Apa aku salah menjadi orang ketiga dalam suatu hubungan yang tidak pernah terpikirkan oleh ku?
Evelyn, wanita dewasa yang tidak sengaja melakukan one night stand dengan seorang lelaki bernama Eden lebih muda 5 tahun dari nya, yang notabenenya adik dari sahabat nya bernama, Sonia.
Gila nya! pria itu sudah memiliki keluarga, bagaimana kah nasibnya setelah kejadian itu apa Eve akan meminta pertanggung jawaban pada lelaki yang sudah beristri atau memilih pergi.
Eve mengatakan dirinya sebagai orang ketiga Tapi tidak sedikit orang mengatakan dirinya bukanlah orang ketiga.
'Kamu bukanlah penghancur dalam hubunganku'
- ROBERTO ALEXANDER ADENGGA -
'Apa wanita seperti ku pantas bahagia diatas penderitaan orang lain'
- EVELYN ALDISSA DINATA -
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon adelita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAGIAN 8
Sonia menatap gedek sahabatnya yang tengah asik menyuapkan makan malam nya dengan asap yang masih mengepul hebat.
" Lo gak makan Nia? kalau gak mau biar gue habisin. " ucap Eve.
" Gue gak selera setelah lo buat gue keliling pasar malam 20 menit. " sindir Sonia.
" Sorry, gue gak bermaksud kayak gitu tapi emang gue lagi ngidam yang berkuah dan pedas. " jawab Eve.
" Udahlah lagi bete gue. " dengus Sonia memakan bakso nya tanpa di bumbui apapun berbeda dengan mie ayam Eve yang warna kuahnya sangat merah membahana.
" Lo gak sakit perut makan cabe sebanyak itu. " tanya Sonia bergidik ngeri.
" Gak, gue lagi pengen banget makan pedas-pedas. " ucap Eve santai.
" Gue cuman khawatir sama perut lo aja besok bakal mencret-mencret lo. " ucap Sonia.
" Hus! mulut lo, jorok bener. " geplak Eve di tangan nya.
" Gue kan cuman mengatakan kebenaran nya doang. " ucap Sonia santai.
Setelah selesai makan mereka pulang kembali ke apartemen dengan kantong plastik berisikan sate dan nasi goreng hasil belanjaan Eve yang katanya masih kurang emang rada gila-gila perut anak satu itu.
" Lo yakin masih lapar? bisa habiskan semua itu? " tanya Sonia kurang yakin.
" Bisalah, entah kenapa nafsu makan gue kalau malam hari meningkat kalau pagi sampai sore bawaan nya malas makan gue mau muntah terus. " balas Eve meletakan belanjaan makanan nya di meja dapur.
" Gue gak sanggup kalau lo suruh habisin ya, jadi jangan panggil gue. gue mau istirahat besok kerja. " ucap Sonia ngibrit ke kamarnya.
" Gayanya bakal gue panggil. " dengus Eve membuka bungkus nasi goreng dan tusuk sate kesukaan nya.
...✿ ✿ ✿ ✿...
PAGI HARINYA.
PERUSAHAAN ADENGGA'S CORP.
Manik mata hitam gelap tampak sibuk mengetikan sesuatu di laptopnya sejak awal karyawan wanita itu datang ia hanya menatap layar laptopnya menghitung angka dan mengetik angka tiada henti.
Sesekali wanita itu menarik nafas dalam pelan sembari menghempaskan tubuhnya di sandaran kursi empuk kerjanya. akhirnya jam makan siang telah tiba ia mengedarkan pandangan nya pada rekan kerja nya yang mulai bersiap-siap pergi ke kantin untuk makan siang.
Ya, Eve sudah bekerja mulai hari ini sudah cukup wanita itu izin dan bermalas-malasan selama 2 hari baginya tambah melelahkan jika tidak melakukan aktivitas apapun. terutama tubuhnya yang sedikit membaik bisa diajak kompromi.
