NovelToon NovelToon
Fragillis Puella

Fragillis Puella

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: Dyeka

Blurb

Valencia Agatha Gavriella
Gadis cantik yang hidupnya hanya tentang kesedihan dan gadis polos yang sebenarnya memiliki banyak rahasia.
Dibenci ayah dan abangnya hanya karena dianggap penyebab meninggal bundanya.
Selain di benci ayah dan abangnya, ia juga dibenci oleh kekasih nya. Devlyn Favian Smith–Manusia bastard yang mengklaim Valencia Agata Gavriella hanya untuk balas dendam atas kematian saudara kembarnya.
Sifatnya yang licik dan kejam membuat semua orang takut pada nya.
Hidupnya memang penuh air mata, tetapi bukan harus ia menyerah melainkan ia harus tetap tegar karena masih ada janji dan tugas yang ia harus lakukan.

•Penasaran gak nih?
•Rahasia apa sih yang disimpan Cia?
•Tugas apa yang dilakukan oleh Cia?
•Dan sekuat apa Cia menghadapi pacar yang Toxic dan kebencian cinta pertama dan kedua nya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dyeka, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Trauma Cia Kambuh

Siang hari ini di ruang makan keluarga Smith sangat lengkap anggota keluarganya, biasanya hanya ada nyonya Smith sekarang ada Devlyn dan Vino.

“Papah kok tumben tadi malam gak pulang? Bukannya kemarin papah gak ada jaga malam?” tanya wanita cantik di keluarga Smith, Atya Smith setelah selesai makan.

Vino hanya tersenyum menanggapi pertanyaan istrinya. Bukannya ia menutupi keadaan Cia hanya saja kalau ia memberi tahunya pasti istrinya akan heboh dan mengajak dirinya ke rumah anak gadisnya itu.

“Besok malam ajak teman-temanmu ke rumah, ” perintah Vino sambil menyeka mulutnya dengan tisu membuat Devlyn menatap ayahnya heran.

“Tumben papah nyuruh anak Nevermind ke rumah,” tanya Atya heran karena baru kali ini suaminya minta sahabat anaknya main ke rumah biasanya di suruh main ke mansion milik mereka satunya.

Vino tersenyum menatap istrinya, “Papah pengen ngadain party kecil-kecilan buat anak Nevermind. Anggap aja ucapan terima kasih papah karena mau nerusin solidaritas Nevermind.

“Papah yakin udah bisa nerima kembali Nevermind?” tanya Devlyn karena ia tahu selama ini papanya gak suka dengan Nevermind bahkan dulu saat Davin saudara kembarnya mengibarkan kembali Nevermind papanya melarang dengan alasan yang gak pernah ia ceritakan.

Vino tersenyum menatap anaknya, “Cari tahu kenapa Nevermind bisa hancur maka papah akan mengizinkan kamu mengibarkan geng Nevermind lebih luas lagi.”

Atya yang mendengar suaminya mau berdamai dengan geng yang dibuat susah payah oleh suaminya tersenyum getir. Ia tahu bagaimana hancurnya geng itu karena hancurnya geng itu membuat ia kehilangan sahabatnya.

“Ah iya ajak juga pacar kamu,” ucap Vino membuat Devlyn terkejut. Darimana papa nya bisa tau kalau dirinya punya pacar? apa Nathan? Tapi gak mungkin, ah pasti Tania sepupu embernya.

Vino menatap Atya terkekeh, ia tahu pasti istrinya gak akan setuju kalau Devlyn punya pacar karena baginya hanya Cia yang bisa jadi menantu nya, “Kamu kenapa kok cemberut gitu?”

“Mami gak setuju ya kamu punya pacar. Enak aja kamu itu harus sama anak sahabat mami,” ucap Atya kesal.

“Mami yakin gak mau nerima pacar Devlyn? Papa sih setuju aja jadi besok ajak pacar kamu ya Dev,” ucap Vino membuat Atya menatap suaminya kesal dan di angguki Devlyn dengan terpaksa.

