NovelToon NovelToon
Hurt Me Again

Hurt Me Again

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / nikahmuda / Anak Yatim Piatu / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta pada Pandangan Pertama / Mengubah Takdir
Popularitas:2k
Nilai: 5
Nama Author: Dedean

Jika sang mentari bisa menyalurkan hangatnya walaupun sesaat, akan ada senja yang akan mengobati kehilangannya. Lalu, pada akhirnya malam lah yang menutupi kesedihannya . Karena semuanya akan pergi pada waktunya . Begitulah hidup, jika kamu siap atas sebuah pertemuan, maka kamu juga harus siap untuk menerima kehilangan. Karena setiap pertemuan akan selalu ada perpisahan pada akhir episodenya. Lalu, selintas pertanyaan mulai terbesit dipikiran. Untuk apa dipertemukan jika akhirnya dipisahkan? Setiap pertemuan tak ada yang sia-sia, karena disetiap detik,menit bahkan jam yang akan kita lewati bersamanya memiliki makna yang nantinya akan kosa sadari betapa pentingnya. Oleh sebab itu hargai setiap pertemuan sebelum perpisahan menjadi sebuah penyesalan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dedean, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 24

Seminggu sudah berlalu, gadis manis yang malang itu sudah boleh keluar dari rumah sakit, jahitannya pun sudah dilepaskan, dan juga lukanya sudah kering.

"Lula mau tinggal di mana ya?" Keluhnya risau memikirkan nasibnya, apakah dia akan tetap sekolah? Semua pertanyaan itu bergejolak di kepalanya itu. Semua gerak gerik gadis itu pun tak luput dari perhatian pria tampan yang sedang menatapnya begitu dalam, selama seminggu ini dia selalu menemani gadis itu. Semua pekerjaannya pun diselesaikan oleh orang kepercayaannya, baginya menemani malaikat penolongnya lebih penting dari pada mengurus perusahaannya itu. Pria tampan itu pun sampai tidak mengangkat telepon dari siapa pun termasuk orang tuanya yang mungkin sudah beratus ratus kali mencoba menghubunginya.

"Baby, enyahkan semua pikiran risau dari kepala mungilmu itu! Sekarang kau menjadi tanggung jawabku." Ucap Nathan dengan lembut.

"Om mau jadi orang tua aku ya? Istri Om mana?" Ucap gadis itu polos.

"What?? Aku tidak setua itu sayang! Dan aku juga belum mempunyai istri." Balas lelaki itu tak habis pikir dengan pola pikir gadis mungil yang saat ini semakin terlihat menggemaskan itu.

"Sayang?" Gumam Lula.

"Kamu sekarang jadi pacar aku!"

"Aku--"

"Aku enggak terima penolakan baby!"  Balas Nathan sambil memberikan senyum manisnya itu.

"Pemaksaan banget sih! Om kan sudah tua, masak pacaran sama bocah." Balas gadis manis itu tak habis pikir. Kenapa setiap orang yang dia temui memiliki sifat yang sama.

"Tapi aku tampan kan baby?" Goda Nathan dengan terus menampilkan senyuman yang tidak pernah dia perlihatkan kepada orang lain.

"Jangan senyum terus Om! Kayak orang gila tahu enggak." Dumel gadis itu yang sebenarnya tidak kuat melihat senyuman manis lelaki dewasa di depannya itu.

"Wah ternyata kamu menyukai senyumanku baby?" Godanya lagi.

"Percaya diri banget sih Om! Ingat umur." Balasnya kesal dan membuang muka. Dia berusaha menyembunyikan semburat merah di pipinya itu.

"Sudah lah sayang, sekarang waktunya kita pulang!"

"Kita akan pulang ke mana?"

"Wah kita, berasa suami istri ya."

"Apaan sih Om!" Ucap Lula bertambah kesal. Sementara Nathan kembali tersenyum lembut sambil menggendong gadis mungil itu.

"Lula tidak mau digendong, kan Lula sudah besar!" Gadis itu pun terus berteriak mencoba untuk turun dari gendongan pria  tampan itu, namun lelaki itu sama sekali tak terganggu dengan Teriakan gadis manis itu, dia tetap santai dan jangan lupakan sepanjang koridor rumah sakit para suster, dan semua orang di sana pun berteriak histeris karena seorang Nathan yang tak tersentuh menggendong seorang gadis. Gadis manis itu pun hanya bisa menyembunyikan wajahnya karena merasa sangat malu menjadi pusat perhatian.

