NovelToon NovelToon
Luka Hati Seorang Istri

Luka Hati Seorang Istri

Status: sedang berlangsung
Genre:Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:174.3k
Nilai: 4.9
Nama Author: Vinta NaNa

Ayu sudah lama menikah dengan Reno dan dikaruniai seorang anak perempuan cantik yang berusia tujuh tahun yang bernama Sela. Reno adalah suami yang perhitungan pada anak dan istrinya tapi royal kepada orang lain. berkali - kali sikap Reno yang lebih perhatian pada orang lain daripada keluarganya sendiri membuat ayu merasa gemas dan juga marah. Tapi Reno seolah tidak peka dengan perubahan sikap istrinya itu. Apakah Ayu akan kuat menjalani rumah tangganya dengan Reno. sedangkan sudah ada Sela diantara mereka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vinta NaNa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

kedatangan orang tua Ayu

"Ma, Sela sudah siap, ayo kita cepat pergi jemput kakek dan nenek di terminal bis. Sela sudah gak sabar bertemu mereka, Sela kangen banget sama mereka Ma."

"Iya sayang, kamu sabar dulu dong. Mama rapikan rumah sebentar setelah itu kita langsung jalan jemput nenek dan kakek ya."

"Iya ma, nanti nenek dan kakek akan menginap lama kan ma disini?"

"mama belum tahu sayang, nanti tanya kepada mereka saja langsung ya."

"oke ma."

Setelah selesai beberes rumah, Ayu segera bergegas ke terminal dengan Sela. Dia memesan taksi online kesana. Hari ini Ayu sudah izin tidak bekerja pada Ira karena kedua orang tuanya akan datang.

Sepanjang perjalanan Sela berceloteh ria, dia menanyakan hampir apa saja yang dilewatinya. Dan hal itu terkesan lucu untuk Ayu. Dia senang sekarang Sela terlihat lebih bahagia. Bukan berarti dia ingin anaknya itu melupakan ayahnya, tapi lingkungan yang sehat, jauh dari pertengkaran kini lebih Ayu utamakan untuk kesehatan mental anaknya. Ayu paham betul bahwa Sela kadang - kadang juga merasa kangen dengan ayahnya, tapi dia selama ini tidak pernah menyebutkannya di hadapan Ayu.

Setelah hampir satu jam perjalanan Ayu dan Sela sudah sampai di terminal. Sebenarnya jarak ke terminal tidak lah terlalu jauh, bila ditempuh menggunakan sepeda motor hanya sekitar tiga puluh menit. Tapi karena jalanan yang macet membuat laju mobil tidak bisa maksimal.

Ternyata saat Ayu Samapi disana kedua orang tuanya sudah sampai dan sedang menunggu kedatangan Ayu untuk menjemput mereka.

"Ibu sama bapak sudah lama?"

"gak kok nduk, bapak sama ibu baru sampai."

"syukurlah, aku kira kami sudah terlambat lama."

"Wah cucu nenek sudah besar ya sekarang. Padahal dulu masih suka nenek gendong. Sekarang pasti nenek sudah gak kuat gendong lagi."

"Iya dong nek Sela kan makannya banyak jadi cepet gede."

"Sela ayo Salim sama nenek sama kakek juga."

"Iya ma."

"Anak pintar, cantik lagi."

"Sudah sudah, ayo kita pulang sekarang."

Lalu Ayu memesan taksi online, tak butuh waktu lama kini mereka sudah berada di taksi online dan bersiap untuk pulang. Di dalam mobil mereka ngobrol santai. Apalagi Sela yang dari tadi selalu berbicara pada nenek dan kakeknya, membuat suasana jadi ramai.

"Ayo pak, bu kita turun. Kita sudah sampai sekarang."

"Ayo nek, Sela bantu."

"Tidak perlu sayang, nenek bisa turun sendiri."

"Yu, ini benar rumah kontrakan kamu?"

"iya pak, ini rumah kontrakan Ayu. Memang kenapa pak?"

"Rumahnya bagus sekali, pasti mahal ya? Kamu dapat uang dari mana, bukankah kamu cerita kalau selama ini tidak pernah dikasih nafkah yang layak dari suamimu?"

