Terlahir cantik, kaya raya, cerdas, tapi selalu gagal jika berhubungan dengan percintaan, gadis baik-baik tapi selalu disakiti deretan pria yang pernah jadi pacarnya, dengan berbagai macam alasan, mulai dari yang masuk akal sampai yang paling menyakitkan.
Sampai akhirnya sesuatu yang rasanya tidak masuk akal pun terjadi, bagaimana bisa seorang wanita biasa, meskipun memang ia kaya, tapi tidak masuk akal dikejar-kejar oleh seorang selebriti papan atas.
Happy reading yeorobun 😂
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon timio, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
10. Flashback
"Lex, bisa ngga? Ngga usah sebut-sebut nama dia lagi? Lu tahu sendiri kan gimana susahnya gua lupain dia?"
Dia Senja.
Askara Senja, satu-satunya pria yang membuat Kiara menjatuhkan hatinya sejatuhnya pada pria itu, tapi sebegitu jatuhnya juga ia menghancurkan hati Kiara. Karena dari awal Kiara sadar ia tidak bisa terikat dengan seseorang dalam hubungan yang resmi, ia sepakat untuk friend zone saja dengan Senja.
Askara Senja
Pria tampan berwajah teduh itu menyanggupinya, waktu itu Kiara masih karyawan magang di Levin Corp, sedangkan Senja sudah menjabat sebagai manager, lebih tepatnya Kiara benar-benar menutup identitasnya, layaknya karyawan magang pada umumnya, ia sering dimintai untuk mengerjakan banyak hal yang kadang diluar job desknya, termasuk membuatkan kopi di pantry, membeli roti di gedung sebelah, mengantarkan berkas penting ke perusahaan klien, bertemu klien atas suruhan seniornya, hingga lembur berhari-hari bahkan ia pernah sampai tidak pulang.
Kiara si anak baik, menjalani semuanya dengan sabar. Dari semua seniornya yang memperlakukannya seperti pesuruh, hanya Senja lah yang memperlakukannya hangat. Ia selalu berusaha membantu Kiara, sesulit apapun itu. Hingga berbulan-bulan lamanya, Senja terus menjaganya ketika di kantor, desas-desus kedekatannya dengan Senja pun mulai menyebar, mereka kompak tidak menjawab Ya ataupun Tidak. Cukup dengan haha hehe saja.
Entah karena tidak ada status jelas hubungan itu, friend zone mereka bertahan hingga dua tahun lamanya, antara bersyukur dan nyesek. Bersyukur itu pertama kalinya ia dekat dalam jangka waktu lama dengan pria, meski bukan pacaran tapi panggilannya tetap "Sayang", dan nyesek karena ia tidak punya hak untuk protes semisal apapun yang terjadi nantinya. Kiara menjaga kedekatannya dengan pria lain, Senja juga demikian.
Hingga pada akhirnya hari hujan badai gempa tsunami friendzone itu pun tiba, tepat di hari ulang tahun kiara yang ke 24, ada pesan masuk ke ponselnya.
Meski agak kesal ia tidak boleh egois, meskipun ini hari besarnya, seseorang yang ia harapkan menyelamatinya sedang sakit, jadi apa boleh buat ia harus menunggu hari esok. Mengingat ini adalah ulang tahun keduanya yang akan ia rayakan bersama Senja membuatnya tidak sabaran. Kali ini ia berharap Senja akan menyatakan cintanya kembali dan memintanya menjadi pacarnya, ia akan langsung mengatakan YA, sepertinya tidak apa-apa, karena sudah dua tahun mereka dekat, toh tidak ada terjadi masalah apapun, begitu yakinnya ia.
Drrt... telepon masuk, PAPA dilayar.
📞Jimmy : Kia, kamu udah cukup ya nak magangnya, kamu udah nunjukin kamu sanggup, kamu bisa melebihi yang papa harapkan, besok kamu langsung pegang resort kita, hotel dan sebagainya.
📞Kiara : Gabisa gitu dong pa. Aku belum yakin, nanti karyawan lain apa ngga tantrum liat aku loncat jabatan sejauh itu.
📞Jimmy : Kenapa? Kamu kan anak CEOnya, ya terserah papa dong.
📞Kiara : Ntar dulu deh pa. Setahun lagi ya.
