NovelToon NovelToon
Sang Pemuas

Sang Pemuas

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami
Popularitas:8.9k
Nilai: 5
Nama Author: Erny Su

"Seberapa keras pun usaha ku untuk menjadi yang terbaik, aku tetaplah aku yang berasal dari kegelapan malam."

"Aku tidak bisa kembali menjadi suci kecuali jika ada seseorang yang mampu membersihkan dosa-dosa ku.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Erny Su, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 35

Jodi langsung memasukkan benda itu kedalam saku celana nya. Dia tidak terlalu fokus pada benda itu yang menjadi fokusnya saat ini adalah Azura yang sedang membutuhkan bantuan nya untuk kembali siuman seperti yang dokter katakan.

"Ayudia bangun dan lihat lah kami disini yang sudah hampir dua bulan lebih menunggu mu disini."ucap Jodi.

Lupakan semua kepedihan yang pernah terjadi pada mu selama ini tetaplah menjadi Ayudia yang kuat seperti yang aku kenal selama ini terlepas dari apapun yang terjadi kedepannya nanti kita bisa melewati hal itu bersama-sama. Oh iya cafe milikmu semakin banyak pengunjung dan sepupumu ini yang menjalankan usaha mu itu apa kau tidak tau bahwa dia rela kehilangan sumber pencarian demi kamu yang mengalami musibah jadi jangan pernah menyerah kamu tidak sendiri."ucap Jodi lirih.

"Ay aku mohon bangun aku akan selalu ada di sisimu apapun yang terjadi kita adalah keluarga bukankah itu yang selama ini kamu bilang padaku. Kasihan ibu yang selama ini selalu gelisah karena memikirkan mu."ucap Rakha.

Jodi melihat telunjuk Azura bergerak, dia pun langsung berkata."Ayo Ayudia berusaha lah kamu pasti bisa."ucap Jodi.

"Ayo Ay, kita akan keliling pasar jika kamu sembuh nanti, kita bisa mencari jodoh untuk kelinci kesayangan mu itu."ucap Rakha.

"A,"lirih Azura yang kini menitikkan air mata tanpa membuka mata.

"Ayudia kamu sudah siuman! Oh ya rab terimakasih."ucap Jodi yang kini melakukan sujud syukur di lantai.

"Jo,"lirih Azura.

"Ya ini aku pelan-pelan saja, kamu bisa Yu."ucap Jodi.

Perlahan tapi pasti mata indah itu mulai terbuka dan kedua pria itu langsung memeluk Ayudia secara spontan.

"Oh ya robi yang maha pengasih terimakasih."ucap keduanya sambil menangis pelan.

Jodi pun kembali menekan tombol emergency room tersebut dan tidak lama dokter pun datang ke ruangan itu.

Ada dua dokter saat ini beserta para asisten mereka yang senantiasa mengikuti langkah mereka.

Azura kini menggenggam erat tangan Rakha, dia seakan tengah meminta kekuatan untuk bisa bangkit saat ini.

"Jangan dipaksakan Ay, kamu akan secepatnya sembuh bersabarlah."ucap Rakha yang kini membalas genggaman tangan nya.

"Aku merindukan kelinci ku"ucap Ayudia.

"Kita akan mencari jodoh untuk nya nanti."ucap Rakha.

"Kalau dia memiliki pasangan hidup nanti aku bisa cemburu padanya."ucap Azura.

"Kau ini masa cemburu pada kelinci."ucap Rakha yang terkekeh pelan sambil terus mendampingi Azura yang tengah diperiksa oleh dokter.

"Hmm... tapi itu kenyataannya."ucap Azura yang akhirnya selesai diperiksa.

"Saya baru kali ini melihat pasien yang baru siuman langsung bisa bicara dengan jelas dan banyak seperti ini."ucap dokter itu.

Azura pun tersenyum."Untuk sementara anda masih harus menjalani perawatan sambil terapi untuk otot-otot yang tegang setelah hampir dua bulan lebih anda tidak sadarkan diri."ucap dokter satunya lagi.

"Tentu saja dok, dia akan menjalani pengobatan hingga benar-benar membaik."ucap seseorang yang baru saja datang.

"Nat,"lirih Azura.

"Maaf baru bisa menjenguk mu, senang mendengar mu sudah sehat nona Ayudia."ucap Nathan sambil tersenyum manis.

"Terimakasih tuan Jonathan."ucap Azura.

"Tidak masalah,oh iya dok saya sudah menyelesaikan administrasi perawatan nona Ayudia anda bisa lanjutkan perawatan itu."ucap Nathan seakan ingin memberitahu bahwa ia yang telah membiayai perawatan Azura.