"Iya pak, mas Reno memang sangat pelit sama Ayu dan Sela. Rumah ini milik teman Ayu, jadi uang kontrakannya gak semahal itu Bu. semampunya Ayu bayar saja yang penting rumahnya dirawat dengan baik."

Kedua orang tua Ayu manggut - manggut mendengar penjelasan anaknya.

"Ternyata di kota besar begini masih ada orang baik ya pak."

"Iya Bu."

"Ayo pak kita masuk, Ayu sudah masak banyak tadi. Kita bisa langsung makan. Kalian pasti sudah lapar kan."

"Iya nduk."

Setelah masuk dan merapikan barang - barang mereka ke kamar, Ayu mengajak semua orang untuk makan bersama. Hari ini dia masak ayam goreng, tempe goreng dan sayur asem, tak ketinggalan sambal terasi.

Selama ini Ayu memang bisa menyisihkan sedikit penghasilannya dari membantu Ira untuk sekedar simpanan, jadi kalau ada kebutuhan yang mendesak dia masih punya pegangan. Itu semua juga berkat kebaikan Ira, jadi selama ini baik Ayu dan Sela disediakan makan satu kali di rumahnya Ira. Dengan begitu Ayu bisa menyisihkan sedikit dari penghasilannya.

Semua orang makan dengan lahapnya. Tak terkecuali Sela.

"Ayamnya enak ma, Sela boleh nambah?"

"boleh sayang. Sela boleh habiskan makanannya ya."

Selama tinggal dengan Reno, Ayu memang jarang membeli ayam, kadang seminggu cuma sekali atau dua kali saja. Karena Ayu harus berhemat agar uang belanja bisa cukup sampai gajian berikutnya. Itu pun kadang ayam yang di beli hanya cukup untuk makan Reno dan Sela saja. Ayu selama ini mengalah demi agar putrinya bisa makan ayam kesukaannya.

Tapi semenjak Ayu dan Sela keluar dari rumah Reno, kehidupan mereka sedikit lebih baik. Dia bisa makan apa saja yang mereka mau dan juga tidak tertekan oleh tuntutan dari Reno dan keluarganya. Terutama terbebas dari hinaan keluarga Reno.

"Gak nambah lagi sayang, itu ayamnya masih ada?"

"Gak ma, Sela sudah kenyang."

"Ya sudah kalau gitu, kamu main saja ke depan sama kakek ya. Mama mau beresin meja makan dulu."

"Iya ma."

Ayu membereskan meja makan dengan dibantu oleh ibunya. Setelah semua beres, kini mereka duduk bersantai di ruang tengah.

"Yu, sebenarnya apa yang terjadi dengan pernikahanmu?"

Tanya bapaknya Ayu saat sedang berkumpul.

"Sebenarnya Ayu sudah gak tahan sama sikap mas Reno dan keluarganya pak."

Lalu Ayu menceritakan semuanya tentang yang dialami selama ini dalam pernikahannya, lengkap dengan sikap keluarga Reno padanya dan Sela. Kedua orang tua Ayu menghela nafas dalam, mereka tidak menyangka kalau rumah tangga anaknya akan berakhir dengan tragis. Padahal selama ini Ayu tidak pernah cerita apapun tentang keluarganya sehingga kedua orang tua Ayu mengira rumah tangganya baik - baik saja. Hanya saja memang tiga tahun terahir Ayu tidak lagi pernah pulang kampung. Tapi Ayu selalu beralasan bahwa suaminya banyak lembur sehingga tidak dapat cuti panjang dari kantornya.

"Bapak tidak menyangka akhir pernikahanmu akan seperti ini nduk. Tapi bapak tidak menyesal seandainya kamu memutuskan untuk berpisah. Bapak akan selalu mendukungmu. Pintu rumah bapak selalu terbuka untukmu."

"Tapi Ayu tidak bisa pulang kampung pak, sekolah Sela disini. Dan tentu aku harus tetap disini untuk mengurus perceraianku dengan mas Reno."

"Lalu bagaiman dengan hidupmu disini?"

