NovelToon NovelToon
Criminal Love

Criminal Love

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Time Travel / Teen School/College / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Mengubah sejarah / Persahabatan
Popularitas:1k
Nilai: 5
Nama Author: Choi Kim Ae

Kembali ke masa lalu untuk menyelamatkan cinta pertama ku dari kematian.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Choi Kim Ae, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 10

Wah perjalanan ku menuju kelas pagi ini lumayan panjang ya. Batin ku.

"Ky, gue buatin sandwich untuk ganti pizza yang semalam lo beliin. Dimakan ya? Udah gue taruh di meja lo." Katanya dengan penuh harapan.

"Hah? Nggak usah repot-repot." Kata Nicky yang terlihat bingung.

Aduh aku lagi nggak minat untuk menonton drama pdkt pagi ini. Aku memutar bola mataku dan menghela nafas lalu meninggalkan mereka.

Aku membanting tas ku ke atas meja dan meletakkan kepala ku keatasnya.

Ah mood ku benar-benar buruk hari ini. Aku jadi tak semangat dan mengantuk akibat menangis semalaman karena merindukan Mas Davi, Zivanna dan juga Zehan. Aku memejamkan mataku sebentar sambil menunggu bel masuk berbunyi.

***

Hari ini aku benar-benar lemas sampai kedua waktu istirahat saja ku gunakan hanya untuk tidur, aku bahkan tak merasakan lapar samasekali. Aku hanya ingin cepat pulang dan tidur dengan nyaman dikasur ku.

Triiiiing...

Bel pulang sekolah pun berbunyi. Aku mengemas semua buku ku dengan lemas, sepertinya wajah ku sangat terlihat kusut hari ini. Semua orang satu persatu meninggalkan kelas ku, hanya tersisa aku dan beberapa anak saja.

Tiba-tiba Nicky datang, dan semua anak yang tersisa dikelas itu menatapnya heran.

"Wah rumor itu pasti benar."

"Iya, dia beneran pacaran dengan Rivanza ya."

"Wah padahal beberapa hari lalu Rivanza masih bucin sama Dicky."

Bisik anak-anak dikelas yang jelas terdengar oleh ku.

"Lo sakit lagi?" Tanya Nicky yang tiba-tiba memegang dahi ku untuk mengecek suhu tubuh ku.

"Nggak tuh." Jawab ku santai.

Laki-laki itu membantu ku membereskan buku ku yang masih berantakan, lalu ia membawakan tas ku.

"Muka lo pucat, dari pagi juga mata lo keliatan sembab. Lo baik-baik aja?" Tanya Nicky lagi ketika kami berjalan di lorong sekolah.

"Gue baik-baik aja. Cuma nggak bisa tidur semalaman jadi sekarang ngantuk."

"Kenapa nggak bisa tidur? Apa yang lo pikirin?" Tanya anak itu lagi.

Nggak mungkin aku bilang bahwa aku merindukan suami dan anak-anak ku pada Nicky, pasti aku dianggap gila.

"Akhir-akhir ini gue suka insomnia tau."

"Kurangin makanan yang manis-manis dan mengandung cafein. Ayo, gue antar lo pulang."

"Heh? Lo kan harus latihan basket."

"Gapapa, gue skip dulu."

"Nggak! Ini kan hari terakhir lo latihan, mana boleh skip."

"Gue nggak mungkin biarin lo pulang sendirian begini."

"Gue gapapa kok."

"Udah ayo."

Laki-laki itu memegang kedua bahu ku dan berjalan dibelakang ku, menggiring ku menuju parkiran sekolah. Aku segera membalikkan tubuh ku dan melepaskan tangannya dari bahu ku.

"Tunggu tunggu. Mending gue tidur disini sambil tungguin lo main, gimana?" Aku mencoba berkompromi dengannya.

"Tidur disini dimana?"

"Emm, kira-kira ruang UKS udah dikunci belum ya?"

"Okay, gue mintain kuncinya ke guru. Sebentar."

Nicky meninggalkan ku dan segera lari ke ruang guru. Tak lama ia kembali dengan kunci ditangannya, kemudian ia mengantar ku ke UKS.

"Sini kuncinya, gue bisa pergi sendiri. Sana ganti baju dan latihan!" Ucap ku pada Nicky.

Kali ini tanpa perlawanan, anak itu langsung memberikan kuncinya padaku dan memutar tubuhnya meninggalkan ku.

Sekolah mulai sepi, kebetulan ruang UKS tak jauh dari lapangan olahraga. Aku merebahkan tubuh ku diatas kasur ruang UKS. Tak lama terdengar suara pintu terbuka, aku menoleh kearah sumber suara. Nicky masuk dengan kotak bekal dan sebotol air minum ditangannya.

"Ini makan dulu. Lo pasti belum makan kan?" Nicky memberikan kotak bekal dan juga air minum kepadaku.

