NovelToon NovelToon
The Worst Villain

The Worst Villain

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Balas Dendam / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:20.3k
Nilai: 5
Nama Author: @hartati_tati

Fany, seorang wanita cantik dan anggota mafia ternama, tergeletak sekarat dengan pisau menancap di jantungnya, dipegang oleh tunangannya, Deric.

"Kenapa, Deric?" bisik Fany, menatap dingin pada tunangannya yang mengkhianatinya.

"Maaf, Fany. Ini hanya bisnis," jawab Deric datar.

Ini adalah kehidupan ketujuhnya, dan sekali lagi, Fany mati karena pengkhianatan. Ia selalu ingat setiap kehidupannya: sahabat di kehidupan pertama, keluarga di kedua, kekasih di ketiga, suami di keempat, rekan kerja di kelima, keluarga angkat di keenam, dan kini tunangannya.

Saat kesadarannya memudar, Fany merasakan takdir mempermainkannya. Namun, ia terbangun kembali di kehidupannya yang pertama, kali ini dengan tekad baru.

"Aku tidak akan membiarkan siapapun menyakitiku lagi," gumam Fany di depan cermin. "Kali ini, aku hanya percaya pada diriku sendiri."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon @hartati_tati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

10

Pagi itu, sinar mentari menyapa Fany dengan hangat saat dia bersiap untuk pergi ke sekolah. Setelah mandi dan memakai seragam sekolahnya, Fany duduk di depan cermin untuk merapikan rambut panjangnya. Dengan cermat, dia mengikatnya menjadi sebuah kuncir kuda yang rapi.

"Ah, sudah cukup," gumam Fany puas sambil melihat hasilnya di cermin. Dia mengambil tas sekolahnya dan melangkah keluar dari rusun kecil tempat tinggalnya.

Saat Fany membuka pintu, dia terkejut melihat sebuah buket bunga yang cantik di lantai bersama sebuah kotak berukuran sedang.

Fany merasa penasaran dan dengan hati-hati, Fany mengambil buket bunga dan kotak makanan itu. Saat kotaknya dibuka, aroma harum langsung menyergap hidungnya. Di dalamnya terdapat berbagai hidangan yang terlihat sangat lezat dan menggugah selera. Ada ayam goreng yang renyah, sayuran yang segar, dan nasi yang harum.

"Mmm, rasanya pasti enak," gumam Fany sambil menelan ludah. Selama beberapa hari terakhir, makanan yang Fany konsumsi di rusunannya terbatas dan tidak begitu memuaskan, kecuali nasi goreng sisa semalam. Melihat makanan di hadapannya ini sungguh membuatnya sangat berterima kasih dan senang.

Dengan senyum bahagia, Fany memutuskan untuk membawa masuk buket bunga dan kotak makanan tersebut. Dia sudah bisa membayangkan betapa enaknya menikmati makan siang di sekolah hari ini. Dalam hati, Fany bersyukur atas kejutan yang membuatnya sangat bahagia pagi itu.

Fany berjalan turun dari lantai empat rusunnya dengan hati yang senang, menyanyikan lagu kecil sambil memegang kotak bekal di tangannya. Matahari pagi menyinari jalanannya, memberikan semangat ekstra untuk hari yang baru dimulainya.

Saat Fany mencapai lobi rusun, matanya tertuju pada beberapa bungkus roti yang diletakkan di dekat tempat sampah. Tanpa ragu, dia mendekat dan memeriksa setiap bungkus. Roti-roti itu masih dalam kondisi baik dan tanggal kadaluarsa baru lewat satu hari.

Fany tersenyum senang, merasa beruntung bisa menemukan makanan yang layak konsumsi. Dia mengambil beberapa roti dan menyimpannya dengan hati-hati di dalam tas bekalnya untuk dimakan nanti.

Dengan langkah ringan, Fany melanjutkan perjalanan menuju sekolah. Di tengah perjalanan, dia merenungkan betapa beruntungnya bisa mendapatkan roti tambahan untuk hari ini. Meskipun kondisinya sederhana, kebahagiaan Fany terpancar dari senyumnya yang tak bisa dibendung.

Di dalam mobil mewah yang terparkir di tempat penumpang, Eliza duduk dengan sikap anggunnya, sementara Regina duduk di sebelahnya dengan tatapan cemas yang tidak bisa disembunyikan. Mereka berdua memperhatikan Fany melalui jendela saat gadis itu mengambil beberapa bungkus roti dari dekat tempat sampah dan menyimpannya di dalam tasnya.

