NovelToon NovelToon
Aku Bukan Pujangga

Aku Bukan Pujangga

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu / Pengawal
Popularitas:96.9k
Nilai: 5
Nama Author: NaraY

Pernikahan kekasihnya dengan seorang Panglima membuat Letnan Abrileo Renzo merasakan sakit hati. Sakit hatinya membuatnya gelap mata hingga tanpa sengaja menjalin hubungan dengan putri Panglima yang santun dan sudah mendapat pinangan dari Letnan R. Trihara. R. Al-Ghazzi.

Disisi lain, Letnan Trihara yang begitu mencintai putri Panglima pun menjadi patah hati. Siapa sangka takdir malah mempertemukan dirinya dengan putri wakil panglima yang muncul di tengah rasa sakit hatinya yang tak terkira. Seorang gadis yang jauh dari kata santun dan kekanakan.

KONFLIK TINGGI, HINDARI jika tidak tahan dengan cerita.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NaraY, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

17. Perang batin.

"Bagaimana ini, Bang??"

"Apanya yang bagaimana?? Mereka salah, harus tetap bertanggung jawab..!!" Kata Bang Hara sembari merokok.

Rintis berusaha mendekat namun Bang Hara mundur, menghindar dan menguarkan asap rokok ke arah yang berlawanan dengan angin agar tidak menerpa wajah Rintis.

Melihat Bang Hara menghindar, perasaan Rintis menjadi ciut dan merasa mendapat penolakan. Sejak tadi suaminya itu terus menjauhinya

"Titis bau badan?????" Tanyanya dengan wajah kesal penuh rasa curiga.

"Apa sih, Neng??? Abang merokok. Kalian berdua perokok pasif, lebih bahaya." Jawab Bang Hara.

"Siapa? Titis hanya sendiri."

Bang Hara terdiam sejenak, ia terus saja memikirkan hal yang masih berkelebat dalam pikirannya.

"Kita ke Bidan yuk..!!" Ajak Bang Hara.

Rintis melirik dengan wajah gelisah. Hatinya pun berdebar, berharap cemas dengan hasil akhir dari apa yang ia alami selama ini.

"Mau??" Tanya Bang Hara lagi.

Rintis mengangguk pasalnya ia pun juga merasa penasaran.

...

Sesampainya di Bidan desa, terlihat Bang Abri berjalan mendahului Rena. Terdengar suara perdebatan dan mempermasalahkan atas kecerobohan Rena yang tidak berhati-hati dalam menjaga diri.

Bagai kehilangan rasa malu, mereka berdua berdebat hingga di parkiran rumah Bidan desa.

Seperti biasa, raut wajah Rintis seketika sensitif saat berhadapan dan bertatap muka dengan Rena.

Tak berbeda dengan Rintis, Rena pun melirik Rintis dengan tatapan malas dan hal itu terlihat sangat jelas.

"Dia beneran hamil?" Tanya Rena tanpa basa-basi.

"Iya, ada yang salah?" Jawab Bang Hara mewakili sang istri.

Mendengar jawaban itu, amarah Rena terpancing dan memuncak. Bagaimana bisa hubungan di antara mereka selama enam tahun ini bisa kandas karena 'ketidak sengajaan.

"Dengar Rintis, yang aku alami adalah gambaran bahwa sifat pria yang ada di sampingmu ini begitu kaku dan tidak bisa mentoleransi sekecil apapun kesalahan yang ada. Jika suatu saat kamu melakukan kesalahan besar, kamu akan di buang dan di campakan seperti sampah tidak berguna." Ucap Rena penuh kekecewaan.

Rintis yang polos melirik kedua bola mata Bang Hara kemudian beralih melirik Rena dan Bang Abri.

"Asal kau tau ya Rintis.. Bang Hara begitu menyukai wanita dewasa dengan IQ tinggi di atas rata-rata. Wanita cerdas yang mampu kritis menghadapi masalah yang terjadi. Bang Hara sangat membenci wanita yang bo*oh dan berpikir lambat." Dengan lantang Rena mengucap hal tersebut tanpa perasaan.

Jelas saat ini Bang Hara tidak terima dengan ucapan wanita yang sudah menjadi mantan kekasihnya itu namun siapa sangka Rintis bergelayut manja di lengannya.

"Seperti Mbak Rena??" Tanyanya polos.

Bang Hara menoleh menatap istrinya, ia memastikan apakah benar istri kecilnya itu sedang baik-baik saja.

"Apa maksudmu? Aku membicarakan tentang kamu..!!" Kata Rena.

"Oohh.. maaf Mbak..!! Saya kira Mbak Rena membicarakan tentang diri sendiri. Sebab Mbak Rena bilang kalau wanita cerdas mampu kritis untuk menghadapi masalah yang terjadi. Lalu apakah hamil dengan Bang Abri sudah menyelesaikan masalah sedangkan saat itu Mbak Rena masih ada hubungan dengan Bang Hara dan jika IQ mbak Rena tinggi, bukankah seharusnya Mbak Rena bisa mikir seperti manusia dewasa??" Ucap Rintis memasang wajah polos dan teramat polos di depan Rena. "Duuhh.. maaf ya Bang, Titis asal bicara. Abang tau sendiri kalau Titis masih anak-anak."

Bang Hara pun tersenyum mendengarnya, ia mengacak-acak rambut rintis dengan lembut.

"It's oke sayang. Usia anak-anak pun tidak buruk juga, Abang hargai itu. Daripada Abang memilih usia matang tapi kekanakan." Jawab Bang Hara.

Kali ini hati Rena sungguh terluka. Pembelaan yang ia harapkan sama sekali tidak di rasakannya.

