Seorang wanita masuk ke dalam novel yang ia sebut sampah, dirinya sangat tidak menyangka jika ia akan memerankan karakter utama yang sangat bodoh dan naif karena cinta.
oleh karena itu, dia bertekad untuk mengubah takdir dari tuan putri yang tubuhnya tengah ia tempati.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rini Wulandari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
10
" Baginda raja,saya ingin menanyakan jawaban anda atas pertanyaan saya beberapa waktu lalu." Ujar Duke Everet, yang tidak lain dan tidak bukan adalah ayah dari Sir Mathius.
Beberapa Minggu yang Lalu, Duke Everet menyampaikan niatnya kepada Baginda raja. untuk melamar putri Lyra agar sang putri menjadi menantunya.
" Saya belum bisa memutuskan nya." Ucap Baginda raja.
" Mengapa demikian Baginda?, apakah anda ragu dengan putra saya. Baginda, putra saya adalah pasangan yang cocok untuk tuan putri." Ucap Duke Everet dengan begitu percaya diri.
" Cocok atau pun tidak nya itu bukanlah urusan saya karena yang akan menjalaninya adalah tuan putri sendiri." Cuek Baginda raja .
" Tapi anda adalah ayahnya Baginda, bukankah tuan putri harus mengikuti apapun keputusan yang anda ambil." U apa Duke Everet yang masih kekeh.
" Cobalah Baginda pertimbangan lagi, putra saya tampan,berpendidikan bagus, pintar dan calon pewaris Duke, putri akan hidup bahagia dan terjamin dengan putra saya. Bukankah dia adalah kandidat pasangan yang sangat pas untuk tuan putri." Bujuk Duke Everet.
" Baiklah, akan saya pikirkan lagi." Ucap Baginda raja.
" Saya tunggu jawaban nya Baginda, semoga anda dan tuan putri setuju."
Setelah itu Duke Everet pamit undur diri dan pergi dari ruangan Baginda raja.
Sedangkan Baginda menghela nafas lelah setelah Duke Everet keluar, dia pun berdiri dari duduknya dan berjalan ke dekat jendela.
Ia melihat ke arah luar jendela dan melamun jauh tentang segala hal yang terjadi di hidupnya.
Di sisi lain, Lyra tengah hadir di perjamuan teh yang di adakan oleh kakak iparnya yang tidak lain ialah putri mahkota.
Sang kakak ipar mengundang beberapa bangsawan perempuan.
" Apakah kalian sudah mendengar jika Minggu depan pengrajin berlian terbaik di ibu kota akan memamerkan koleksi perhiasan terbarunya."
" Benarkah?, pasti orang-orang akan berebut untuk menawar dengan harga tinggi."
" Tentu saja."
" Apalagi dari yang saya dengar koleksi perhiasan terbaru itu hanya di buat 1 pasang saja, jadi sangat terbatas."
" apa anda sekalian juga sudah dengar jika 2 hari yang lalu ada orang yang membeli barang lelang dengan harga yang sangat tinggi ."
" Ya ampun benarkah?."
" Memangnya benda apa itu, kenapa ada orang yang bersedia membelinya dengan harga tinggi."
" Dari yang saya dengar, orang yang telah membeli barang itu adalah Duchess Emilia."
Semuanya bergosip masing-masing sambil menikmati teh dan camilan mereka,
Termasuk Lyra dan putri mahkota yang sejak awal hanya fokus pada makanan kesukaan mereka saja.
" Apa anda menyukainya putri? "
" Ini sangat enak, saya suka sekali." ucap Lyra.
" Maaf yang mulia putri mahkota, kami ingin bertanya kapan kah pameran lukisan akan di laksanakan? " tanya salah seorang Lady.
" Tidak lama lagi, mungkin hanya beberapa Minggu lagi karena para seniman sedang menyelesaikan tahap terakhir pada lukisan mereka." jawab putri mahkota.
" Apakah yang mulia juga akan mengeluarkan lukisan anda kali ini?."
" Emh, entahlah." ucap Putri mahkota.
"Bagaimana menurut putri Lyra, apakah kali ini pun aku harus menunjukan lukisan terbaru ku?."
" Saya rasa tidak ada salahnya karena sangat banyak orang yang menyukai lukisan anda." ucap Lyra.
" Tapi aku bosan melukis, dan akhir-akhir ini aku sangat malas menyentuh alat lukis." ujar Putri mahkota dengan lesu.
" Apa yang mulia sakit?." tanya Lyra dengan khawatir.
" Tidak,saya baik-baik saja. Mungkin memang karena saya belum menemukan inspirasi saja."
" Putri, bagaimana jika anda ikut dalam pameran lukisan nanti." usul Putri mahkota.
" Tapi, saya tidak bisa melukis." ucap Lyra.
" Tenang saja tuan putri, pameran lukisan hanya sebuah nama tapi di dalam nya tak hanya ada lukisan. Banyak karya seni yang lain juga ikut di pamerkan ." ucap seorang lady.
" Benarkah, tapi saya tidak yakin jika saya bisa membuat suatu karya seni." Ucap Lyra yang merasa tidak percaya diri.
" Cobalah saja dulu, kau tidak akan pernah tau jika tidak mencobanya putri." ucap Putri mahkota yang berusaha menyemangati adik iparnya.
waduh thor benar2 capek itu ..semangat ya...