Fany, yang tengah asyik dengan aktivitasnya, tidak menyadari bahwa tindakannya sedang dipantau dengan ketat.

"Kenapa cucuku mengambil makanan yang tidak layak untuknya?" tanya Eliza dengan suara penuh kekecewaan.

Regina menatap suaminya, Alexander, dengan tatapan tajam. "Sayang... kenapa putri cantik dan manis kita mengambil sampah seperti itu... Kenapa kamu diam saja? Mengapa kamu tidak mengatakan apa-apa?" katanya dengan nada yang dingin membuat Alexander merinding.

Alexander, yang duduk di kursi depan, menelan ludah dengan berat. Tatapannya beralih ke arah putranya, Sebastian, yang duduk tegang di kursi disampingnya, keringat dingin mulai tampak di dahinya.

"Kenapa kalian berdua hanya diam saja?" desak Eliza dengan nada yang memaksa.

Eliza dan Regina menatap tajam Alexander dan Sebastian dengan pandangan yang penuh makna. Suasana didalam terasa dipenuhi dengan ketegangan yang terasa begitu berat.

"Sekarang kita pulang, aku akan membahas masalah ini dengan Maximilian. Berani-beraninya dia membiarkan cucuku mengambil makanan yang tidak layak tanpa memberitahuku," ujar Eliza dengan suara yang penuh otoritas. Tatapannya menunjukkan kekecewaan yang mendalam terhadap situasi ini.

" Ya, Ma, hukum saja ayah," timpal Regina, suaranya bergetar sedikit namun penuh dengan keputusan.

Alexander dan Sebastian menelan ludah kasar, merasa atmosfer yang tegang di dalam mobil seakan memadatkan ruangannya.

Dengan hati-hati, Sebastian menyalakan mesin mobil dan memulai perjalanan pulang.

Ketika mobil melaju perlahan dari tempat parkir, suasana hening terus menyelimuti mereka. Eliza dan Regina masih merasa marah dan kecewa, sementara Sebastian mencoba memusatkan perhatiannya pada jalanan di depan mereka. Dalam keheningan tersebut, pikiran mereka dipenuhi dengan kekhawatiran dan pertimbangan untuk menyelesaikan konflik keluarga yang tengah mengganggu.

Fany melangkah dengan hati-hati di gang sempit yang biasanya sepi, tetapi hari ini dia melihat sesuatu yang mengagetkan. Seorang cowok sedang dikeroyok oleh lima orang lainnya. Tatapan Fany terpaku pada adegan kekerasan yang terjadi di depan matanya.

Namun, alih-alih ikut campur atau menghubungi bantuan, Fany memilih untuk bersikap seolah-olah tidak melihat apa-apa. Dia melanjutkan langkahnya dengan santai, berharap untuk tidak terseret masuk ke dalam masalah yang lebih besar.

Namun, saat Fany mencapai tempat perkelahian, situasi tiba-tiba berubah. Murid yang sedang dikeroyok terlempar ke arah Fany. Dengan refleks cepat, Fany menghindar dari tubuh yang terlempar, tetapi sayangnya kotak bekalnya terkena tubuh cowok yang jatuh itu. Dampaknya membuat kotak bekal Fany terjatuh dan isinya berceceran di tanah.

Fany menatap ke bawah dengan raut wajah yang campur aduk antara kaget, kesal, dan sedih melihat makanan yang seharusnya dia bawa untuk makan siangnya berserakan begitu saja. Dia segera membungkuk untuk mengumpulkan makanan yang masih bisa diselamatkan, sementara suasana perkelahian masih berlangsung di sekitarnya.

Saat Fany sibuk mengumpulkan makanannya yang berserakan di tanah setelah kotak bekalmu terkena cowok yang terlempar, tiba-tiba tubuhnya terjungkal ke depan karena ditendang oleh salah satu dari cowok itu. Fany terkejut dan merasa sakit karena tendangan tak terduga itu.

"Hahaha, lucunya melihat katak betina melompat," ejek cowok itu dengan nada merendahkan, diikuti oleh gelak tawa keras dari keempat temannya yang berdiri di sekitarnya.

Fany merasa tidak hanya sakit fisik dari tendangan yang tidak pantas itu, tetapi juga tersinggung dan malu karena diejek begitu saja oleh mereka.

Fany merasa panas dalam hati ketika dia bangkit dari tanah, wajahnya masih memerah karena ejekan dan perlakuan kasar dari kelima cowok yang berdiri di hadapannya. Dia menatap mereka dengan tatapan tajam, menyiratkan bahwa dia tidak akan membiarkan perlakuan tersebut tanpa balasan.

