NovelToon NovelToon
RAMALAN I’M Falling

RAMALAN I’M Falling

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Romantis / Cinta Seiring Waktu / Keluarga / Enemy to Lovers
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: Tinta Selasa

Soraya adalah gadis paling cantik di sekolah, tapi malah terkenal karena nilainya yang jelek.
Frustasi dengan itu, dia tidak sengaja bertemu peramal dan memeriksa takdirnya.

Siapa sangka, selain nilainya, takdirnya jauh lebih jelek lagi. Dikatakan keluarganya akan bangkrut. Walaupun ada Kakaknya yang masih menjadi sandaran terahkir, tapi Kakaknya akan ditumbangkan oleh mantan sahabatnya sendiri, akibat seteru oleh wanita. Sementara Soraya yang tidak memiliki keahlian, akan berahkir tragis.

Soraya jelas tidak percaya! Hingga suatu tanda mengenai kedatangan wanita yang menjadi sumber perselisihan Kakaknya dan sang sahabat, tiba-tiba muncul.



Semenjak saat itu, Soraya bertekad mengejar sahabat Kakaknya. Pria dingin yang terlanjur membencinya. ~~ Bahkan jika itu berarti, dia harus memaksakan hubungan diantara mereka melalui jebakan ~~

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tinta Selasa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 10

Sean yang jelas mengenal Soraya, mau tidak mau harus membuka mulutnya meski tidak ingin. Dia tidak mengerti, kenapa adik jahat sang sahabat ada disini? dan menatap dirinya, seolah dia telah berdosa pada dua dunia.

“Soraya?” Panggilnya berat.

Soraya yang dipanggil Sean, menatap pria itu dengan perasaan campur aduk. Dia tidak menyangka bahwa keadaan akan begitu cepat berjalan. Dia yang tadinya berpikir orang-orang ini belum saling mengenal, dibuat sesak nafas mendapati Sean dan Taira sedang berbicara bersama-sama. Di depan sebuah kantin, bahkan ada Rex diantara mereka.

“Hei-hai kamu yang kemarin kan?” Ujar Taira takut-takut. Dia masih takut terhadap reaksi yang diberikan Soraya padanya kemarin.

Sean menatap Taira, “Kalian saling kenal?”

Taira menatap Soraya juga sebelum menjawab, “Kami bertemu di lapangan kota kemarin.”

Sean mengangguk pelan, “Oh, dia adalah adik Rafael.”

“Rafael?”

“Mm!”

Mata Taira berbinar mendengar fakta ini. Dia tiba-tiba teringat, bahwa Soraya dan Rafael memiliki gaya yang sama, yakni terkejut berlebihan pada saat pertemuan pertama mereka. Tapi meski sangat antusias, dia masih tidak berani mengajak bicara Soraya.

Sementara Soraya yang mendengar keduanya asik saling menjelaskan sampai membawa-bawa nama Kakaknya, merasa lemas di lutut.

Kini dia merasa, dunia memang tidak berpihak padanya.

“SORAYA!” Teriak Rex yang dari tadi memperhatikan. Dia terkejut dengan Soraya yang tiba-tiba akan jatuh. Beruntung ada tangan lain cukup cepat menopang.

Sean melingkarkan tangannya di pinggang ramping Soraya dengan canggung. Untuk sesaat, dipikirnya penyihir di depannya itu melakukan drama. Namun melihat wajah pucat Soraya dan bagaimana keringat dingin mengalir dari pori-porinya, Sean tahu itu benar. Tapi alih-alih bertanya pada Soraya seperti yang dilakukan Taira, Sean memilih mengambil ponselnya hendak menelpon Rafael.

“Tidak,” Tolak Soraya lemah. “... jangan telepon Kakakku.” Ujarnya, yang membuat alis Sean bertemu.

“Kamu tidak apa? tunggu, biarkan aku memeriksa.” Tawar Taira, yang mendapatkan gelengan Soraya.

“Cantik, sepupuku ini mahasiswa kedokteran. Ini bidangnya, jangan takut!” Ucap Rex meyakinkan.

“Sepupu?”

Sean mengangguk mantap.

Oh ghost, dia bahkan sepupunya ayang Rex, pikir Soraya merana. Dia semakin bimbang hatinya, antara mau senang karena Rex bukanlah kekasih Taira, atau lanjut sedih karena nasib buruknya.

