Ketika Permohonan Bumi Di Kabulkan

Pada saat Zavier sedang mencari tahu tentang kemampuan Rendy, ada salah satu golongan jin yang melihat mereka sedang memakai kemampuan itu. Jin tersebut memlihat dan mempelajari lebih dalam apa yang sebenarnya terjadi.

“Kenapa manusia itu memiliki kekuatan sihir. Dari mana manusia itu mendapatkan sihir itu, dan bagaimana mungkin sihir kuat itu di kuasai oleh manusia.” Ucap Jin tersebut sambil bersembunyi di balik jendela ruang gym tersebut.

Setelah jin itu mendapatkan informasi yang cukup, jin itu langsung pergi menemui raja nya di istana inti bumi. Untuk menuju kesana, jin tersebut harus melewati gerbang yang berada di tengah hutan belantara, yang gerbang istana menuju inti bumi itu di jaga oleh 2 penjaga pintu yang sangat kuat.

“Hei, kau, ada urusan apa kau datang kesini?” Ucap sang jin yang kastanya lebih kuat.

Tubuh dia tingginya hampir menyamai pintu gerbang yang tingginya 5 meter. Lalu badannya yang tegap dan berbulu lebat, dengan mata berwarna mereah darah yang selalu melotot dan tidak pernah berkedip. Lalu memiliki taring yang hampir mengenai dagu dan di hiasi 2 tanduk yang lancip di kepalanya.

“Salam penjaga pintu yang agung, biarkan saya bertemu dengan yang mulia raja Azazil. Hamba memiliki informasi yang sangat amat penting mengenai manusia.” Ucap jin rendahan itu.

Kedua penjaga itu saling menatap, bahwasannya mereka mendapatkan perintah, jika ada yang bawa berita atau informasi mengenai manusia, penjaga pintu tersebut harus membiarkannya masuk.

“Baiklah, tapi aku akan memberikan peringatan, jika informasi yang kau akan sampaikan itu tidak penting, maka yang mulia raja Azazil akan langsung menghabismu, apa kamu masih bersedia untuk masuk?” Tanya sang penjaga pintu.

“Iya, saya mengerti, saya yakin informasi ini sangat penting di ketahui oleh yang mulia raja Azazil.” Ucap jin tersebut.

Kedua penjaga pintu tersebut langsung membukakan pintu gerbang menuju ke inti bumi tersebut. Jin itu langsung masuk dan melaju dengan cepat.

Istana Azazil sudah terlihat dari kejauhan, jin itu mempercepat laju jalannya. Akan tetapi, penjaga istana Azazil muncul bermaksud untuk menghentikan perjalanan jin tersebut. Penjaga istana tersebut adalah naga terbang yang sangat besar, dialah yang membuat api disekeliling istana dan membakar semua makhluk yang berkhiat pada Azazil.

“Ada keperluan apa kau datang kesini, jin kasta rendah.” Ucap sang naga.

“Maksud kedatanganku kesini adalah, ingin memberikan informasi yang sangat peting kepada yang mulia Azazi, wahai naga penjaga istana.” Ucap jin itu dengan hormat.

“Tidak ada satu pun makhluk yang bisa mendekati istana yang mulia Azazil tanpa bantuan dariku. Merakaakan hancur di perjalanan menuju istana, karena banyak ranjau mematikan.” Ucap sang naga tersebut.

“Kalau begitu tolong aku untuk bertemu dengan yang mulia Azazil, ini informasi yang sangat penting.” Ucap jin tersebut.

“Kamu sudah diberitahu oleh penjaga gerbangkan kalau ada akibatnya jika informasi itu tidak penting, maka kamu akan,” Ucap sang naga.

“Mati, iya aku tahu, ini menyangkut manusia.” Ucap jin tersebut.

Naga agung itu memberikan punggungnya untuk di tunggangi jin itu. Lalu mereka terbang menuju ke istana Azazil. Mereka sampai di depan pintu yang sangat tinggi dan besar.

“Di dalam sana uang mulia Azazil berada, jadi pastikan yang mulia senang dengan kabar yang kamu berikan kepadanya.” Ucap sang naga lalu pergi.

Jin itu mendekat ke depan pintu tersebut, lalu pintu itu terbuka dengan sendirinya. Dan tepat di depan sana, Azazil tengah duduk sambil menatap tajam ke arah jin tersebut. Jin tersebut bersujud, setelah itu masuk ke dalam sambil merangkak mendekati Azazil.