Tanpa sepatah kata, Fany melancarkan serangan pertamanya. Ia melontarkan pukulan telak ke arah wajah cowok tersebut, mengirimnya terhuyung ke belakang dengan kejutan yang jelas terlihat di matanya. Segera setelah itu, Fany mengarahkan pukulan kembali ke arah perutnya, menambahkan tekanan dan menyebabkan cowok itu mengejang dalam rasa sakit.

Plak!

Bugh!

Sementara itu, yang lain mencoba bereaksi, tetapi Fany tidak memberi mereka kesempatan. Dengan gerakan yang lincah dan gesit, ia menendang ke samping, memukul paha cowok kedua dan menjatuhkannya dengan cengkeraman yang mantap.

Dugh!

Sebelum mereka bisa mengumpulkan diri, Fany sudah bergerak maju lagi, menangkap cowok ketiga dengan serangan tendangan tinggi yang tepat ke dagu, membuatnya terjatuh ke tanah dengan gemetar.

Tiga dari lima cowok itu sekarang tersungkur di tanah, menahan rasa sakit dan terkejut. Fany tidak memberi mereka kesempatan untuk bangkit, melompat ke samping untuk menghindari serangan mendadak dari cowok keempat. Dengan refleks yang tajam, dia mengunci lengannya di belakang punggungnya dan menariknya ke arah yang berlawanan, memaksa cowok keempat itu menunduk dengan keras.

Sementara itu, cowok kelima mencoba menyerang dari belakang. Namun, Fany melihat gerakan itu dan dengan cepat melompat ke samping, menghindari pukulan dan mengambil inisiatif. Dalam gerakan yang berkelajuan tinggi, dia menyerang cowok kelima dengan serangkaian pukulan bertubi-tubi ke arah perut dan wajahnya, mengakhiri serangan dengan pukulan kepalan tangan yang kuat ke dagu, membuatnya terkulai tak berdaya di tanah.

Bugh!

Selama beberapa saat, gang sempit itu dipenuhi dengan suara pukulan, tendangan, dan gemuruh jatuhnya tubuh. Fany menguasai pertarungan dengan kelincahan dan kecepatan, mempertahankan dirinya dengan keberanian dan kekuatan yang mengejutkan lawan-lawannya. Setelah menegaskan dominasinya, Fany menghela nafas dalam-dalam, menatap kelima cowok yang sekarang terbaring terkapar di tanah dengan rasa puas.

1
Uswatun hasanah
apakah ada yang bundir.. ngeri.(moga nggak /baperan).. 🤨
Sofi Sofiah
cerita nya keren...aku maraton baca dari awal tpi rasanya masi kurang
Zeendy Londok
lanjut thor
Uswatun hasanah
masih jadi teka teki ni..
Uswatun hasanah
iri dengki akan menghancurkan dirinya sendiri.. 😌
Uswatun hasanah
wow.. hebat .. suka mengintimidasi ternyata Fany.. gak bakal dibully... 😅
Uswatun hasanah
kehidupan Fany yang sesungguhnya dimulai... nunggu part selanjutnya...
Leha
keren
Leha
Buruk
Uswatun hasanah
ok.. ditunggu partai selanjutnya.. pertemuan... 😉
Uswatun hasanah
kayaknya Fany mati rasa..
queen bee
up terus 👍👍👍👍👍👍🤩🤩🤩🤩🤩
De Ryanti
orang ma dah nemuin anaknya langsung jemput lah ngapain nunda lama2 kurang apa terpaan hidup fany dr bayi ampe gede gitu...kakek ma bapak nya fany aneh
Uswatun hasanah
setelah kejadian ini Terima mereka Fany.. kamu berhak bahagia..
Alfatih Cell
suka sangat thor.. crazy up 💪💪💪
Rina Yuli
tapi percuma juga Fany dibawa pulang orang dianya gak percaya siapapun bahkan keluarga kandungnya
Uswatun hasanah
yeeyyy akhirnya.. didatangi juga Fany karna takut ama Ratunya 😂
Cahaya yani
knp kluarga ny tdak mnjemput nya.. ap scara tdak sngja di latih biar tangguh, tpi kl gtu knp tnpa ad bntuan scr tk di sngja
Uswatun hasanah
apakah Fany korban penculikan.. aish... penasaran...
Cahaya yani
thooorr please up yg byk donk 😭😭😭😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!