NovelToon NovelToon
JENIUS ALKEMIS

JENIUS ALKEMIS

Status: tamat
Genre:Tamat / Fantasi Timur / Reinkarnasi / Dokter Genius / Mengubah Takdir / Harem / Ahli Bela Diri Kuno
Popularitas:2.8M
Nilai: 4.8
Nama Author: Arlingga Panega

Seorang pendekar hebat mengalami peristiwa tragis, yang membuatnya bereinkarnasi ke dalam tubuh seorang bayi. Dengan ingatan masa lalu yang kuat, pendekar itu memadukan keahlian bela diri yang luar biasa dengan pengetahuan medis dan alkimia yang ia kuasai di kehidupan sebelumnya.

Dengan tekad untuk memanfaatkan kemampuannya demi kemanusiaan, pendekar ini merajut kembali jaringan yang terputus, menciptakan pil-pil tingkat tinggi yang dapat memulihkan bahkan orang-orang yang hampir mati. Dengan pil-pil ajaibnya, jiwa-jiwa yang hampir terlepas dari tubuh mereka diambang kematian, diberi kesempatan kedua untuk hidup. Kekuatan alkimia dan medisnya menjadikan pendekar ini sebagai penyelamat bagi banyak nyawa yang terancam lenyap.

Namun, dengan kekuatan besar dan tanggung jawab yang tak terelakkan, pendekar ini harus menghadapi konsekuensi moral dari tindakan-tindakannya yang mengganggu keseimbangan hidup dan kematian.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arlingga Panega, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Penolakan Wang Taoran Dan Kekecewaan Putri Zhao Huan

Deg...

Deg...

Deg...

Jantung putri Zhao Huan seolah berdetak lebih cepat daripada biasanya, padahal selama ini dia sedikitpun tak pernah merasa tertarik kepada seorang pemuda, namun entah sihir apa yang dibawa oleh Wang Taoran, sehingga dirinya pun berharap jika pemuda itu akan menerima proposal pertunangan yang dibawa oleh permaisuri Fang Hua.

Dia melirik ke arah Wang Taoran sekilas, namun raut wajahnya masih tetap dingin dan datar seperti biasa, bahkan setelah mendengar permintaan dari permaisuri, dia tidak bereaksi apapun, seolah hal itu bukanlah sebuah kejutan untuknya. Mungkinkah jika ada orang lain yang telah mendahului mereka, sehingga membuat pemuda itu tidak memiliki empati kepada Putri Zhao Huan?

Jendral Wang bahkan hampir menyemburkan teh yang ada di mulutnya, begitu juga dengan anggota keluarga yang lain. Mereka nampak kaget, setelah mengetahui maksud dan tujuan dari kedatangan permaisuri Fang Hua di kediaman keluarga Wang.

"Bagaimana menurutmu, Taoran'er? Ini adalah masa depanmu dan kakek tidak akan pernah memaksakan hal itu. Jika kau menginginkannya, maka kakek akan menyetujui permintaan dari permaisuri, namun jika kau menolak, kakek juga tidak akan pernah memaksamu," ucap Jenderal Wang sambil melirik ke arah Wang Taoran.

Mendengar pertanyaan yang diajukan oleh Jenderal Wang, akhirnya Wang Taoran pun angkat bicara, namun sebelum itu, dia melirik ke arah seluruh anggota keluarganya, seolah meminta persetujuan dari mereka. Tak lama kemudian terdengar suaranya yang terasa begitu merdu di telinga Putri Zhao Huan.

"Salam yang mulia permaisuri, terima kasih sebelumnya, karena telah meluangkan waktu untuk mengunjungi kediaman kami. Namun untuk masalah perjodohan, hamba harap yang mulia memikirkannya kembali, mengingat hamba bukanlah berasal dari keluarga istana, hanya keturunan dari pejabat biasa. Hamba rasa akan sangat memalukan, jika seorang putri kekaisaran bersuamikan orang biasa seperti hamba," ucap Wang Taoran menolak permintaan dari permaisuri Fang Hua dengan bahasa yang sangat halus.