📞Jimmy : No complaining sweet heart, sampai jumpa besok di aula. Tut... tut...
📞Kiara : Pah... paa... Halo... Papaa...
Kesalnya meneriaki ponselnya yang sambungannya dimatikan sepihak oleh Tuan Jimmy Levin, ayahnya.
"Ngga bener nih, aku harus ketemu Senja, aku harus kasih tahu dia dulu sebelum dia tahu dari orang lain. Dia pasti akan lebih marah ke aku". batinnya.
Sepulang kerja ia beranjak dan langsung menuju apartemen Senja, tempat yang tidak asing dikunjunginya sambil membawa matcha cake kesukaan Senja. Ia menekan tombol pada smart door lock tapi terus saja salah, padahal ia yakin betul itu adalah angka-angka yang selalu ia tekan untuk masuk kesana jika Senja menyuruhnya menunggu.
Tapi kenapa kali ini tidak bisa?
Pintunya rusakkah? Atau Senja memang sudah ganti sandi?
Tok tok tok tok ia mengetuk pintu itu pad akhirnya.
Klek... pintu dibuka.
"Iya mba? Cari siapa?", wanita berkulit tan dengan hidung mancung muncul di pintu apartemen Senja dengan pakaian yang nyaris telanjang. Wanita itu memakai lingerie transparan di sore yang masih terang ini. Jangan tanya bagaimana jantung Kiara sudah pasti seperti roller coaster, naik turun dihempas kesana sini.
Patah
"Mbaa?", tanya wanita itu lagi, karena Kiara tertegun.
" Oh... pak Senjanya ada? Mba istrinya ya?", tanya Kiara seramah mungkin ala-ala mba mba MLM kepo tapi sok akrab.
" Oh belum mba? Saya pacarnya, Senja lagi di toilet mba."
"Pacar? Pacar katanya? Pacar? Apa? Pacar", sibuk Kiara dalam hati.
"Mba ini siapanya Senja ya?"
"Oh saya juniornya di kantor mba, pak Senja sering bantuin saya, sering ngumpul bareng team juga, tapi pak Senja ngga pernah cerita punya pacar mba, kaget saya hehe." Kiara berusaha mengorek lebih dalam lagi.
"Kita emang gitu mba, udah pacaran lima tahun aja ngga pernah publish apapun. Ntar aja deh kalo udah nikah."
"Lima tahun? Lima tahun? Lah aku ini siapa?"
"Hmmm.. kayaknya pak Senjanya masih lama mba, saya juga buru-buru, ini tadi ada cake titipan klien buat pak Senja. Saya permisi mba kalo gitu..." hendak beranjak.
"Mba nama kamu siapa? Supaya aku sampein cakenya."
"Kia, bilang aja Kia mba. Dia udah pasti kenal. Permisi..."
Setiap langkah yang ia ambil, membuat sakit patahan di hatinya semakin banyak.
Bagaimana bisa? Wajah seteduh, sehangat, sebaik itu malah seterkutuk ini?
Bagaimana bisa?
Wanita itu sudah lima tahun, pacaran. Aku? Aku siapa? Aku selingkuhan? Begitukah?
Kenapa sakit sekali?
Kenapa sebegininya?
Aku yang bodoh atau memang dia yang terlalu lihai?
Bagaimana ini?
Aku harus apa?
📞 Kiara : "L-lex?", nada suara yang sesak menahan tangis.
📞Alexandra.: "Lu kenapa? Lu nangis?"
📞Kiara : "L-lex... hiks."
📞Alexandra : Lu dimana? Ada apa?
Kiara tidak menjawab, ia hanya menangis sesegukan disana, susah sekali rasanya untuk berkata-kata.
Keesokan harinya, di aula pertemuan Levin Corp, semua orang antusias menanti siapa putri tunggal Levin Corp. Senja sibuk mencari Kiara, ia datang lebih awal dan kalang kabut karena tidak kunjung menemui gadis yang ia cari. Ia harus menjelaskan semuanya, ia ingin jujur dan berharap Kiara mengerti. Ia bertanya ke seluruh orang yang satu team dengan Kiara tapi tak satu pun melihatnya.
