NovelToon NovelToon
Nilai Penyembuh Dari Antagonis

Nilai Penyembuh Dari Antagonis

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Sistem / Enemy to Lovers
Popularitas:23.6k
Nilai: 5
Nama Author: Febbfbrynt

Mara, gadis yang terbaring koma berbulan-bulan, terpaksa harus menerima tawaran sesuatu yang disebut "sistem", yang di mana dia harus pergi ke dunia novel untuk meningkatkan nilai baik antagonis sebagai ganti tubuh aslinya tersembuhkan perlahan. Hanya saja, sang target merupakan orang sangat sulit didekati, paranoid, dan dibenci banyak orang.
______

Suatu hari, Mara menyelesaikan tugasnya dan akan pergi. Tapi tiba-tiba dia ditangkap pria menakutkan yang telah dia jinakkan.

"Jangan berpikir kamu bisa memanjat jurang gelap yang telanjur kamu lompati sesuka hati!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Febbfbrynt, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ciuman

Beberapa sebelumnya, Mara mencari Rahan ke sana kemari dan banyak bertanya pada teman sekelasnya, dia sampai tak sadar bahwa tersebar gosip tentangnya yang menyukai Rahan dengan gila-gilaan.

Saat Rahan memasuki kelas, suasana langsung hening. Dia sudah terbiasa dan tidak pernah peduli. Tidak ada orang yang berani mengobrol dengannya, apalagi mereka selalu berjarak. Tapi ada yang aneh dengan suasana hari ini. Tiba-tiba, orang yang menjadi ketua kelas, berbicara padanya dengan sedikit berhati-hati.

"Rahan, ada seorang adik kelas yang mencarimu tiga hari ini. Setiap hari dia selalu datang dan menanyakanmu."

Rahan heran. Selama dia sekolah, dia tak pernah dekat dengan siapapun sampai harus datang ke kelas dan menanyakannya. Ia bertanya tanpa minat "Siapa?"

"Sepertinya dia gadis yang pernah mengaku padamu didepan banyak orang."

Rahan langsung teringat seseorang, mana mungkin ia bisa lupa begitu saja. Gadis itu tiba-tiba selalu ada disekitarnya dan terus mengusiknya. Tanpa sadar dia selalu memikirkannya.

Dirinya sepertinya kurang keras mengusirnya. Gadis itu selalu muncul di mana saja tanpa memberitahu apa yang dia inginkan pada dirinya sendiri. Tentu saja Rahan tidak percaya bahwa dia disukai orang lain tanpa alasan. Dia tidak memiliki apapun selain kebencian orang lain padanya.

"Bisakah kau menjawab aku tidak ada saat dia datang lagi?"

"Ah, apa? Tentu saja." Ketua kelas merasa bersimpati dengan gadis itu. Dia masih ingat raut wajahnya yang sangat kecewa saat berkata bahwa Rahan tidak ada dan absen. Mengapa dia harus menyukai orang aneh ini?

Tapi saat dia berpikir untuk berbohong sesuai yang diinginkan Rahan, saat istirahat gadis itu benar-benar datang lagi dan ketua kelas itu merasa tidak enak.

"Apa Rahan ada di kelas?" tanya Mara dengan mata berbinar.

"Itu.. dia tidak ada."

"Tidak ada? Apa dia sudah keluar kelas sejak tadi?"

"Maksudku ... dia absen."

Mara memicingkan matanya curiga, si ketua kelas berkeringat dingin.

"Hei, jangan berbohong padaku. Dia berada di busway yang sama denganku saat berangkat sekolah!"

"Eh?" Dia memerah menahan malu karena berbohong. Ini gara-gara orang aneh itu yang menyuruhnya! Jelas-jelas gadis ini sudah tahu bahwa dia datang ke sekolah!

"Siapa namamu?"

Si ketua kelas kaget dengan pertanyaannya tiba-tiba. "Namaku Reno."

"Reno, karena kamu berbohong, kamu berhutang padaku. Sebagai bayarannya, kamu harus memberitahu apapun tentang Rahan saat aku bertanya oke?"

Reno hanya merasa dirinya tiba-tiba terjebak di tempat yang sulit dan mengangguk pasrah.

"Oke deal! Sekarang aku akan mencari Rahan sampai penjuru sekolah sekali pun! Sampai jumpa!"

Reno melihatnya berlari dengan wajah ceria. Sepertinya gadis ini memang sudah tergila-gila dengan orang aneh yang sekelas dengannya.