Soraya mau tidak mau memaksa kakinya tegak.

Takdir ini benar-benar sialan! Mereka saling mengenal. Dia juga mengenal Kakakku, benar-benar tidak berguna. Umpat Soraya di dalam hatinya. Dengan ini semua, rasanya dia tidak punya pilihan lain sekarang, selain menggunakan cara yang ketiga yakni mengejar perhatian Sean, agar pria itu tidak menyukai Taira.

“Apa kamu bisa sendiri?” Tanya Taira sekali lagi.

Soraya mengangguk, kini dia sudah bisa berdiri tanpa topangan. Melihat wajah Taira, kembali mendatangkan ketegangan pada Soraya.

Si bengek sialan itu ternyata tidak mendengar apa yang kukatakan! Awas, liat saja saat di rumah nanti. Geram Soraya pada Rafael.

Disaat situasi tidak berjalan baik, maka melampiaskan masalahnya pada sang Kakak akan menjadi penenang Soraya.

Jadi dia meremas roknya dengan kuat, mencoba menahan perasaan jengkelnya. Tapi ternyata itu tidak semudah yang dia pikirkan, ketika matanya mulai berair karena gejolak emosi.

Soraya yang kacau, menatap Rex yang berdiri di samping Taira, dengan wajah yang menyedihkan.

Sean yang memperhatikan ini, refleks menatap Rex dengan dingin. Membuat Taira, harus segera menengah. “Soraya, apakah Rex membuat masalah terhadapmu?” Tanya Taira, yang jelas membuat terkejut Rex.

Dia mengangkat tangannya melambai. “Tidak, tidak aku tidak mungkin melakukan hal itu.”

Dia melangkah mendekati Soraya dengan hati-hati, “Cantik, kau kenapa hah? kenapa kau menangis? apa aku melakukan sesuatu yang salah?” Tanya Rex, yang mulai mengusap rambut Soraya.

Menghadapi pertanyaan ini, Soraya menengadahkan kepalanya ke langit, mencoba memasukkan kembali air matanya ke dalam, agar tidak meluncur. Sial, aku tidak boleh menangis disini, pikirnya. Dengan susah payah, Soraya akhirnya mendapatkan ketenangan kembali.

Dia ada diantara perasaan dilema, karena mengingat dia mungkin tidak bisa mengejar Rex seperti dulu. Karena kini, dia harus bertindak menyelamatkan dirinya. “Huffftt!”

Soraya menurunkan tangan Rex tidak rela dari kepalanya, dan menatap pria itu sedih. “Jangan ayang, ini antara hidup dan mati.”

Rex yang mendengar ini, terkekeh bingung. Dia mencoba menaruh tangannya di pundak Soraya seperti biasa, tapi terkejut manakala Soraya menurunkan tangannya lagi.

“Ayang jangan, sudah kubilang ini antara hidup dan mati. Tapi jangan khawatir, aku akan tetap menjadi suporter terbaik ayang.” Kata Soraya melow.

Sean yang melihat semua drama ini, menghembuskan nafasnya kasar. Dugaannya, sikap tidak masuk akal Soraya sudah kembali.

Sementara Rex, dia masih memaksakan tawanya, yang sudah tidak sampai ke mata.

Melihat kecanggungan di mata Rex, Taira sebagai sepupu jelas ingin membantu.

“Ah, baiklah. Jadi kalian akan pergi ke sekolah sekarang? bukan begitu Rex?”

Rex menepuk dahinya, “Oh astaga, hampir saja. Ayo Cantik, kita akan terlambat.” Ujar Rex yang pergi ke arah motornya dan kembali dengan helm.

“Ini, kau saja yang pakai, biar aku—” Kata-kata Rex terhenti manakala Soraya menggeleng.

Soraya memanyunkan bibir bawahnya. Serasa mau menangis lagi karena harus menolak pria pujaan hatinya, demi si miskin disamping.

“Tidak ayang. Aku akan diantar Kak Sean saja.”

BUH. Nasi kotak yang baru dibeli Sean lolos dari jemarinya, manakala mendengar apa yang dikatakan Soraya. Belum lagi, kata awalan ‘Kak’ yang diberikan padanya, membuat Sean merasa gadis itu benar-benar sakit.

