Di dunia yang memadukan sihir kuno dengan teknologi modern, seorang prajurit muda bernama Shaka bermimpi besar untuk menjadi Raja Ksatria. Demi mencapai tujuannya, Shaka mendirikan guild bernama Red Wings, tempat berkumpulnya para petualang pemberani dan unik. Setiap anggota Red Wings memiliki keterampilan dan tujuan yang berbeda-beda, namun semuanya berjuang demi mimpi Shaka yang ambisius: membangun era baru bagi para ksatria.
Impian Shaka untuk menjadi Raja Ksatria tak lepas dari pengaruh legenda Jovan Ardent, seorang ksatria pertama di dunia ini yang hidup seribu tahun lalu. Jovan tidak hanya menjadi tokoh legendaris; ia dianggap sebagai pendiri tatanan ksatria yang memengaruhi seluruh dunia hingga hari ini. Selama hidupnya, Jovan membawa kehormatan dan kekuatan yang mendefinisikan para ksatria sejati dan meninggalkan jejak sejarah yang memicu munculnya banyak pahlawan, termasuk Shaka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zyura, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
kota emerald
Shaka akhirnya meninggalkan Kota Nuvema dan menuju Kota Emerald. Dia melewati hutan dan sungai yang sangat besar. Setelah 20 menit berjalan, dia akhirnya sampai di Kota Emerald, sebuah kota yang sangat besar dan memiliki sebuah kristal raksasa di tengahnya yang masih menjadi misteri.
Shaka mengunjungi kristal raksasa tersebut dan ukurannya sangatlah besar. "Besar sekali kristal ini. Kira-kira isinya apa ya?"
Karena sudah terlalu lama melihat, Shaka berniat mencari sebuah restoran untuk makan siang. Dia menemukan sebuah restoran spaghetti dan makan di sana sebanyak tiga kali. "Wow, makanan ini enak sekali!" ucap Shaka dengan perutnya yang besar karena kekenyangan.
Seorang koki dari restoran datang dan berkata, "Hehe, terima kasih atas pujianmu," ucapnya. Shaka bertanya, "Siapa namamu tuan koki?" Dia menjawab, "Namaku Zeff, koki di sini sekaligus pemilik restoran ini." Shaka berkata, "Wow, kau bekerja sendirian saja? Di mana pekerjamu?"
Zeff menjawab, "Tidak, aku hanya bekerja sendirian. Aku punya satu pekerja di dapur." Shaka tersenyum, "Begitu ya."
Tidak lama kemudian, sebuah lonceng yang disimpan di atas pintu masuk restoran berbunyi menandakan ada seseorang yang masuk. Saat Shaka sedang minum, tiba-tiba ia tersedak, membuat Zeff terkejut. Di sisi lain, Shaka merasakan aura membunuh yang membuatnya merinding.
Seseorang yang datang pun duduk di samping Shaka dan memesan makanan. Shaka menoleh sedikit untuk melihat orang itu, dan ternyata dia adalah Max Lyxnton. Shaka mengingat perkataan Lance lalu segera membayar lalu pergi.
Tidak lama kemudian, Max berkata, "Kau mau kemana?" Shaka yang ingin pergi pun berhenti. Max melanjutkan, "Duduklah sebentar."
Shaka pun duduk kembali, lalu Max melanjutkan pembicaraannya. "Kau pengguna buah kekuatan juga, bukan?" Shaka menjawab, "Ya, begitulah." Max melanjutkan, "Apa kekuatannya?"
Shaka menjawab, "Entahlah, saat aku makan buah itu saat kecil, aku tidak merasakan adanya kekuatan tambahan dalam diriku. Hanya saja teknik aura chi ini yang sangat berkembang."
Max minum lalu berkata, "Begitu ya." Setelah minum, dia melanjutkan pembicaraannya. "Aku juga pengguna buah kekuatan, jenis hewan." Shaka merasa belum pernah mendengar buah kekuatan jenis hewan.
