NovelToon NovelToon
Floating Destiny

Floating Destiny

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Reinkarnasi / Dunia Lain / Masuk ke dalam novel / Penyelamat
Popularitas:4.6k
Nilai: 5
Nama Author: Aegis aetna

Astin. Seorang siswa academy pahlawan peringkat bawah dengan reputasi buruk.

Menyadari dirinya pernah memiliki kehidupan lain. Ia mulai mengetahui tentang kebenaran dunia ini. Dari awal sampai menuju akhir.

Ia yang mengetahui masa depan mencoba merubah garis takdir yang akan menimpa diri beserta orang di sekitar.

Mencoba menyelamatkan. Menghindari tragedi. Dan mencegah akhir dari dunia.

Semoga saja. Dia dapat memanfaatkan semua pengetahuan itu. Jika tidak? Semua hanya akan binasa.

1000 kata per bab. Update? Kalau mood saja.

Lagu : Floating Star. (Kirara).

Lirik : Nemuri no... awa yuki... owari no yume wo miyou wo...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aegis aetna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Memungkiri.

...Cerita berlanjut....

Episode sepuluh.

Alisha membuka matanya sangat lebar. Ia tidak mempercayai apa yang tengah ia lihat pada layar hologram di kejauhan depan.

Bahkan sejenak ia melupakan tentang kondisi Edwin, yang dibawa oleh instruktur Eris dari lapangan arena beberapa saat yang lalu.

Baru beberapa waktu lalu, lelaki pada layar hologram di hadapannya mengatakan bahwa dia menginginkan dirinya. Tapi sekarang kenapa...? Kenapa dia melakukan...

Alisha segera mengalihkan pandangan, tak kuasa melihat pemandangan di hadapannya.

Ia meremas pangkuan sembari menggigit bibir bawahnya dengan begitu erat. Entah mengapa hatinya terasa sangat sakit sekali.

Alisha memang sering mendengar rumor buruk tentang Astin. Bahwa dia suka bermain wanita. Namun Alisha tidak mempercayai hal itu, sebab ia tidak pernah melihatnya sendiri.

Alisha juga mengetahui bahwa Astin memiliki tunangan, tapi hubungan mereka tidak terlalu baik. Bahkan Astin terlihat terganggu dengan kehadiran Restia.

Tetapi kenapa sekarang dia...? Setelah dia mengatakan kalau dirinya...

"Dasar bajingan pembohong..."

Alisha segera menutup mulutnya. Tanpa sadar ia mengutuk seseorang. Baru pertama kali ia mengatakan hal buruk semacam itu, selama enam belas rigelia ia hidup.

Ya, semua orang di sekitar Alisha selalu bersikap baik pada dirinya. Jadi dia tidak pernah memiliki alasan untuk mengutuk seseorang.

Bahkan tidak dengan para bangsawan yang memiliki maksud tersembunyi atau mencari keuntungan dari status Alisha.

Begitu pula dengan Astin. Dia selalu bersikap lembut, tiap kali mendekati dirinya. Walau Astin bersikap dingin bahkan kasar terhadap orang yang tidak ia sukai.

Baru kali ini ada seseorang yang membuat hati Alisha begitu sakit. Kenapa? Padahal dia sama sekali tidak pernah berharap kepada Astin. Tapi kenapa sekarang dirinya merasa sangat kecewa?

Bahkan Alisha tidak pernah menganggap perasaan Astin. Seorang lelaki yang begitu gigih mendekati dirinya, walau Alisha sering mengabaikan bahkan menolaknya berulang kali.

Apa sebab dia tidak seperti lelaki lain yang pergi setelah Alisha tolak satu atau dua kali? Oleh sebab itu Alisha mulai melihatnya dari sudut pandang yang berbeda? Tidak, itu tidak mungkin. Tetapi kenapa? Kenapa sekarang seperti ada sebuah lubang dalam hati Alisha? Ketika ia memikirkan Astin tidak akan lagi mendekati dirinya?

Apakah mungkin kalau sebenarnya Alisha...? Alisha menggelengkan kepala untuk mengusir pikiran yang melintas dalam benaknya. Tidak mungkin bagi dirinya yang merupakan gadis suci, memiliki ketertarikan dengan hubungan asmara. Bahkan selama ini ia tidak pernah memikirkan hal semacam itu.

Alisha terus-menerus menyangkal perasaan yang tengah bergejolak di dalam dirinya. Dan juga menolak sebuah perasaan lain yang baru ia alami... Perasaan bahwa...

