"Tiba-tiba kau menjadi diam dan begitu dingin. Apa salahku?? Aku tahu ada perjanjian dalam pernikahan kita tapi sikap diammu ini bisa membunuhku..."
Lyra Cornelia, seorang gadis yatim piatu yg dijodohkan dengan seorang pria kaya oleh pemilik yayasan yg merawatnya. Awalnya semua berjalan dengan baik tapi lama kelamaan hidupnya semakin sulit karena sikap suaminya yg begitu dingin serta sebuah fakta yg membuatnya begitu menderita.
Akankah hidupnya bahagia??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hunny24, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EP.22 Sekarang aku seorang istri
Lyra pun terbangun di sore hari, dirinya pun merasa lapar karena seharian tertidur di kamar James. Lalu dirinya melihat ponselnya yang mati sejak tadi malam. Lyra pun mengisi daya ponselnya dan turun ke bawah untuk memasak makanan. Pikirnya dia hanya tinggal memasak apa yg ada di kulkas. Tapi kenyataannya pelayan yg melayani semua kebutuhannya.
Lyra pun hanya duduk saja karena semua yg ingin ia kerjakan direbut oleh pelayan. Pastinya ini ulah Robert karena tak ingin cucu menantunya memegang pekerjaan rumah. Lyra pun menikmati makanannya dengan santai tanpa harus memasaknya.
Setelah itu barulah dirinya mengaktifkan ponselnya. Ada banyak sekali notifikasi yg masuk ke ponselnya, terutama dari Dion dan Santi.
"Akh.. maaf teman-teman aku tak bermaksud melupakan kalian.." gumam Lyra.
Lyra pun memberi kabar pada mereka berdua kalau dirinya sedang ada urusan dan baik-baik saja. Lalu berjanji akan menceritakan semuanya besok. Setelah itu, Lyra pun tenang dan membaca buku. Baginya bolos sekolah adalah hal yg paling merugikan karena uang sekolahnya sangat mahal, walaupun sudah ditanggung oleh kakek Robert dan suaminya tetap saja Lyra tak ingin menyia-nyiakan uang tersebut.
Lyra juga sudah mendengar kabar kalau Robert sudah berangkat ke Singapura untuk pengobatannya. Dirinya sedikit merasa malu karena tertidur saat kakeknya pergi. Begitulah kegiatan Lyra di rumah barunya, tak ada yg bisa ia kerjakan dan hanya makan, tidur atau membaca buku.
Hingga malam pun tiba, dan James pulang dari kantor sangat larut. Raut wajahnya yg lelah pun sangat terlihat. Dirinya pun membuka pintu kamar dan melihat ada 2 koper besar disudut dan pemiliknya sedang fokus belajar di sebuah sofa.
"Kau belum tidur?" tanya James membuat Lyra terkejut.
"Akh.. i-iya aku belum tidur." ucap Lyra.
"Kenapa kopermu disini?" tanya James.
"Aku harus meminta ijinmu untuk menaruhnya dimana, kan tidak mungkin aku melihat barang-barangmu sembarangan." ucap Lyra.
"Baiklah, aku sudah menyuruh pelayan mengosongkan lemari disini.. kemarilah." ucap James.
James pun menunjukkan lemari yg akan menjadi tempat penyimpanan barang-barang Lyra. Dan Lyra menuruti semua kata-kata James. James pun mengakui kalau Lyra bukan gadis yg asal menyentuh barang orang lain dan bahkan rela menunggunya pulang hanya demi bertanya hal tersebut.
"Yasudah, kau bereskan saja.. aku mau mandi." ucap James.
"Oke.. Terimakasih." balas Lyra.
"Hmm.." balas James membuka jasnya dan menuju ke kamar mandi.
Lyra pun membereskan barangnya yg tidak terlalu banyak tersebut. Malahan paling banyak bukunya daripada baju-bajunya. James juga menjelaskan ada ruang baca di kamar tersebut untuk menaruh buku-buku miliknya. Bahkan James berjanji akan menyiapkan meja khusus untuknya dan sementara Lyra boleh memakai mejanya.
Setelah membereskan barangnya, Lyra pun lelah dan berbaring. Tapi ia dikejutkan dengan sebuah dinding yg bergerak.
"Akhh.. kau mengagetkanku saja.. kukira akan muncul hantu." ucap Lyra.
"Ck.. kau itu ada-ada saja. Ini hanya pintu rahasia." ucap James.
"Ya tapi jangan muncul tiba-tiba juga.. kan kalau orang yg baru lihat akan terkejut." ucap Lyra.
"Oke.. maaf.. jadi aku ingin menjelaskan sesuatu." ucap James.
James pun menjelaskan mengenai pintu rahasia yg berisi kamar rahasia miliknya. Dan dirinya juga selama ini tidur di kamar tersebut. Lyra pun paham, dan bisa tidur nyenyak karena ternyata tempat tidur mereka terpisah.
