NovelToon NovelToon
Derita Wanita Malam

Derita Wanita Malam

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / duniahiburan
Popularitas:121.1k
Nilai: 5
Nama Author: mama reni

Menjadi sebatang kara membuat Celina terpaksa menjual diri demi kelangsungan hidupnya. Walaupun seringkali disiksa pelanggan, dia tetap bertahan karena hanya itulah satu-satunya pekerjaan yang dikuasainya.

Perkenalannya dengan Yusuf memberi warna baru dalam hidup Celine. Lelaki itu selalu mengobatinya ketika ia dilukai oleh pelanggan.

Benih cinta pun mulai mekar dalam hati keduanya. Namun, rasa rendah diri dan kotor membuat Celina terpaksa menolak cinta Yusuf.

Akankah kebahagiaan yang telah dilepaskan kembali menjadi miliknya, sedangkan sang pujaan hati telah dimiliki orang?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama reni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab Dua Puluh Tujuh

Yusuf menjadi cemas dan takut setelah beberapa kali mengetuk pintu tapi tak juga ada sahutan. Dia lalu mengetuk lebih keras lagi. Tak dapat jawaban juga, pria itu berjalan kembali menuju rumah induk. Dia mencari keberadaan sang bibi.

Dengan tergesa, Yusuf mengitari rumah dan mencari keberadaan bibi. Melihat wanita paruh baya itu sedang membersihkan taman di samping rumah, dia langsung menghampiri.

"Bu, apa Celina pergi? Kenapa saya dari tadi mengetuk pintu kamarnya tapi tak ada sahutan?" tanya Yusuf dengan suara yang begitu kuatir.

"Bibi tak tahu, Pak. Tadi pagi ada bibi lihat Mbak Celina keluar kamar. Tapi setelah itu bibi tak tau," jawab Bibi.

"Kemana perginya ya? Aku sudah mengetuk dari tadi. Tapi tak ada sahutan," ucap Yusuf dengan lirih.

"Coba ulangi lagi, Pak. Siapa tau ketiduran," ucap Bibi.

"Baiklah, Bu. Saya izin ke belakang dulu. Mau mencoba bangunkan Celina lagi," balas Yusuf.

Yusuf lalu berjalan tergesa menuju kamar dimana Celina biasanya berada. Dia sangat takut kehilangannya. Sampai di depan pintu, Yusuf langsung mengetuknya dengan sedikit keras.

Beberapa kali mengetuk tak ada sahutan, Yusuf yakin jika wanita itu sudah tak ada di kamar. Tubuhnya terasa lemah. Dia luruh ke lantai.

Hilang sudah harapannya untuk bisa hidup dengan wanita yang dia cintai. Yusuf menarik rambutnya frustasi.

Tiba-tiba dia merasa ada seseorang yang memegang bahunya. Yusuf menengadahkan kepalanya melihat siapa yang melakukan itu. Melihat orang itu dia langsung berdiri.

"Celina, kamu kemana? Aku sangat kuatir," ucap Yusuf. Dia lalu memeluk Celina dengan erat. Rasanya tak ingin melepaskan, takut wanita itu kembali kabur.

"Jangan pergi lagi, aku tak mau kehilangan kamu untuk kedua kalinya," ucap Yusuf lagi.

Celina hanya diam, tak tahu harus menjawab apa. Dia hanya membalas memeluk Yusuf. Terlihat sekali jika pria itu sangat takut melepaskan dirinya.

"Yusuf, bisa lepaskan pelukanmu. Aku sesak ...," ucap Celina.

Yusuf lalu melepaskan pelukannya. Dia menangkup wajah Celina.

"Janji, kamu tak akan pernah pergi dariku!" seru Yusuf.

"Iya, Yusuf. Sebaiknya kita duduk di sana," ajak Celina ke arah bangku di mana ada bu bidan yang dari tadi mengawasi keduanya. Bu Bidan tersenyum saat Yusuf melihat ke arahnya.

Celina dan Yusuf berjalan beriringan menuju ke tempat Bu Bidan duduk. Mereka bergabung bertiga.