Tidak mungkin ia harus izin terus bisa-bisa dipecat dirinya, Eve harus mengumpulkan uang extra untuk persalinan dan selama kehamilan nya.
Eve memejamkan matanya memijat keningnya pelan sejenak menghalau rasa pusing dikepalanya padahal baru 4 jam ia menatap angka-angka dalam komputernya.
" Evelyn! "
Eve tersentak, matanya spontan terbuka lebar karena seruan seseorang memanggilnya, wanita hamil itu mendesah pelan begitu mendapati rekan kerja nya yang sepantaran dengan dirinya.
" Huh! Vane. " dengus Eve kesal.
Vane mengacak pinggang nya menatap sengit teman satu Divisinya itu.
" Gue sudah panggil lo berkali-kali dari depan pintu tapi lo gak bergerak sama sekali, lo sakit? " tanya Vane.
" Gak, aku hanya kelelahan doang kok. " ucap Eve.
" Ayo kita makan siang barengan. " ajak Vane.
" Ak- "
" Ayo sudah, keburu terlambat nih. " ucap seorang lelaki bernama Anton yang mendekati mereka.
" Loh Pak Anton. " ucap Eve sedikit kaget mendapati senior nya.
" Hai Eve, sudah lama kita tidak ketemu bagaimana kabar mu selama kerja disini. " sapa Pak Anton salah satu Divisi Eve yang lebih tua satu tahun dari nya.
" Baik Pak, Pak Anton kapan balik kesini. " tanya Eve basa-basi.
" Baru 2 hari yang lalu. " jawab Pak Anton.
Mereka mulai melangkah menuju ke kantin perusahaan di lantai 1 sesekali mereka bercengkrama menceritakan kisah-kisah random sampai jam kerja tiba.
KE ESOKKAN HARI NYA.
DI LANTAI 55.
TOK...
TOK...
TOK...
" Masuklah. " sahut Eden dari dalam.
KLEK.
" Apa kau menemukan informasinya. " tanya Eden melihat kedatangan Jeri.
" Sudah Tuan, anda bisa mengeceknya sendiri. " ucap Jeri menyerahkan dua map berisi informasi data pribadi.
Eden membacanya dengan seksama betapa geramnya lelaki itu saat membaca dibagian akhir kalimat data informasi yang Jeri kumpulkan.
" Jadi selama ini gue di khianati. " geram Eden membaca telak-telak disitu tertulis ' 2 TAHUN MENJALIN HUBUNGAN GELAP' tanpa sadar buku tangan nya meremat kertas.
" Lo yang tolol, masa istri selingkuh gak ngerasa. " sahut Gerry.
Eden mengalihkan pandangan nya pada Gerry dan Alex, entah sejak kapan kedua sahabatnya itu datang.
" Gue kan gak pernah tahu, kerjaan gue kerja terus. " ucap Eden.
" Lo udah tahu bini gue selingkuh selama ini. " tanya Eden menatap kedua sahabatnya.
" Ehm, tau sih. " jawab Alex.
" Sial, dan kalian gak kasih tau gue? " hardik Eden.
" Kita mau kasih tahu, lo gak bakalan percaya juga kan? kalau gak ada bukti nyata nya mendingan diam aja biar lo tahu sendiri. " ucap Gerry.
" Apa pelayan Mansion juga tahu perselingkuhan Bella sama Aaron. " tanya Eden.
" Tahulah, mereka mau kasih tahu lo sebenarnya cuman di ancam sama Bella. " ucap Alex.
" Huh, gue gak habis pikir sama kelakuan nya. apalagi sekarang dia lagi hamil. " ungkap Eden.
" Gila! itu anak lo atau Aaron. " pekik Alex kaget.
" Anak selingkuhan nya lah, ya kali gue mau sama yang bekasan dipakai orang lain. " ucap Eden.
" Syukurlah, gue kira gara-gara dia selingkuh. lo jadi gila terus hamilin dia. " timpal Gerry.
