NovelToon NovelToon
Semua KARENA Kamu

Semua KARENA Kamu

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / Playboy / Diam-Diam Cinta
Popularitas:17.5k
Nilai: 5
Nama Author: Delia Ata

Gue sama dia temen, enggak lebih. Gue enggak suka sama dia, enggak cinta. Ngerti enggak sih loe..? tau enggak gue cinta siapa..? gue cinta loe Esra, GUE SAYANG SAMA LOE...!!"

"ONTA...!"

"KAKAK..!!"

"Apa..? mau tau kan siapa yang udah bikin aku sakit hati sampai jadi bajingan.? nih dia orangnya "sembari menunjuk kearah Esra "AKU CINTA SAMA DIA..!!"

"Kakak sadar kamu...!"

"SADAR...!! aku sadar banget. Aku selama ini menahan semuanya. Menahan sakit hati karena cuma dianggap kakak, menahan sakit hati setiap melihat dia deket cowok laen. Aku tahan semuanya. DIA YANG BIKIN HATI AKU ENGGAK BISA BUAT SUKA SAMA PEREMPUAN LAIN.

"Dia adek kamu kak..!"

"Bukan adek sedarah kan.? enggak ada ikatan saudara kan..? LALU APA SALAHNYA..?"

"KAK..

"Iya aku tau, enggak boleh gitu kan maksud kamu..? Jadi adek aku selamanya, terserah, TERSERAH..!!"

Gimana ya kelanjutan kisah cinta yang terhalang ikatan persaudaraan dan juga tanpa berbalas. Yuk mamoir dicerita baruku ini...!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Delia Ata, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SKK 10

"Beneran kan apa kata aku..? Okan cinta sama Esra." ucap Irena didalam kabin kendaraan yang sedang melaju, setelah ia dan Abra mengantarkan Windi pulang.

"Sejak kapan coba..? sumpah yang, aku kaya habis kena bogem kepalanya. Ini nyata enggak sih..?"

"Nyata lah..!" sahut Irena "bukan cuma sekedar cinta, tapi udah cinta benget itu Okan keEsra. Bisa jadi udah lama itu perasaan."

"Aduh ribet amat ya..? ini masalah enggak main main." rancu Abra mengingat akan pesan wasiat dan perjanjian keluarga mereka.

"Sebenarnya apa sih yang membuat Okan harus memendap perasaan keEsra..? bukannya keluarga kalian dekat..? bagus kan kalau mereka bersama..? semua udah saling mengenal satu sama lain."

"Enggak sesederhana itu yang..! ada sesuatu yang membuat kita dilarang jatuh cinta. Bukan Okan doang, ini aturan juga berlaku untuk aku, Esra, si kembar juga Rinjani dan keturunan keluarga kami berikutnya."

Irena mengangguk anggukan kepala berulang kali.

"Entar ada waktunya aku bakal cerita, karena ini juga akan jadi aturan untuk anak anak kita nanti." imbuh Abra.

Sementara itu, Okan sedang meluapkan segala rasanya dengan meninju juga menendang samsak yang tergantung dimarkas latihan.

Cukup lama ia melakukan itu, hingga Abra tiba disana baru aktifitas Okan terhenti.

"Loe cinta sama Esra..?" tanya Abra tanpa tedeng aleng aleng.

Air yang belum sempat Okan telan, kembali harus ia keluarkan dan berakhir dengan batuk batuk kecil.

"Toa iblis loe apaan sih..? nanya itu lagi." sengit Okan menatap nyalang Abra.

"Jujur onta sama gue, siapa yang ada dihati loe..?"

"Yang pasti bukan Esra." bual Okan "loe kenapa dah nanya soal ini aja..?"

"Loe enggak pernah itu baca cerita dongeng soal hati sama gue, kenapa sama Esra loe lakuin..?"

"Udah deh, males gue ngomongin ini. Lagi masa loe cemburu sama Esra cuma masalah sepele gitu doang..?" balas Okan.

"Brengsek..!" maki Abra memukul bahu Okan dengan botol air mineral yang sudah kosong. "Jujur sama gue onta, jujur...!" desak Abra lagi.

"ENGGAK...!" tegas Okan berlalu meninggalkan Abra.

Tepat pukul Sembilan malam, pertandingan tinju kedua lelaki itu dimulai. Sama seperti malam malam sebelumnya, Okan dan Abra meraih kemenangan.

Terlebih Okan, dengan kondisi hati yang tidak baik. Hanya dalam ronde kedua, ia bisa menumbangkan lawannya dengan serangan yang membabi buta.

Tepat pukul satu malam, mereka baru tiba diapartemen. Membersihkan diri lalu memejamkan mata, aktifitas yang mereka lakukan berikutnya.

Dipagi hari, mereka pergi keuniversitas. Okan langsung menyambangi Winda yang sedang duduk bersama Irena dibangku lapangan basket. Abra juga turut mendatangi kekasihnya.

"Ikut gue sebentar Win..!" kata Okan berjalan kearah taman belakang.

"Ada apa..?" tanya Winda setelah ia berhadapan dengan Okan.