"Saya akan mengganti semua nya tuan Jonathan maaf merepotkan."ucap Azura yang mencoba untuk bangkit namun masih kesulitan dan kepalanya terasa sedikit pusing.

"Ayudia aku ikhlas melakukan semuanya itu."ucap Jonathan.

"Saya tidak suka menumpuk hutang budi tuan selagi ada kenapa harus menyusahkan orang lain kecuali jika saya benar-benar mati mungkin saya tidak akan bisa membayar hutang perawatan saya terhadap anda."ucap Azura.

"Hmm... baiklah terserah kamu saja nona."ucap Nathan yang kini memberikan kuitansi pembayaran yang menghasilkan delapan ratus juta lebih itu.

"Jo tolong bawa handphone ku yang ada di dalam kamar ku, dan jika bisa pinjam pena atau pensil agar aku bisa memberitahu mu Pasword pintu kamar ku."ucap Azura.

"Ah ini aku menemukan pena ini di bawah disamping bed ini."ucap Jodi yang kini membuat semua orang menatap kearahnya.

Azura pun meraih nya kemudian menekan pena tersebut tapi bukan ujung pena yang keluar melainkan suara pertengkaran dari kedua pria yang sangat ia kenal.

Semua orang membulatkan matanya dan mengepalkan tangannya saat mendengar Diego merendahkan Azura yang kini bercucuran air mata.

"Berikan benda itu Yu, kamu jangan dengarkan itu lagi."ucap Jodi tapi Azura tidak kunjung memberikan itu, dia semakin terisak dalam tangisnya hingga dadanya terasa sesak.

"Ayudia kamu jangan dengarkan itu aku mohon jangan buang-buang air mata berharga mu untuk itu, biarpun tidak ada orang lain yang menghargai mu, kami akan selalu ada untuk mu karena kami adalah keluarga mu, jadi jangan pernah sia-siakan hidup mu untuk menangisi perkataan orang yang tidak mengenal dirimu dengan baik."ucap Jodi.

"Aku akan beri dia pelajaran."ucap Nathan yang akhirnya pergi meninggalkan ketiganya.

Inilah yang menjadi ketakutan terbesar Nathan selama ini jika dia melepaskan Azura dari ikatan pernikahan itu.

Nathan yang kini mengemudikan mobilnya dengan kecepatan tinggi dia teringat akan permintaan Amanda yang terakhir kalinya saat dia masih hidup.

"Tolong lindungi putri ku nak, tidak peduli kamu punya ikatan pernikahan ataupun tidak, mommy berharap kamu tidak akan pernah berubah sampai kapan pun, dia putri mommy satu-satunya yang tidak pernah bisa mommy bahagia kan selama ini bahkan mommy tidak bisa melindungi dia saat dia mendapatkan cobaan yang begitu besar dalam hidupnya itu."pesan itu kembali terngiang di telinga Nathan yang kini sedang menuju kantor pusat milik Diego.

Sementara itu di rumah sakit, Azura masih terdiam dengan tetesan air mata yang kini diusap oleh Rakha yang sedari tadi mencoba menenangkan nya.

"Ay, kamu tak usah sedih karena hal itu, sekalipun apa yang dia katakan itu benar, aku tidak akan pernah meninggalkan mu kita adalah keluarga, oh iya aku sudah mengajukan cuti kuliah untuk mu, selama tiga bulan lebih dengan bantuan Winona dan bersyukur semua berjalan lancar bahkan dosen killer itu sempat menjenguk mu bersama beberapa teman kelas mu."ucap Rakha.

"Dimana Winona sekarang?"tanya Azura.

"Dia tidak pernah datang lagi setelah hari itu."ucap Rakha.

Azura semakin yakin bahwa ada yang tidak beres dengan gadis itu, tapi dia tidak mengatakan apa-apa pada Jodi maupun Rakha.

...🧸🧸🧸🧸🧸...

Sudah dua minggu lebih Azura menjalani terapi untuk otot-otot nya yang terasa kaku setelah ia terbaring koma selama dua bulan lebih tersebut, kini dia sudah bisa kembali beraktivitas bahkan Azura terlihat sangat bugar saat ini karena dia sudah mulai bisa berolahraga rutin meskipun bukan olahraga yang berat seperti biasanya.

Azura tinggal dengan Rakha dirumahnya karena Rakha merasa tidak enak jika harus tinggal di rumah bersama Jodi dan keluarga nya yang sudah beranjak remaja dan rumah yang mereka tempati sekarang tidak sebesar rumah Azura yang dulu, jika rumah itu bisa membuat dia nyaman tinggal karena dia memiliki banyak ruang privasi, tapi rumah yang saat ini mereka tinggali hanya memiliki empat kamar dan semua sudah terisi meskipun Arum menempatkan Sila dengan Sahila karena mereka sama-sama perempuan tapi tetap saja ruang gerak Rakha terbatas.

