NovelToon NovelToon
Dosen Ngilang, Skripsi Terbengkalai

Dosen Ngilang, Skripsi Terbengkalai

Status: sedang berlangsung
Genre:Dosen / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Persahabatan / Slice of Life
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: Atikany

Realita skripsi ini adalah perjuangan melawan diri sendiri, rasa malas, dan ekspektasi yang semakin hari semakin meragukan. Teman seperjuangan pun tak jauh beda, sama-sama berusaha merangkai kata dengan mata panda karena begadang. Ada kalanya, kita saling curhat tentang dosen yang suka ngilang atau revisi yang rasanya nggak ada habisnya, seolah-olah skripsi ini proyek abadi.
Rasa mager pun semakin menggoda, ibarat bisikan setan yang bilang, "Cuma lima menit lagi rebahan, terus lanjut nulis," tapi nyatanya, lima menit itu berubah jadi lima jam.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Atikany, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 19

Ketika aku menerima kabar baik bahwa judul proposalku akhirnya disetujui, rasanya ada beban besar yang terangkat dari pundakku. Segera, aku menghubungi ibuku untuk memberitahukan berita ini.

I immediately called my mother to share the news. I could hear the happiness in her voice, and I could picture the smile on her face.

Aku bisa mendengar nada kebahagiaan dalam suaranya, dan aku bisa membayangkan senyum di wajahnya.

Begitu juga dengan adik perempuanku, yang tampak sangat senang mendengar kabar tersebut.

But inside, I couldn’t fully experience the joy that I usually feel. Tapi, dalam hati, aku tidak bisa sepenuhnya merasakan kegembiraan seperti yang biasanya kurasakan.

There was a deep emptiness, a void that couldn’t be filled just by this good news. Ada kekosongan yang mendalam, sebuah kekosongan yang tidak bisa diisi hanya dengan berita baik ini.

My father, who had always been my supporter, was no longer here to witness this achievement.

Ayahku, yang selalu menjadi pendukungku, tidak lagi ada di sini untuk melihat pencapaian ini.

Ayahku meninggal di tanggal 16 Juli 2023, dan judulku di ACC sekitar 3-4 bulan setelah kepergiannya.

***

When I think of my father, rasa rinduku begitu mendalam dan tak tertahan. Sometimes, in moments that should make me happy, I find myself on the brink of tears.

Kadang, saat aku berada dalam momen-momen sederhana yang seharusnya membuatku bahagia, aku justru merasa ingin menangis.

This yearning is too heavy to bear, especially when facing days filled with challenges and difficulties.

Rindu ini terlalu berat untuk ditanggung, terutama ketika aku harus menghadapi hari-hari yang penuh dengan tantangan dan kesulitan.

Rasanya, ada lubang kosong yang tidak bisa diisi, dan kehadiran ayah sangat aku butuhkan lebih dari sebelumnya.

Since his passing, I've often fallen into deep sadness. Ayah, sejak kepergianmu, aku sering kali terjatuh dalam kesedihan yang mendalam.

Little things that used to be manageable now feel like immense burdens.

Hal-hal kecil yang dulu mungkin tidak membuatku begitu tertekan sekarang terasa seperti beban yang sangat berat.

 I find myself crying for no clear reason, aku sering kali menangis tanpa alasan yang jelas, just because I feel lost and unsupported, hanya karena aku merasa kehilangan arah dan dukungan.

Problems that once seemed trivial and easily manageable now loom like mountains I have to face alone.

Masalah yang dulu tampaknya sepele dan bisa diatasi dengan mudah kini menjadi gunung yang harus kuhadapi sendirian.

Without him, I feel like I have no place to lean on, and often it feels like the weight of everything is too much for me to carry.

Tanpa hadirmu, aku merasa tidak memiliki tempat untuk bersandar, dan sering kali aku merasa seolah semua beban ini terlalu berat untuk kuangkat.

Before, when I came home and shared my feelings with him, there was a comfort that is hard to describe.

Dulu, saat aku pulang ke rumah dan bercerita kepadamu tentang apa yang ku rasakan, ada rasa nyaman yang sulit ku ungkapkan.

He always listened attentively, offering advice and encouragement that made me feel stronger.

Kamu selalu mendengarkan dengan penuh perhatian, memberikan nasihat dan dorongan yang membuatku merasa lebih kuat.

I can still remember how he always valued my opinions, never imposing his will on me.

Aku masih bisa mengingat betapa kamu selalu menghargai pendapatku, tidak pernah memaksakan kehendakmu padaku.

He allowed me to be myself and was always there to support me in every decision I made.

Kamu membiarkanku menjadi diriku sendiri, dan kamu selalu ada untuk mendukungku dalam setiap keputusan yang kuambil.

Whenever I face difficulties, I often recall our conversations. Setiap kali aku menghadapi kesulitan, aku sering kali mengingat kembali obrolan kita.

I miss the times when he gave me motivation and support.

Aku merindukan saat-saat di mana kamu memberikan motivasi dan dukungan.

I long for his soothing voice that could always calm my heart.

Aku merindukan suara lembutmu yang selalu bisa menenangkan hatiku.

