NovelToon NovelToon
Cinta Ceo Posesif

Cinta Ceo Posesif

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Time Travel / Persaingan Mafia
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: Desfitri

**Karlina/Lina**: Seorang pekerja kantoran yang berdedikasi untuk ibunya yang sakit. Saat mengunjungi ibunya di rumah sakit, Karlina kecelakaan fatal dan meninggal. Rohnya kemudian bertransmigrasi ke tubuh Alia, yang dikenal sebagai Lia, di dalam buku novel romantis yang sedang populer. Karlina memiliki tekad kuat untuk mengubah alur cerita yang mengarah pada kisah tidak bahagia dalam novel tersebut.

**Alia/Lia**: Protagonis utama wanita, siswi SMA yang cerdas dan berbakat. Dia adalah target cinta dari Langit, pacarnya yang memanfaatkannya dan dari Dora, antagonis wanita yang iri padanya. Setelah diselamatkan dari penculikan oleh Levi, Lia jatuh cinta pada pandangan pertama. Perjalanan cintanya dengan Levi penuh dengan rintangan, termasuk pernikahan tidak bahagia dengan Keyla yang dipaksa oleh situasi.

**Levi Nata Samudra**: Protagonis pria, CEO muda yang cerdas dan posesif terhadap Lia. Dia adalah anak dari seorang pemimpin mafia luar negeri, Dafi, dan menemukan dirinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desfitri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 10

**Di Sekolah**

Hari terakhir ujian akhirnya selesai. Para siswa bersorak gembira, meluapkan rasa lega setelah tekanan yang mereka alami. Lia berjalan keluar dari ruang ujian dengan perasaan campur aduk, antara kegembiraan atas selesainya ujian dan kekhawatiran atas situasi di rumah.

Vera berlari menghampirinya, melingkarkan lengannya di leher Lia. “Kita berhasil, Lia! Akhirnya kita bisa beristirahat.”

Lia tersenyum, mencoba menikmati momen tersebut. “Ya, kita harus merayakannya nanti. Bagaimana kalau kita pergi ke kafe favorit kita?”

Vera mengangguk semangat. “Tentu! Aku akan menghubungi yang lain juga.”

Sementara itu, Langit memperhatikan mereka dari kejauhan. Matanya terpaku pada Lia, memikirkan perubahan yang terjadi pada dirinya. Dia tidak bisa menghilangkan perasaan bahwa ada sesuatu yang lebih dalam dari sekadar perubahan sikap.

**Di Markas Keluarga Samudra**

Levi dan Ervin sibuk mengumpulkan bukti lebih lanjut tentang pengkhianat yang mereka curigai. Mereka telah memperketat keamanan di markas dan memastikan bahwa semua akses ke informasi rahasia diawasi dengan ketat.

“Kita harus bertindak cepat,” kata Levi sambil memeriksa peta lokasi dari markas musuh. “Jika kita tidak menemukan pengkhianat ini, mereka bisa merusak semuanya.”

Ervin mengangguk setuju. “Aku sudah memeriksa rekaman keamanan. Ada satu orang yang mencurigakan, tetapi kita butuh bukti lebih kuat sebelum menuduhnya.”

Levi mendesah, merasa tekanan semakin besar. “Kita harus memastikan keamanan keluarga kita juga. Lia tidak boleh tahu tentang ini sampai kita punya jawaban.”

Dafi mendekat, mendengar percakapan mereka. “Ingat, Levi, kita tidak hanya melindungi bisnis. Kita melindungi keluarga. Jangan sampai mereka terjebak dalam konflik ini.”

Levi mengangguk, menyadari tanggung jawab besar yang ada di pundaknya.

**Di Kafe**

Lia, Vera, dan beberapa teman lainnya duduk di kafe, menikmati minuman mereka dan membicarakan rencana masa depan. Suasana di kafe penuh dengan tawa dan kegembiraan.

“Aku tidak sabar untuk liburan musim panas ini,” kata Vera, mengaduk minumannya. “Kita harus pergi ke pantai atau sesuatu.”

Lia tertawa. “Ide yang bagus. Kita butuh liburan setelah semua ini.”

Namun, ketika mereka berbincang, mata Lia menangkap sosok yang familiar masuk ke kafe. Levi berjalan masuk bersama Ervin, tampak serius seperti biasanya. Dia tidak menyangka akan bertemu Levi di tempat ini.

“Levi?” Lia berdiri dan melambai, menarik perhatian Levi dan Ervin.

