"Rediscovering Love: A Tale Of Relationships"

Luna hidup dengan nyaman di penginapan Lestari, sebuah penginapan kecil yang terletak di pusat kota. Meskipun dikelilingi oleh hiruk-pikuk kota, penginapan ini menawarkan suasana tenang dan nyaman, seolah-olah menjadi oase di tengah keramaian. Namun, kenyamanan fisik yang dia rasakan tidak mampu menenangkan pikiran dan hatinya yang masih tergiang-ngiang dengan pertengkaran hebat yang dialami dengan suaminya, Sebastian.

Pertengkaran itu terjadi di rumah mereka beberapa hari yang lalu. Luna dan Sebastian, yang biasanya bisa menyelesaikan perbedaan pendapat mereka dengan tenang, kali ini terlibat dalam adu argumen yang intens. Masalah-masalah kecil yang selama ini terpendam tiba-tiba meledak menjadi konflik besar.

Di penginapan, Luna menjalani hari-harinya dengan rutinitas yang mencoba mengalihkan perhatiannya dari masalah di rumah. Dia bangun pagi, berjalan-jalan di taman kota yang dekat dengan penginapan, dan menikmati sarapan di kafe kecil yang terletak di sudut jalan. Namun, pikiran tentang pertengkarannya dengan Sebastian selalu kembali, membuat hatinya gelisah.

Suatu sore, saat Luna duduk di lobi penginapan sambil membaca buku, pemilik penginapan, Ibu Ratna, menghampirinya. Ibu Ratna adalah wanita paruh baya yang ramah dan selalu berusaha membuat tamunya merasa seperti di rumah.

"Apakah semuanya baik-baik saja, Luna?" tanya Ibu Ratna dengan lembut.

Luna terkejut dengan pertanyaan itu, tetapi kemudian menghela napas panjang. "Sebenarnya, tidak terlalu baik, Bu Ratna. Aku sedang mencoba menenangkan diri setelah pertengkaran besar dengan suamiku."

Ibu Ratna mengangguk mengerti. "Kadang-kadang, kita memang membutuhkan waktu dan ruang untuk berpikir jernih."

"Terima kasih, Bu Ratna," jawab Luna dengan senyum tipis.

Bu Ratna mengangguk dengan pengertian. "bagaimana kalau kamu bekerja di restoran Ibu? itu mungkin bisa jadi cara yang baik untuk mengalihkan pikiranmu."

Luna terkejut sejenak, lalu menatap Bu Ratna dengan mata yang mulai berbinar. "Benarkah, Bu? Saya bisa bekerja di restoran Ibu?"

"Tentu saja, Luna. Kamu bisa mulai kapan saja. Kami butuh bantuan di dapur, melayani pelanggan, dan banyak hal lainnya. Kamu akan menemukan kesibukan yang bisa membuatmu merasa lebih baik," jawab Bu Ratna sambil tersenyum.

...****************...

Keesokan harinya, Luna memulai harinya dengan semangat baru. Ia mengenakan seragam restoran dan tiba lebih awal dari yang diharapkan. Hari-hari pertamanya dihabiskan dengan belajar banyak hal, mulai dari mencuci piring, memotong sayuran, hingga melayani pelanggan dengan senyum.

Sibuk bekerja di restoran, Luna mulai merasakan beban di pundaknya berangsur ringan. Ia menikmati kesibukan yang membuatnya tidak sempat memikirkan masalah rumah tangganya. Setiap senyum dan pujian dari pelanggan memberikan kebahagiaan kecil yang menyuntikkan semangat baru dalam hidupnya.

Sampai waktunya restoran tutup, Luna duduk bersama Bu Ratna di teras belakang. "Bu Ratna, terima kasih banyak. Bekerja di sini benar-benar membantu saya."

Bu Ratna menepuk bahu Luna dengan lembut. "Tidak apa-apa, Luna. Kamu adalah bagian dari keluarga restoran ini sekarang. Dan ingat, apa pun yang terjadi, kamu selalu punya tempat di sini."

Luna tersenyum hangat. Untuk pertama kalinya dalam waktu yang lama, ia merasa bahwa segala sesuatunya akan baik-baik saja. Ia menemukan bahwa kadang-kadang, kita hanya perlu sedikit bantuan dari orang-orang di sekitar untuk melewati masa-masa sulit. Dan di restoran milik Bu Ratna, Luna menemukan kembali semangat hidupnya.

............................

...Sampai jumpa di part selanjutnya guys 😋...