NovelToon NovelToon
BUMI DAN LUKANYA

BUMI DAN LUKANYA

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Yatim Piatu / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:99.3k
Nilai: 5
Nama Author: Pena Cahayaku

Kalo nanti kita gak bisa ketemu lagi dan aku nggak bisa tahu gimana keadaan kamu aku cuma berharap semoga hari-hari kamu baik ya semoga kebahagiaan selalu menyertai mu dan semoga kamu gak Pernah ngerasain sakit apa yang aku rasain, " Bumi langit Baskara

Kata orang cinta itu harus diperjuangkan Tapi apa mungkin gue harus Perjuangkan cewek yang gak Pernah menghargai gue

Bumi langit Baskara

" Luna gue cinta sama lo " Bumi langit Baskara

" Apa lo bilang lo cinta sama gue " Luna Calista

" iya "

" Maaf Bumi gue itu gak Cinta sama lo gue gak mungkin Pacaran sama Cowok miskin kayak lo Nanti apa kata orang nanti seorang Luna Calista berpacaran sama Cowok miskin, " Luna Calista

" Luna Bersamamu adalah impian ku Namun apakah Takdir masih bisa berpihak kepadaku aku Takut jika aku gak bisa bikin kamu bahagia,"

Ini kisah yang sangat sederhana Tentang anak laki-laki yang bernama Bumi, Bumi yang selalu memberi Cinta kepada Luna namun sebaliknya Luna yang selalu membuat dia hancur

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pena Cahayaku, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

29. PERKARA JAKET

Pagi ini cuaca terlihat bergitu cerah. Matahari yang menyilaukan sinarnya seolah menambah kecerahan Senin Pagi yang suram ini. Ya ini hari Senin, hari dimana siswa-siswi akan kembali bersekolah setelah menikmati minggu liburnya.

Sama hal nya dengan SMA PUSAKA suasana disekolah itu sangat ramai akan kedatangan murid muridnya. Seperti Luna contohnya. Gadis itu terlihat sudah sembuh dan kembali bersekolah seperti biasa, meski tubuhnya masih sedikit lemas.

Setelah memarkirkan mobilnya, gadis dengan rambut kecoklatan yang di biarkan terurai itu berjalan memasuki sekolah dengan kedua tangan dimasukkan kedalam saku jaket.

Tepat saat ia melewati koridor sekolah, semua Pasang mata kini tertuju olehnya. Beberapa dari mereka berbisik satu sama lain melihat Luna yang lewat di hadapannya

" Ngapa Pada ngeliatin gue si," Gumamnya.

Luna menatap dirinya sendiri dari mulai bawah. Matanya membulat sempurna saat menyadari ia mengenakan jaket hitam milik Bumi Jaket Bumi yang kini sudah terpasang apik di tubuhnya.

" Mampus kenapa gue lupa, kalo ni jaket Punya Bumi sih. Bego lu Luna bego ! Sekarang gue harus apa coba, langsung lepas apa gimana nih," Ujar gadis itu dengan kebingungan.

Beberapa siswa-siswi yang melihat itu pun berbisik satu sama lain. Mengingat bahwa jaket kebanggaan geng Helios itu tidak bisa dimiliki dan dikenakan sembarang orang kecuali anggotanya, dan kekasih Para anggotanya

" itu kan jaket Bumi ! Kok bisa dipake sama tu cewek,"

" Astaga ! Gue udah ngarep dari dulu bisa Pake jaket anak Helios malah dia yang Pake,”

Gadis itu semakin dibuat kebingungan dengan beberapa ucapan siswi yang tidak lain tidak bukan adalah kumpulan fans fanatik Bumi disekolah.

" Gue harus copot secepatnya, " gumam Luna berniat Pergi ke toilet sekolah.

Dengan langkah cepat gadis itu berjalan melewati koridor sebelumnya dengan menundukkan kepalanya saat beberapa orang masih memperhatikannya

Luna menghentikan langkahnya dengan spontan saat matanya melihat Bumi berjalan dengan teman-temannya di ujung koridor yang berlawanan arah dengannya.

" Mampus lu Luna ! Tuh cowok Pasti kepedean," gumam gadis itu melihat Bumi yang tersenyum manis kearahnya

Kini Bumi dan keempat temannya itu berjalan semakin mendekati ke arah gadis itu mematung.

" Aaa gue malu ! Gue harus lari " Gumam gadis itu yang langsung berbalik badan dan berlari menghindari Bumi dan kawan-kawan dengan malu yang ia tahan.

Disisi lain Bumi yang melihat tingkah menggemaskan gadis itu hanya terkikik geli. Sungguh Luna sangat menggemaskan saat tengah malu malu seperti itu apalagi melihatnya lari seperti anak kecil yang ketakutan dan akan mengadu Pada ibunya.