Sedangkan di gudang mansion keluarga Gavriell. Cia sedang menahan rasa sakit karena tendangan abangnya. Tadi setelah Tania dan Alva pergi Cia dibiarkan istirahat di kamar oleh Rama, tetapi baru 30 menit ia istirahat, ia diseret menuju gudang oleh Bryan yang kesal karena mengira Cia membocorkan marganya ke Alva. Rasa lemas karena memang belum terlalu pulih masih terasa dan sekarang ditambah tendangan dan pukulan serta dikurung di gudang membuatnya ia tambah sakit apalagi keadaan gudang yang gelap menambah rasa takut Cia.

“Abang buka maafin Cia…Cia takut tolong bukain…bang… kakak itu jahat sama Cia…abang tolongin Cia,” racau Cia ketakutan hingga kembali pingsan.

15 menit sudah Cia terkurung di dalam gudang hingga tiba-tiba ada seseorang yang masuk lewat jendela menghampiri Cia yang masih merintih kesakitan.

“Jangan takut Agatha ada kakak disini,” ucap seseorang itu pelan hingga bak sebuah mantra Cia menjadi tenang dan tertidur.

🌹🌹🌹

Look at me now

Deo isang apado sumji ana

Michiji anki wihae michiryeoneun geot

Jinagan nareul wihae soneul deureo

Nada dering set me free Jimin terdengar begitu jelas membuat Tania yang sedang main game bersama Nathan mendengus kesal karena artinya ia kalah oleh Nathan. Tadi setelah mengantar Cia, ia di telepon Zia kalau dirinya di markas anak Nevermind sendirian.Ah enggak sebenarnya sama inti Nevermind kecuali Bryan dan Devlyn yang pulang terlebih dahulu jadinya ia menelpon Tania supaya gak terlihat canggung sekali.

“Gudang!” ucap seseorang di seberang sana membuat Tania terdiam bingung, mencerna ucapan lawan bicaranya, tetapi baru saja ia ingin bertanya teleponnya telah mati.

“Hah?! Gudang?” tanya Tania bingung membuat anak Nevermind menatap Tania yang masih terdiam ngebug.

Alva yang merasa janggal pun merebut ponsel Tania yang telah mati hingga satu pesan membuatnya langsung lari ke arah ruang komputer guna mengecek isi pesan orang tersebut, sedangkan Tania yang melihat abangnya mengarah ke ruang komputer langsung melihat handphonenya kembali begitu notifikasi pesan masuk kembali.

Anak Nevermind mengerjap bingung melihat Tania dan Alva. Ada apa sebenarnya? kenapa Alva ke ruang komputer dan gak boleh ada yang ikut? Tadi sebelum Alva ke ruang komputer Alva memperingati teman-temannya nggak boleh ada yang masuk ke ruang komputer dan sekarang yang membuat mereka tambah bingung melihat Tania yang kelihatan emosi setelah menerima pesan dari seseorang.

“Ada apa sih, Tan?” tanya Nathan yang udah gak bisa menahan kepo nya.

Tania yang sedang kesal dengan pacar abangnya pun menatap Nathan terkejut, “Hah? gimana kak?” tanya Tania setelah sadar kalau dirinya nggak boleh terlihat emosi di depan teman-teman nya.

“Kalian Ken-” Belum sempat Nathan melanjutkan ucapannya tiba-tiba Alva datang dengan raut wajah marah membuat semuanya menatap takut kecuali Devlyn yang tahu pasti ada yang mengganggu sepupunya ini. ini sebenarnya ada apa sih? Kenapa Alva keliatan serem walaupun dingin dan sering savage, tapi dia gak pernah marah seserem ini?

Tania yang melihat anak Nevermind ketakutan pun terkekeh, “ Gak usah nampakin muka kek gitu napa bang? Noh temen-temen lo pada ketakutan.”

“Lo mau ikut gue apa di sini?” tanya Alva menghiraukan ucapan Tania yang baginya sangat tidak penting terlebih di sini ada yang buat gadis kecilnya kesakitan dan itu membuat dirinya muak.

“Semua nya udah aman dan lebih baik abang cek handphone sekarang karena gue yakin mak lampir pasti chat,” ucap Tania sambil menghela nafas melihat abangnya yang masih emosi, ia tahu pasti ada kejadian yang membuat abangnya emosi kayak gini.

Mendengar ucapan Tania, Alva pun melihat handphonenya dan benar kekasihnya mengirimi pesan dirinya.

