NovelToon NovelToon
Takdir Jodoh Ku

Takdir Jodoh Ku

Status: sedang berlangsung
Genre:Pernikahan Kilat
Popularitas:5.8k
Nilai: 5
Nama Author: Julia And'Marian

Kisah tentang Muhammad Athar Fauzan Zayn dan Shaquilla Arini , mereka dua orang asing yang terpaksa menikah, ... namun Allah begitu baik dengan menumbuhkan rasa cinta di antara kedua nya ...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Julia And'Marian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 9

" Lepas" pekik Quila sambil berusaha menghempaskan tangan Athar yang tengah memegangi lengan nya . Namun usaha Quila tidak berhasil , tubuh mungil Quila tidak mampu menandingi kekuatan Athar .

"Brengsek ! Lepasin gue , gue bilang lepas ya lepas !" Teriak Quila lagi .

Athar menghembuskan nafas nya kasar , lalu menghentikan langkah nya sejenak, memandangi wajah gadis yang sudah menjadi istri nya itu . "Pulang Quila . Tempat ini tidak layak untuk kamu" ucap Athar datar .

Quila tersenyum sinis . "Ini tempat gue . Sebelum kenal sama Lo juga gue kesini ." Quila lalu menutup mulut nya . "UPS , gue baru inget ya .. kita kan emang enggak saling kenal . Jadi Lo enggak ada hak buat ngatur gue !" Sambung Quila .

Athar tersenyum tipis , bahkan sangat tipis , namun entah mengapa membuat jantung Quila tidak berhenti berdetak . Dan pesona Athar sungguh sangat luar biasa . Pria itu sangat tampan .

'jantung kenapa sih Lo . ' batin Quila sambil membuang pandangan nya kesamping , tidak sanggup melihat wajah pria yang ada di depan nya itu .

Athar meraih dagu Quila untuk mendongak menatap ke arah nya . "Kamu ingat bukan , sebulan lalu saya sudah resmi menjadi suami kamu " desis Athar , lalu menarik tangan Quila kembali , dan membawa nya pergi , namun ajaib nya kali ini , Quila tidak sama sekali melawan . Quila seakan pasrah ...

Prok prok prok

"Ini baru yang nama nya pawang , aunty salut banget sama suami kamu Quila ... Bisa bawa pulang seorang Quila itu sungguh sangat luar biasa " ucap Sera sambil tersenyum menatap Quila yang sedari tadi wajah nya di tekuk .

"Ais kenapa sih Papi nikahin Quila sama cowok modelan kayak gitu ! " Gerutu Quila sambil menggosok-gosok kan rambut nya dengan handuk , ya Athar langsung menghantar kan Quila ke rumah gadis itu , dan setelah nya Athar pamit pada Hadi , karena diri nya masih punya urusan yang penting yang harus segera Athar selesaikan . Dan Hadi tidak melarang nya .

Sera tertawa ."itu kan kemauan kamu . Kenapa kamu protes sama papi kamu hm ?"

Quila mendengus kesal . Benar apa yang di katakan oleh Sera , ini semua juga karena nya . Quila lah yang mengajukan syarat aneh yang membuat Papi nya seperti ini . Ais Quila merutuki diri nya sendiri . Bisa-bisa nya diri nya berpikiran seperti itu . Semestinya Quila tidak mengajukan syarat apa pun dan bersikap acuh saja . Diri nya tidak akan terjebak seperti ini .

Mengingat wajah tampan suami nya itu , membuat Quila rasa nya merinding . Walaupun tampan , dan teduh , namun aura pria itu sangat dingin . Quila saja sampai di buat tidak berkutik dengan di tatap oleh pria yang berstatus suami nya itu .

"Udah sana tidur . Enggak usah nungguin Athar , tadi Athar udah bilang sama papi kamu, kalau dia enggak kemari, dia masih punya urusan penting lain " ucap Sera dan berniat bangkit dari duduk nya , namun urung ketika mendengar gumaman Quila .

"CK , suami apaan , baru pulang udah pergi lagi " gumam Quila tanpa sadar , membuat Sera menarik kedua sudut bibir nya ke atas .

"Cey yang udah ngakuin suami nya " goda Sera sambil menaik turun kan alis nya .

Quila yang tersadar langsung melotot . "Enggak ya aunty , aunty salah denger kali . Is , sana ah , Quila mau tidur " usir Quila sambil mendorong - dorong tubuh Sera sampai di depan pintu kamar nya .

   Brak

Quila menutup pintu kamar milik nya dengan rapat dan tidak lupa mengunci nya dari dalam .

Quila lalu melangkah kan kaki nya menuju ke arah ranjang tempat tidur , merebahkan tubuh nya di sana , lalu mencoba memejamkan kedua bola mata nya .

Namun baru beberapa detik, bayangan wajah tampan seorang pria selalu melintas di dalam pikiran nya .