“Berani sekali Jin kasta rendah, menghadap ku, ada apa, cepat katakan, hal penting apa itu.” Ucap Azazil dengan suara sejatinya, yang bisa mentulikan kuping manusia.

“Mohon maaf yang mulia, hamba hanya ingin memberikan informasi penting kepada yang mulai. Ada manusia yang bisa memakai ilmu shir, yang mulia.” Ucap Jin tersebut.

“Apa? Jelaskan dengan benar.” Ucap Azazil.

“Aku melihat manusia menggunakan sihir tingkat tinggi, tapi sekilas aku mendengar, kalau sihir tersebut adalah firman tuhan.” Ucap jin tersebut sambil bersujud.

“Sihir tingkat tinggi? Aku tidak pernah memberikan sihir tersebut. Aku tahu siapa saja yang mengusai sihir dariku. Ada kemungkinan itu adalah firman tuhan. Pasti ada alasan dibalik ini semua.” Ucap Azazil yang sedang berpikir keras.

Azazil sejanak terdiam, terlihat dia sedang merencanakan sesuatu, tapi Azazil membutuhkan banyak informasi, agar keputusan Azazil tepat. Lalu Azazil menatap jin tersebut dan tersenyum licik, tanda dia mendapatkan ide.

“Kau jin awar kan, yang suka menghasut hawa nafsu seseorang.” Ucap Azazil sambil menatapnya.

“Iya yang mulai, benar.” Ucap jin Awar sambil bergetar.

“Berdirilah, aku akan memberikan hadiah untukmu, atas kesetiaanmu kepadaku.” Ucap Azazil sambil tersenyum.

Mendengar itu, jin Awar senang, lalu perlahan berdiri sambil menundukan wajahnya. Azazil meraih wajahnya dan padangan mereka saling bertatapan.

“Aku akan meningkatkat kemampuanmu sampai maksimal. Jadi sekarang kamu adalah pengikutku, aku mau kau mencari informasi sebanyak mungkin terkait firman tuhan itu. Lalu buat kekacauan lebih parah kepada umat manusia. Sepertinya ini akan menarik.” Ucap Azazil.

Jin tersebut merasakan aliran energi besar mengali di dalam tubuhnya. Jin tersebut sampai tersungkur dan merasakan sakit, seperti ingin meledak tubuhnya karena energi yaang besar masuk ke dalam tubuhnya.

“ARMAAN!” Teriak Azazil memanggil naga penjaga istana.

“Iya yang mulia Azazil.” Ucap sang naga, sambil berlutut dan merendahkan kepalanya.

“Antar jin ini keluar, pastikan dia sampai kepermukaan bumi.” Ucap Azazil.

“Baik, yang mulia.” Ucap Arman sang naga penjaga istana Azazil.

Jin awar menaiki punggung naga tersebut, lalu terbang dengan kecepatan penuh menuju pintu keluar istana. Pintu penjaga gerbang merasakan kehadiran naga Arman, lalu membuka pintu tersebut. Arman tidak bisa keluar, karena pintunya terlalu kecil, tapi bukan berarti dia terkurung, hanya saja tugasnya hanya sampai depan gerbang saja.

“Selamat, yang mulai Azazil telah mengakui kamu.” Ucap sang naga.

Jin tersebut, lebih percaya diri dan tidak seperti awal mereka bertemu, karena energinya lebih besar dari pada penjaga pintu gerbang itu. Jin awar langsung pergi menjalankan perintah dari Azazil.

Sebelum itu jin Awar mencoba kekuatan barunya, kepada manusia. Dia mencoba kepada manusia yang sedang berada di halamana tempat ibadah, lalu menghasutnya untuk melakukan hubungan seksual di area tempat ibadah tersebut. Jin Awar melakukannya sangat mudah, dan tidak membutuhkan lama, kedua manusia tersebut langsung melakukan persetubuhan di dalam kamar mandi tempat ibadah.

Tidak berhenti disitu, jin Awar lalu pergi dan menghasut sebanyak mungkin manusia untuk melakukan seks sesama jenis. Sekarang pengikutnya sudah sangat banyak, bahkan dalam waktu singkat, beberapa negara telah melegalkan hukum nikah sesama jenis. Semua berkat Azazil yang memberikan energi maksimal kepada jin Awar.

Tidak terasa satu bulan telah berlalu, jin awar belum mendapatkan informasi tentang firman tuhan lagi. Sampai suatu ketika, muncul satu manusia pilihan tuhan lagi di tempat yang sama.

“Akhirnya, muncul lagi.” Ucap jin Awar sambil menatap Zavier, Rendy, dan manusia pilihan lagi.