NovelToon NovelToon
Hamil Diluar Nikah

Hamil Diluar Nikah

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Hamil di luar nikah / Cinta Seiring Waktu / Wanita Karir / Keluarga / Romansa
Popularitas:447.6k
Nilai: 4.7
Nama Author: Butterfly93_

Nadia Nata hamil diluar nikah tanpa sepengetahuan kekasihnya. Mereka sudah menjalin hubungan selama satu tahun. Karena janji manis dan rayuan sang kekasih, mereka melakukan hubungan yang tidak sepantasnya hingga Nadia mengandung.

Aditya Bima Mahendra, seorang CEO salah satu perusahaan terkenal milik keluarganya. Dia sudah satu tahun menjalin hubungan dengan sekretarisnya bernama Nadia Nata.

Tetapi saat mantan kekasihnya Nindi muncul kembali, satu tahun pengorbanan Nadia seolah-olah tidak berarti bagi Aditya. Dia lebih memilih Nindi dan berencana menikahinya tanpa tahu jika Nadia sedang mengandung anaknya.

Merasa dibuang dan tidak dihargai lagi. Lagi pula hubungan Aditya dan Nadia tidak mendapat restu dari orang tua Aditya karena alasan asal usul Nadia yang tidak jelas, membuat Nadia akhirnya memilih menyerah dan pergi.

Bagaiman kisah mereka selanjutnya? Ikuti ceritanya hanya eksklusif di NOVELTOON saja.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Butterfly93_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 29. Memilih Mengabaikannya

Hatinya yang sedang terusik dengan keberadaan anak kecil itu di sana sekaligus untuk memuaskan rasa penasarannya, Nyonya Sinta pun beranjak menghampiri di mana Ibu Imah dan Leonel duduk. Rasa penasarannya yang begitu besar dengan si bocil yang sangat mirip dengan Aditya waktu kecil membuat Nyonya Sinta memberanikan diri untuk bertanya langsung.

"Ganteng sekali kamu, Nama siapa?" tanya Nyonya Sinta dengan suara lembutnya. (Ternyata bisa juga dia berbicara lembut seperti itu.)

Ibu Imah yang melihat seseorang menghampiri mereka tersenyum. Dia melingkarkan tangannya ke pinggang Leonel agar si bocah cilik itu jangan pergi ke mana mana dulu.

"Ayo, dijawab dulu sayang. Nama siapa?" ujar Ibu Imah.

"Leonel, nenek" jawabnya. Tidak lupa juga dia mengulurkan tangannya seolah-olah dia juga meminta lawan bicaranya itu memperkenalkan dirinya juga.

Nyonya Sinta merasa sangat senang melihat anak kecil seperti itu sudah tahu sopan santun dan kelihatannya anak yang pinta juga.

Nyonya Sinta pun dengan senang hati menyambut uluran tangan Leonel. Jari-jari mungilnya yang terlihat gembul membuat Nyonya Sinta ingin menc*umnya.

"Kamu sudah umur berapa, Leonel?" lanjut Nyonya Sinta bertanya.

"Umur tiga ahun, nenek" jawab Leonel cepat sambil menunjukkan tiga jarinya.

Pak Bayu yang ternyata sudah selesai menghadiri rapatnya, menyusul keduanya ke bawah. Kehadiran Pak Bayu membuat fokus Leonel terbagi. Dia langsung melepaskan pelukan Ibu Imah dan berlari menghampiri Pak Bayu.

"Kakek ayu, mau belenang" kata Leonel sambil bergelayut manja.

"Ayo, sepertinya kamu sudah tidak sabaran mau basah-basahan ya?" jawab Pak Bayu membawa Leonel kedalam gendongannya. Leonel pun bertepuk tangan kegirangan.

"Kami pergi dulu, bu. Soalnya cucu saya sudah tidak sabar lagi mau main air" ucap Ibu Imah pamit.

"Ah, iya. Silahkan" balas Nyonya Sinta.