Dih, lihat! aku hanya mengatakan akan pergi dengannya dan dia sudah menjatuhkan makanan belanjaannya. Apalagi jika aku mengejarnya, sudah pasti dia jatuh hati. Ck, kebohongan mana yang coba peramal itu dustakan! Pikir Soraya, diantara tekadnya.

Tapi meski berpikir mencari perhatian Sean, Soraya masih nol besar dalam hal ini. Alih-alih dia yang membantu mengambil barang yang jatuh, malah Taira yang melakukannya.

“Sean ini.”

“Sini, biar aku saja. Terimakasih yah Tai. Eh maksudku, Taira ” Ujar Soraya yang langsung mengambil itu dari tangan Taira.

Sean mengikuti dengan mata semua yang terjadi, kini selain benci, dia mulai mengembangkan perasaan takut pada adik sahabatnya itu.

“Maaf, aku tidak bisa Soraya. Aku harus ke Rumah Sakit, kau sebaiknya naik dengan temanmu.” Tunjuk Sean pada Rex.

Mendengar ini, Soraya berteriak dalam hati.

Tentu saja aku mau brengsek. Aku mau, siapa yang tidak mau naik dengan ayang Rex. Tapi ini semua karenamu!

“Tuh kan cantik, ayo naik denganku!” ajak Rex sekali lagi.

Tapi Soraya menggeleng. Dia tidak ingin berkompromi pada situasi saat ini. Dia harus mengambil langkah cepat, secepat yang dia bisa untuk menjauhkan Rex dari Taira.

“Soraya dengar, aku bersungguh-sungguh. Ibuku sedang ingin memakan ini, jadi aku harus kembali ke Rumah sakit segera. Harap kau mengerti, ….”

“Tidak!” Soraya menangkap tangan berurat Sean. Dia berpikir, Sean sedang membuat alasan saja. Jadi dia bersikeras. “Tidak, pokoknya aku mau diantar Kak Sean. Kalau Kak Sean tidak mau mengantarku, maka aku tidak akan ke sekolah.”

Taira menjatuhkan rahangnya mendengar ini. Sebagai sesama perempuan, dia mengira Soraya menyukai Rex kemarin. Namun melihat ini sekarang, dia merasa Soraya menyukai Sean. Jadi dia tanpa sadar ingin membantu.

“Eh Sean, bagaimana kalau kamu antar saja Soraya. Aku ada tugas kuliah yang harus ke Rumah sakit, jadi biar aku antar saja sekalian. Bagaimana?”

Soraya yang mendengar ini, langsung mengangguk cepat. Dia hanya ingin menjauhkan keduanya. Tidak berpikir bahwa justru tawaran baik Taira, meluluhkan hati Sean. Sementara paksaannya, membuat pria itu semakin tidak senang padanya.

Melihat keraguan-raguan di wajah Sean, Taira meyakinkan lagi. “Sungguh, tidak apa-apa. Biar aku—-”

“Taira!” Taira terkejut dengan nada dingin Rex dan terdiam.

Melihat situasi yang menegang tanpa alasan, Sean akhirnya menolak. “Tidak, terimakasih atas tawarannya Taira. Soraya, ayo.”

Sean langsung berjalan ke arah motornya tanpa menengok lagi. Rex yang melihat betapa kasar cara Sean bergerak, merasa aneh untuk Soraya. “Cantik, pakai ini.”

Melihat helm yang sempat ditolaknya kembali ditawarkan, Soraya merasa tertekan untuk Rex. Dia mengambil helm itu dan mendekat ke arah Rex, “Duh ayang, jangan gini dong. Nanti aku move on nya gimana dari kamu!” Bisiknya.

Rex yang mendengar ini, masih mengernyit tidak mengerti. Tapi dia hanya mengedipkan sebelah matanya menggoda, manakala melihat mata Soraya hendak berkaca-kaca.

1
Esti Purwanti Sajidin
wedewwww lanjut ka sdh tak ksh voteh
Nixney.ie
Saya sudah menunggu lama, cepat update lagi thor, please! 😭
Ververr
Aku udah rekomendasiin cerita ini ke temen-temen aku. Must read banget!👌🏼
Oralie
Masuk ke dalam kisah dan tak bisa berhenti membaca, sebuah karya masterpiece!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!