     Sial !

Kenapa wajah Athar selalu hadir .

Quila membuka mata nya , lalu menghembuskan nafas nya kasar .

"Gila tu cowok punya pelet kali ya " monolog Quila .

Di pondok pasantren Al-Husein .

Lydia masih saja mengurung diri nya di dalam kamar , Zahra , Abian serta kedua anak nya tadi sudah pamit pulang , umi Aisyah , serta Abi Husein sudah beristirahat . Mereka berdua juga sangat kecewa dengan kabar yang di berikan oleh Athar , namun mereka masih bersikap biasa saja , dan mencoba untuk tenang , karena ini semua sudah menjadi takdir dari Allah .

Lydia masih duduk termenung di tempat nya , masih memikirkan bagaimana nasib sang putra. Mengingat bagaimana pernikahan Zahra dulu , yang di awali dengan konflik , membuat Lydia sedikit trauma. Dan selalu berdoa agar Athar menikah nanti saling mencintai . Agar kejadian seperti Zahra tidak terulang kembali .

Sungguh Lydia sangat takut , Lydia tidak akan sanggup jika harus melihat kedua kali nya anak nya terluka . Walaupun Athar itu seorang pria , namun tetap , bukan kah seorang pria juga bisa sedih dan menangis ? Patah hati . ?

Seorang pria juga lah hanya manusia biasa , yang memiliki perasaan ...

Cup

Mendapatkan kecupan di puncak kepala nya , membuat Lydia mendongak menatap wajah tampan sang suami . Di pandangi nya wajah sang suami , Suami nya tampak lebih tenang dan biasa saja , tidak terkejut sama sekali. Tidak seperti diri nya .

"Istirahat sayang " ucap Arsyad lembut , meraih tangan Lydia dan menarik nya berniat merebahkan tubuh nya . Namun Lydia menahan tangan Arsyad .

"Kenapa Abang biasa aja hm ?" Tanya Lydia .

Arsyad menghembuskan nafas nya kasar , lalu tersenyum menatap ke arah sang istri .

"Terus Abang harus bagaimana sayang ? Abang harus marah begitu dengan Athar ? Pukul Athar ?"

Lydia menggeleng kan kepala nya . "Tapi yang Athar perbuat itu udah kelewat bang, dia seolah enggak menghargai kita sebagai orang tua nya . Dan lagi kenapa Athar bisa langsung iya iya aja sih , padahal aku tau gimana sikap Athar . Dia selalu berpikir berulang kali kalau mau menetukan sesuatu , " sahut Lydia .

Arsyad mengangguk kan kepala nya . Apa yang di ucapkan oleh Lydia benar ada nya . Awal mula nya Arsyad juga sangat kecewa dengan putra nya itu . Namun setelah di pikir , semua ini sudah menjadi takdir Allah . Dan Allah lah yang sudah menentukan semua nya . Jadi Arsyad sebagai manusia bisa apa ? Diri nya hanya mampu mendoakan yang terbaik untuk anak-anak nya .

"Aku kecewa bang . Aku takut ... Aku takut kalau Athar akan mengalami hal yang sama kayak Zahra . Kamu tau sendiri gimana sakit nya Zahra dulu . Aku enggak mau hal itu terjadi lagi sama anak aku bang . Aku tau Athar laki-laki , tapi laki-laki juga bisa ngerasain sakit bang " sambung Lydia lagi membuat Arsyad tertegun mendengar nya .

Dan yang di ucapkan oleh sang istri benar , diri nya juga takut apa yang terjadi pada Zahra dulu terjadi pada Athar , walaupun di sini Athar laki-laki , namun tidak menutup kemungkinan Athar bisa sakit hati . Terlebih Arsyad juga tidak tau bagaimana sifat gadis yang sudah menjadi menantu nya itu .

Lantas kalau sudah seperti ini harus bagaimana ? Diri nya juga tidak bisa berbuat apa-apa.

"Sayang . Abang tau , kamu kecewa , Abang juga yang . Tapi mau bagaimana pun, ini sudah menjadi takdir dari Allah. Mau bagaimana kita keras menolak nya . Nyatanya Allah sudah menentukan takdir kita . Abang juga tidak mau hal ini terjadi , namun Abang enggak bisa buat apa-apa sayang . Kita hanya bisa berdoa . Mohon sama Allah supaya anak-anak kita bahagia" ucap Arsyad .

Lydia tergugu , lalu memeluk tubuh Arsyad dengan erat . "Aku takut bang " lirih Lydia .

"Ssst , sudah , jangan menangis lagi. Ayo kita sholat sayang , berdoa pada Allah " ajak Arsyad , Lydia menurut , dan bangkit dengan di bantu oleh Arsyad masuk ke dalam kamar mandi mengambil air wudhu .

1
Nur Afin
tk ada cerita lagi dh habis/tamat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!