Entah kenapa ada perasan sedikit kecewa ketika melihat mereka membawa Leonel pergi. Soalnya Leonel sangat menarik perhatiannya. Tidak hanya rupanya yang mirip dengan Aditya, tapi tingkah lucu dan bicaranya yang comel dan cadel membuat Nyonya Sinta ingin terus melihatnya.

"Seandainya kamu sudah menikah dan punya anak Aditya, Ibu pasti akan sangat senang seperti ibu tadi" gumamnya lirih.

Tatapannya masih mengikuti kepergian pasangan suami istri tadi yang membawa Leonel pergi. Hingga keberadaan ketiga orang itu hilang dari pandangan Nyonya Sinta.

"Aku sangat penasaran seperti apa wajah orang anak itu. Kenapa begitu mirip sekali dengan Aditya kecil" batin Nyonya Sinta bertanya-tanya dalam hati.

💕💕💕

Aditya yang sudah pulang lebih dulu dari kantornya, menunggu Nadia di alamat yang dia datangi kemarin itu. Beruntung sekali Ibu Imah tidak ada di rumah dan sekarang mereka sudah bersenang-senang di kolam berenang hotel Apixel.

Begitu dia melihat Nadia memasuki pekarangan rumah Ibu Imah, Aditya langsung menahan Nadia. Dia sengaja menemui Nadia di alamat yang dia datangi kemarin begitu dia mendapatkan informasi kalau Nadia belum menikah.

"Nadia, kamu sudah membohongiku!"

"Saya berbohong atau tidak, itu bukan urusan anda."

Nadia menghempaskan tangannya dari cengkeraman Aditya. Ternyata memang benar jika orang yang kemarin itu adalah suruhan Aditya.

"Nadia, menikahlah denganku. Aku janji tidak akan mengecewakanmu lagi. Aku akan menjagamu" kata Aditya tidak mau lagi menahan niatannya.

"Dalam mimpi kau" jawab Nadia dengan nada ketus.

Nadia berlari menuju rumah kontrakannya yang berada persis di belakang rumah mewah Ibu Imah. Tidka ada lagi yang perlu Nadia tutup-tutupi. Cepat atau lambat Aditya juga pasti akan tahu semuanya.

Aditya juga mengikuti ke mana Nadia pergi. Dia melihat Nadia yang sudah masuk ke dalam rumah kontrakannya dan langsung buru-buru mengunci pintunya. Aditya yang kalah cepat hanya bisa mengetuk sambil sambil memanggil-manggil Nadia dari luar.

"Nadia, please... Kasih aku kesempatan, kali ini saja aku mohon" ujar Aditya dari luar sana.

Nadia tidak menjawab. Dia sama sekali tidak menghiraukan pria di luar sana yang terus menerus memanggilnya. Malahan dia lebih memilih pergi ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya dari pada meladeni Aditya. Dia sudah malas mendengar suara laki-laki itu.

Saat keluar dari kamar mandi, Nadia mendengar tidka ada lagi suara di luaran sana. Sunyi senyap. Nadia mencoba mengintip dari balik tirai gordennya. Alangkah kagetnya dia saat melihat Aditya ternyata masih berdiri di sana dengan posisi pria itu sudah melepas jasnya dan dasinya.

"Ciiih, menyebalkan sekali" gumam Nadia berbalik mengabaikan Aditya yang ternyata masih di sana. Nadia melangkahkan kakinya ke dapur untuk menyiapakan makan malam.

Wangi masakan Nadia terc*um ke mana-mana. Aditya menghela napas kasar ketika mengetahui jika Nadia mengabaikan dirinya yang sudah menunggu berdiri lumayan lama di luar. Lama kelamaan Aditya mulai tidak tahan juga. Hampir satu jam dia menggu dan mulai merasakan perutnya keroncongan menahan rasa lapar. Namun usahanya juga belum berhasil. Nadia sama sekali tidka membuka pintunya.

Haus sudah pasti, tapi tidak ada apa pun di sekitarnya yang bisa dia makan atau pun untuk diminum. Aditya kembali mengetuk pintu di depannya, namun tetap tidak ada jawaban.

Dirinya yang diacuhkan membuat Aditya mencoba menghubungi Nadia lewat telepon. Tetap saja tidak ada jawaban. Pesannya pun tidak dibaca.

