Rubby tokoh antagonis dalam sebuah novel,terkenal sebagai bangsawan yang tak punya kekuatan dalam bidang apapun termasuklah sihir yang seharusnya dimiliki oleh setiap orang.
Daripada itu ia lebih dikenal wanita tak tau malu karna menjadi tunangan putra mahkota.Setiap hari hanya menempel pada putra mahkota dan mempermalukan dirinya sendiri karna setiap saat putra mahkota hanya akan memberinya penolakan dan penghinaan.
Sebagai antagonis ia selau berupaya menyakiti pemeran utama wanita yang begitu dicintai putra mahkota dan banyak orang,termasuk Ayah dan tiga saudara laki-lakinya.Ia juga iri pada female lead yang begitu sempurna dalam bidang apapun tanpa ada celah.
Hingga Rubby sang antagonis berakhir dipenggal dihadapan semua anggota kerajaan termasuk ayah,ketiga saudaranya,putra mahkota dan juga didepan rakyat.Semua itu terjadi karna tuduhan meracuni pemeran utama yang tak pernah dilakukannya.
Hingga novel berakhir dengan Happy ending karna kematiannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hantari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kedatangan pangeran mahkota
"Dengar-dengar kau mulai berlatih bela diri dan membaca buku"
Ruby menghentikan langkahnya yang akan ke belakang kediaman itu dimana ia akan melakukan latihan hari ini.
Di balik pilar tiba-tiba muncul Amelia dan berucap demikian,tak lupa dengan wajahnya yang selalu tersenyum lugu dan tampak manis.
Sungguh Ia benci karakter Amelia, yang menurutnya munafik terlebih ketika ia melihat sosok nyata Amelia membuatnya semakin yakin kalau wanita itu hanyalah orang munafik yang menyimpan banyak hal di balik wajah polos itu.
"Ruby aku senang kau mulai banyak berubah,kau juga semakin cantik sekarang,"puji wanita dengan kecantikan halus itu.
"Terimakasih,kau juga sama tetap cantik"
Ruby tak menunjukkan senyum seperti gadis itu, di kehidupan pertamanya ia paling tidak suka mengumbar senyum bahkan ia paling tidak suka tersenyum, mungkin di kehidupan kedua ini juga sepertinya akan sama.
Amelia cukup kaget mendengarnya, ia fikir saat sarapan pagi itu Ruby lakukan karna di depan keluarganya,tapi ternyata sepertinya rumor tentang perubahan sifatnya yang di katakan oleh para pelayan itu benar,kalau Ruby tidak lagi kejam dan semena-mena benar adanya.
"Kalau tidak ada lagi yang ingin di katakan,aku akan pergi,"Ruby melangkah pergi tapi Amelia secara tiba-tiba menahan tangannya.
Amelia hanya memastikan sesuatu, biasanya setiap ia menyentuhnya pasti akan langsung di tepis kasar dan di sumpah serapahi karna tidak ingin di sentuh olehnya.Ya,se-sensi itu Ruby padanya.
Ruby menatap tangan yang mencekal pergelangan tangannya itu kemudian mengangkat wajahnya melihat Amelia yang menatapnya."Apa ada yang ingin kau katakan lagi?",tanyanya dengan bersikap tenang,namun ia bingung kenapa rasanya cekakan di tangannya semakin kuat.
Amelia semakin mencekalnya kuat hingga dengan kesal ia menepisnya kasar,"Apa masalah mu!",geramnya dengan tatapan tajam.
Amelia tidak gentar,"Ruby aku benci kau yang seperti ini!"
"Apa maksudmu?"
"Aku tidak suka kau dengan tampilan baru dan sifat baru mu ini!,lebih baik kau kembali seperti biasa saja"
Ruby mengernyitkan dahinya bingung, beberapa detik lalu gadis itu mengatakan menyukai perubahannya tapi sekarang berbeda lagi.Ia menatap bingung dengan dengan karakter protagonis itu yang tiba-tiba saja merubah raut wajahnya.
"Ku peringatkan padamu Ruby agar kau tidak menyesal nantinya,"
Tak ada wajah polos dan lugu di wajah cantik itu sekarang,justru sebaliknya dengan tatapan kosong dan manipulatif,sejujurnya wajah itu tidak cocok menjadi antagonis.
Setelah mengatakan itu Amelia berbalik pergi meninggalkannya.
Sudut bibir Ruby tertarik ke atas."Sudah ku duga kau tidak sepolos itu,"
Menarik,kita lihat saja apa yang bisa kau lakukan padaku"
***
"Mohon maaf nona,tuan Duke meminta anda untuk segera turun karna pangeran mahkota datang berkunjung"
"Pangeran mahkota?"
"Wah pangeran mahkota sudah datang nona,nona harus segera bersiap dan berdandan secantik mungkin",semangat kedua pelayan itu.
Ruby diam saja,mungkin jika itu Ruby yang dulu ia akan sangat bersemangat dan menyiapkan segalanya dengan sangat heboh bahkan gaun yang akan ia pakai akan sangat mewah dan mencolok.
Pria itu yang memberikan banyak luka untuk Ruby,dan bodohnya Ruby yang selalu mencintainya meskipun selalu di rendahkan,bahkan hingga akhirnya hayatnya ia masih mencintai pria itu setelah semua yang di lakukannya.
Kedua pelayan itu cukup terheran dengan majikan mereka yang tampak santai saja, dan seolah-olah tidak peduli.
"Kita turun sekarang"
"Eh,nona tidak ingin bersiap lebih dulu?".Mi'an bertanya dengan penuh keheranan.
"Untuk apa bukan kah hanya menyapa saja",tanpa mendengarkan kedua pelayannya ia segera berjalan lebih dulu,hingga kedua pelayan itu akhirnya mengikuti dari belakang.
###
Kira-kira apa yang bakal terjadi?