Mara yang dianggap gila itu, kini berjalan menuju kantin. Biasanya dia tak makan di sana, tapi hari ini dia datang karena tentu saja Rahan ada di sana seperti yang sistem katakan!

"Sistem, apa yang dia lakukan di kantin? Pasti bukan makan siang seperti apa yang aku bayangkan."

Sistem menjelaskan. "Ayahnya mengambil semua gaji kerja kerasnya, karena target menolak memberikan, dia dipukuli parah sampai dia tidak masuk sekolah tiga hari kemarin. Uangnya tetap direbut, dan target mendapat banyak luka pula. Saat ini target tidak memiliki sepeserpun uang untuk makan. Jadi dia membantu pemilik kantin berjualan."

Mara merasa sangat marah. "Ayah baj*ngan itu! Apa aku boleh membantunya masuk ke penjara!"

Sistem memperingati. "Jangan bertindak gegabah, Manusia. Jika Anda mencampuri urusan target tiba-tiba, tidak ada yang tahu hal buruk apa yang terjadi. Anda harus mempertahankan dan meningkatkan nilai saat ini."

"Ya, ya." Mara menarik nafas menahan kemarahannya.

Kantin sangat ramai seperti biasa. Dia mencari di mana Rahan berada. Matanya langsung menangkap pemuda jangkung yang tengah menyiapkan makanan pesanan.

Mara langsung mendekat dengan bibir tersenyum, tapi tidak lama senyum itu luntur saat tiga anak lelaki mengganggu Rahan dan menabrak pesanan orang lain sehingga jatuh berantakan.

"Oh, maaf. Temanku mendorongku dan aku tidak sengaja menabrakmu," ucapnya tanpa penyesalan dan malah terkikik saling pandang dengan kedua temannya.

"Rahan! Kenapa kau menjatuhkan makanannya!" Ibu penjaga kantin itu agak marah. Dia tengah sibuk-sibuknya, namun anak yang membutuhkan uang ini malah menjatuhkan pesanan dengan ceroboh.

"Saya minta maaf." Rahan menatap dingin pada tiga orang yang selalu mengganggunya itu dan berjongkok membereskannya.

Dengan sengaja, mereka menginjak dan menyebarkan nasi ke permukaan lantai. "Lantainya licin."

Banyak mata melihat dan menonton penuh minat tanpa ada yang membantu atau mencegah tiga orang itu bertindak kurang ajar. Justru akan semakin seru. Anak aneh itu selalu menyebalkan dan menatap semua orang seperti menatap benda mati, jadi tidak ada yang menyukainya.

Sebelum tiga pengganggu itu bertindak lebih jauh, tiba-tiba seorang gadis menyiram mereka dengan dua gelas es teh. Semua orang terperangah kaget diikuti keheningan suasana.

"S*alan! Apa yang kau lakukan!!"

"Oh, maaf. Tanganku licin. Aku tidak sengaja." Mara menutup mulutnya kaget dan menyesal.

Seragam tiga anak lelaki itu basah kuyup dengan wajah memerah karena malu dan marah.

"Hei, jelas-jelas itu disengaja!!"

Orang bodoh mana yang akan menganggap itu tidak disengaja? Semua orang melihat gadis itu datang dengan dua gelas es teh dan menyiram mereka dengan sengaja.

Salah satu dari mereka menghampiri seolah akan memukulnya. Mara buru-buru berlindung di belakang Rahan dengan wajah ketakutan. "Maafkan aku! Aku benar-benar tidak sengaja!"

Suaranya menahan tangis dengan tubuh gemetar. Rahan yang punggungnya ditempeli bisa merasakan rasa gemetarnya. Ekspresi langsing gelap, dia menatap suram ketiga orang yang basah kuyup itu. Tanpa sadar mereka mundur seolah bertatapan dengan binatang buas.

"Urusan kita belum selesai!" Mereka langsung pergi dengan wajah malu.

Tiba-tiba Rahan mendengar orang di belakangnya tertawa. Suaranya sangat dekat tepat di belakang telinganya sampai nafasnya bisa menghembus tengkuknya. "Apa kamu melihat wajah malu mereka? Itulah balasan karena mereka telah mengganggumu!"

Apa gadis ini hanya berpura-pura? Jadi dari tadi dia gemetar karena menahan tawa, bukan menahan tangis?

Rahan menoleh dan langsung berhadapan dengan wajahnya yang sangat dekat. Pupilnya bergetar saat bertatapan sedekat itu dengan sepasang mata bulatnya.

