Aluna mencintai Erik pada pandangan pertama. Pada pria yang berprofesi sebagai asisten pribadi kakak iparnya tanpa peduli pria itu sudah memiliki seorang tunangan. Terlebih tunangan Erik adalah wanita yang telah menjadi orang ketiga dalam hubungannya dengan mantan tunangannya dulu yang bernama, Nick.
Rasa cinta dan dendam yang dirasakan Aluna, membuat wanita itu bertekad untuk merebut Erik.
Dengan kecerdikan dan sifat manipulatifnya ia berhasil merebut Erik, dan menjadikan pria itu sebagai suami sekaligus asisten pribadinya.
Bagaimana kisah rumah tangga Aluna dan Erik? Apakah akan berlangsung selamanya ataukah kandas?
Erik yang masih mencintai tunangannya, akankah bertekuk lutut pada Aluna? Atau sebaliknya, Aluna akan lelah berjuang dan melepaskan Erik?
Follow
Ig mom_tree_17
Tik Tok Mommytree17
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy tree, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 19
Namun senyum dibibir Erik langsung menghilang, saat ia mendengar suara bel dan pintu yang diketuk dari luar.
Erik pun berjalan menuju pintu untuk melihat siapa yang datang berkunjung ke apartemen milik sahabatnya, lalu membuka pintu tersebut setelah memastikan pria yang datang adalah petugas keamanan yang ingin mengecek apartemen yang ditempatinya.
Namun betapa terkejutnya Erik, saat melihat petugas keamanan itu tidak hanya sendiri, melainkan ada empat pria lainnya yang berdiri disamping pintu, dan tanpa banyak kata menahan lengannya dengan sangat kuat.
"Siapa kalian? Lepaskan aku?" Erik berusaha membebaskan dirinya, dari cengkraman para pria bertubuh kekar dengan pakaian berwarna hitam.
"Kau jangan banyak bertanya!"
Keempat pria bertubuh kekar itu membawa paksa target mereka dengan sedikit kesusahan, karena pria itu membela diri hingga membuat wajah dan tubuh mereka terluka. Namun karena jumlah mereka lebih banyak, akhirnya target bisa dikalahkan hingga dapat dengan mudah dibawa ke dalam mobil.
"Berani sekali kalian menculikku!"
Erik mengusap sudut bibirnya yang terluka, sembari menatap kedua pria kekar yang terlihat babak belur karena pukulannya.
"Katakan siapa yang sudah menyuruh kalian untuk menculikku?" Erik akan memberikan perhitungan pada orang tersebut, karena sudah membuat wajah tampannya terluka.
Kedua pria yang ditanya Erik diam saja, sampai salah satu dari mereka menyerahkan sebuah ponsel genggam.
"Nona kami ingin berbicara dengan Anda!"
"Nona?" gumam Erik dengan terkejut.
Entah mengapa mendengar kata Nona, membuat bulu kuduknya bergidik ngeri. Membayangkan Nona yang disebut pria kekar tersebut adalah Aluna.
"Halo..."
"Ganti pakaianmu dengan pakaian pernikahan yang sudah aku siapkan!"
"A-aluna..." Erik menelan salivanya susah payah, saat apa yang menjadi bayangannya menjadi kenyataan.
"Ya, aku Aluna Ricardo calon istrimu. Kau tidak lupa bukan hari ini adalah hari pernikahan kita?"
Deg.
Erik menggelengkan kepalanya dengan tatapan tak percaya.
"Ini gila, kau benar-benar sudah gila!" umpat Erik.
Bisa-bisanya Aluna menculik dirinya hanya untuk dinikahi, karena biasanya para pria lah yang menculik wanita yang ingin dinikahinya.
"Ya, aku memang sudah gila, jadi jangan macam-macam padaku! Kalau kau berbuat nekat dengan melarikan diri lagi, jangan salahkan jika aku melaporkanmu atas tuduhan pemerkosaan!"
"Apa? Ta-tapi...."
Tut.. Tut.
Ah.....
Erik berteriak frustrasi saat sambungan ponselnya terputus secara sepihak.
"Nona kalian benar-benar gila!" umpat Erik dengan penuh emosi.
Sungguh tadinya ia kira sudah terbebas dari Aluna, dan bisa menjalani hidupnya dengan tenang. Tapi pada kenyataannya wanita itu berhasil menculiknya didetik-detik terakhir.
*
*
Sementara itu ditempat yang berbeda, lebih tepatnya di kediaman Ricardo. Aluna tengah tersenyum saat melihat pantulan dirinya yang terlihat cantik, dengan gaun pernikahan yang melekat ditubuhnya.
Ya, tadinya Aluna akan menikah di tempat biasa saja bila perlu di salah satu kamar yang ada di hotelnya. Tapi Mom dan Daddy nya justru menyiapkan acara pernikahannya dengan Erik di Mansion Ricardo. Bagi Aluna sendiri itu tidak jadi masalah, karena ia juga ingin memberikan syok terapi pada Erik yang sudah berani melarikan diri.
Aluna yakin Erik akan bergetar ketakutan saat melihat keluarga besarnya berkumpul, jadi pria itu tidak akan berani lagi untuk berbuat macam-macam terhadapnya.
Sah...
Seluruh kerabat besar mereka mengucap syukur setelah ke-dua mempelai pengantin dinyatakan sah sebagai pasangan suami-istri. Mereka seakan larut dalam kebahagiaan, tanpa mempedulikan sang mempelai pria yang terlihat lesu tak bersemangat.
"Tersenyumlah sayang! Bukankah kau pria yang sangat beruntung karena bisa menikahi aku." Bisik Aluna dengan tertawa senang.
Erik hanya menghela napas dengan kasar, tanpa mempedulikan ucapan Aluna yang tidak benar. Bagaimana bisa ia dikatakan beruntung? Sedangkan terpaksa menikahi Aluna, karena diculik oleh bodyguard wanita gila itu. Seandainya saja seluruh keluarga besar Aluna tidak berkumpul, maka sejak tadi Erik sudah melarikan diri.
"Siapkan dirimu untuk nanti malam, sayang. Aku sudah tidak sabar membuat little Erik juga little Aluna."
Gleg...
Kini Erik menelan salivanya dengan susah payah saat membayangkan akan bercinta dengan wanita gila seperti Aluna.
"Tidak...." teriaknya.