NovelToon NovelToon
Terjebak Cinta Si Perawan Tua

Terjebak Cinta Si Perawan Tua

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / berondong / Pernikahan Kilat
Popularitas:44.4k
Nilai: 4.9
Nama Author: Bhebz

Terjebak menikah dengan seseorang yang tidak pernah diinginkan adalah sebuah musibah besar, terlebih jika keduanya mempunyai latar belakang sosial yang berbeda. Tak ada cinta tapi harus hidup seatap adalah hal yang harus dilakoni Marvin Andrian dan Malena Rachman.

"Terang saja Miss mau menikah denganku karena aku ini siswa terpopuler di sekolah!" Marvin Andrian.

"Meskipun aku dapat predikat perawan tua, aku juga tidak ingin sembarang menikah, apalagi dengan anak ingusan seperti kamu!" Malena Rachman.

Mampukah mereka hidup bersama meskipun tanpa ada cinta diantara mereka berdua

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bhebz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 3 Sumpah Farel

Teriakan penonton semakin seru. Permainan volley di lapangan sekolah sepertinya semakin memanas. Para pemain nampak bersemangat sekali untuk memenangkan permainan itu.

Bugh

Bola dipukul dengan keras ke arah lawan dan dibalas dengan tangkapan yang sangat indah oleh regu Marvin.

Bola begitu indah berpindah tempat dari tangan yang satu ke tangan yang lain. Sampai kemudian, Syam mendapatkan kesempatan untuk mematikan bola itu dengan memukulnya menukik dengan keras.

Dan...

"Awwwww!" Sorakan penonton begitu menggema di dalam lapangan itu. Marvin begitu sigap mengambil kembali bola yang sudah hampir sampai di lantai itu dan melemparinya kembali ke sebelah.

Mati.

"Horeee!"

Semua penonton yang didominasi oleh gadis-gadis berteriak kegirangan karena Marvin berhasil memenangkan permainan dengan skor 15-13.

Para pemain itu pun bubar dari lapangan dan beristirahat. Dua kelas yang selalu bersaing dalam segala hal telah saling berhadapan di saat jam istirahat. Kelas IPA 2 kalah dan yang jadi pemenang adalah kelas Marvin di kelas IPA 1.

Marvin meneguk minuman dingin yang baru saja dibawakan oleh Elsa, pacarnya. Mengambil handuk kecil yang diberikan Elsa kemudian mengelap leher dan juga lengannya yang penuh peluh.

"Makasih El, kamu balik ke kelas gih. Bentar lagi si guru killer masuk," ucap Marvin santai. Elsa langsung cemberut tapi akhirnya pergi juga dari lapangan itu.

"Cukup setia juga si Elsa sama kamu Vin, padahal dia tahu kalau kamu banyak selir lain di luar sana hahaha," tawa Coki dengan tatapan tak lepas dari Elsa yang semakin menjauh.

"Elsa itu penyabar orangnya. Kami dekat dari kecil sih. Jadi tepatnya kami hanya sahabat," santai Marvin kemudian meneguk kembali minumannya.

"Ih tega banget kamu Vin. Padahal Elsa nganggap kamu pacarnya. Trus sama Caca dan anak sekolah Purnama Bakti itu kamu anggap apa?" tanya Farel kepo.

"Ya gak aku anggap apa-apa. Selingan aja sih. Selir-selir yang bisa dimainkan. Kalau lagi pusing enak ngajak mereka, hahaha." Marvin tertawa bangga.

Ia memang terkenal tampan dan juga kaya raya. Hanya dengan senyumnya saja, cewek-cewek sudah rela mati untuknya.

"Dasar kamu. Awas ya, dapat karma ketemu tante-tante perawan tua baru tahu rasa kamu!" ucap Farel bersungut-sungut.

"Nyumpahin kamu?!" balas Marvin berpura-pura serius dan langsung mendapatkan balasan tawa dari teman-temannya.

"Seperti Miss Malena mungkin hahahaha!" sahut yang lain kompak.

Marvin langsung bergidik ngeri. Ia tak bisa membayangkan dirinya yang sangat populer dan terkenal playboy di sekolah bisa berjodoh dengan seorang guru tua, jelek, dan hoby marah-marah itu.

🌻

Tak

Tak

Tak

Semua siswa yang sedang mengobrol santai di koridor langsung bubar dan lari ke arah kelas masing-masing kecuali Marvin. Hanya dengan mendengar bunyi heels seorang guru berkacamata tebal dengan tampilan sangar itu, teman-temannya sudah takut dan tak berani mengabaikan bel masuk kelas.

Akan tetapi, tidak bagi Marvin. Siswa kelas IPA 1 itu, samasekali tak takut pada guru wanita yang sedang memakai sebuah hijab berwarna krem menutupi kepala sampai dadanya itu. Ia tetap santai dengan kesibukannya yang entah apa.

Tak

Tak

Tak

Bunyi heels sang guru semakin dekat dan menguasai koridor yang tiba-tiba jadi sepi. Langkah wanita itu tegap dengan sebuah buku tebal berada di tangannya.

Dialah Malena Rachman, sang guru wanita yang sangat ditakuti oleh hampir semua siswa di sekolah bertaraf internasional itu. Ketakutan mereka melebihi takutnya siswa pada seorang kepala sekolah dan sekuriti.

Karena pembawaannya yang terkesan dingin dan jarang tersenyum, ia jadi sangat disegani bahkan ditakuti oleh semua siswa kecuali Marvin, tentunya.

Remaja berusia 18 tahun itu malah ingin sekali membuat sang guru tersandung dan jatuh kemudian meminta tolong padanya. Agak lucu dan kurang ajar memang, tapi itu itu adalah mimpinya sejak lama.

