NovelToon NovelToon
Istri Kontrak Tuan Mafia

Istri Kontrak Tuan Mafia

Status: tamat
Genre:Balas Dendam / Single Mom / Anak Genius / Tamat
Popularitas:1.3M
Nilai: 4.6
Nama Author: medusa

lola adalah gadis cantik lugu yang dilamar untuk menjadi istri seorang ceo mafia yang terkenal tempramental dan kejam setelah ditinggal oleh sang kekasih....

bagaimana kisah lanjutan lola,yuk mampir dan baca🙏😇.....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon medusa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB ~06²

...❣️❣️❣️...

...(Di luar negeri)...

...Di pusaran hiruk pikuk kota yang tak pernah tidur, di sebuah gedung tinggi bertingkat 10, terdapat seorang pria tampan bertubuh kekar. Udara di ruangan itu terasa berat dan menyesakkan, seolah memikul beban pikiran yang tak terucap. Bastian, nama pria itu, duduk tegak di kursinya, matanya tajam dan dingin meneliti setiap berkas di hadapannya....

...Sudah satu bulan ia terkunci dalam isolasi diri, enggan kembali ke rumah dan menghadapi bayangan istri kontraknya, Lola, yang menghantuinya seperti hantu tak kasat mata. Tiba-tiba, pintu terbuka dengan tergesa, dan asisten kepercayaannya masuk, wajahnya pucat pasi dan napasnya memburu....

"Tu-tuan, gawat!" Suara asistennya terdengar serak dan tercekat oleh kepanikan. "Nyonya besar dan tuan diserang saat dalam perjalanan pulang dari acara, dan sekarang mereka di rumah sakit bersama dengan nona. Mereka semua terluka parah!"

BRAK!

...Suara benturan keras mengoyak kesunyian ruangan. Bastian, yang mendengar laporan itu, membanting berkas di tangannya dengan kekuatan membabi buta, membuat asistennya terlonjak kaget. Amarah membara di matanya, membakar setiap sudut kegelisahan yang tadi menguasainya....

"Siapkan pesawat, kita berangkat sekarang juga!" Perintahnya, suaranya bergemuruh rendah seperti guntur di kejauhan.

"Baik, Tuan."

...Bastian berdiri dari kursi kebesarannya, otot-ototnya menegang. Aura dingin dan mengancam menyelimutinya saat ia melangkah keluar dari ruangan, diikuti oleh asistennya yang setia....

...Mereka bergegas meninggalkan perusahaan, tujuan mereka jelas: bandara. Di dalam pesawat pribadi yang membelah langit malam, detak jantung Bastian berpacu liar, diisi oleh campuran kekhawatiran yang menyesakkan dan kemarahan yang membakar....

...Tanpa istirahat sedikit pun, begitu mendarat di Spanyol, Bastian langsung melesat menuju rumah sakit, diikuti oleh iring-iringan anak buahnya yang bersenjata lengkap....

...Setibanya di rumah sakit, aroma antiseptik yang tajam langsung menusuk indra penciuman Bastian. Ia dan anak buahnya dengan cepat menuju ruang rawat Nyonya Amelia dan Tuan Alberto. Saat Bastian membuka pintu ruangan, terlihat Mark sedang duduk di sofa, cahayanya layar iPad memantul samar di wajahnya....

"Bagaimana keadaan mereka?" Suara Bastian terdengar datar, namun ada nada mendesak di dalamnya, setelah ia masuk ke dalam ruangan.

Mark mengangkat kepala, matanya sedikit terbelalak. "Bas, kau sudah datang?" Ia berdiri, melangkah mendekati Bastian. "Keadaan mereka buruk, tapi kamu tidak perlu khawatir, mereka baik-baik saja, dan juga istrimu yang sedang dirawat di kamar sebelah."

...Seketika, wajah Bastian mengeras, ekspresinya berubah menjadi lapisan es yang tak tertembus. Ia memalingkan wajah, menatap Mark dengan tatapan dingin membeku....