"Tidak seharusnya ada seseorang yang berani menyakiti calon saintes yang sangat berharga sepertiku. Dan tidak sepatutnya untuk gadis yang begitu dikagumi semua orang dibuang oleh lelaki dengan perilaku buruk sepertinya."

Alisha menangkup wajahnya yang menunduk, kedua matanya terlihat dari sela jari manis dan kelingkingnya yang terbuka.

Namun entah mengapa kilauan emas pada mata Alisha terlihat sedikit meredup. Sebuah seringai yang tidak biasa melengkung dari sudut bibir merah muda cerah Alisha, yang bersuara lirih...

"Tidak boleh, kamu tidak boleh membuatku seperti ini... Tuan muda Astin..."

.

!

"Hei nona, apakah kamu baik-baik saja?"

Alisha terkesiap. Suara pria yang terduduk di sampingnya menyadarkan diri dari lamunan.

Tanpa sadar Alisha menggumamkan sesuatu. Alisha memiringkan kepalanya. Dengan nada serta ekspresi bingung ia kembali bergumam.

"Apa yang sebenarnya terjadi padaku...?"

"Sepertinya kamu terlihat sakit. Hei, kau yang di sana! Di sini ada siswi yang membutuhkan perawatan...!"

Pria berusia pertengahan tiga puluh tersebut berkata dengan lantang, memanggil staff yang berlalu-lalang. Saat melihat wajah Alisha yang terlihat pucat dan kebingungan...

*

Di salah satu ruang, di dalam gedung fasilitas perawatan academy. Edwin terlihat terbaring tidak sadarkan diri.

Seorang wanita dengan rambut abu-abu panjang bergelombang, terlihat tengah merawat luka bakar di sekujur tubuhnya.

"Instruktur Eris. Bagaimana mungkin kamu melakukan hal mengerikan seperti ini pada seorang murid?"

Eris yang berdiri di ambang pintu sembari bersilang tangan hanya bisa mengalihkan pandangan.

"Ck, kalau memungkinkan aku juga tidak ingin mengambil tindakan bermasalah semacam ini."

"Apa memang situasinya semendesak itu? Sampai kamu harus mengambil tindakan ekstrem seperti ini?"

Eris menghela napas. Ia merogoh saku untuk mengambil permen yang biasa ia konsumsi.

"Haah... Slurp... Ini semua sebab tindakan murid bodoh yang membahayakan dirinya."

"Apa instruktur Shystina tidak mengetahui, berita panas yang terjadi arcan ini?"

Shystina yang telah selesai membalut luka Edwin, berbalik memandang junior-nya yang memasang ekspresi rumit, dengan tangkai permen yang mencuat dari sudut mulutnya.

"Apakah itu mengenai siswa peringkat bawah yang akan bertanding dengan siswa peringkat teratas? Bukannya itu hanya akan menjadi pertarungan singkat?"

Shystina beralih memandang wajah pasiennya yang dibalut perban. Namun ia kembali beralih, ketika Eris bersuara...

"Ya, itu memang sangat singkat. Bahkan itu belum dimulai sama sekali. Tapi... Plup.♪.♪.♪"

Eris mencabut permen di mulutnya. Dengan pandangan serius, ia lanjut berkata.

"Ada sesuatu yang janggal terjadi. Siswa yang terbaring di sana tiba-tiba memasuki mode mengamuk, setelah mendapat provokasi dari lawannya."

"Memang sesuatu yang memungkinkan bila dia menyimpan dendam begitu lama. Dan pikiran negatif di dalam dirinya menumpuk, hingga terakumulasi menjadi energi negatif."

"Tetapi mengingat dia seorang murid dari kerajaan suci yang memiliki ketahanan lebih terhadap energi negatif internal. Dan mereka baru berseteru satu arcan lalu... Kurasa ada campur tangan dari pihak luar."

Shystina menatap tajam Eris. Walau wajah cantik nan anggunnya itu tidak dapat untuk mengintimidasi Eris sama sekali.

"Apa maksudmu semua ini ada kaitannya dengan orang yang telah menyebabkan banyak insiden-insiden sebelumnya?"

Ya, semenjak upacara penerimaan murid baru academy angkatan tahun ini, banyak sekali insiden yang sudah terjadi.

Dan Shystina telah banyak merawat murid yang menjadi korban. Sampai ia dibuat sakit hati, saat melihat murid-muridnya meregang nyawa.

Eris kembali melepas permennya. Ekspresi wajahnya semakin rumit. Memang ia sangat tidak menyukai untuk berpikir keras. Walau demikian...