"Apakah itu berarti bahwa kau menolak putriku?" tanya permaisuri.

"Bukan menolak, hanya saja hamba tidak ingin dianggap sebagai benalu, karena bermimpi terlalu tinggi dengan menjalin ikatan pertunangan. Apalagi para pangeran dari kekaisaran lain memiliki hak yang lebih besar untuk mendapatkan pasangan yang memiliki kedudukan dan juga martabat yang sama." jawab Wang Taoran dengan sangat bijak.

Permaisuri Fang Hua sejenak mengerutkan dahinya, namun tak lama kemudian, dia pun mengangguk-anggukkan kepalanya, seolah mengerti maksud dan tujuan dari ucapan Wang Taoran. Pemuda itu memang berbeda dengan anak-anak seusianya, jika hal itu terjadi kepada anak yang lain, mungkin saja dia akan menerima dengan senang hati pinangan yang dibawa oleh permaisuri Fang Hua.

Namun ternyata Wang Taoran memikirkan martabat dan juga nama baik kekaisaran, sebagai seorang putri, Zhao Huan memang memiliki hak untuk memiliki suami yang berstatus bangsawan tinggi ataupun Putra kekaisaran, hal itu dilakukan untuk meningkatkan kerjasama sekaligus memperluas wilayah.

Di masa lalu, seorang putri kekaisaran akan selalu menanggung hal itu, mereka akan dipersiapkan dengan sebaik-baiknya, agar bisa berjodoh dengan salah seorang pangeran. Terlebih jika mereka bisa mendapatkan seorang putra mahkota, maka kedudukan permaisuri di masa depan sudah ada dalam genggaman.

Putri Zhao Huan tertunduk lesu, sepertinya dia telah salah, karena berharap lebih terhadap Wang Taoran. Nyatanya pemuda itu sedikitpun tidak tertarik padanya, sehingga dia menolak permintaan dari permaisuri Fang Hua tanpa harus berpikir dua kali.

Mungkinkah karena dia yang selama ini tidak pernah belajar tata krama seorang bangsawan? Ataukah karena penampilannya yang jauh lebih nyaman dengan mempergunakan pakaian seorang pemuda, dibandingkan berpakaian yang rapi sebagai seorang putri kekaisaran?

Wajah putri Zhao Huan tiba-tiba saja terasa panas, seiring dengan munculnya setetes bening dari sudut matanya. Dia tak menyangka akan mendapatkan penolakan langsung dari seorang pemuda biasa seperti Wang Taoran, hal itu tentu saja memukul harga dirinya sebagai seorang putri kekaisaran.

Bagaimana bisa dia mengangkat wajah di hadapan semua orang? Apalagi jika sampai mereka mengetahui, bahwa dirinya telah mendapatkan sebuah kenyataan pahit, dengan penolakan yang dilakukan oleh pemuda yang dipilih ibu kandungnya sendiri.

Hatinya terasa bergemuruh, seiring dengan perasaannya yang saat ini tak menentu, ingin dia berteriak dan mengatakan di hadapan pemuda itu, bahwa dirinya bisa saja menolak lamaran pemuda mana pun yang mendatanginya, hanya untuk seorang Wang Taoran. Namun ternyata pemuda itu tidak memiliki nyali yang cukup besar, sehingga mampu mengimbangi dirinya yang merupakan seorang putri.

Putri Zhao Huan bangkit dari kursi yang didudukinya, dia berlari keluar dari aula sekencang yang dia bisa. Saat ini rasa kecewa berkecamuk di dalam dadanya, seolah dia ingin menumpahkan segala rasa sakit yang mendera. Wang Taoran berhasil menyiksa perasaannya, di saat dia benar-benar menjatuhkan pilihan dan menyetujui keinginan permaisuri Fang Hua.