"Dia bukan siapa-siapa. Dia hanya anak orang kaya yang rela menukar dirinya demi uang. Jadi… jangan sekali-kali kau menyebutnya di hadapanku." Ucapnya tegas, setiap kata terasa seperti tamparan dingin.

Mark langsung tersentak kaget, raut wajahnya menunjukkan kebingungan dan sedikit rasa sakit. "Tapi ibumu sangat menyayanginya, dan yah, kalau bukan karena dia, mobil ibumu dan ayahmu akan diledakkan oleh orang suruhan Redolfo, musuh bebuyutan ayahmu." Jelas Mark, suaranya sedikit meninggi.

...Bastian tidak menjawab. Ia malah berbalik, bayangan kekejaman terpancar di matanya, hendak pergi. Melihat itu, Mark segera menghentikannya, meraih lengannya....

"Kamu mau ke mana?" Tanya Mark, suaranya penuh kekhawatiran.

Bastian berbalik, tatapan matanya pada Mark kini menyala-nyala oleh api kemarahan. "Aku akan menghancurkan tua bangka itu, karena dia sudah berani menyentuh batas kesabaranku, dan aku tidak akan tinggal diam." Geramnya, suaranya rendah dan penuh ancaman, seolah mengumumkan hukuman mati.

"Tapi—"

...Mark belum menyelesaikan perkataannya, tapi Bastian sudah berjalan keluar dan menutup pintu dengan hentakan pelan namun penuh makna....

Di luar, beberapa anak buah dan asisten Bastian sudah berjaga. Melihat tuannya keluar dengan wajah suram, diselimuti bayang-bayang kegelapan, sang asisten memberi kode kepada yang lain untuk mengikuti Bastian.

"Kita ke markas Redolfo sekarang." Ujar Bastian sambil berjalan keluar dari rumah sakit, langkahnya mantap dan penuh tujuan.

"Baik, Tuan." Jawab asisten, langsung menatap para anak buah Bastian lalu memberi kode untuk bersiap.

...Mereka semua mengangguk mengerti dan berjalan menuju parkiran mobil. Suara deru mesin mobil memenuhi udara malam, saat mereka masuk ke dalam kendaraan masing-masing, menyiapkan senjata bawaan mereka. Lalu, mereka pun beriringan keluar dari parkiran rumah sakit, konvoi kematian yang melaju cepat menuju markas Redolfo....

...(Di markas redolfo)...

...Malam hari yang dingin dan pekat, mata-mata Tuan Redolfo yang sudah mendapatkan informasi, segera menghubungi asisten Redolfo. Suaranya terdengar tegang dan sedikit gemetar saat menyampaikan berita tentang Bastian yang sedang menuju ke markas mereka bersama dengan para anak buahnya....

"Tuan Bastian bersama dengan rombongannya sedang menuju ke sini!" Lapor asisten Redolfo, wajahnya pucat pasi karena panik.

...Tuan Redolfo, yang sedang duduk santai menikmati rokoknya, sejenak menghentikan aktivitasnya. Asap rokok mengepul tipis dari bibirnya, membentuk gumpalan misterius di udara. Ia menatap asistennya sambil tersenyum sinis, sebuah seringai kejam terukir di wajahnya....

"Bagus. Kau sampaikan kepada orang-orang di mansion untuk mengamankan istriku dan yang lain, karena malam ini akan menjadi malam yang panjang untuk kita. Ayo kita bersiap untuk menyambut tamu kita." Jawab Redolfo, suaranya rendah dan penuh percaya diri.

"Baik, Tuan." Sahut asisten Redolfo, langsung memerintahkan orang di markas untuk bersiap.

...Tak lupa, dia pun memberi perintah kepada orang di mansion untuk mengamankan yang lain sesuai perintah Tuan Redolfo....

...Saat sedang bersiap, mereka semua dikejutkan oleh kedatangan Bastian dengan rombongannya yang menerobos masuk pagar besi mereka dengan kekuatan brutal....