"Kemungkinan semua ini memang ada kaitannya. Namun pihak academy dan juga pahlawan serta departemen keamanan yang melakukan investigasi, tidak menemukan jejak pelakunya sama sekali... Tetapi..."

Eris menatap wajah Shystina dengan penuh simpati, sebab ia hendak mengatakan sesuatu yang akan menyinggung seniornya ini.

"Slurp... Instruktur Shystina. Aku teringat mengenai spekulasi yang sempat kamu sampaikan. Bahwa insiden yang terjadi di academy ada kaitannya, dengan organisasi penjahat yang menyerang seminar ilmu pengetahuan internasional empat lunaxia lalu..."

Ekspresi Shystina lantas jadi mengeras, mendengar seseorang mengungkit insiden yang telah menewaskan saudari kembarnya itu. Walau demikian, ia tetap mendengar pernyataan Eris.

"Mereka merupakan organisasi misterius yang pergerakannya tidak pernah bisa di prediksi. Jadi, tidak mengherankan bila mereka dapat menghilangkan jejak dengan sempurna."

"Namun anehnya, mereka malah melakukan serangan pada acara besar yang dijaga ketat dengan begitu mencolok."

"Menurutku... Bukankah mereka mencoba mengalihkan perhatian kita, untuk menutupi tujuan asli mereka dengan cara muncul di permukaan?"

Hati Shystina terasa begitu sakit. Mendengar pendapat bahwa insiden yang menewaskan saudarinya hanya sebuah pengalihan semata. Namun pernyataan Eris tidak jauh berbeda, dari spekulasi yang ia pikirkan.

"Jadi, apa menurutmu mereka juga menyusup ke dalam academy, kemudian menyebabkan banyak insiden yang mencelakai para murid selama ini?"

"Tapi, bagaimana mungkin mereka dapat lolos dari sistem keamanan academy? Dengan energi negatif yang pekat dalam diri mereka?"

Eris mengambil sebuah kalung berhias permata ruby dalam sakunya. Sembari menunjukkan pada Shystina, ia berkata.

"Aku mengambilnya dari siswa Edwin. Apa instruktur Shystina menyadari, mengenai alasan di balik pernyataan yang aku sebut sebelumnya...?"

Shystina lantas melebarkan mata. Walau sangat samar, ia dapat merasakan energi negatif pada permata ruby di hadapannya.

"Tidak mungkin. Apa mereka menggunakan artefak untuk..."

...Bersambung....

...Shystina Shillvania. Pinterest....

1
Atuk
🌟🌟🌟🌟🌟
Atuk
Up
Atuk
🌟🌟🌟🌟🌟
Atuk
⭐⭐⭐⭐⭐
Atuk
🌟🌟🌟🌟🌟
Atuk
⭐⭐⭐⭐⭐
Mizuki
shota🗿
Agis: mau bikin cerita dark fantashy MC nya dia, soalnya latar belakang dia sangat gelap...
total 1 replies
Mizuki
onotope swiish-nya agak ganggu deh perasaan
Agis: gak papa...
total 1 replies
Amelia
ayo semangat terus untuk up nya ❤️👍
Agis: siap kakak.
total 1 replies
👁Zigur👁
sampe sini dulu. nice pict🙏🙏
Agis: oke bang.
total 1 replies
Bilqies
🙈🙈🙈🙈
Agis: tenang masih aman.
total 1 replies
Bilqies
janji yaa, awas sampai kamu ingkar, gue bejek loe
Agis: iya tenang Astin gak akan ingkar, dia gak bakal mengabaikan Restia lagi, dan lebih perhatian...
total 1 replies
Bilqies
tapi setidaknya kamu tidak perlu menyakiti restia seperti itu 😤😤
Bilqies
kok aku jadi mewek gini ya Thor, jadi ikutan sedih huhuhuhu
Agis: iya jahat banget Astin.
total 1 replies
Bilqies
bagaimana kamu gak terluka Astin, sudah jelas jelas kau seperti itu tapi tetap saja menyangkalnya
Bilqies
waduh segitunya ya sampai melepuh tuh kulit
Agis: kalo gak pakek item perlindungan auto meleleh...
total 1 replies
Bilqies
jadi ngeri pas bayangin adegan kelahinya
Bilqies
woow keren
Bilqies
balas aja Astin jangan diam aja
Agis: gak boleh gitu.
total 1 replies
Bilqies
setuju 👍
Agis: setuju untuk gebkin Astin.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!