Hingga akhirnya, muncullah si anak magang yang berpenampilan yang sangat berbeda dari biasanya, ia naik ke podium dengan tampilan yang lebih berkelas, mewah, tapi dingin, sangat dingin, diikuti dengan mulut menganga rekan-rekan kerjanya selama ini, bayangkan bagaimana perasaan orang-orang yang memperlakukan dia dengan kejam, dan menyuruhnya berhari-hari bekerja hingga kelelahan.
"Terima kasih untuk kesempatan ini, saya Kiara Levin, putri tunggal pemilik Levin Corporation, menerima jabatan sebagai direktur utama Levin resort dan saya mengangkat Alexandra Jovani sebagai sekertaris saya. Mohon bantuan dan bimbingannya." Kiara membungkukkan badannya sebagai bentuk hormat kepada seluruh petinggi Levin Corp.
Senja? Jelas dia menganga. Orang ia patahkan semalam bukan orang sembarangan, tapi anak dari pemilik perusahaan tempatnya mencari nafkah, ia mulai sangat kuatir sekarang, pikirannya entah sudah kemana-mana.
Terlihat Kiara keluar sendirian memasuki toilet, ia segera berlari mengikuti gadis bertubuh mungil itu.
" Kiara.... Kia... Sayang...", ucapnya gelagapan menarik pergelangan tangan Kiara. Sementara gadis itu hanya diam, datar, tidak memandangngnya sedikitpun.
"Kia... dengerin aku. Dengerin aku sebentar aja sayang, tolong."
"Jangan panggil saya sayang pak Senja, panggil saja bu direktur atau bu Kiara, atau semacamnya." tegas Kiara, membuat Senja semakin terperangah.
"Maaf.. maaf. Aku udah bohong, aku udah buat salah yang besar. Tapi aku benar-benar sayang kamu Kiara, kalau kamu minta aku ninggalin dia sekarang, aku bakal lakuin itu sayang, asal kamu maafin aku." mohon Senja.
"Murahan banget ya kamu. Sedikit pun aku ngga nyangka. Aku ngga segampang itu, dia udah kamu pacarin lima tahun lamanya, dan dua tahun terakhir kamu dekat dan hampir pacaran sama aku, intinya aku ini selingkuhan kan."
"Ngga gitu sayang."
"Kalau bukan namanya apa?!!" bentak Kiara.
"Kamu jangan jadi pengecut gitu dong, aku perempuan, dia perempuan, dia lebih rugi banyak kalau kehilangan kamu ketimbang aku, aku ngga rugi apa-apa Senja. Tapi dia? Dia pasti udah kehilangan banyak hal untuk bertahan sama kamu. Ternyata Tuhan sayang banget sama aku, syukur banget aku ngga punya hubungan yang serius sama kamu."
"Ngga serius Kia? Ngga serius kamu bilang?", Senja meninggikan suaranya.
" Kok jadi malah playing victim sih kamu? Kalo kamu serius sama hubungan kamu? Aku ngga akan ada di cerita kamu dari awal, paham? Lima tahun kamu pacaran sama dia, dua tahun belakangan ini kamu becanda doang kan? Udah ya?
Stop... jangan pernah lagi temuin aku kayak gini, jangan dekati aku lagi, jangan coba ngomong apapun lagi ke aku, jangan coba-coba bocorin info apapun tentang aku. Kamu tahu kan siapa aku? Aku Kiara Levin, aku bisa lakuin banyak hal yang ngga kamu sangka-sangka, jadi jangan coba-coba.
Ohh satu lagi, soal pekerjaan. Aku ngga akan kaitkan hubungan pekerjaan dengan hubungan pribadi aku, jadi jangan mikir kejauhan kalau aku bakal mecat kamu. Itu ngga akan terjadi, kinerja kamu bagus, kamu alat yang bagus diperusahaan ku, jadi lanjutkan kerja bagus kamu. Aku permisi."
Kiara benar-benar berlalu tanpa menoleh kebelakang sedikit pun, Senja benar-benar bungkam meski pikirannya sangat berisik.
Itulah alasan kenapa Senja tidak boleh lagi disebut-sebut. Hingga saat ini Senja masih bekerja di Levin Corp, dia mengajukan mutasi ke cabang lain yang jauh dari kantor pusat. Meski benar-benar jahat, ia masih ada rasa tahu diri untuk menjauh dan bersyukur masih bekerja di perusahaan ayahnya Kiara, perusahaan yang membuat hidupnya nyaman hingga saat ini.
.
.
.
tbc... 💜