"Kalau begitu, mulai sekarang jangan pernah mencariku lagi. Hubungan kita usai sampai disini..!!" Rena pergi meninggalkan tempat, saat itu Bang Abri sama sekali tak bersuara bahkan untuk membela Rena pun tidak di lakukannya.

Saat Bang Abri melangkah meninggalkan Bang Hara dan juga Rintis, Bang Hara menyapa sahabatnya itu.

"Kita mungkin bukanlah laki-laki yang baik. Tapi jalan hidup sudah kita pilih. Kamu memilih Rena dan saya memilih Rintis. Sekalipun kita laki-laki b******n, bukankah kita tidak ingin istri yang 'rusak'. Sekalipun kita laki-laki bejad, bukankah kita tidak ingin anak yang mengikuti jejak buruk kita..!!" Ucap Bang Hara dengan jelas.

Jemari Bang Abri mengepal kuat kemudian melonggarkannya perlahan.

"Melanggar jalan Tuhan memang nikmat. Lupa diri di masa muda, kelak kita akan tua renta. Apakah kamu yakin sanggup melihat kaca dirimu nanti. Ujung tombak ketenangan batin berawal dari kita. Jika kita salah membimbing maka hidup akan hancur lebur selamanya namun jika kita mampu membimbing, maka hingga akhirat pun hatimu akan tenang. Kita terlahir sebagai laki-laki, seumur hidup kita adalah pelajaran sebab kita adalah guru bagi separuh jiwa dan nyawa kita yang lain."

Mendengar ucap sahabatnya, Bang Abri tidak sanggup menahan laju air mata. Sesal dan malu telah berkhianat sungguh membuat hatinya terpukul.

"Terima kasih banyak kamu sudah mengingatkanku. Aku menerimanya, mulai detik ini, Rena dan anak di dalam kandungannya adalah tanggung jawabku." Jawab Bang Abri.

Rena menangis seakan masih belum bisa menerima kenyataan dan Bang Abri segera memeluk dan menenangkannya.

Bang Hara pun melakukan hal yang sama, ia memeluk Rintis dan berharap istrinya bisa ikut tenang.

"Titis tidak suka Mbak Rena." Ucap Rintis terang-terangan.

"Maaf..!! Abang lambat menanganinya, Abang salah."

"Abang harus di hukum..!! Gendong Titis..!!" Perintah istri kecil Bang Hara yang sedang kesal.

"Ya nanti to, sayang. Banyak orang disana..!!" Kata Bang Hara kemudian terdiam melihat langkah besar Rintis yang sedang ngambek.

'Aku ini Danki, tapi kenapa aku bisa nyerah senyerah-nyerahnya berhadapan dengan perawanku ini. Baru kali ini aku gelisah, nyawa terasa was-was di ujung tanduk. Mending tarung lah daripada begini.'

"Kenapa nggak kejar Titiiiss..!!!" Protes Rintis dengan wajah berang.

"Allahu Akbar..!! Minta di kejar to, Neng."

.

.

.

.

1
Mika Saja
cm mie kuah doang bang hara,,tp jangan slah klo yg titis minta pasti mie nya jd huru hara nti nya 🤭
Lala Kusumah
itulah perjuangan seorang ibu Dan... semangat sehat
Murni Zain
hamil anak 4 dn melahirkan ada cerita tersendiri...ank 1 dn yg lain ya beda ² pengalaman.

semoga lancar persalinan ya.. sehat ini dn baby ya.. 🤲🏼😍
putri
🤣🤣🤣🤣🤣
Maysuri
simpel banget permintaan titis cuman makan mie kuah....sederhana si keliatannya tp sangat berharga buat bang rama
NaraY_Kamanatha: 🥲ngayal di romantisin kali ya😬
siti muhlihah: kayaknya msh kebawa yg dikamar sebelah yo mbak🤭,,emang ni author satu kita mba nara penulis wanita ter teromantis yg pnh ku baca dr sekian bnyak novel,,,sukses sll mba nara dgn smua karya nya
total 3 replies
Lala Kusumah
😂😂😂😂😂🤭panik ya bang....jd inget suami panik saat mau melahirkan salah bawa tas 😂😂
Murni Zain
s debay pengen ketemu ayah Hara
Yayuk Bunda Idza
wkwkwk....nah ini baru aman bang, dari tadi keliru Mulu, debay bikin papa kalang kabut ya....
Nabil abshor
hooh bang,,, luwih cetho pakai itu aja,,, 😅😅😅 dr pd bju dinas,,,, 😁😁
siti muhlihah
suami klo panik nah iya gk bs mikir jernih
Mika Saja
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣ada2 sj nih bang hara,mknya sesekali liat bju2 istri jd bs bedakan kebaya dan daster
merry jen
titis akn dewasa klo dh wktu yy x bang ,,klo bar bar yy GK bklnn hilng itu bwaann klo hilng kangenn nnti kmu bang
putri
😃🤣
Mika Saja
sabar ya bang hara,,,,,,harus ikut mengimbangi istri jgn istri Mulu yg ngimbangi suami 🤭🤭
Mika Saja
waduh ....bang abri untuk kali ini Rena tdk salah,jgn lgsng mrah klo blm tau mslhnya,kshan Bu mil nya,,,,bang hara byk2 introspeksi diri ya,,,nmnya bocil jd pln2 berubahnya ya,,,,🤭
Mika Saja
dasar rintis.,..semoga HBS ini tdk BKN gaduh lagi ya🤭
siti muhlihah
bukti cinta dr bang hara ya gtu,apa2 jd panikan
Ratna dewi pravitasari
selalu suka sm alur cerita kak nara ... as always ngemong bocil hihii
Nabil abshor
😅😅😅 saking nyamannya bang,,,,
Murni Zain
s neng lelah bang
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!