harus dikemas, dan ia menyisihkan untuk dilanjutkan nanti. Sudah waktunya ia kembali membuka Al Qur'an, dan menghafal setiap ayat-nya, terus dan terus ia ulangi.

Halal tidak bisa meninggalkan pekerjaan yang biasa ia lakukan sebelum ia bekerja di Rumah Tahfidz, Halal terus menelusuri jalan, hanya ada perubahan rute, yang awalnya dari rumah ke sekolah sekarang dari rumah ke tempat kerja, dahulu masih bisa ia menitipkan karung atau plastik besar ke warung Bu Dek, sekarang dia bingung menaruhnya dimana, untuk sementara dia taruh di sisi luar Rumah Tahfidz.

Ia memulai mengajar dan memastikan hafalan murid-murid nya, begitu merdu suara Halal. Sejak masuknya pengajar baru, Hilal makin rajin ke Rumah Tahfidz. Ia larut dalam alunan suara merdu Halal dengan berbagai irama dalam membacakan Al-Qur'an, mulai dari Irama Bayyati, Irama dengan menggunakan lagu bayyati dikenal atau disebut juga toha.

Irama bayyati ditandai dan diawali dengan suara yang lembut meliuk-liuk, memiliki gerak lambat dengan pergeseran nada yang tajam.

Irama bayyati sendiri memiliki empat tingkatan nada, masih ada beberapa irama dalam membaca Alquran seperti Hijaz, Shaba, Rast, Sika, Jiharka dan Nahawand.

Halal dan Rizka mengemban ilmu Al-Qur'an dari gurunya bernama Ustadz Musthofa dan Istrinya Umi Aisyah, sejak mereka duduk di bangku SMP sampai SMA kelas 2, Lima Tahun lebih lamannya.

Hilal terlena dengan suara merdu Halal, ia bergeser ke ruang kelas di sebelahnya, di sana ia melihat dari balik jendela dan mendengar Rizka dalam mengajarkan murid-murid ilmu Al-Qur'an, begitu sabar dan cara penyampaiannya dengan santai sambil diseling senyum, dan sedikit canda.

Sehari ada dua sesi mengajar, setiap sesi mereka mengisi selama Dua jam. Ada jedah Istirahat, satu jam lamanya, wajib banget setiap pengurus untuk makan bersama dan sholat berjama'ah.

Waktu rehat-lah untuk mengenal satu sama lain, Ustadz Iskandar pun mulai membuka pembicaraan dengan Halal dan Rizka.

"Kalo sama Rizka kemarin ane sudah kenal, nah sama Ente yang belum, siapa nama ente?!"

"Halal." Jawabnya singkat.

"Wah hampir sama dengan pemilik Yayasan Ustadz Hilal."

"Oh jadi Pak Hilal itu ustadz juga?"

"Justru keilmuannya lebih dari ane, dia alumni Madina University, kebetulan ane Ade kelasnya."

"Masyallah, serius Stadz? Alumni IUM?!"

"Iya, tanya aja nanti."

"Ah, nggak berani." Jawab Halal.

Keakraban mulai tumbuh, yang semula terlihat kaku, suasana mulai mencair, mengingat UIM, salah satu kampus yang akan mereka tuju.

"Untuk bisa sampai ke UIM syaratnya apa saja Stadz?!"

"Syaratnya harus belajar dan dalami bahasa Arab, kalo nggak bisa bahasa Arab, sepertinya sulit untuk pahami keilmuan, karena dasar dan bahasa komunikasi disana Bahasa Arab, yang penting ente harus hafal Al-Quran, sama niat untuk menimba Ilmu."

"Ustadz Ambil jurusan apa?!"

"Fakultas Alquran dan Studi Islam."

"Masyallah." Tutur Rizka.

"Semoga Allah berikan kemudahan kami untuk kuliah disana." Ucap Halal.

"Amin, dan haruslah." Jawab Ustadz Iskandar.

Karena keinginan yang sama serta bukan kebetulan ketika Ustadz Iskandar menerangkan sedikit tentang Universitas Islam Of Madina ( UIM), kampus yang terbilang banyak lulusan kampus tersebut yang berhasil, lingkungan kampus yang asri, dan yang tidak kalah penting, kalau berprestasi mendapatkan beasiswa,

Kampus yang diimpikan bagi mereka yang memang mau menekuni Al-Qur'an dan Hadits.