"Sandwich? Ini buatan Giska kan?" Tanya ku setelah melihat isinya sandwich.

"Punya Giska udah gue makan, ini buatan bibi dirumah. Rasanya jauh lebih enak." Kata Nicky meyakinkan ku.

Aku segera menyuap sandwich itu karena memang aku lapar.

"Makasih ya." Ucap ku dengan mulut penuh.

Laki-laki itu tersenyum dan mengusap kepala ku.

"Tunggu disini sampai gue datang. Jangan coba-coba pulang sendiri, gue akan selesai lebih cepat." Katanya lagi.

Aku hanya mengangguk. Kemudian Nicky pergi meninggalkan ku.

Selesai makan dan minum, aku kembali merebahkan diriku. Mencoba menutup mataku, namun banyak pikiran melayang dikepala ku.

4 tahun lebih aku tak bicara dengan Nicky, dan sekarang dia menjadi sosok yang berbeda. Nicky teman kecil ku kini sudah menjadi dewasa. Dia pandai memperlakukan wanita dengan baik. Jika saat pertama kali aku kembali ke masa ini aku tak menyapanya, mungkin kami masih seperti orang asing yang tak saling kenal. Jadi dia tak pernah membenci ku karena aku mengetahui rahasia dan kelemahannya? Lalu kenapa selama ini dia tak pernah menyapa ku lebih dulu?

Aku malah tak bisa tidur. Setelah makan sandwich pemberian Nicky, tubuh ku lebih terasa segar dan tidak mengantuk lagi. Aku memutuskan untuk meninggalkan ruang UKS dan menonton Nicky bermain basket.

Aku duduk di pinggir lapangan tempat Nicky bermain. Ku lihat di seberang sana ada Giska juga yang sedang antusias memberi dukungan pada Nicky. Lengah sedikit, Giska semakin dekat dengan Nicky. Apa saat jam istirahat tadi Giska menemui Nicky juga? Ah entahlah.

Priiit...

Waktu latihan basket telah selesai, ku lihat Giska dengan semangat memanggil Nicky dengan sebotol minuman ditangannya.

Wah gadis itu berusaha sangat keras ya.

Namun bukannya menghampiri Giska, Nicky justru malah menghampiri ku.

"Kok kesini? Kan gue bilang Tunggu di UKS aja." Katanya dengan nafas tersengal karena bermain basket.

"Gue udah nggak ngantuk, masa harus bengong di UKS." Jawab ku santai sambil tersenyum.

"Ayo pulang." Nicky mengulurkan tangannya padaku.

Bukannya meraihnya, aku justru menariknya dan membuatnya duduk disebelahku.

"Istirahat dulu, capek kan?" Kataku sambil memberikan botol berisi air minum bekas ku tadi.

Nicky langsung meminumnya.

Apa ini? Kenapa minum aja terlihat keren?

Lihat keringatnya, ah bukannya jijik aku malah gemas melihat rambutnya yang basah karena keringat.

"Apa?" Tanya nya yang sadar karena aku memperhatikan nya.

Bukannya menjawab aku malah memalingkan wajahku.

Hey, Riri! Sadarlah, buang jauh-jauh otak cabul mu!

Gila. Nicky benar-benar membuat ku gila!

Kurasa wajah ku memerah sekarang.

Nicky bangkit dan kembali mengulurkan tangannya padaku, kali ini aku meraihnya dan bangkit sambil menggenggam tangannya.

Tanpa sadar tangan kami terus berpegangan hingga sampai didepan pintu ruang ganti. Nicky melepaskan tangan ku dengan lembut dan menyuruh ku untuk menunggunya sebentar. Beberapa menit kemudian laki-laki itu kembali sambil membawa tas disebelah bahunya dengan memakai kemeja yang tak dikancing. Nicky memang selalu keren.

Nggak, jangan sampai malam ini aku nggak bisa tidur lagi gara-gara memikirkan Nicky juga.

"Nicky!" Panggil seorang gadis.

Kami berdua sama-sama menoleh kearah suara tersebut. Ternyata Giska. Anak itu masih mencari Nicky.

"Kalian mau langsung pulang?" Tanya anak itu menatap Nicky.

"Iya." Jawab Nicky.

"Mau ke suatu tempat dulu? Gue mau tunjukin tempat yang bagus ke kalian." Kata Giska.

"Emm, gimana kalo lain kali aja? Lusa kan gue tanding, jadi gue harus istirahat. Sorry ya" Nicky menolak Giska.

Apa? Beneran Nicky bilang begitu?

"Hmm. Yaudah deh. Semangat ya, gue bakal nonton kok saat pertandingan nanti." Giska tersenyum. Anak ini pantang menyerah rupanya.

"Okay." Jawab Nicky.

Aku dan Nicky pun meninggalkan Giska.

1
Murni Dewita
👣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!