Semua orang menatap aneh ke arah Alva.Lihatlah sekarang setelah tadi emosi sekarang senyum-senyum sendiri. Namun, berbeda dengan anak Nevermind justru Tania bergidik jijik melihat abangnya bucin karena ia yakin pasti abangnya sedang bucin sama mak lampir.

“L-lo kenapa sih, Al? Lo gak kerasukan setan markas kan?” tanya Jojon sambil menatap Alva ngeri.

Bryan yang sedang makan kacang melempar kulitnya ke arah Jojon, “Enak aja nii markas bersih dari setan, ya.”

Tania yang udah gak tahan menahan tawa pun tertawa lepas hingga membuat anak Nevermind tambah yakin kalau markas pasti ada setannya.

“Kayaknya bener Jojon de, Bry. Ini markas ada setan nya itu buktinya Tania sekarang jadi ketawa kaya kerasukan,” ucap Nathan menatap ngeri kedua adik kakak ini.

Tawa Tania langsung berhenti begitu mendengar ucapan Nathan, “Enak aja kerasukan masih waras ini.”

“Lagian lo ketawa tiba-tiba terus Alva juga senyum-senyum sendiri kan jadinya ngeri kita,” jawab jojon membuat Tania dan Alva mendengus kesal karena di bilang kerasukan padahalkan nggak cuma gila aja.

“Besok abis pulang sekolah ke rumah gue,” ucap Devlyn tiba-tiba membuat semua orang yang berada di markas menatap Devlyn terkejut. Bukannya om Vino gak pernah mau kalau rumahnya di hadiri oleh anak Nevermind?

“Papah mau ngadain party kecil-kecilan dan gua harap kalian semua datang termasuk kalian berdua sama temen lo itu,” lanjut Devlyn sambil menunjuk ke arah Tania dan Zia.

Bryan yang mendengar Cia ikut pun protes ke ketuanya, apa-apaan kenapa pembunuh itu harus ikut? Apa Devlyn luluh sama gadis itu? Hah, gak bisa di biarin kalau Devlyn luluh ia gak akan bisa lihat pembunuh itu menderita bahkan ia harap ia melihat gadis itu bunuh diri tanpa campur tangannya, “Kenapa nyuruh pembunuh itu ikut sih Dev? Lo udah luluh sama itu orang? inget dia penyebab Davin gak ada.”

“Yang lo bilang pembunuh itu siapa?” pekik Tania kesal karena sahabatnya dibilang pembunuh sepupunya.

“Valencia pembunuh Davin. Dia penyebab Davin kehilangan nyawanya karena terlalu menyukai gadis kotor kek dia dan gua harap kalian berdua menjauh deh dari dia takutnya kalian celaka,” jawab Bryan tenang. Tapi, membuat kedua kakak adik ini mengepalkan tangan nya marah karena menurut mereka, Bryan hanyalah orang asing yang kebetulan memiliki darah yang sama dengan Cia. Jadi dia nggak berhak menilai. Apalagi penilaian itu sangat salah.

Tania tertawa keras mendengar ucapan Bryan. “Hahaha okay deh gue percaya, tapi kalau buktinya beda jangan nyesel!”

Zia yang melihat pacar dan sahabatnya ribut pun segera menengahi. “Udah Tan, lo bikin Bryan kesel aja lagian Bryan juga gak akan nyesel kali ke Cia sedangkan dia punya gua.”

“Gua gak mungkin luluh sama anak itu,” ucap Devlyn malas lalu melanjutkan, “Gua ajak ke rumah karena nyokap gak suka sama dia jadi ya anggap aja biar dijadiin babu sama nyokap.” membuat semua orang kecuali Tania dan Alva yang terkejut mendengar alasan Devlyn mengajak Cia ke rumahnya. Berbeda dengan anak Nevermind yang percaya dengan ucapan bosnya justru Tania dan Alva menahan ketawa mendengar ucapan ngaco sepupunya ini karena tanpa mereka ketahui Valencia Agatha Gavriella adalah anak emas onty Tya dan om Ravino. Davin anak bungsu di keluarga Smith saja selalu di anak tirikan oleh mereka kalau ada Cia jadi mana mungkin Cia di jadiin babu.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!