Halima Hartono itulah namaku.
Umur 21 tahun
Status janda anak 1
Dengan berat hati aku menerima perceraian dari suamiku, dan saat itu juga aku keluar dari rumah Besar mantan suamiku bersama Putri semata wayang ku.
Pulang ke rumah ke orangtua aku malu, karena aku yang mau nikah muda.
Dengan uang seadanya aku tinggal di sebuah kota kecil, sengaja aku cari dekat pasar, karena pikirku di pasar gampang cari uang.
Aku dapat sebuah kios yang cukup luas, ukuran 4x6, harganya setahun 30 juta, aku ambil dengan bayar 6 bulan.
Disinilah aku berada, di pasar Rakyat Sukamaju, karena sudah lama kios tidak disewa jadinya kotor
Saat membersihkan ruangan itu aku menemukan sebuah Cincin yang akan merubah kehidupan ku, bagaimana kisah-kisah hidupku silahkan ikuti ceritanya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jhon Dhoe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.10. Perdebatan dan terus berusaha
"Tinggal bilang, Sultan bebas melakukan apapun yang di kehendaki nya, apalagi saya kamu gunakan sebagai alat taruhan, dan kamu menang 200 milyar bukan.
Aku kasih tau kamu, seminggu kamu putuskan cerai, aku sudah dengar pembicaraan kalian, malam terakhir kita bersama, kamu mengambil ATM buat Kenziro dan ATM uang bulanan ku dan menggantinya dengan ATM berbeda.
Bahkan kalian menceraikan saya tanpa pemberitahuan, apa itu bukan biadab, uang selama ini yang kamu berikan kepada saya, adalah hasil taruhan kamu, buktinya ada.
Tapi saya bukan orang bodoh, semua uangnya sudah ku pindahkan ke rekening pribadiku, dan itu bukan hak mu, anggaplah aku ikut dalam taruhan nya, dan secara tidak langsung kamu tidak menafkahi saya dari uang yang halal.
Aku hanya menyesali keputusan ku menikah dengan mu, tapi semua ku anggap takdir, orangtuamu saja baru tahu dari berita, jadi jangan salahkan saya, jika kamu menyalahkan saya, semua bukti aku keluarkan, aku kamu usir dengan uang hasil taruhan, hingga kini ATM itu belum ku gunakan, jadi silahkan jika kamu ingin memblokirnya, jadi sorry cukup sekali aku menuruti kamu tapi tidak untuk kedua kalinya.
Kalau kamu mau tenang, silahkan jujur, itu saja.
Terimakasih ancaman kamu, sudah pasti aku akan minta kepolisian agar melindungi keluarga ku dan aku sendiri, atau jika terjadi apa-apa dengan salah satu anggota keluargaku, aku juga bisa jadi lebih jahat dari pada Kamu dan keluargamu, tegas Halimah.
"Hahahaha jadi kamu mengancam keluargaku, sadar diri, kalian hanyalah orang miskin dan tidak bisa berbuat apapun terhadap orang berkuasa, hari ini aku bilang keluarga habis pasti habis, tapi aku masih waras, menghabisi kalian tidak ada untungnya, berita ini juga lambat laun akan hilang.
Jadi jangan berharap di masa depan kamu dan putramu mendapatkan sepeserpun dari kami, camkan itu.
"Hahahaha, pegang kata-kata saya, Putraku tidak butuh uluran tanganmu atau keluarga besarmu, dia masih 2 tahun, masih banyak waktu aku mempersiapkan segalanya, putraku akan berdiri di kakinya sendiri, jangan mengakui dia sebagai putramu, jika itu kamu lakukan, maka seluruh bukti, akan ku keluarkan, agar netizens di masa depan tahu apa yang putraku perbuat adalah buah dari perbuatan kalian.
Ingat suatu saat jika putraku membalas perbuatan kalian terhadapnya, aku tidak melarang nya, semua pembicaraan kalian, saat dia bertanya siapa ayahnya, jelas ku aku bilang kamu, tapi akan ku putar ulang rekaman tragis itu dan hari ini, jangan kamu pikir aku Halimah yang bodoh dan polos seperti dulu, sorry aku diam bukan karena takut, aku tanda tangan surat omong kosong kian buka. Karena takut, tapi hari itu sudah malas aku berlama-lama di rumah seperti penjara, tegas Halimah.
"Terserah kamu mau bjcara apapun, aku tunggu putramu sukses, aku ingin lihat sekuat apa dia hingga mau melawan saya dan keluargaku.
Kamu ingat setelah aku menikah, aku juga pasti punya anak, umurnya pun tidak jauh berbeda nantinya, bisa kita lihat siapa yang lebih cerdas Putramu atau anakku terserah mau laki-laki atau perempuan.
Anakmu jelas tidak memiliki asupan gizi yang baik, lingkungan yang baik, dari situ saja kamu harusnya berpikir.