"Apa kabar Mas Yusuf?" tanya Bu Bidan begitu keduanya mendekat dirinya.

"Hampir saja aku jantungan karena mengira Celina kabur lagi dariku," jawab Yusuf dengan jujur.

Bu Bidan tersenyum menanggapi jawaban Yusuf. Dia bisa merasakan apa yang pria itu rasakan saat ini.

"Beruntung kamu Mas Yusuf, karena akhirnya Celina mau kembali. Padahal awalnya dia ingin pergi jauh darimu!" balas Bu Bidan.

"Apa itu benar, Sayang? Apa kamu tadinya ingin pergi dariku?" tanya Yusuf sambil memandangi wajah Celina dengan sendu.

Celina tak bisa menjawab pertanyaan Yusuf. Dia hanya mengangguk sebagai jawaban dari pertanyaan sang pria.

Subuh tadi dia memang berniat pergi dari Yusuf. Menurut pengakuannya pada Bu Bidan, Celina merasa bersalah jika harus menikah dengan Yusuf.

Walau dirinya sedang hamil anak Yusuf dan usia kandungannya lebih lama dari pernikahan mereka, tetap saja dia yang akan disalahkan orang-orang. Di anggap sebagai perusak rumah tangga Yusuf dan Dira.

Subuh diam-diam dia pergi tanpa pamit dengan Bu Bidan. Bukannya dia tak tahu balas budi, tapi dia tak mau nanti wanita itu mencegah dan melarangnya pergi.

Celina lalu pergi ke terminal dengan jalan kaki karena angkot belum beroperasi di pagi buta itu. Namun, baru dia sampai di terminal, Bu Bidan telah lebih dahulu sampai.

Bu Bidan lalu menarik dengan pelan tas yang Celina jinjing dan membawa masuk ke dalam mobil. Dia lalu mengajak Celina ke salah satu warung yang menyediakan sarapan pagi.

Sampai di warung, setelah memesan makanan, akhirnya Bu Bidan angkat bicara. Sebelumnya dia tampak menarik napas dalam.

"Mau kabur kemana lagi kamu, Celina. Apa kamu ingin menjauhi Yusuf?" tanya Bu Bidan langsung tanpa basa-basi.

Celina tak menjawab pertanyaan sang bidan. Tanpa dia menjawab pastilah Bu Bidan tahu jawabannya.

"Kemarin kamu ingin bertemu dan bersama dengannya, tapi kenapa sekarang memutuskan pergi?" Kembali Bu Bidan mengajukan pertanyaan.

"Aku tak mau menyakiti hati Mbak Dira. Dia sudah baik denganku selama ini," jawab Celina dengan pelan, tapi masih dapat di dengar Bu Bidan.

"Kamu tak mau menyakiti hati Mbak Dira, tapi tanpa kamu sadari, kamu menyakiti diri sendiri dan juga calon anakmu. Dia butuh sosok seorang ayah. Mungkin terdengar kejam, tapi mau bagaimana lagi, hanya Yusuf lah yang bisa melindungi kamu saat ini. Kamu tak memiliki siapa pun lagi," ucap Bu Bidan.

Celina hanya menunduk. Tak bisa menjawab apa yang di ucapkan Bu Bidan. Karena sebenarnya apa yang wanita itu katakan benar adanya.

Saat dia memutuskan akan pergi lagi, Celina sempat berperang dengan diri sendiri. Dia tahu hal ini sebenarnya tak dia inginkan, tapi menjauh mungkin adalah solusi terbaik, agar tak ada hati yang terluka kecuali dirinya.

"Apa kamu pikir dengan kepergian kamu semua akan baik-baik saja dan tidak akan ada hati yang terluka?" tanya Bu Bidan.

"Bu, aku rasa ini jalan terbaik agar Mbak Dira tidak terluka. Aku tak tega menyakiti hatinya. Dia sudah sangat baik padaku. Selain Ibu, dia yang mau menerima aku dengan tangan terbuka," jawab Celina.

Mendengar jawaban dari Celina, Bu Bidan tersenyum. Dia sepertinya tak setuju dengan pendapat wanita itu.