"Aku lega mendengarnya." ucap Lyra.
"Aku tahu kau tak bisa tidur nyenyak semalam." ucap James.
"Bagaimana bisa aku tidur disamping pria asing? walaupun dia suamiku tapi tetap saja rasanya aneh." ucap Lyra.
"Ya itu hal wajar, jadi sekarang kau tak perlu cemas dan kita akan hidup begini." ucap James.
"Kira-kira sampai kapan ya?" tanya Lyra.
"Aku juga tak tahu, tapi setidaknya untuk saat ini, hanya ini yg terbaik." ucap James.
"Oke aku mengerti." ucap Lyra.
"Tidurlah sudah malam, besok kau akan pergi kuliah diantar sopir." ucap James.
"Baiklah, terimakasih dan selamat malam." ucap Lyra menuju ke kasurnya.
"Ya.." ucap James lalu masuk ke ruang rahasianya lagi.
Lyra sungguh tak menyangka kalau kehidupan orang kaya bisa sama persis dengan apa yg ada di film-film. Rumah mewah, fasilitas canggih dan mewah, bahkan sampai ada pintu rahasia. Tapi itu justru menguntungkannya karena pernikahannya tidak didasari cinta dan Lyra tak ingin dirugikan jika mereka akhirnya berpisah.
.
.
.
Sementara James, dirinya manatap pada sebuah foto yg menyimpan banyak kenangan. Dimana ada foto dirinya bersama Camila, tapi muncul juga rasa sakit mengingat ulah Camila padanya. James sudah tahu kalau Camila adalah orang yg melakukan pengancaman pada Jessika dan keluarganya, hingga membuat mereka semua celaka.
James pun merapikan semua foto-foto tersebut dan menaruhnya di sebuah box dan menyimpannya di dalam lemari dan menguncinya rapat-rapat. Ia tak ingin lagi mengingat Camila yg membawa banyak masalah di hidupnya. Walaupun ia masih mencintainya tapi James berusaha melanjutkan hidupnya dan menjaga Lyra yg wanita yg sudah ia nikahi.
.
.
.
☘☘☘
Keesokannya, Lyra pun menjadi pusat perhatian karena diantarkan oleh sopir sampai di depan gerbang. Walaupun Lyra berusaha menutupi wajahnya dengan masker dan topi dari jaket yg ia kenakan.
Dirinya juga sudah ditunggu oleh Dion dan Santi untuk bertemu dan bicara hal penting. Mereka pun bertemu di tempat yg sepi.
"Maaf teman-teman aku terlambat." ucap Lyra.
"Ya.. lalu kenapa pakaianmu ini?" tanya Dion melihat Lyra memakai jaket dan masker.
"Iya, apa kau sedang diincar lagi?" tanya Santi curiga.
"Jadi mari kita duduk dulu dan bicara." ucap Lyra.
Lyra pun menceritakan pernikahan dadakannya pada dua sahabatnya. Keduanya pun terkejut dengan bola mata yg terbuka lebar.
"Jadi sekarang aku seorang istri." ucap Lyra.
"Apaa?? " tanya Santi.
"Lyr, aku tak salah dengar kan?" tanya Dion.
"Iya, begitulah faktanya.. itulah urusan yg aku selesaikan 2 hari terakhir." ucap Lyra.
"Apa kau tidak berpikir panjang sebelum memutuskan untuk menikah?" tanya Santi.
"Santi benar, Lyra pernikahan itu tak semudah yg kau bayangkan." ucap Dion.
"Aku mengerti kekhawatiran kalian, tapi aku harus menolong keluarga itu seperti mereka menolongku." ucap Lyra.
"Apa tuan James memperlakukanmu dengan baik?" tanya Santi.
"Iya, kau tenang saja dia memperlakukanku dengan baik, serta kami sudah membuat perjanjian." ucap Lyra.
"Lyra hidupmu seperti di film saja, menikah dengan konglongnerat, lalu membuat perjanjian pernikahan.. " ucap Dion.
"Aku juga tak tahu Dion, tapi aku senang bisa membuat kakek Robert senang." ucap Lyra.
"Oke, aku menghargai keputusanmu tapi ingat Lyra jika kau dalam bahaya kau harus pergi." ucap Santi.
"Jika suamimu melakukan kekerasan gunakan kemampuanmu. Jangan takut.." ucap Dion.
"Baiklah teman-teman, terimakasih atas sarannya." ucap Lyra.
Baik Dion maupun Santi khawatir karena Lyra semakin terjerat lebih dalam dengan keluarga Clinton. Walaupun temannya bisa hidup dengan nyaman tanpa kekurangan tapi tiada yg tahu apa yg akan terjadi kedepannya.
bagus loh ceritanya
udah jd pasangan yg serasi
buat tante mu menyadari kesalahannya
sampai tega meracuni kakek robent