Sementara Nadia yang sudah selesai makan tiba-tiba merindukan Leonel. Dia ingin melihat wajah anaknya itu. Dia berniat menghubungi Ibu Imah. Tapi dia kembali dikagetkan oleh banyaknya panggilan telepon tak terjawab dan notifikasi pesan belum terbaca di layar ponselnya dari Aditya.

"Aku pikir dia memang sudah benar-benar gila."

Nadia kembali mengintip  ke luar dan benar saja. Aditya masih di sana. Nadia melihat pria itu menatap ponselnya dan jari-jarinya bergerak lincah mengetik sesuatu di sana. Dan tidak lama setelah itu, Nadia merasakan getaran di ponselnya. Satu pesan kembali masuk dari Aditya.

Nadia menghela napas panjang. Dibukanya pesan yang dikirimkan Aditya barusan. Nadia membaca kata-kata maaf dan bujukan dari Aditya yang membuatnya sedikit tergugah. Namun tidak semudah itu memaafkan Aditya.

"Nadia, aku akan menunggumu sampai kamu mau membuka pintumu." Itu pesan terakhir Aditya sebelum Nadia mematikan ponselnya.

Nadia masih tetap dlaam pendiriannya. Dia akan mengabaikan lelaki itu sampai dia pergi dengan sedirinya. Nadia akhirnya memilih pergi untuk tidur dan mengurungkan niatnya untuk menghubungi Ibu Imah. Semntara di luar sana, Aditya masih tetap menunggu.

Rasa lelah sudah pasti, tetapi karena tekatnya yang kuat Aditya pasti menunggu. Dirinya yang ingin sekali memeluk Nadia tidak peduli jika akan ditolak lagi. Hingga menjelang tengah malam, Aditya masih tetap mencoba bertahan walaupun tubuhnya sudah gatal-gatal karena mendapat cip*kan manis dari nyamuk.

Dan akhirnya perjuangannya harus berakhir. Aditya terpaksa pulang karena laporan dari tetang lain membuat petugas komplek mengusir Aditya dari sana. Tidak baik juga jika dia masih tetap di sana, karena dia juga memikirkan privasi Nadia. Dia tidak mau ada orang nanti yang berpikiran buruk tentang wanita itu.

1
Rossmawar
lanjut
Cahaya
bukannya paragraf sebelumnya sudah mengeluarkan semua kartu Thor?
Cahaya
lah bukannya dia suruh bunuh anaknya yang belum lahir jika hamil.
bahkan sebelum tau hamil Thor?
Cahaya
bukannya mau empat tahun Thor?
Queeny Geulitz Syahputri
up
Lee Mba Young
kasian nadia, dulu di buang sekarang ngotot mau di pungut lagi tanpa mikirin perasaan nadia yg hamil dan berjuang sendiri. bgitulah laki laki gk mikir mau menang sendiri.
semoga nadia dpt jodoh yg baik gk kayak aditya itu. buang dan pungut orang seenaknya.
Rizal Zal
Kecewa
Rizal Zal
Buruk
Jannah Mumtaz
Luar biasa
Rossmawar
lanjut dong
Noona Han
Peran bapaknya aditya gak ada apa, sampai istrinya keg lepas kendali gak ada yg mantau, udah kya binatang liar yg dilepas dari kandang, gak sadar²😂🙏
Hesti Bonitinho
alur ceritanya sama bngt SMA novel sebelah..
Ifan Richaniyah
q kok sedih y liat aditya , emak ny aditya egois bgt , pen tak hiiiiiiihhhh
RATNA
maaf Thor masih menyimak alur cerita nya,🙏🙏🙏
RATNA
Lumayan
RATNA
Kecewa
Rohmi Yatun
iihh dikit amat.. double up dong Thor 🙏👍
Endah Nigel Moms Nigel
kenapa di waktu seru" nya malah kepotong muluu thour🥺🙏
Widi Widurai
halah mbelgedhes. ga kangen nindii?? kan jg pernah sempet tinggal bareng
Rossmawar
lanjut dong
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!