Levi tersenyum tipis saat melihat Lia, lalu berjalan mendekatinya. “Hai, Lia. Aku tidak menyangka akan bertemu kamu di sini.”

Lia merasa sedikit canggung tetapi berusaha tetap tenang. “Kami sedang merayakan selesainya ujian. Apa yang membawamu ke sini?”

Levi melirik ke arah Ervin sebelum menjawab. “Kami hanya kebetulan lewat. Ada urusan bisnis yang perlu diurus.”

Ervin, yang berdiri di belakang Levi, mengangguk sambil memperhatikan sekeliling. “Ya, hanya sedikit urusan. Tidak perlu khawatir.”

Vera memandang Levi dan Ervin dengan penuh rasa ingin tahu. “Jadi, ini adalah Levi? Lia sering bercerita tentang kamu.”

Levi tersenyum, tetapi ada kekhawatiran di matanya. “Senang bertemu dengan kalian. Lia selalu bicara baik tentang kalian.”

Mereka berbicara sejenak sebelum Levi dan Ervin pergi. Lia merasa ada sesuatu yang tidak beres, tetapi dia tidak ingin mengganggu perayaan mereka dengan kekhawatirannya.

**Di Markas Musuh**

Di tempat lain, Keyla berdiri di dalam markas musuh dengan senyum sinis di wajahnya. Dia telah mendengar tentang upaya Levi untuk menemukan pengkhianat di dalam organisasinya.

“Biarkan mereka terus mencari,” kata Keyla kepada anak buahnya. “Sementara mereka sibuk, kita akan menyusun rencana berikutnya.”

Salah satu anak buahnya mengangguk. “Apa rencana kita, Nona Keyla?”

Keyla menyeringai. “Kita akan memanfaatkan kelemahan mereka. Serang mereka di tempat yang paling tidak mereka duga. Dan jika Levi terlalu sibuk mengurusi urusan dalam, dia tidak akan siap menghadapi kita.”

**Di Rumah Lia**

Malam itu, Lia duduk di kamar tidurnya, memikirkan pertemuan singkat dengan Levi. Dia merasa ada sesuatu yang dia sembunyikan, tetapi dia tidak tahu apa. Dia membuka jendela dan memandang keluar, merasakan angin malam yang sejuk.

Pikirannya terganggu oleh ketukan di pintu. “Masuk,” katanya, berbalik.

Ayahnya, Alfa, masuk dengan senyum di wajahnya. “Apa kabar, sayang? Aku mendengar kamu sudah selesai ujian.”

Lia tersenyum. “Ya, akhirnya. Sekarang kita hanya menunggu hasilnya.”

Alfa mendekat dan duduk di sebelahnya. “Aku bangga padamu, Lia. Kamu telah melalui banyak hal dan tetap kuat.”

Lia merasakan kehangatan dalam hati. “Terima kasih, Ayah. Aku akan melakukan yang terbaik.”

Setelah beberapa saat, Alfa berdiri dan meraih sesuatu dari sakunya. “Aku punya hadiah kecil untukmu. Sebuah simbol atas kerja kerasmu.”

Dia memberikan sebuah kotak kecil kepada Lia. Lia membuka kotaknya dan menemukan kalung dengan liontin berbentuk hati di dalamnya.

“Ayah...” Lia terharu, memegang kalung itu. “Ini indah. Terima kasih.”

Alfa tersenyum, matanya penuh cinta. “Aku ingin kamu tahu bahwa apa pun yang terjadi, kami selalu di sini untukmu. Jangan pernah ragu untuk meminta bantuan.”

Lia memeluk ayahnya, merasa beruntung memiliki keluarga yang mendukungnya. Meskipun ada banyak tantangan di depan, dia merasa lebih kuat dengan dukungan dari orang-orang yang mencintainya.

**Di Malam Hari**

Setelah berbicara dengan ayahnya, Lia berbaring di tempat tidur, mencoba merenungkan semua yang terjadi. Dia tahu ada sesuatu yang besar akan datang, dan dia harus siap untuk menghadapinya.

Di sisi lain kota, Levi berdiri di depan jendela markasnya, memandang ke luar. Dia merasa gelisah, tetapi juga penuh tekad untuk melindungi apa yang penting baginya.

Malam itu, keduanya tidur dengan hati yang penuh dengan ketidakpastian tetapi juga harapan untuk hari esok yang lebih baik.

---

bersambung_-

1
Giuliana Antonella Gonzalez Abad
Gua setia nungguin update lo, thor! jangan bikin gua kecewa 😤
♥\†JOCY†/♥
Bikin susah move-on, semoga cepat update lagi ya thor!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!