Seorang pekerja keluar dari dapur, menatap wajah Shaka, lalu berkata, "Pergilah." Shaka kebingungan, lalu dia melanjutkan, "Zeff berhenti menghidangkan makanan untuknya."
Situasinya menjadi sangat tegang, semua orang yang sedang makan pun berhenti dan menatap mereka bertiga. Dia melanjutkan, "Kau ingin makan atau ingin bertarung?" Max menatapnya dengan tatapan sinis dan menjawab, "Apa maksudmu?" Lalu seorang pekerja melanjutkan, "Aku merasakan aura mu dari tadi, aura mu sangat mematikan."
Tidak lama kemudian, Max menghajar si pekerja itu sampai ia terhempas dan keluar dari restoran. Tidak hanya itu, dia juga membanting Shaka sampai Shaka kehilangan kesadarannya.
Max keluar dari restoran dan membuat kekacauan. Si pekerja tertimpa oleh reruntuhan bangunan karena dia terhempas sangat kencang. Tidak lama kemudian, reruntuhan itu hancur, dan si pekerja bangkit kembali, tapi wujudnya sedikit berbeda. Tangan kanannya menjadi bersisik dan setengah mukanya muncul sisik-sisik, giginya berubah menjadi tajam.
Max tertawa kecil dan tersenyum sinis, "Kau pengguna buah kekuatan juga? Tipe apa?" Si pekerja, yang bernama Rouge, menjawab tegas sambil tersenyum sinis, "Aku murni seperti ini!"
Max bertanya lagi, "Siapa namamu?" Rouge menjawab, "Rouge," sambil tersenyum sinis.
Mereka berdua pun bertarung dengan sengit, mulai dari adu pukulan hingga adu kekuatan. Max merubah wujudnya menjadi setengah macan putih karena dia memakan buah kekuatan jenis hewan dengan tipe macan putih.
Lalu, perut Rouge membesar, dan dia menyemburkan api dari mulutnya yang begitu besar. Sayangnya, Max menghindari serangan itu dengan cepat. Max berkata, "Oh, aku ingat sekarang. Dulu ada sebuah cerita dimana ada sebuah klan yang diurus oleh naga, dan kekuatan naga itu menjadi turun temurun. Tidak aku sangka aku akan bertemu dengan klan naga secepat ini," ucap Max tersenyum sinis.
Rouge melihat Max dengan tatapan ingin membunuh. Di kota Nuvema, para petinggi sihir menyuruh beberapa anggota guild untuk pergi ke kota Emerald dan menangkap Max. Salah satu anggota dari Guild Minotaur, satu anggota lagi dari Guild Fenrir Fangs, satu dari Grup Jotunn, dan terakhir dari Grup Medusa Gaze. Mereka saat ini sedang menuju kota Emerald.
Rouge dan Max beradu kecepatan dan kekuatan sampai membuat keduanya terhempas. Di pertengahan pertarungan, ada seorang pendekar pedang yang tidak sengaja melewati mereka. Dia berkata dengan santai, "Seharusnya ada restoran spaghetti disini." Kemudian, ia melihat ke arah Max dan bertanya, "Siapa kucing putih ini?"
Perkataannya membuat Max marah dan menyerangnya dengan tebasan angin menggunakan tangannya. Serangan itu dengan mudah ditangkis oleh pendekar pedang yang tidak lain adalah Soraichi Onyx.
Rouge berkata, "Hei, jika kau ingin makan, restoran kami berada di sebelah kiri, jika kau lurus terus dari jalan ini." Onyx mengucapkan terima kasih dan berjalan menuju restoran spaghetti tersebut dengan santai. Namun, Max tidak membiarkannya dan ingin menyerangnya sekali lagi menggunakan cakarannya. Serangan itu ditahan oleh pedang milik Onyx. "Hati-hati, pedang ini dibuat langsung oleh seorang samurai!" ucap Onyx sambil menghempaskan Max menggunakan pedangnya.