"Ini untuk loe..!" balas Okan sembari memberikan uang hasil upah ia semalam bertanding.

"Okan, ini...!" tanya Windi terbata, melihat lembaran rupiah ditangannya.

"Udah pegang, gue semalem menang. Pakai untuk kebutuhan loe dan keluarga loe ya..?"

"Okan..!" lirih Windi dengan mata berembun haru.

Okan tersenyum "jangan jual hal yang berharga dalam diri loe kelelaki brengsek kaya gue, cuma itu yang gue minta."

Windi mengangguk dengan airmata yang sudah terjatuh.

Ya, Okan kini benar benar menyadari jika yang ia lakukan selama ini tidak lagi pantas diulangi. Terlebih, Okan semakin teriris pedih, kala mendengar ucapan Windi saat menyerahkan tubuhnya hari lalu. Dan lebih tersadar lagi, kala melihat bagaimana kondisi keluarga Windi dan Irena.

Itu lah alasan kenapa Okan tidak sampai hati melakukan penyatuan dengan Windi, walau pada saat itu hasrat nafsunya sudah melambung tinggi. Ucapan Windi yang berbeda dari para wanita yang menjadi teman ranjangnya, mengusik nurani Okan.

Usai dengan urusan kampus, Okan dan Abra dengan ditemani Irena juga Windi, pergi kepanti asuhan. Beruntung hari ini Irena dan Windi libur bekerja.

"Ada yang salah dimuka gue..? kok memberi tatapannya gitu banget..?" tanya Okan kepada Windi.

"Loe sama Abra hebat, ternyata dibalik sikap brengsek loe terselip ketulusan." jawab Windi tersenyum manis.

Okan terkekeh "awas loh ya jatuh cinta sama gue..?"

Windi ikut terkekeh "rasa enggak bisa dicegah Okan, tapi demi hubungan baik dan persahabatan, gue akan membentengi diri. Loe enggak usah khawatir, kekaguman gue enggak sampe kerasa cinta."

"Iya, demi hubungan baik, kita harus rela untuk menggenggam duri disetiap waktunya." balas lemah Okan membicarakan diri sendiri.

"Loe cinta banget ya sama Esra..?"

Mata Okan mendelik. Beruntung mobil yang ia kemudikan kini sudah berhenti diarea parkir kafe. Maka tidak ada tragedi umpatan karena Okan menginjak rem mendadak.

"Loe apaan sih..? ketularan Abra loe."

"Walau gue enggak punya pengalaman pacaran, tapi gue tau gelagat cowok atau cewek yang menyimpan perasaan."

Okan menghela nafas berat, lalu menyenderkan kepalanya menatap langit langit kendaraan.

"Setelah lulus kuliah, gue mungkin akan pergi Win. Gue udah enggak bisa menahan rasa ini, sakit Win, sakit banget." lirih Okan seraya menepuk dadanya perlahan.

"Kenapa enggak loe ungkapkan perasaan loe..?"

"Enggak segampang itu Win..! ada aturan dan perjanjian yang dibuat keluarga gue sama keluarga Abra. Ini berlaku sampai nanti keturunan keluarga kami berikutnya."

"Miskin ribet, kaya lebih ribet." sahut Windi bermaksud bercanda.

Okan terkekeh "yang ribet hati Win, kenapa mesti ada kata cinta segala..?"

"Kalau enggak ada cinta, enggak akan ada pernikahan, pelakor, penghianatan. Flat banget dong hidup jadinya..?"

"Janji ya Win..? kalau gue enggak ada, loe jangan berbuat macem macem, jaga diri demi persahabatan kita."

Windi menatap nanar Okan "gue ikut loe lah, boleh enggak..? gue jadi baby sister loe enggak apa apa." canda Windi.

Okan terbahak "kuliah beresin dulu, kalau mau jadi baby sister gue entar nyusul seandainya gue emang jadi pergi."

"Oke.. !"

1
Novi Sri
semangaaaaaaat💪💪💪💪
Sri Siyamsih
lama" kurang sreg dgn bahasamu / kata thor. maaf 🙏
Sri Siyamsih
ikutan tegang thor
Sri Siyamsih
o...h Okan junior otw nih
Sri Siyamsih
buktikan Abra kl kamu bisa berubah lebih baik lg,
Sri Siyamsih
hem gimana abra kl irena gak mau trima msa lalu kamu,
ist_goliteratur
Thor buat cantiknya Okan bangun, dong.
ist_goliteratur
Pengen jadi Esra.
Datu Zahra
keren
Delia ATA
Mampir gaes dikarya baruku...!!!
KAMSIA....🙏🙏🙏
Sri Siyamsih
kalau beneran okan pergi, tar baru terada kehilangan esranya
Sri Siyamsih
caramu slh okaaan knp jd buas gitu, hah semoga Esra tdk membencimu.
Sri Siyamsih
lega rasanya y dah d kluarin uneg"nya slma ini. yoook tinggl berjuang Okan utk mendaptkn cinta esra💪
Sri Siyamsih
putusi aj Tomy Esraaaa, sblm terlambat.
Sri Siyamsih
mudah"an Tomy nggk bohong y
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!