Di rumah Azura dia memiliki kamar yang luas dan juga banyak ruangan yang di desain khusus interior nya oleh wanita berbakat itu.

Kamar Rakha di bawah dan Azura di atas, mereka juga sudah jauh lebih dekat sejak lama mungkin karena mereka adalah saudara sepupu secara hukum negara karena tidak pernah ada yang tau bahwa Adila tidak bisa memiliki anak.

Dan kemunculan Amanda tidak bisa dipertanggung jawabkan dan bahkan saat ini wanita itu seakan telah hilang di telan bumi.

"Ayudia!"teriak Alma di sebrang jalan karena mereka baru bisa bertemu setelah sekian lama berpisah setelah hari dimana Azura dirawat saat bundir.

"Alma?!"teriak Azura yang kini menghambur memeluk sahabatnya itu.

"Apa kabar?"ucap keduanya secara bersamaan, tepat saat mereka berpelukan mobil Diego yang ia tumpangi dengan sang istri melintas di hadapan mereka.

Azura yang melihat itu memalingkan pandangannya karah lain, dia sudah putuskan untuk melupakan rasa sakitnya itu.

"Ayo masuk cafe ini adalah milikku."ucap Azura.

"Wow, kalau begitu kebetulan aku juga sedang mencari pekerjaan paruh waktu."ucap Alma sambil tersenyum.

"Kau tanyakan pada kekasih mu di dalam sana apa kau diterima bekerja di sini atau tidak."ucap Azura asal.

"Kau ini kekasih apa, lagian siapa pria yang bisa menerima wanita seperti ku."ucap Alma yang terlihat sangat sedih.

"Sepupuku jomblo mungkin dia bisa menerima mu."ucap Azura sambil terkekeh kecil.

"Kau ini apa-apaan sih dia itu cowok baik-baik mana mau dia dengan ku."ucap Alma yang mencubit hidung mancung milik Azura.

"Ah sakit dodol ini hidung mahal tidak ada garansinya."ucap Azura.

"Ada nanti ditambah kayu panjang mau?"balas Alma.

"Ye Pinokio dong gue."ucap Azura sambil memukul bokong Alma yang mengaduh.

"Ay bukan kah kamu ada kuliah siang ini kenapa kembali."ucap Rakha.

"Aku mengantar calon istri mu, dia sedang mencari jodoh sekaligus pekerjaan ya jadi aku berikan kamu saja aku pergi dulu."ucap Azura tanpa ragu dia langsung pamit begitu saja meninggalkan orang yang lagi nervous itu.

"Hati-hati ingat telpon aku jika ada apa-apa!"teriak Rakha.

Azura hanya mengangguk pelan, saat ini dia pergi menuju mobil nya yang ia beli bersamaan dengan pembelian rumah waktu itu.

Mobil Honda jazz sama persis dengan yang dibelikan oleh Nathan saat itu hanya saja warnanya perpaduan warna hitam dan pink seperti mobil yang dibelikan oleh Diego.

Mobil itu melaju dengan kecepatan tinggi menuju rumah karena dia harus segera bersiap untuk pergi kuliah, sesampainya di rumah dia langsung mandi dan berganti pakaian, saat ini ada yang beda dengan penampilannya karena rambutnya baru saja potong pendek untuk menyeimbangkan antara rambut yang baru tumbuh pasca operasi dilakukan.

Dia menggunakan tanktop dibalut kemeja kotak-kotak yang tidak dikancing samasekali, dengan celana jeans panjang dia menggunakan topi senada dengan sepatu nya.

Gaya nya saat ini adalah tomboi, namun tetap sangat cantik.

Azura pun memasuki mobil dengan tas ransel laptop yang baru ia beli itu, tidak lama setelah masuk mobil dia langsung tancap gas menuju kampus tempat dia menuntut ilmu lagi setelah hampir tiga bulan cuti.

Setibanya di kampus seperti biasanya Azura selalu menjadi pusat perhatian karena fashion dan kecantikan paripurna nya meskipun outfit yang ia gunakan saat ini adalah outfit tomboy versi Azura.

"Pagi nona, apa kabar? Saya pikir anda kembali ke Jerman setelah tiga bulan lebih tidak masuk."ucap pria tampan yang sudah mengenal Azura dia adalah satpam yang menjaga pintu ajaib itu.

"Pagi mas, pengennya sih seperti itu tapi saya sudah terlanjur buka usaha disini."ucap Azura.

"Selamat nona semoga sukses."ucap satpam tersebut yang dibalas anggukan dan selembar uang kertas berwarna merah."untuk kopi mas."ucap Azura sambil berbisik lirih di hadapan pria itu.

