NovelToon NovelToon
Di Balik Layar HP

Di Balik Layar HP

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: Iqbal Maulana

Dimas Ardiansyah, seorang pria dari desa yang merantau ke Kota Malang untuk bekerja. Ia bekerja di sebuah perusahaan ternama di kota tersebut. Namun, ia harus menyadari bahwa bekerja di perusahaan ternama memiliki tekanan yang jauh berbeda.
Ketika ia merenungi semua masalah dan melampiaskannya ke hp hingga senja tiba. Dimas yang akhirnya pulang ke kos tak sengaja bertemu seorang gadis yang sangat menawan hingga beban pada pekerjaannya hilang sejenak setelah melihat gadis tersebut.
Apa yang akan dilakukan oleh Dimas setelah ia bertemu dengan gadis itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Iqbal Maulana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kesempatan

Maya kembali ke kampus dengan semangat yang baru setelah libur panjang. Dia merasa lebih segar dan siap menghadapi semester baru. Di kampus, suasana ramai dengan mahasiswa yang sibuk dengan kegiatan masing-masing. Suatu pagi, Maya sedang duduk di warung yang ada di luar kampus bersama Dimas. Mereka menikmati sarapan sambil mengobrol tentang berbagai hal. “Sayang, tau nggak? Kampus ngadain program magang semester ini. Aku jadi pengen ikut,” kata Maya sambil menyantap nasi gorengnya. “Oh ya? Program magang di mana aja?” tanya Dimas dengan penuh minat.

“Ada beberapa pilihan, ada yang di perusahaan teknologi, media, sama startup. Aku pengen coba yang di media, kayaknya seru,” jawab Maya dengan antusias. Dimas tersenyum. “Bagus tuh, Sayang. Kamu pasti bisa dapet banyak pengalaman baru. Kapan pendaftarannya?” “Katanya minggu depan udah bisa daftar. Aku mau cari info dulu,” kata Maya sambil membuka ponselnya untuk mencari detail tentang program magang tersebut.

Di tempat lain, Intan, teman sekelas Maya, juga mendengar tentang program magang itu. Dia segera mendekati Maya.

“Maya, kamu denger nggak tentang program magang kampus?” tanya Intan dengan penuh semangat. “Iya, aku lagi cari info soal itu. Kamu mau ikut juga?” balas Maya. “Iya, aku tertarik sama yang di startup. Kayaknya seru banget bisa belajar langsung dari perusahaan kecil yang lagi berkembang,” jawab Intan sambil duduk di sebelah Maya. “Oh, bagus tuh. Aku pengen coba yang di media. Kita bisa bareng-bareng cari info dan daftar,” kata Maya dengan senyum lebar. Intan mengangguk. “Setuju! Ayo kita ke bagian akademik sekarang, biar dapet info yang lengkap.” “Sayang, aku tinggal ke kampus dulu yaa nanti aku kabarin lagi,” kata Maya yang bergegas pergi. “Iyaaa kamu yang semangat kuliahnya,” sahut Dimas sembari meninggalkan warung tersebut untuk kembali bekerja.

Mereka berdua segera bergegas ke bagian akademik untuk mencari informasi tentang program magang tersebut. Sesampainya di sana, mereka bertemu dengan salah satu staf yang bertugas. “Permisi, Mbak. Kami mau tanya soal program magang yang diselenggarakan kampus. Bisa tolong jelasin lebih detail?” tanya Maya dengan ramah. “Oh, tentu. Program magang ini kerjasama dengan beberapa perusahaan besar dan startup. Kamu bisa pilih sesuai minat. Pendaftaran mulai minggu depan, dan ada seleksi berkas serta wawancara,” jelas staf akademik itu.

Maya dan Intan mendengarkan dengan seksama. “Terus, berkas apa aja yang harus disiapkan?” tanya Intan. “Kalian perlu siapkan CV, surat motivasi, dan transkrip nilai. Semua berkas itu nanti diunggah di portal pendaftaran online kampus,” jawab staf tersebut. “Wah, berarti harus segera siapin berkas-berkasnya nih,” kata Maya sambil mencatat informasi yang diberikan. “Betul, jangan sampai ketinggalan ya.

Program ini kesempatan bagus buat kalian dapat pengalaman kerja sebelum lulus,” tambah staf akademik itu.

Setelah mendapat semua informasi yang mereka butuhkan, Maya dan Intan menuju ke kantin untuk berdiskusi lebih lanjut. “Intan, kita harus mulai nyiapin berkas dari sekarang. Aku mau bikin CV dan surat motivasi yang bagus biar peluang diterimanya lebih besar,” kata Maya dengan semangat.“Iya, aku juga. Nanti malam kita bareng-bareng ngerjainnya di kosan kamu, gimana?” usul Intan. “Boleh, sekalian kita brainstorming ide buat surat motivasinya,” balas Maya sambil tersenyum.