Onyx berkata, "Jika kau ingin bertarung, aku akan melayanimu!" dengan senyuman sinis. Max kegirangan dan berkata, "Oh, jadi ini 1 vs 2 ya?"
Tiba-tiba, Shaka muncul kembali dengan energinya yang sudah pulih. Dia muncul di atap rumah dan berkata, "3 vs 1 yang benar." Max terkejut dan berkata, "Oh, jadi kau sudah pulih?" Sedangkan Onyx juga terkejut dan bertanya, "Hei, apa yang kau lakukan disini?"
Shaka menegaskan, "Aku akan menghajarmu hingga kau babak belur!"
Mereka bertiga bertarung bersama dan sempat memojokkan Max yang begitu cepat. Shaka menendang Max dan membuatnya terpental, menabrak sebuah bangunan sehingga bangunan itu hancur. Max kembali lagi, dan Onyx dengan senyuman sinisnya menghujani serangan cepat ke tubuh Max, membuatnya terluka cukup dalam.
Rouge memanfaatkan energi naganya dan menghajar Max, tetapi Max terus bangkit. "Dia belum tumbang!?" ucap Onyx yang terkejut.
Max berkata, "Serangan seperti ini tidak cukup untuk mengalahkanku yang memakan buah kekuatan jenis hewan!"
Tiba-tiba, para anggota guild yang diperintahkan tiba. Mereka bukan anggota senior dari guild itu sendiri. "Maaf, Max, kau harus ikut kami," ucap salah satu anggota dari guild Fenrir Fangs yang memegang dua pedang.
"Kau ditangkap karena melakukan kekacauan, dan kami harus menginterogasimu lebih dalam lagi," tambah seorang wanita dari guild Jotunn.
Max menggerutu, "Cih," dan lalu melarikan diri dengan kecepatannya. Para anggota guild pun mengejarnya, sementara salah satu dari mereka berkata kepada Shaka, Onyx, dan Rouge, "Sisanya serahkan padakami."
Para anggota guild mengejar Max yang menuju hutan, dan Max menyerang mereka begitu mereka sampai di sana. Nusujuro, seorang anggota guild dari Fenrir Fangs yang membawa dua pedang, menebas Max dengan kedua pedangnya. Tubuh Max menjadi kaku dan luka yang diberikan oleh Onyx terbuka lebar, membuat darah mengalir seperti sungai. Nusujuro berkata kepada May dari guild Jotunn, "May, bawa dia!" dengan tegas.
May menggunakan teknik sihir teleportasi yang membawa mereka ke sebuah tempat bernama Ancient Cells, sebuah pulau penjara. Max berhasil ditangkap.
Kembali ke Kota Emerald, kota itu kini kembali normal setelah kekacauan. Restoran spaghetti menjadi berantakan, dan pintu masuknya hancur. Rouge, Shaka, dan Onyx memperbaiki pintu tersebut.
Hari sudah menjelang sore, dan Rouge membawa dua porsi spaghetti untuk Shaka dan Onyx. Shaka berkata, "Aku tidak punya uang lagi untuk membayarnya," tetapi Rouge menjawab, "Makan saja, kali ini gratis."
Shaka dan Onyx makan bersama di taman yang dipenuhi oleh padang rumput. Setelah makanan habis, Rouge bertanya, "Kenapa kalian pergi ke kota ini?" Shaka menjawab, "Aku seorang ksatria solo," dan Onyx menimpali, "Ya, aku juga."
Rouge bertanya, "Apa bedanya?" Shaka menjelaskan bahwa ksatria yang bergabung dengan guild harus menjaga wilayah kerajaan Kota Nuvema yang dipimpin oleh Raja Cyrus, sedangkan ksatria yang tidak bergabung dengan guild harus menjaga wilayah di luar kota itu.
Rouge kemudian bertanya, "Jadi itu sebabnya kalian ikut campur dalam pertarungan antara aku dan si kucing putih tadi?" Shaka menjawab tegas, "Itu hak kami!" Rouge hanya tertawa kecil.
-BERSAMBUNG-