"Apa kamu pikir dengan perginya kamu, itu tak akan membuat sakit hati Dira? Justru sebaliknya. Dengan kamu pergi akan menambah luka hatinya. Pasti Yusuf akan mencari terus keberadaan kamu dan mengabaikan Dira. Bisa saja dia justru menyalahkan Dira, karena kehadirannya yang membuat kamu dan Yusuf tak bisa bersatu," balas Bu Bidan.

Bu Bidan menjeda ucapannya. Agar Celina bisa merenungi semuanya.

"Terkadang kita memang harus egois. Sekali lagi, bukannya ibu tak berempati pada Dira. Justru semua karena ibu memikirkan dia juga. Apa gunanya hidup tanpa cinta? Dengan kamu memilih bersama Yusuf, dia pasti akan menceraikan Dira. Jadi dia bisa menikah lagi dengan orang yang mencintainya dan dengan pria yang tepat, bukan dengan Yusuf, yang selalu hidup dengan bayangan kamu!" ucap Bu Bidan.

"Lagi pula, Dira itu memiliki segalanya, keluarga yang masih utuh dan orang tua yang mampu, dia tak akan merasa kehilangan seperti yang kamu rasakan saat ini. Jadi Ibu harap jangan pernah berpikir jika kepergian kamu akan membuat semua baik-baik saja. Pasti akan lebih banyak lagi hati yang terluka," ujar Bu Bidan.

Bu Bidan berusaha meyakinkan Celina, agar kembali lagi ke rumahnya dan menunggu kedatangan Yusuf. Dan akhirnya wanita itu setuju untuk kembali lagi, dan menunggu kedatangan Yusuf untuk menjemputnya.

1
Iis Amoorea
semangat....
Ila Lee
cinta celina sama Yusuf sampai ke mati
Nur Adam
smgt untuk keya mu thoor
⸙ᵍᵏNavi༄༅⃟𝐐
akhir cerita yg sungguh sad bgt🥲
Yunia Afida
ucapan adalah doa, inilah ucapan bu fatima terkabul, cinta celina dan yusuf berpisah dengan maut
Yunia Afida
yang sabarya yusuf😭😭😭😭😭😭😭😭
Yunia Afida
pelacurnya dihapus mama, g tega aku
Yunia Afida
ikut nangis ini😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭, mama jual bawang banyak
Yunia Afida
innalillahi wainnailaihi rojiun, celina baru merasakan kebahagiaan tapi sekarang sudah dipanggil Alloh
Yunia Afida
langsung adem hati celina
Dwi MaRITA
damai sll.... dira pun jg jd wanita hebat, mau nggendong bayiik rivalnya dg ikhlas... no drama²... 👏👍
ovi
sedih
Siti Zuriah
😭😭😭
Siti Zuriah
😭😭😭
Wicih Rasmita
nyesek banget Mak😭😭😭
Eva Karmita
Mak otor hebat sudah buat para pembacanya nangis berjamaah 😭😭😭😭 nyesek rasanya 💔 setiap pertemuan pasti ada perpisahan.., setiap kejadian pasti hikmahnya jadi Yusuf harus kuat demi buah hati walaupun berat tapi harus di jalani jadilah ayah sekaligus ibu untuk anakmu Suf fokus bahagiakan anakmu ❤️🥺
Eka ELissa
dari awal smpe Ahir air mata ku Brebes Mili.....Mak ..😭😭😭😭😭
Eka ELissa
astaga nangis aku mak/Cry//Cry//Cry//Cry//Cry//Cry//Cry/
Ida Nur Hidayati
kenaoa harus calina yang pergi, yang tabah Yusuf putrimu selalu bersamamu.
Ervina Ard
Kita liat nih (next di novel ttg anak Yusuf & Celina) , apakah akan spt std novel2 lain yg pasaran, Yusuf & Dira kembali bersama spt permintaan Fatimah pd Dira (bab 44) & Yusuf akan memakai alasan anak yg butuh ibu & Dira bersedia jd ibu sambung. Kl spt itu, maaf bngt, 'penderitaan' Celina jd tdk ada 'valuenya' di novel ini.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!