"Ayu bekerja pak, selama ini Ayu bekerja di tempat katering mbak Ira. Dia sudah banyak membantuku selama ini."

"Tapi apa akan selamanya kamu menggantungkan hidupmu di tempat itu? Sela semakin lama semakin besar dan akan membutuhkan biaya yang besar juga."

Ayu terdiam mendengar ucapan bapaknya.

"Ayu belum tahu pak, tapi yang jelas untuk saat ini Ayu memang belum bisa pergi dari kota ini."

Lalu bapaknya Ayu mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya.

"Nduk, ini ada uang hasil panen kemarin. Ini bisa kamu gunakan untuk modal usaha kamu disini. Bapak dan ibu berharap dengan uang ini, bisa mengubah hidup kamu disini."

"Tapi pak, bukankah ini uang hasil panen bapak, kenapa di kasih ke Ayu?"

"Kami memang sudah ingin memberikan uang ini buat kamu dan Sela. Terimalah nduk, dan kamu bisa mulai usaha dengan uang ini."

Mata Ayu sampai berkaca - kaca mendapatkan perlakuan manis dari kedua orang tuanya. Mereka dengan rela memberikan hasil panen mereka demi anak cucunya.

Dengan gemetar Ayu menerima uang yang ulurkan bapaknya.

"Terima kasih banyak pak, Ayu akan pergunakan uang ini sebaik mungkin. Ayu akan memikirkan usaha apa yang nantinya akan Ayu rintis disini."

Bapak dan ibunya Ayu hanya mengangguk setuju dengan apapun rencana Ayu ke depannya. Karena mereka percaya kalau anaknya pasti tahu apa yang terbaik untuk mereka.

1
Rany
mantap
Teh Euis Tea
blm up jg author kemana dirimu
Pasrah
kok ini udah lama banget gak ada update lagi ya
Mira Rista
mana Thur lanjutannya kok gak muncul2 ngabek yaaa ayunya/Pray//Pray//Pray/
Lismawati
knp lama skli up nya ??
Sunaryati
Tak perlu ditangisi, Yu. Mereka itu sampah. Sekarang yang terpenting kebahagiaan kamu dan Sela, aku yakin Reno dan Dewi tak akan bahagia. Dan Reno sekarang lebih miskin dari Ayu, hartanya tinggal rumah sudah digdai mertuanya, sedangkan mobilnya masih angsuran
Pasrah
di tunggu lagi lanjutannya OK 💪💪🥰🥰🥰
Pasrah
gak usah di pikirkan lagi toh di depan nya kebahagiaan yg menunggumu
Anyelir
entah mngpa 90% pria di Indonesia memiliki watak dan karakter seperti reno ini.
Soraya
tinggal nunggu balasan buat Reno sekeluarga
Konny Rianty
lanjut thorrr" sedihhh cerita nyaaa
Teh Euis Tea
semoga setelah ini ayu mendpt jodoh yg baik dan kebahagian ayu dan sela tanpa si rwno pelit
Uthie
sebentar lagi juga kamu akan sangat beruntung,Ayuu 👍👍👍🤗
🌷💚SITI.R💚🌷
sabar ya yu smg ke depan kamu dapat hidup lbh bahagia lg..smg kamu bisa lbh bahagia nanti dengan yusa ya..
Kadek Bella: lanjut thoor
total 1 replies
Soraya
lanjut lagi thor
Pasrah
di tunggu lanjutannya OK 💪💪💪👍
Pasrah
tunjukkan pada mereka bahwa kamu dan anak nya bisa hidup bahagia tanpa ada mantan suaminya itu
Uthie
Duhhh.... makin gak sabar niii moment yg sy tunggu2.. balasan ketegaran Ayu dan Sela.. serta balasan pernikahan Ayu dan suami CEO nya nanti 👍😏😏
🌷💚SITI.R💚🌷
tunjukkan yu klu kamu sdh bisa moov on dr keluarga topik itu..beruntung kamu lepas dr mereka kita lihat aja gmn kehidupan kedepany keluarga reno...
Kadek Bella: lanjut thoor
total 1 replies
Soraya
sabar ya Mas Yuda nunggu iddah dl
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!