Malam harinya, di kosan Maya, mereka berdua mulai mengerjakan berkas-berkas yang diperlukan. Dimas juga ikut menemani, memberikan dukungan dan membantu memberikan ide. “Maya, menurut aku, di surat motivasi kamu bisa tulis tentang pengalaman kamu di organisasi kampus. Itu bisa jadi nilai tambah,” saran Intans sambil membantu Maya mengetik di laptop. “Iya, bener juga. Terus, aku juga mau tambahin tentang ketertarikan aku di bidang media dan komunikasi,” kata Maya sambil mengetik dengan cepat.

Intan yang duduk di sebelahnya juga sibuk menulis surat motivasinya. “Aku mau fokusin ke pengalaman aku di event kampus, biar kelihatan kalau aku punya kemampuan manajemen yang baik.” “Bagus tuh, Tan. Nanti kita saling cek surat motivasi kita ya, biar kalau ada yang kurang bisa kita perbaiki,” kata Maya. “Setuju, kita harus saling bantu biar kita berdua bisa lolos seleksi,” balas Intan sambil tersenyum. Setelah beberapa jam bekerja keras, mereka akhirnya menyelesaikan semua berkas yang diperlukan. Maya dan Intan merasa lega dan puas dengan hasil kerja keras mereka.

“Fiuh, akhirnya selesai juga. Besok tinggal unggah di portal pendaftaran,” kata Maya sambil meregangkan tubuhnya yang pegal. “Iya, lega banget rasanya. Semoga kita berdua lolos ya, Maya,” balas Intan. “Amin, semoga kita dapet kesempatan yang bagus,” tambah Intan. Minggu depan, Maya dan Intan akhirnya mengunggah semua berkas pendaftaran mereka ke portal online kampus. Mereka merasa gugup menunggu hasil seleksi, tapi juga sangat bersemangat.

Beberapa hari kemudian, Maya menerima email dari pihak kampus. Dia segera membuka email tersebut dan membaca isinya dengan hati-hati.

“Intaaaaan! Aku dapet email dari kampus. Aku lolos seleksi berkas!” seru Maya dengan gembira. Intan yang duduk di sebelahnya langsung melihat layar ponsel Maya. “Serius? Wah, selamat, Maya! Aku juga dapet email. Aku lolos juga!” Mereka berdua saling berpelukan dengan senang. “Berarti kita tinggal ikut wawancaranya nih,” kata Maya dengan penuh semangat. “Iya, kita harus persiapin diri sebaik mungkin buat wawancara. Ini kesempatan kita buat nunjukin kemampuan kita,” balas Intan. Maya mengangguk. “Bener, aku bakal persiapin semua materi yang kemungkinan bakal ditanya.”

Hari wawancara pun tiba. Maya dan Intan datang ke kampus dengan perasaan campur aduk antara gugup dan bersemangat. Mereka berdua menunggu giliran di ruang tunggu bersama kandidat lainnya. “Maya, kita harus percaya diri ya. Kita udah berusaha keras, sekarang tinggal tunjukin yang terbaik,” kata Intan sambil menggenggam tangan Maya untuk memberikan semangat. “Iya, Tan. Kita pasti bisa,” balas Maya dengan senyum percaya diri. Gilirannya tiba, Maya masuk ke ruangan wawancara dengan kepala tegak. Di dalam ruangan, ada tiga pewawancara yang tampak serius namun ramah. Maya mengambil tempat duduk dan memulai wawancara dengan penuh keyakinan.

“Selamat pagi, Maya. Bisa ceritakan sedikit tentang diri kamu dan kenapa kamu tertarik dengan program magang ini?” tanya salah satu pewawancara. “Selamat pagi. Nama saya Maya, mahasiswa jurusan komunikasi. Saya tertarik dengan program magang ini karena saya ingin mendapatkan pengalaman langsung di bidang media dan komunikasi, serta mengembangkan kemampuan saya dalam mengelola konten dan berinteraksi dengan publik,” jawab Maya dengan lancar. Pewawancara lainnya melanjutkan, “Apa yang membuat kamu yakin bahwa kamu adalah kandidat yang tepat untuk program ini?” “Saya memiliki pengalaman dalam organisasi kampus sebagai kepala divisi publikasi, di mana saya bertanggung jawab mengelola konten media sosial dan berkomunikasi dengan anggota organisasi. Saya juga selalu bersemangat dalam mempelajari hal-hal baru dan siap menghadapi tantangan,” kata Maya dengan penuh percaya diri.

Wawancara berlangsung dengan lancar.