Mendengar perjalanan jenjang akademik Ustadz Iskandar membuat mereka semakin akrab, terutama Halal yang berkeinginan menimba ilmu di tempat Rasulullah Hijrah, hingga kembali ke Makkah untuk Fathul Makkah, kota yang banyak menyimpan sejarah.

Dari kejauhan terlihat Hilal memperhatikan keakraban Ustadz Iskandar dengan mereka. Karena jabatan dan posisi yang membuat Hilal dan Rizka mustahil untuk bisa akrab, apa lagi Hilal terbilang cool, canggung jika harus akrab, entah kedepannya seperti apa.

Hilal dikejutkan dengan kemunculan Mama Fida yang tiba-tiba saja mengejutkannya.

"Jadi, sekarang lebih nyaman di sini yah? Dibanding di rumah sendiri?!'

Kontan suara itu membuat Hilal terkejut.

"Apa lagi sekarang ada guru-guru baru yang cantik-cantik."

"Apa sih Mah?! Sama aja semua."

"Kalo semua sama, nggak mungkin sampe sebegitunya kamu perhatikan mereka."

Hilal menghindari perdebatan dan ia memilih untuk meninggalkan Mama Fida.

"Sebentar Mama mau bicara Lal."

"Mamah bukan mau bicara tapi Mamah ngajak debat dan semakin buat Hilal durhaka sama orang tua, sudah lah Mah, nggak usah lagi buat Hilal begini, jangan paksa juga Hilal untuk menikah dengan Vika, yang bukan keinginan Hilal, tetapi mau-nya Mamah!"

"Jadi kamu mau batalin pertunangan kamu?!"

Hilal hanya diam dan melanjutkan langkahnya untuk menghindari keramaian orang.

"Nggak enak Mah, urusan pribadi di bawa-bawa ketempat kerja, Hilal malu kalo Mamah begini terus!"

"Kalo kamu batalin, sama aja kamu sudah mencoreng muka Mamah di depan orang tua Vika."

Hilal tak perdulikan ucapan Mamah, semakin Hilal mempercepat langkahnya.

"Inget Hilal, kalo sampai batal, biarin Mamah yang keluar dari rumah, dibanding Mamah harus menanggung malu."

Mamah Fida mulai mengancam agar proses pertunangan Hilal dan Vika dapat terlaksana.

1
larasatiayu
mampir dong pls ke sholeh tanpa jilbab
Kim
iyalah,,,,karena Madrasah pertama seorang anak adalah Ibu,,,,jadi kita wajib menuntut ilmu
Kim
karena kesehatan adalah nikmat yg tiada tara
Kim
semakin banyak saingan pak Hilal
Kim
ayo ak Hilal,jangan sampai kalah start,,,keburu Halal di halalin orang nih🤭🤭🤭
Kim
jangan memaksakan kehendak bu,mungkin anda yg melahirkan,tapi Hilal juga punya pilihan sendiri,selama itu baik anda jadi orang tua wajib mendukung dan mendo'akan
Kim
bagus,,,,,jangan hiraukan ortu nya pak Hilal,,,,
Kim
gagal ungkapin perasaan deh,,,sabar dulu pak Hilal
Kim
nggk gitu juga bu konsep nya jadi orang tua
Kim
punya hak apa anda menghina mereka,,,,
Kim
apkah cerita ini terinspirasi dari kisah nyata kaka Author?🤔🤔🤔
Kim: wowwww,,,,salut buat adik kaka
i.g : emhaalbana: Kisah adik saya bernama Azizahtudzahra
total 2 replies
Supatmiah Winda
usaha travel umroh tapi ko kejar" cowok y
i.g : emhaalbana: Abinya kak, kalo Vika Butik
total 1 replies
Kim
ada yg lagi misi cari jodoh🤭🤭🤭
Kim
semoga saja bertemu,,,,

kalo kita pandai bersyukur,apapun yg Alloh kasih,akan terasa nikmat
Kim
kalian benar" 👍👍👍👍
kefakiran tidak menjadikan kalian kufur nikmat
Kim
bakalan ada kisah cinta yg rumit & menguras air mata
Kim
semoga Halal & Hilal
Rizk & iskandar🥰🥰
Kim
gerutuan papa Amrul mewakili suami" yg ada di dunia nyata
Kim
setuju sama Papah
Kim
pal Hilal gercep amat,semoga berjodoh sama Halal y pak🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!