" Gila aja gue mau, masih sakit hati gue. " ucap Eden mendelik.
" Terus lo minta informasi 2 kenapa? " tanya Alex penasaran.
" Kepo lo. " ucap Eden songong.
Eden mulai membacanya di kertas selanjutnya, siapa lagi kalau bukan milik Evelyn ia menyuruh asisten nya mencari tahu data kehidupan sahabat kakaknya itu.
" Dia lagi baca punya siapa Jer. " tanya Gerry berbisik pelan.
" Oh punya nya Mbak Evelyn. " bisik Jeri.
" WHAT! " pekik Gerry cukup syok.
" Budeg gue lama-lama dengar teriakan lo. " kesal Alex.
" Gue kira lo gak bakalan penasaran sama Mbak Eve. " ucap Gerry mendekati sahabatnya itu yang masih serius membaca.
" Serius, dia lagi cari informasi nya Mbak Eve. " ucap Alex.
" Diamlah berisik kalian. " dengus Eden.
" Kalau misalkan dia hamil lo mau tanggung jawab atau nggak? " tanya Gerry.
" Tentulah, gak mungkin gue biarkan anak gue telantar gitu aja. jangan sampai anak gue manggil papa ke orang lain. enaknya aja gue yang bikin manggil papa nya ke orang lain. " ucap Eden.
" Katanya lo gak percaya sekali main langsung jadi. " ejek Alex.
" Setelah gue pikir lagi gak salahnya gue nikah dan tanggung jawab kan sama kehamilan nya nanti? biar gue ada alasan bisa cerai sama si Bella. " ucap Eden.
" Lo lagi ngibulin kita atau gimana ? nanti lo berubah pikiran lagi. " ucap Gerry.
" Gak, gue sudah memantapkan diri mau ceraikan Bella. buat apa gue pertahankan pernikahan yang gak harmonis kasihan anak gue disiksa sama kelakuan mamaknya gak waras. " ungkap Eden.
" Apalagi dia hamil anak selingkuhan nya itu, tambah yakin gue buat pisah enak aja gue yang tanggung biaya kehidupan anaknya sedangkan dia bukan anak gue. " sambung Eden.
" Lo yakin gak cinta lagi sama Bella? " tanya Alex mengetes.
" Kalau rasa cinta nya emang masih ada tapi udah mulai hambar, namanya hidup bertahun-tahun seatap, seranjang suka duka sama-sama pastinya akan sulit buat dilupakan kalau istilah zaman sekarang ya Gamon. "
" Tapi gak mungkin kan, gue bakal terbelenggu selamanya dalam masa lalu gue? masa gue harus hidup kayak gini terus namanya ya cinta sendiri makan hati terus gue nantinya mending gue coba buat move-on sambil perbaiki diri gue sendiri untuk masa depan gue selanjutnya. " ungkap Eden.
" Gila sih, habis ke pentok apa kepala lo jadi bijaksana kayak gini. " bangga Gerry terharu.
" Curiga habis di timpuk sama Mbak Eve kepalanya pakai beton. " sahut Alex mengelap air matanya yang tidak ada.
" Memang ngadi-ngadi kalian ini, gue pintar salah, gue bijaksana salah, gue bodoh salah, semuanya kayaknya gak ada yang benar dimata kalian. " dengus Eden.
" Sekarang Mbak Eve lagi apa penasaran gue. " ucap Alex.
" Gue gak tahu, lo pergi ke Divisi nya aja. " ucap Eden kembali fokus pada layar tapnya.
" Ehem, maaf menyela Nona Evelyn saat ini berada di UGD rumah sakit Tuan Alex. " jawab Jeri.
" APA!!! " pekik ketiga nya kaget.
BRAK...
BUKK...
Eden sampai menggebrak mejanya saking kagetnya sedangkan Gerry tidak sengaja menjatuhkan ponselnya ke lantai saking syoknya.