Maya merasa puas dengan jawaban-jawaban yang dia berikan. Setelah selesai, dia keluar dari ruangan dengan perasaan lega. “Gimana, Maya?” tanya Intan yang sudah menunggu di luar. “Mudah-mudahan lancar, Tan. Sekarang giliran kamu. Semangat ya!” kata Maya sambil memberikan semangat pada Intan. Intan tersenyum. “Makasih, Maya. Aku bakal lakukan yang terbaik.” Intan masuk ke ruangan wawancara dengan tekad yang kuat. Dia juga menjawab pertanyaan-pertanyaan pewawancara dengan percaya diri, menunjukkan kemampuan dan pengalamannya di bidang manajemen acara.

Setelah wawancara selesai, Maya dan Intan duduk bersama di taman kampus, menunggu hasil akhir.

“Maya, gimana perasaan kamu?” tanya Intan. “Gugup sih, tapi aku percaya kita udah melakukan yang terbaik. Sekarang tinggal nunggu hasilnya,” jawab Maya. “Iya, aku juga merasa begitu. Semoga kita berdua lolos ya,” kata Intan sambil tersenyum. Beberapa hari kemudian, hasil seleksi akhir diumumkan. Maya menerima email dari kampus dan langsung membuka dengan deg-degan. “Intan! Aku diterima magang di perusahaan media!” seru Maya dengan penuh kebahagiaan.

Intan melihat emailnya sendiri. “Aku juga diterima di startup! Kita berhasil, Maya!”

Mereka berdua melompat kegirangan, merayakan keberhasilan mereka. “Aku nggak sabar mulai magang dan belajar banyak hal baru,” kata Maya dengan penuh semangat. “Aku juga, Tan. Ini bakal jadi pengalaman yang luar biasa buat kita berdua,” balas Intan. Hari pertama magang pun tiba. Maya masuk ke perusahaan media dengan perasaan campur aduk antara gugup dan antusias. Dia disambut oleh mentor yang ramah dan segera diperkenalkan dengan tim.

“Maya, selamat datang di tim kami. Saya Dita, mentor kamu selama magang. Saya harap kamu bisa belajar banyak dan menikmati waktu kamu di sini,” kata Dita sambil tersenyum. “Makasih, Mbak Dita. Saya senang banget bisa bergabung di sini dan siap belajar sebanyak mungkin,” jawab Maya dengan penuh semangat. Maya mulai menjalani hari-hari magangnya dengan penuh antusias. Dia belajar banyak hal baru, mulai dari cara mengelola konten media sosial, membuat artikel, hingga berinteraksi dengan publik. Setiap hari, Maya merasa semakin percaya diri dengan kemampuan yang dia miliki.

Sementara itu, Intan juga menikmati masa magangnya di startup. Dia belajar tentang manajemen proyek, berinovasi dengan ide-ide baru, dan bekerja sama dengan tim yang dinamis. Setiap tantangan yang dia hadapi membuatnya semakin matang dan siap menghadapi dunia kerja setelah lulus nanti. Setiap sore, setelah selesai magang, Maya dan Intan sering bertemu di kafe favorit mereka untuk berbagi cerita tentang pengalaman magang mereka.

“Maya, hari ini aku belajar tentang manajemen proyek. Seru banget ternyata, banyak hal yang harus diperhatikan,” kata Intan sambil menyeruput kopi. “Wah, seru banget. Aku hari ini bikin artikel tentang event musik. Awalnya gugup, tapi ternyata menyenangkan banget bisa menulis dan berbagi informasi,” balas Maya dengan antusias. Mereka berdua merasa sangat beruntung mendapatkan kesempatan magang ini. Pengalaman yang mereka dapatkan tidak hanya meningkatkan kemampuan profesional, tetapi juga memperkuat persahabatan mereka.

Suatu hari, saat mereka sedang berbincang di kafe, Dimas datang bergabung. “Hai, kalian kelihatan bahagia banget. Gimana magangnya?” tanya Dimas sambil duduk di sebelah Maya. “Seru banget, Sayang. Banyak hal baru yang kita pelajari,” jawab Maya dengan senyum lebar. Dimas tersenyum. “Aku senang dengar itu. Kalian berdua memang hebat. Terus semangat ya, dan jangan lupa jaga kesehatan.” “Makasih, Kak DImas. Kami pasti semangat terus,” balas Intan.

Hari-hari magang Maya dan Intan terus berjalan dengan penuh antusiasme. Mereka menikmati setiap momen, belajar dari setiap pengalaman, dan terus berkembang. Kesempatan magang ini tidak hanya membuka pintu menuju karir yang lebih cerah, tetapi juga memberikan kenangan indah yang akan selalu mereka ingat.

1
jeju
hai thor aku udah mampir nih semangat ya buat karya selanjutnya
Iqbal Maulana: oke makasi masih proses yg hembusan angin
total 1 replies
Durahman Kedu
sudah selesai apa masih terus nih.. ceritanya bagus...
Iqbal Maulana: sudah bikin karya kedua judulnya "Hembusan Angin" dengan cover cewek yg diselimuti dedaunan /Grin/
Durahman Kedu: oke.. bikin lagi gan... sukses selalu pokoknya
total 3 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!