The world seemed brighter and more manageable when he was by my side,  rasanya, dunia terasa lebih cerah dan lebih mudah dihadapi ketika kamu ada di sisiku, memberikan dorongan yang aku butuhkan untuk terus maju.

Now, when I feel stressed or anxious, I can only yearn for his warm embrace and wise words.

Sekarang, ketika aku merasa tertekan atau cemas, aku hanya bisa merindukan pelukanmu yang hangat dan kata-kata bijakmu.

I wish I could hear his advice, feel comforted by his affection, and experience his presence that always made me feel better.

Aku ingin sekali mendengar nasehatmu, merasa tenang di bawah naungan kasih sayangmu, dan merasakan kehadiranmu yang selalu membuatku merasa lebih baik.

He was such a valuable person, and losing him makes me feel incomplete.

Kamu adalah sosok yang sangat berharga, dan kehilanganmu membuatku merasa tidak lengkap.

Sometimes, I just want to go back to those times—to return home and share my feelings with him, to get guidance from someone I always trusted.

Kadang, aku hanya ingin kembali ke masa-masa itu—kembali ke rumah dan bercerita kepadamu tentang apa yang aku rasakan, mendapatkan panduan dari seseorang yang selalu aku percayai.

 I miss every moment we spent together, aku merindukan setiap momen kebersamaan kita, every conversation, setiap percakapan, every laugh, setiap tawa.

Without him, many things seem more difficult, and I feel like I am struggling in the dark.

Tanpamu, banyak hal terasa menjadi lebih sulit, dan aku merasa seperti berjuang dalam kegelapan.

In these challenging days, I often feel as though there is a void that nothing or no one can fill.

Di setiap hari-hari yang sulit ini, aku sering kali merasa seolah ada kekosongan yang tidak bisa diisi oleh apapun atau siapapun.

I would love to share this achievement with him, aku ingin sekali berbagi pencapaian ini denganmu, to hear him say how proud he is of me, mendengar kamu mengatakan betapa bangganya kamu terhadapku, and to feel his loving embrace, dan merasakan pelukanmu yang penuh kasih.

But, unfortunately, that is not possible.

Tapi, sayangnya, itu tidak mungkin terjadi.

Meski begitu, my longing remains, rasa rinduku tetap ada, and his presence will always be an important part of my life, dan kehadiranmu selalu akan menjadi bagian penting dari hidupku. Aku akan selalu mencintaimu dan merindukanmu, ayah.

***

Sometimes, aku sangat merindukan kehadiranmu hingga aku berharap kamu bisa datang ke mimpiku.

There are moments when I feel I need to see you so much, even if just in the form of a dream.

Ada saat-saat di mana rasanya aku sangat butuh melihatmu, bahkan jika hanya dalam bentuk mimpi.

Aku sering kali terjaga dengan perasaan yang sangat mendalam, as if I could truly sense your presence nearby, seolah-olah aku benar-benar bisa merasakan kehadiranmu di dekatku.

I long for you to come, even if just as a shadow in my nighttime slumber.

Aku berharap sekali kamu bisa datang, bahkan hanya sebagai bayangan dalam tiduran malamku.

Aku tahu, mimpiku adalah satu-satunya tempat di mana aku bisa berharap untuk melihatmu kembali. But in reality, you rarely visit my dreams. Tapi kenyataannya, kamu jarang sekali datang dalam tidurku.

Ketika aku terbangun dan menyadari bahwa kamu tidak ada, it feels like a double loss, rasanya seperti kehilangan dua kali lipat.

The moments in my dreams that I long for seem like hopes that may never come true.

Momen-momen dalam mimpiku yang ku impikan itu terasa seperti harapan yang mungkin tidak akan pernah terwujud.

I desperately want to see you, aku ingin sekali melihatmu, hear your voice, mendengar suaramu, or even just feel your presence in any form, atau bahkan hanya merasakan keberadaanmu dalam bentuk apapun.

At least then, I could feel closer to you,  aku bisa merasa lebih dekat denganmu, merasakan kembali kehangatan dan kasih sayang yang sering kali membuatku merasa tenang.

Every time I wake up and realize you're not there, there's a profound emptiness that's hard to describe.

Setiap kali aku bangun dari tidurku dan menyadari bahwa kamu tidak ada, ada rasa hampa yang sulit digambarkan.

Mimpi-mimpi itu,  if you could come, akan menjadi pelipur lara yang sangat aku butuhkan.

I imagine what it would be like to talk with you, aku membayangkan bagaimana rasanya berbicara denganmu, bagaimana rasanya mendapatkan senyumanmu yang penuh kasih.

I wish I could relive those simple moments when we could sit together, talk about everything, and just enjoy each other's company.

Aku ingin sekali merasakan kembali momen-momen sederhana ketika kita bisa duduk bersama, berbicara tentang segala hal, dan hanya menikmati kebersamaan.

I hope that someday, you will visit my dreams, and I will be able to feel, even just for a moment, what it's like to be close to you again.

Aku berharap, suatu hari nanti, kamu akan datang dalam tiduran malamku, dan aku bisa merasakan sejenak bagaimana rasanya berada di dekatmu lagi.

1
anggita
like👍☝tonton iklan. moga lancar berkarya tulis.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!