Pria itu pun tersenyum sambil berterimakasih sementara Azura tidak tau bahwa saat ini ada seseorang yang tengah mengepalkan tangannya di dalam mobilnya.

Pria itu masih tidak berubah, meskipun egonya terlalu tinggi tapi hatinya tidak bisa dibohongi.

Hari ini dia datang untuk memeriksa semuanya, namun tidak sengaja dia melihat adegan yang terlihat sangat mesra itu.

Azura sendiri terus melangkah menuju kelasnya karena sebentar lagi jam perjalanan akan segera dimulai.

Azura menghentikan langkahnya di lorong kampus saat menyadari bahwa ada seseorang di belakang nya, dan orang itu melewatinya begitu saja.

Azura pun tidak berkata apa-apa selain melanjutkan langkahnya menuju kelas tanpa menatap kearah depan dimana pria yang kini seperti orang asing berjalan didepan nya.

"Hi... Ayudia kamu sudah masuk."ucap Winona.

"Sudah dua minggu ini Kamu kemana saja hmm?"tanya Azura yang sebenarnya tengah malas untuk menjawab pertanyaan orang yang ada di sampingnya.

"Aku baru pulang liburan bersama kakak ku dan kakak ipar ku."ucap Winona dengan senyum ramahnya.

"Oh begitu."ucap Azura malas.

Sementara itu Diego menghentikan langkahnya lalu berbalik dan berkata."Winona bukankah hari ini kau pindah jurusan kenapa lewat lorong ini?"ujar Diego mengingatkan.

"Ah maaf kakak ipar, aku hampir saja lupa."ucap Winona yang kini membuat Azura mematung di tempatnya untuk beberapa saat kemudian ia melangkah pergi tanpa bicara sepatah kata pun lagi pada Winona yang kini terlihat sangat bahagia.

Sementara Diego melanjutkan langkahnya sambil menatap kearah punggung wanita yang kini bersikap acuh bahkan sorot matanya terlihat dingin.

"Ayudia kan disini rupanya?"ucap seorang pemuda tampan yang merupakan mahasiswa baru di kelas Azura yang sudah memutuskan untuk menjalin pertemanan dengan nya.

"Kenan, kau sudah datang?"ucap Azura.

"Sudah babe, bagaimana sudah siap untuk pesta malam ini? Kau boleh membawa banyak teman kebetulan ibuku selalu meminta ku mengundang teman yang banyak dia wanita yang loyal dan ramah."ucap Kenan.

"Pesta di club, maaf aku tidak bisa datang aku masih minum obat tidak bisa minum alkohol."tolak Azura tegas.

"Kau tidak akan minum aku jamin tidak akan ada yang berani memberikan itu."ucap Kenan yang terus berusaha untuk membujuk.

"Maaf tidak bisa, lagipula aku tidak boleh terlambat istirahat aku masih dalam pemulihan mungkin aku hanya akan kirim kado ulang tahun untuk mu."ucap Azura yang kini mempercepat langkah nya.

Sementara Diego mematung di tempatnya mendengar kata-kata pemulihan, dia menyadari sesuatu bahwa wanita itu baru saja keluar dari rumah sakit.

1
Yuningsih
like +🌹 untuk mamah☺️
☆☆D☆☆♡♡B☆☆♡♡
semangat🙏
Yuningsih
semangat Ayudia💪
Yuningsih
Luka terdalam yang datang dari orang yang dicintai bisa membuat hati terasa hancur dan sulit untuk sembuh.
Yuningsih
Q kira Delon pria baik, ternyata sama aja🥲
Yuningsih
percintaan yang rumit😨
Yuningsih
Q kira Azura bakal nikah sama jodi
Yuningsih
hallo KA,Q baru sempet mampir ni☺️
Erny Su: Terimakasih
total 1 replies
Emon Joer
terimakasih untuk karya nya Author...
Erny Su: Terimakasih juga sudah mampir semoga terhibur
total 1 replies
Msofa
kontrass dengan kupu-kupu 🦋 malam 🥹🥹🥹
Erny Su: Ya kurang lebih seperti itu
total 1 replies
Msofa
emangnya kenapa kalau punya banyak kartu ATM /Joyful//Joyful//Joyful/
Msofa
Hemmm~ merasa bersalah yahh? /Proud//Proud//Proud/
Msofa
😱😱😱 Waduuuh!
Mas Luhah
sangat bagus,,,,,,,


tapi kenapa episod yang k 24 dan smpai seterusnya lama sangat yng nak keluar,,,apa lagi cerita nya bikin penasaran /Grimace/
Roli Yanti
lanjut ceritanya seru
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!