Kanaya tidak pernah ada perasaan pada Bian saat pemuda itu menyatakan cinta nya tapi lambat laun rasa itu tumbuh untuk Bian, saat perasaan itu mulai tumbuh subur sebuah kenyataan harus dia terima tentang alasan selama ini sang kekasih mendekatinya. Aya sapaan Kanaya sakit hati mendengar sendiri kenyataan itu dari mulut kekasihnya. Apa yang akan dilakukan oleh Aya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon E.Ra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hujan
Aya melambaikan tangan ketika Tika akan pergi ke arah basement tempat dia memarkirkan mobilnya, dan melanjutkan perjalanan ke depan gedung mall untuk menemui Bian yang sudah menunggunya. Aya berjalan ke arah Bian yang sudah melambaikan tangan di depan pintu masuk mall sebelah kanan
"Mau kemana lagi?" tanya Bian
"Pulang aja, nanti gue diomelin kalo jam 8 belum nyampe rumah" kata Aya yang membuat Bian melihat jam tangannya. sekarang masih pukul 18.25 adi masih ada satu jam setengah lagi buat dia menghabiskan waktu dengan Aya
"Ikut gue bentar ya" kata Bian lagi
"kemana?"
"udah naik aja buruan" ajak Bian dan Aya baru menyadari sesuatu
"Oh ya kan gue belum bilang kalo gue main di mall ini, kok bisa lo tiba-tiba nyamperin kesini?" Pertanyaan Aya membuat Bian terkesiap kaget sejenak dan setelah menguasai situasi Bian menjawab iseng
"Gue punya indra keenam"
"Ihh beneran??" Kepo Aya
Melihat muka Aya yang terlihat mempercayai ucapannya, Bian jadi semangat mengerjainya
"Iya ini emang bakat turunan dari Eyang gue" jawab Bian meyakinkan dengan muka seriusnya
"Sumpah demi apa???" Heboh Aya
"Jadi lo bisa lihat masa depan juga gitu?" Aya semakin antusias
"Iya, dan gue lihat masa depan gue cuma ada lo" jawaban Bian membuat muka Aya memerah
(Bisa aja nih kambing😒)
...**********...
"Ke taman deket rumah lo dulu ya" Bian berucap saat lampu merah
"mo ngapain?"
"Nyari jajanan, mau ngga?"
"Oke, tapi jangan nyesel ya jajanan gue banyak" Aya mengingatkan
"Duit gue juga banyak" sombong Bian yang membuat Aya berdecih. Bian pun kembali melajukan motornya menuju taman yang cukup ramai dekat dengan komplek perumahan Aya
Aya melihat sekeliling dan seketika matanya berbinar melihat banyaknya jajanan pedas yang dia sukai ada seblak, sepersaudaraan per-acian Indonesia (Cimol, cireng, cilok dll), telur gulung dan banyak lagi
Melihat Aya yang berbinar melihat jajanan di sekeliling nya membuat Bian menggelengkan kepalanya dan meraup muka Aya menggunakan tangannya
"Biasa aja liatnya neng" kekeh Bian, lalu ia pun mengajak Aya berkeliling untuk membeli jajanan yang gadis itu inginkan. setelah membeli beberapa jenis makanan merekapun berjalan menuju bangku di salah satu sudut taman untuk menikmati makanan mereka
"Jangan banyak banyak kasih sambelnya" tegur Bian saat Aya menuang sambel ke dalam ciloknya
"jangan kayak abang deh" Aya melirik
"udah cukup" Bian mengambil paksa sambel dari tangan Aya yang membuat gadis itu merengut sebal baru menikmati ciloknya tiba tiba saja gerimis datang, akhirnya Bian mengajak Aya berteduh di dalam gazebo yang ada di taman bersama beberapa pengunjung lain
sudah lebih dari setengah jam mereka berteduh tapi nampaknya hujan belum terlihat akan reda
"Kok hujannya tambah deres sih" gumam Aya yang terdengar oleh Bian
"udah habisin dulu jajannya sambil nunggu hujannya agak reda" ucap Bian sambil melepas jaket yang dia pakai lalu memakaikannya pada tubuh Aya
"ga usah Bi" Aya hendak melepaskan lagi jaket Bian
"Pake aja, baju lo nerawang" Bian berkata tanpa melihat ke arah Aya
"Hkk.. lo liat?" Aya kaget karena dia memang memakai blouse berenda berwarna putih
"Dikit" Bian berkata tanpa dosa
"Ihhh lo nyebelin tauga?" Aya mencubit lengan Bian
"Hei sakit Ay jangan dicubit" Bian menangkap tangan Aya
"terus lo mau gue tendang?" Aya melotot
"Disayang aja gapapa"
...*********...
Jangan lupa Vote, Like dan komen nya ya sayangku