Namun ternyata pemuda itu jauh lebih memikirkan tentang kekuasaan, bagaimana penguasa masa depan memiliki kesempatan menjalin hubungan baik dengan kekaisaran lain dan juga memperluas wilayah dengan caranya? Jika saja dia mengetahui sejak awal tentang hal itu mungkin dirinya akan menolak ajakan dari permaisuri panghua untuk mengunjungi kediaman jendral Wang.

'Aku benar-benar sangat bodoh, bagaimana bisa seorang putri kekaisaran sepertiku tertarik pada pemuda biasa sepertinya? Lagi pula dia tidak memiliki kelayakan untuk menjadi seorang menantu kekaisaran, tapi kenapa hatiku benar-benar sangat sakit? Seolah saat ini belati tajam menusuk dadaku. Tunggu saja di masa depan! Jika sampai aku memiliki kesempatan untuk menjadi seorang permaisuri kekaisaran, maka dia adalah orang pertama yang harus merasakan pembalasanku!'

Putri Zhao Huan mengepalkan kedua tangannya, dia bahkan menonjok udara untuk melampiaskan amarah yang kini menggunung di hatinya. Rasa sakit akibat penolakan Wang Taoran membuat dia tak bisa berfikir jernih.

Permaisuri Fang Hua segera berpamitan, dia harus kembali menuju istana kekaisaran, untuk menyampaikan jawaban dari Wang Taoran kepada kaisar Zhao Liang. Namun saat ini, dia juga harus menenangkan putrinya, permaisuri mengetahui jika putri Zhao Huan pasti terluka, setelah mendengar jawaban yang dikemukakan oleh Wang Taoran.

"Kita harus kembali ke istana!" ajak permaisuri Fang Hua, begitu dia sampai di tempat Putri Zhao Huan. Gadis kecil itu hanya menganggukkan kepalanya, dia sama sekali tidak menunjukkan reaksi apapun, membuat permaisuri Fang Hua semakin kesulitan untuk memahami keadaan putrinya.

"Kau baik-baik saja, putri?" tanya permaisuri sambil menatap wajah putri Zhao Huan. Dia menyadari ada yang berubah dari putrinya, jika sebelumnya, Putri Zhao Huan akan selalu ceria, namun kali ini dia sama sekali tidak menunjukkan ekspresinya.

"Ya.." hanya jawaban pendek yang diberikan oleh gadis itu, membuat permaisuri Fang Hua semakin merasa bersalah. Dia yakin jika putrinya saat ini tengah kecewa, karena tidak bisa berdampingan dengan Wang Taoran. Namun saat Putri Zhao Huan meninggalkan aula, permaisuri jelas-jelas mengetahui alasan penolakan dari pemuda itu. Hal itu tentu saja berhubungan dengan kekaisaran.

"Maafkan kebodohan ibunda," ucap permaisuri sambil merengkuh tubuh putrinya.

1
Leson Shop
Ayo lekas jalan daun muda wang
Karyo Yono
Luar biasa
Irfan Cha'oelz
🤦🏿‍♂️🤦🏿‍♂️💃🏿💃🏿💃🏿💃🏿🤣🤣🔥🔥🔥
Cinta Setia
zhen lapar
aku
biarin aja yg penting 3 lobang,...
InSaf
kocak .. amateur killer
ling
siapa keluarga chen hao?
aku
bintang5
aku
Buruk
Nardi 2019
Wiii pil penyembuh tapi bisa penerobosan... lannzzzzuuttt thorr
Nardi 2019
woo too tooo ayo lekas jalan tuan muda
Nardi 2019
wee... kebangkitan..
Pur Yono
Luar biasa
Anonymous
httġ
aku
Biasa,..untukmu thor bintang lima
aku
Kecewa
sri rahayu rahayu
Luar biasa
Ahmad Saekhu
Biasa
Ahmad Saekhu
Kecewa
Pak vivo
semua berdasarkan untung rugi, tak ada pertimbangan lain
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!