" Cewek Lo gemesin deh Bumi, " ujar Leo yang langsung mendapat tatapan tajam dari Bumi

" Awas aja sampe Lo berani deketin dia Gue gorok leher Lo," Ancamnya dengan tangan seolah menggorok leher

Keempat temannya sontak tertawa mendengar ucapan Bumi yang sangat marah saat Leo memuji gadisnya.

" Ternyata Lo udah gede Bumi " ujar Revan merangkul Pundak Bumi dengan terkekeh kecil.

...*********...

" Luna Lo beneran serius mau ikut gabung organisasi PMR kaya gue," Tanya Bella.

" Ya iya lah kan gue udah Pernah ekskul awal waktu itu Lo lupa apa gimana si," Sahut Luna

" Lo gak dipaksa kan sama bokap Lo," Pertanyaan itu terlontar dari mulut Mika

Ketiga siswi berparas cantik itu berjalan beriringan menuju kantin setelah bel istirahat berbunyi lima menit yang lalu.

Luna sempat terdiam sejenak saat mendengar Pertanyaan dari Mika.

" Gak kok, gue emang mau ikut aja, " sahut gadis itu.

" Eh btw ceritain dong Luna Pengalaman baru Lo sama Bumi sampe jaket dia ada di elo itu gimana sih ? Kan tadi Lo gak sempet cerita gara-gara Bu Sukma masuk," ujar Bella yang terlihat sangat antusias.

Luna memutar bola matanya malas untuk sekedar bercerita mengenai malam itu.

" Lo inget waktu gue Pulang telat gara-gara ikut ekskul PMR yang Pertama ? Nah Pas gue mau Pulang hujan deres banget akhirnya gue nungguin jemputan supir gue di halte deket sekolah. Tapi udah hampir magrib supirnya gak dateng-dateng,"

" Terus-terus yang Bumi itu gimana," Ujar Bella yang sangat tidak sabar.

" Terus gak lama si Bumi dateng dia nawarin gue buat nganterin Pulang Awalnya gue nolak kok, tapi Pas udah magrib supir tetep gak jemput gue, yaudah akhirnya gue nerima tawaran Si Bumi buat anterin Pulang, dan dia Pinjemin jaketnya ke gue Terus udah deh nih jaket jadinya ada di gue," ujar Luna Panjang lebar.

" Si Bumi so sweet juga ya ? Setau gue dia kan sebelumnya gak Pernah Pacaran atau deket sama cewek lain, Palingan cuma ketos doang yang jadi temen baiknya, " ujar Bella

" Hm Dia itu sebenernya baik sama semua orang, " sambung Mika mengingat Bumi Pernah beberapa kali mengantarnya Pulang saat malam hari ketika Revan sedang sibuk.

Luna hanya diam saat mendengar ucapan dari kedua temannya itu. Gadis itu seolah berfikir mengenai Bumi yang akhir-akhir ini selalu merecoki hidupnya disekolah.

" Itu anaknya " tunjuk Bella pada gerombolan Bumi di ujung koridor sana. Luna sontak mengikuti arah Pandang Bella .

Bumi dengan keempat temannya itu berjalan beriringan kearah ia dan teman-temannya. Sudah dapat dipastikan bahwa mereka awalnya ingin ikut menemani Revan menjemput Mika di kelasnya.

Luna meneguk ludahnya sendiri saat melihat Bumi yang tersenyum lebar dan bersiap berlari menuju dirinya seperti banteng yang siap menyeruduk.

" LUNA " Pekik Bumi seraya berlari menghampiri Luna dengan tangan terbuka lebar hendak memeluk.

Hap

Dengan cepat Luna langsung menghentikan Bumi dengan menahan kepala laki-laki itu menggunakan salah satu tanganya seolah tengah menahan serudukan kambing.

"Jangan deket-deket Bumi " Ujar Luna Penuh Penekanan.

Mendengar itu Bumi langsung mengerucutkan bibirnya kesal seraya menatap Luna tajam.

" ish, Tapi Bumi kangen tau, " ujar Bumi dengan suara terdengar manja.

" Gak ada kangen-kangen ! Nih jaket lo, makasih ya Bumi atas bantuannya malam itu, " ujar Luna tersenyum Paksa seraya menyerahkan jaket milik Bumi ke arah lelaki itu.

Bumi hanya diam tanpa menjawab dan menerima jaket itu. Cowok dengan baju seragam dikeluarkan serta dasi yang diikat asal dileher itu masih mengerucutkan bibirnya kesal Pada gadis di hadapannya.

" Bodo amat tetep kangen Pokoknya, " Ujar Bumi yang langsung memeluk Luna tanpa ijin.

Melihat tingkah Bumi itu sontak membuat jio, Leo dan Dirga terkikik geli. Pasalnya untuk Pertama kalinya mereka melihat Bumi merengek menggemaskan seperti anak kecil Pada seorang gadis. Sungguh momen bersejarah bukan ?.

" BUMI LEPAS GAK ! GUE GAK BISA NAFAS NIH BEGO," Pekik Luna berusaha melepaskan Pelukan Bumi yang erat itu.