Mata itu bukanlah tatapan hina, benci, jijik, atau remeh, seperti yang biasa ia dapatkan dari orang-orang. Hanya tatapan polos biasa tanpa ada keinginan tersembunyi apapun.

"Aku akan membantumu membersihkan kekacauan ini. Setelah itu, ayo makan siang bersama, oke? Jangan menolakku."

"Bip—Nilai target: 5."

Rahan berkedip seolah dia baru saja tersadar siapa dirinya. Ia menjawab sedingin biasanya. "Pergilah."

Setelah mengatakan itu, Rahan lanjut membersihkan lantai yang kotor dan mengabaikannya.

Jika bukan karena nilai yang meningkat tiba-tiba, Mara percaya bahwa tembok orang ini tidak akan pernah bisa dihancurkan dengan apapun.

Mara duduk di bangku kosong dan memakan makanannya sembari memerhatikan Rahan yang melanjutkan pekerjaannya. Ia tak peduli dengan pandangan dan pembicaraan orang-orang karena ikut campur kekacauan tadi.

Sampai kantin kosong karena waktu istirahat hampir habis, Mara masih menunggu. Lalu ia melihat Rahan tengah menyeka satu persatu meja.

Mara menopang dagu dengan kedua tangan memperhatikan sampai Rahan datang untuk mengelap tempat yang ia duduki. Mara terus mendongak menatapnya dekat, dan Rahan bersikap seolah dia tidak ada di sana.

"Rahan, ayo pulang bersama."

Gerakan Rahan berhenti karena namanya yang dipanggil tiba-tiba. Dia meremas kain lap ditangannya dan memperingatinya dnegan dingin.

"Menjauhlah dariku."

"Tidak mungkin. Aku menyukaimu."

Rahan tiba-tiba memukul meja dan mendekat memojokkan Mara sampai mundur dan mentok di sandaran kursi. Mara kaget dengan situasi tiba-tiba itu. Matanya yang membulat berhadapan dengan mata tanpa emosi Rahan dengan jarak sangat sempit.

Untung saja sudah tidak ada orang dan bel masuk sudah berbunyi sedari tadi. Jika tidak, mereka akan beranggapan kedua orang itu tengah bermesraan.

"Menyukaiku? Apa kamu berani menciumku?"

"Apa?" Mara terperangah dan tanpa sadar menatap bibir lurusnya yang tak pernah menungging senyuman itu.

Dengan jantung berdetak kencang, Mara menutup mata dan mengecup bibirnya dalam dua detik. Dia melotot kaget dengan tindakan tanpa sadarnya.

Dengan wajah memerah, Mara sempat melihat ekspresi tertegun Rahan dan dia langsung kabur keluar kantin secepat kilat.

Rahan masih mematung dan masih terperangah dengan tindakannya. Ia hanya ingin mengujinya, tapi gadis gila itu benar-benar melakukannya! Dia masih merasakan benda lembut itu menyentuh bibirnya.

"S*al! Dia sangat berani!"

1
Lippe
author hiatus atau emang mau berhenti bikin cerita? Aku rindu berat /Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob/
selir Caesars
thorrrrrr upppppp ya Alloh
selir Caesars
thorr tenggelam kemana kau thorrr kok ga upp,thorrrrrrr uppppppo dongggggggg
fiza
Lumayan
Xi Feng Jiu
Gw bolak balik noveltoon cuman nunggu nih cerita doang, authornya kemana nih😭
Xi Feng Jiu
Kapan up kak😭
Alfiananda Puspita
author nya lagi bertapa
Alfiananda Puspita
Lamak juga ya gaes wkwk
Alfiananda Puspita
author nya ngilang lama banget ya hehehhee
Alfiananda Puspita
sabar banget Ya Allah ini
Alfiananda Puspita
masih menunggu author nya update
Alfiananda Puspita
masih menunggu update an
Alfiananda Puspita
yah belum update
putri dwi tania
lanjut kak
Alfiananda Puspita
dulu mba penulis nya sering update, sekarang kenapa ya?
Reni Purnama Sari
bagus lanjut kk
Alfiananda Puspita
gabut banget bolak-balik nungguin mba penulis update wkwk
Alfiananda Puspita
gara2 liat kim mingyu versi rambut cepak, ak slalu bayangin arhan kayak beliau wkwkwk
ganteng, gapura kabupaten, tiang listrik, bisa masak wkwkwk
Xi Feng Jiu: Rahan gak sih kak
total 1 replies
Alfiananda Puspita
rajin komen sama kasih gift, biar mba penulis rajin update wkwk
Alfiananda Puspita
masih memantau
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!