"Kenapa aku selalu berhubungan dengan orang yang berpengaruh seperti ini." Batin Lula.

****

Sementara di kediaman keluarga Alexander, mereka sibuk tertawa bersama gadis yang sudah merebut kebahagiaan gadis manis yang malang itu, seakan posisi Lula sudah tergantikan, di sana juga ada Evan, Gavin, Zidan dan juga Rayhan. Mereka tertawa tanpa beban, sedangkan Azka dan Byan hanya mendekam dikamar adiknya itu. Bahkan ketika Byan dan Azka memberitahukan bahwa Lula menghilang, mereka pun tidak ada yang peduli.

Flashback...

"Astaga kak, Lula tidak ada dikamarnya, teleponnya pun tidak dibawa." Teriak Byan histeris. Sontak teriakan Byan pun membuat semua kakaknya berlari ke atas dan menuju kamar bertuliskan princess Lula.

   Mereka melihat sekeliling, tetapi semua barang yang mereka belikan tetap utuh, teleponnya pun terletak di atas tempat tidur itu. Sebenarnya mereka merasa sangat sedih, tetapi karena dikuasai oleh kemarahan dan kekecewaan yang mendalam mereka seolah menutup mata dan telinga mereka.

"Biarkan saja, lebih baik dia tidak berada di sini." Ucap Lio dingin sambil meninggalkan mereka semua.

"Untuk apa memikirkan gadis iblis itu." Lanjut Nata yang juga pergi entah ke mana.

"Huft, lebih baik mulai sekarang  tidak usah pikirkan gadis licik itu." Sela Adit yang langsung diangguki oleh Arsen.

   Sekarang tinggalah Azka dan Byan yang merasa sangat sedih dan kasihan kepada adiknya itu.

"Aku tidak percaya deh kak! Pikirin deh  Lula saja membantu membayarkan hutang teman barunya itu, lantas untuk apa dia mencoba mencelakainya?" Tanya Byan yang masih tidak percaya dengan peristiwa yang baru saja terjadi itu.

"Aku pun juga tidak percaya, aku ikut merasakan sakit saat kak Arsen menamparnya kuat. Aku ingin sekali memeluknya, aku ingin sekali menghapus air matanya, tapi seakan tubuhku kaku, untuk berbicara pun aku tak sanggup." Lirih  Azka sambil menangis. Lihatlah seorang Azka menangis karena keadaan princess kesayangannya, sementara Byan pun juga ikut menangis meratapi nasib adiknya. Di manakah dia sekarang? Apakah princess mereka sudah makan? Semua pertanyaan itu  memenuhi kepala mereka berdua.

"Princess, kakak pulang sayang." Suara yang terdengar semakin dekat membuat suasana menjadi tegang, semua canda tawa mereka seketika menjadi hening yang mencekam.

"Siapa yang datang kak?" Tanya gadis yang bernama Kia itu dengan nada penasaran. Tetapi tidak ada jawaban sama sekali.

"Ada apa ini kakak kalian sudah berteriak dari tadi tetapi kalian tidak mendengarkannya." Ucap lelaki tampan yang sedang berdiri tepat di depan mereka semua, pandangannya pun menyapu seluruh sudut ruangan, dan tatapannya langsung mengarah  kepada gadis asing yang belum pernah dilihatnya, dia bertanya-tanya ke mana princessnya, dan kenapa tidak ada Azka dan Byan, apa princessnya pergi dengan kedua adiknya itu.

"Kenapa semuanya diam? Apa kalian bisu? Di mana princess kesayanganku?" Teriak Rian marah dan siapa yang mendengarkan teriakan itu pasti akan merasa maut sudah berada di dekat mereka. Tak ada satu pun yang membuka suara, termasuk gadis licik yang sekarang merasa sangat takut karena aura yang menakutkan yang terlihat dari pria tampan itu.

     Tanpa berkata dan menguras emosinya, Rian pun langsung menuju kamar princessnya, dan di sana pandangannya langsung tertuju kepada kedua adiknya yang terlihat sangat sedih sambil memeluk foto princessnya, yap dia merasa tidak nyaman, dan dia memutuskan untuk pulang dari London, seakan dia khawatir kepada princessnya itu.