" Gak mau ! Masih kangen tau, " sahut Bumi yang malah semakin memeluk gadis itu dengan erat.

" LEPAS BUMI ! KALO GUE MATI GAK BISA NAFAS GIMANA ? LO MAU TANGGUNG JAWAB,"

" KALO LO MATI GUE JUGA IKUT MATI LAH!" Sahut Bumi masih memeluk gadis itu.

Bella dan Mika yang melihat tingkah dua insan hanya bisa terkikik geli.

" Woi lo berdua tolongin gue kek ! ini si banteng gak mau lepas," Ujar Luna yang kesal saat melihat Mika dan Bella malah terkikik geli.

" Kalian juga ! ini temen lo kesurupan banteng apa gimana sih ? Bantuin gue kek malah ngakak," Pekik Luna Pada Jio, Leo, dan Dirga

Revan yang melihat itu hanya tersenyum tipis. Cowok itu berjalan maju mendekati Mika dan langsung menarik tangan gadis itu.

" Ayo ke kantin " ajak Revan.

" Lepas Bumi ! Dan jangan tinggalin gue, " ujar Luna yang masih dalam Pelukan Bumi

" Ayo kita juga ke kantin, Pasti lo berdua laper kan?" Ajak Leo merangkul Pundak Jio dan Dirga untuk ke kantin

Tersisa Bella disana, gadis itu tersenyum meledek ke arah Luna yang kesal.

" Gue ke kantin ya, jojo Pasti udah nungguin. Bye Luna, " ujar gadis itu meninggalkan Luna dan Bumi

" Sialan lo semua " Umpat Luna

Dugh

Luna menendang aset Pribadi dan berharga milik Bumi dengan sekuat tenaga.

" Shhhhss aset Pribadi gue Lo itu kenapa sih Luna Emangnya lo gak kangen sama gue ? Lo gak kangen gitu gue gangguin," Tanya Bumi sambil memegang aset Pribadinya

" Gak " Final Luna langsung berjalan meninggalkan Bumi

" Ish. Ayang masa gak kangen sama Pangeran yang ganteng ini," Rengek Bumi ikut berjalan mengekori gadis itu.

" Gak "

" Kangen kan Pasti,"

" Gak Bumi "

" Kangen "

" Enggak! Enggak! Enggak!"

Sementara itu semua siswa-siswi serta fans Bumi yang melihat kejadian itu hanya ternganga terkejut Bahkan beberapa dari fans Bumi seolah kesal Melihat

Bumi yang memeluk gadis lain.

" Mencintai dalam diam emang cara Paling dewasa dalam bercinta ya Bumi,” Gumam Alya yang sejak tadi melihat kejadian itu dibalik tembok.

......................

Jam menunjukan Pukul tujuh malam. Sebuah mobil hitam mewah milik Luna baru saja memasuki Pekarangan rumahnya.

Gadis itu Pulang larut malam karena sepulang sekolah tadi, ia mampir ke rumah Bella untuk mengerjakan tugas kelompok bersama Mika

Gadis dengan wajah lelahnya, itu berjalan menuju Pintu utama denagn langkah lunglai. Hari ini gadis itu sangat lelah, disibukan oleh kegiatan sekolahnya, apalagi ia baru saja bergabung dalam organisasi PMR atas Permintaan orang tuanya.

BRAK

" LELAKI BRENGSEK "

PLAK

Luna menghentikan langkahnya dengan spontan saat mendengar suara keributan dari dalan rumahnya. Tubuh gadis itu seketika Panas dingin, dengan rasa takut yang menyelimutinya.

Dengan tubuh gemeteran Luna kembali berjalan dan dengan ragu-ragu ia membuka Pintu utama rumahnya.

" A-ada apa " Tanya gadis itu saat melihat kondisi rumah yang seperti kapal Pecah dengan barang-barang berserahkan dilantai.

" ANAK SIALAN! SINI KAMU " Pekik Arga menyeret kasar tangan Luna yang baru saja memasuki rumah.

......................

1
Anonymous
aku Tunggu cerita nya
Anonymous
lanjut Thor
Anonymous
hmmm 😍😍😍😍
Anonymous
next Thor
Anonymous
cieeee akhirnya jadian😍😍😍
Anonymous
akhirnya jadian 😍😍😍😍
Anonymous
cieee akhirnya jadian juga
Anonymous
semangat Thor
Anonymous
cieee akhirnya jadian
Anonymous
next Thor aku tunggu
Tiara
next Thor
Tiara
jangan lama-lama Thor
Tiara
cieee akhirnya jadian juga 😀😀😀
Tiara
next Thor aku tunggu
Anonymous
next Thor
Anonymous
Cieee akhirnya jadian
Anonymous
next Thor
Anonymous
jangan lama-lama Thor aku tunggu
Anonymous
next Thor
Anonymous
semangat ya👍👍👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!