...Suara tembakan bertubi-tubi meletus, mengoyak keheningan malam, bagaikan hujan peluru yang mematikan. Para anak buah Tuan Redolfo pun berlari kocar-kacir, napasan mereka terengah-engah, jantung berdebar kencang, untuk mengambil posisi dan membalas tembakan Bastian dan rombongannya....

"Hahahaha! Bocah ingusan itu sudah tidak sabar menyambut kematiannya!" Tawa Tuan Redolfo menggelegar di tengah suara tembakan, sebuah tawa yang penuh ejekan dan keyakinan akan kemenangan.

...Ia mengeluarkan kedua pistol kesayangannya dari dalam laci meja, kilau logamnya memancarkan ancaman di bawah cahaya rembulan....

"Redolfo, keluar kamu!" Teriak Bastian, suaranya menggelegar penuh amarah, sambil melayangkan tembakan ke arah anak buah Tuan Redolfo.

...Tuan Redolfo mengangkat sudut bibirnya, senyum sinis masih bertengger. Ia berjalan keluar dari ruangan, langkahnya santai namun penuh kewaspadaan, dan membalas tembakan Bastian. Aksi baku tembak dari kedua orang yang berbeda usia itu tak terelakkan. Dengan lincah dan gesit, Bastian mengelak tembakan Tuan Redolfo, setiap gerakannya presisi dan mematikan....

"Hahahaha! Menarik!" Tawa Tuan Redolfo lagi, suaranya penuh kegembiraan yang mengerikan, saat melihat Bastian menghindar dari tembakannya dengan lincah.

...Terdengar suara teriakan kesakitan anak buah Redolfo dan Bastian yang terkena tembakan dan tumbang. Bau mesiu yang menusuk hidung memenuhi udara. Namun, Tuan Redolfo dan Bastian tetap sibuk saling mengadukan senjata mereka dengan sengit dan tanpa ampun....

(Bersambung)

1
Masita Ilyas
cerita ini membuatku berderai air mata akhir ending yg bagus bahagia mantap
Khusnul Khotimah
g rela klo ahirnya lola mau sama bastian,,,,,, barang murahan
Murni Dewita
💪💪💪
Murni Dewita
😭😭😭😭😭
Murni Dewita
jadikan lola kuat dan jodoh kan dengan mark thor
Murni Dewita
jadi lah wanita yang kuat lola
Murni Dewita
👣
Lauren Florin Lesusien
𝚖𝚊𝚏𝚒𝙰 𝚜𝚊𝚖𝚙𝚊𝚑
Rainie Mahadun
thor mohon semak dulu baru update ya..banyak kesalahan ejaan,nama dan kdg ayat yang tertambh..contoh..MOHON JADI MOHONG..ADEHHH
Ati Marini
Tkasih saya sengat suka membaca novel ini hingga tamat. jalan caritanya yang kadang menitikkan air mata.dan terselit juga carita yang panas tepi sudh di maklumi jalan caritanya iyaa../Drool//Rose//Rose//Rose/
telsi sadijani
Luar biasa
Kiki Tedjakusuma
banyak typo thor.tanpa y Thor BKN tampa.kasihan.bkn kasiang.kdg kt bc agak laen.thor org Makassar ya?
Helen Nirawan
buset di mutilasi dah kyk potong ayam aj , kejam , tp bgs biar tau.rasa 😈😈😈
Nita Kusnitawati
baca novel ini bikin emosi
Nita Kusnitawati
koq pelayan bisa kurang ajar gitu sm nyonya rumah
Alma Lina
suami iblis
Diana Nadifah
Luar biasa
Eka Uderayana
cerita yang menarik
sukses selalu
Diana Silaen
katanya Jonas pintar kenapa mamanya di biarin di tindas kelurga daddy-nya ya
Diana Silaen
aduh nangis deh jadinya terharu aku thoor😭😭😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!