Mau anak kamu jadi pintar, itu butuh modal, belum fasilitas sekolah, sudah pasti kamu sekolahkan dia di tempat yang murahan.
Hiduplah sesuai dengan kemampuan, jangan memaksakan diri, ucap Panji.
"Aku akui kalian orang kaya, tapi kalian tidak tahu saya sekarang seperti apa, kita buktikan saja dimasa depan, siapa yang berjaya dan siap yang jadi abu, jawab Halimah menohok.
"Sekali lagi ku peringatkan, jangan pernah kamu membuat klarifikasi, karena setiap orang punya batasan kesabaran, ancam Panji.
"Sama denganku, jangan mengancam ku karena saya juga punya batas kesabaran, tegas Halimah dan mematikan telpon nya.
Setelah perdebatannya dengan Panji, dia membaca pesan dari staff nya, bahwa terjadi kelangkaan kentang dan bawang merah, hujan terus mengguyur hingga banyak yang gagal, sedangkan barang dari sumatera terhambat karena cuaca buruk.
Saat ini yang paling penting adalah mengumpulkan uang, dia menanam kenyang dalam sekala Besar, kemudian menawarkan ke beberapa pengepul di beberapa pasar, dengan harga pasaran naik 20%, dan dalam waktu singkat, 10 orang memesan dengan kuota 150 kg perorang, begitu juga bawang merah.
Dalam tempo 1 jam dia sudah mengumpulkan 1.5 ton kentang dan 1.5 ton, bawang merah, total uangnya 80 juta, dia belum lagi dengan 6 restoran, di perkirakan sekitar 25 juta, untuk pasar tidak kemana 60 juta, juga restoran miliknya.
Setelah semua stok tercukupi, 3 truk, sudah datang mengangkut batangnya di gudang, untuk pasar sudah di masukkan kedalam mobil, tinggal berangkat trip pertama,
Halimah sudah memesan mobil box 2 unit, akan standby di 2 pasar berbeda, tidak hanya itu saja, dia mulai mencari gudang, untuk gudang daging dan buah, hasilnya dia menemukan gudang di daerah Kalideres.
Dengan sangat cepat dia melakukan renovasi dan membeli alat pemotongan, artinya tinggal mengolah saja, semua sudah di proses di dalam Cincin Dimensi, kontraktor berjanji sebulan sudah selesai dan siap berproduksi.
Tidak berhenti di situ, dalam 1 bulan terakhir setelah perdebatannya, ia memacu dirinya untuk mengumpulkan uang sebanyak-banyaknya, dia ingin membuka bisnis saham, jadi dia harus memiliki banyak modal.
Di kompleks yang sama, dia menyewa gudang itu untuk di jadikan pabrik tempe, tahu dan Bakso, dia fokus pada pabrik bakso dan sosis.
Panji dan Areta sudah menikah walau para netizens menghujat mereka, Halimah tak perduli, sudah bulan berselang, akhirnya gudang daging selesai.
Mobil box yang awalnya pesan 2 kini berubah jadi 10 unit, setiap pagi, 5 ekor sapi, 50 ekor domba dan 100 ekor kambing, di antar ke ke pabrik pengolahan.
Sedangkan untuk bakso, dia baru mulai produksi awal 250 kg, tim pemasaran, menyasar pasar tradisional dan beberapa tukang bakso.
Bukan hanya bakso dan sosis sapi, tapi ayam juga, hanya saja ayam daging, dia baru berternak, per 5 hari 1500 ekor berat 1.5 kg.
Enam bulan setelah perceraian, usaha di pasar, semakin meningkat, bahkan di pasar beberapa pengepul besar, sudah menjadi mitranya, dan ada 3 pasar lagi di di Jakarta barat di perkirakan, setiap hari 300 juta bersih dia masuk pundi-pundi Uang ke Rekening khususnya, usaha daging, yang tidak ada saingannya adalah daging domba, setiap hari berkisar 400 kg, Untung saja bibit di Di ruang Dimensi, tidak habis, untuk pembibitan domba ada lebih dari 5000 ekor betina, begitu juga sapi dan kambing.
Dipastikan pabriknya tidak akan kekurangan daging, untuk mensuplai kebutuhan beberapa restoran besar dan sedang, bahkan ada pengecer di pasar membutuhkan daging.
Kini, ada 20 restoran Padang, yang memesan daging untuk rendang, kikil dan cincang, setiap harinya 50 kg untuk setiap warung, bahkan mereka juga memesan bumbu, kecuali kelapa.
Jika di hitung, sudah ada 27 restoran pelanggan tetap setiap harinya, karena yang enam restoran sudah mengambil daging dari Halimah.
numpang nanya nih... kan sempat panji taruhan dg sepupuny hingga nikah dg halimah dan punya anak. apa si jessy ini y?
ingat, jika dmasa datang jangan dcari y...(aplg kalo butuh bantuan)
sukses selalu