Dendamnya belum terbalas atas keberanian wanita itu memberinya nilai yang buruk saat penilaian akhir tahun hingga papa dan mamanya menonaktifkan kartu saktinya.

Malena menghentikan langkahnya tepat di hadapan Marvin. Tatapannya tajam setajam silet dari balik kacamatanya.

"Kamu ngapain masih di luar? Gak denger bel nya bunyi ya?" tegur sang guru.

Marvin tidak menjawab tetapi langsung melengos masuk ke kelasnya. Malena hanya berdecak. Kemudian ikut masuk ke dalam kelas IPA 1.

"Assalamualaikum, selamat pagi semuanya!," ucap wanita berhijab itu sesaat setelah berada di dalam ruangan kelas pagi ini.

"Waalaikumussalam, selamat pagi Miss." Para siswa membalas dengan ucapan yang sama. Marvin sendiri tidak menjawab dan hanya menatapnya dengan tatapan acuh tak acuh.

"Well, Miss yakin sekali kalian sudah siap untuk belajar hari ini ya," ucap wanita itu dengan sedikit tarikan diujung bibirnya yang hanya menggunakan pewarna pucat tak seperti guru-guru yang lainnya.

"Siap Miss!" Lagi-lagi seluruh kelas menjawab dengan kompak tapi tidak dengan Marvin. Ia hanya menatap guru itu dengan sebuah pulpen ia putar-putar di sela-sela jarinya.

"Marvin! Kamu udah siap belajar?!" tegur Miss Malena tiba-tiba dan membuat Marvin tersentak kaget.

"Belum Miss!" Marvin masih santai. Dan ini sering ia lakukan supaya sang guru bosan dan akhirnya keluar dari kelas.

"Kalau begitu, kamu cuci wajahmu dengan air segar supaya kamu gak loyo dan gak ngantuk!"

Marvin acuh. Ia tak perduli dengan perkataan guru Biologi itu. Kenapa pula ia disuruh mencuci muka padahal ia tidak mengantuk. Malena Rachman pun mengalihkan pandangannya ke seluruh ruangan untuk menghindari kekesalannya pada Marvin.

"Semua tugas yang Miss berikan pertemuan yang lalu sudah dikerjakan dong ya."

"Sudah Miss." Suara kompak kembali terdengar dan membuat Marvin mendengus kesal karena mungkin ia sendiri yang belum mengerjakan tugas itu meskipun ia sangat bisa melakukannya.

"Beneran sudah selesai semuanya?!"

"Sudah Miss!"

"Kalau begitu, kumpul dan letakkan di sini."

Keadaan kelas langsung berubah riuh dengan kesigapan semua siswa mengeluarkan buku tugas dari dalam tas mereka.

Tampak wanita itu tersenyum tipis. Ia sangat senang kalau semua perintahnya dilakukan oleh semua siswa. Meskipun semua siswa harus berdarah-darah dalam mengerjakannya.

"Dasar egois!" cibir Marvin kesal.

"Marvin! Kumpul tugas kamu di sini!" titah Miss Malena dengan suara melengking cempreng.

Marvin tidak menjawab.

Brak!

Malena memukul mejanya dengan sebuah mistar panjang. Marvin dan seluruh penghuni kelas langsung terlonjak kaget. Bunyi pukulan keras pada meja guru begitu jelas terdengar.

"Marvin! Kamu dengar Miss ngomong apa heh? Sejak tadi Miss perhatikan, kamu melamun saja!" sentak Miss Malena lagi dengan tatapan tajam dari balik kacamata tebalnya.

Marvin tidak menjawab tapi malah balas menatap wanita itu. Sekarang lah saatnya ia membalas.

Marvin ingin mengerjai Malena, betulkah guru itu tidak akan terpengaruh oleh tatapan mata elangnya seperti gadis-gadis yang menjadi korbannya di sekolah ini?

🌻

*Like dan ketik komentar dong 🤭*

1
Fatir
Sopir taksi mungkin 😅
Rahmah Salam
si mama mertua..../Casual/
Rahmah Salam
klau sdh tau tasx sapa ....knp msh nanynyaaa...../Casual/
Fatir: supaya seru hahaha
total 1 replies
Mbah
berharap yang terbaik saja dah
nuraeinieni
tas menantu mu mama indira,,,,,restui pernikahan marvin dan malena dong mama indira.
Rostina Sahar
Lebih baik jujur Marvin...
nuraeinieni
jgn cemburu malena,,,namanya juga mama cinta pertama utk anak laki2x,,,,bgtupun km cinta pertama mu adalah ayah mu.
Daniaaa
lanjut dan jangan pisahkan mereka lagi dong Thor
Daniaaa
betul banget Marvin. Saya setuju yang ini
Sofiaa
Ceritanya bikin baper tapi seruu abiz
rianaa
lanjut Thor
Halisa Mini
Aduh semoga hubungan mereka bisa lebih baik
sunshine wings
kasian isterimu Marvin.. 😔😔😔😢😢
sunshine wings
hohohoho.. tas isteri tercinta kesayangan Marvin ketinggalan authorku..
bagaimana menjawab pertanyaan mama Indira?
hanya dengan berterus teranglaa tentang hal sebenarnya agar tidak berbohong pada diri sendiri..
Intan Permata: Yap betul, setuju. harus jujur apapun konsekuensinya
total 1 replies
Justin
milik istriku Mah, ngomong gitu aja Vin
sunshine wings
lanjut author 💪💪💪💪💪
Titin Riani
katakan kalau itu adalah tas Malena, istrimu
may22
waduh, kayaknya lebih baik jujur saja. Katakan yang sebenarnya Marvin.
may22
more than words lah Thor...udah senyum2 bahagia eh disajikan part meresahkan 😵
ris123
duh perasaan aku kok gak enak yah
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!