"Ke mana princess kita?" Pertanyaan itu pun membuat kedua lelaki yang sedang dilanda kesedihan itu merasa terkejut dan langsung memeluk kakak sulungnya itu.

"Kak, Lula telah pergi. Asal kakak tahu seminggu yang lalu, ada kejadian yang membuat kami syok, apakah kakak melihat gadis asing yang di bawah?" Ucap Byan yang mencoba menjelaskan kepada kakaknya itu.

"Iya, kakak melihatnya, lalu?" Tanyanya lagi.

"Dia itu teman barunya Lula kak, dan waktu itu kami pulang cepat, dan memutuskan untuk berkumpul di sini. Lalu tak lama setelah itu, gadis itu berteriak dan meminta tolong, sontak teriakan itu membuat kami semua khawatir dan langsung masuk ke kamar princess kak, lalu kami melihat hal yang sama sampai sekarang sulit untuk kami percaya. Kakak tahu kami melihat Lula yang sedang mencekik gadis itu, dan ujung bibirnya juga berdarah dan memar, di bawahnya pun tergelatak pisau lipat bekas sayatan, lalu kak Lio langsung membentaknya, dan mengatakan perkataan yang sangat menyakitkan, kak Arsen juga menamparnya, dan Evan   juga ikut melontarkan kata yang membuat princess menangis kak."

"Apa???? Beraninya mereka semua menyakiti princess kesayanganku, kalau sampai Mama dan Papa tahu, mungkin anak-anak  bodoh itu akan dihukum berat. Apakah kalian langsung percaya dengan gadis asing itu? Bisa saja dia yang melukai diri sendiri dan menuduh seakan Lula yang mencoba mencelakainya." Ucap Rian yang terlihat sudah tak bisa menahan amarahnya. Setelah mendengarkan apa yang terjadi kepada adiknya, dia langsung turun ke bawah.

"Wah ternyata adik-adikku ini sangat bodoh, apa kalian tidak mempunyai akal? Dan kau Arsen kenapa kau menampar princess kesayanganku? Dan kalian semua yang di sini, berani-beraninya kalian mengeluarkan kata-kata menyakitkan kepada adikku. Apa kalian dengan mudahnya percaya dengan wanita licik ini? Jawab!" Teriakan yang menggema pun memenuhi seluruh ruangan, jika sudah seperti ini siapa yang akan berani menyela.

"Tapi kak, Lula sudah sangat kejam." Sela Lio terbata, karena mereka tahu di antara mereka semua, Rian lah yang paling ditakuti, mendengar suaranya saja sudah membuat mereka sangat tegang.

"Beraninya kau mengatakan adikku kejam! Kalian memang sangat bodoh!!!!! Dan kau Evan mulai sekarang aku tidak akan membiarkan kau mendekati princess kesayanganku!"

     Rian pun mendekati adiknya Arsen

Plakk...

Tamparan yang begitu kuat melayang tepat di wajah tampan milik Arsen, sontak itu membuat semua orang menjadi semakin takut.

"Sungguh mengerikan anak pertama Alexander ini." Batin Gavin, Zidan, dan Raihan bersama.

"Maaf, jangan menampar kak Arsen kak." Ucap gadis yang sedari tadi diam mencoba mengucapkan kata itu dengan sangat lembut, berharap pria tampan yang sedang marah itu akan luluh.

"Dan untuk kau gadis ular, jangan memanggil aku kakak! Karena aku tidak mempunyai adik perempuan selain Lula." Balas Rian sangat dingin dan menatap gadis itu dengan penuh kebencian, tanpa rasa belas kasihan Rian pun menarik rambut gadis itu kuat membuat gadis itu merintih sakit dan menangis sesenggukan.

"Kak lepaskan dia kak." Teriak mereka bersamaan karena  merasa kasihan.

"Diam kalian! Ohh jadi kalian lebih mengasihani perempuan licik ini dari pada adik kalian sendiri, baiklah sekarang akan kita buktikan siapa sebenarnya wanita ini." Lanjut Rian sambil tersenyum misterius, senyuman itu bukan terlihat meneduhkan tetapi malah membuat semua orang semakin takut.

"Lepaskan kak, ini sakit." Rintih gadis itu sambil berusaha melepaskan tangan kekar itu.

"Jangan panggil aku kakak!" Teriak Rian kembali, wajah tampannya sudah memerah, bertanda dia sudah sangat marah.

"Lebih baik kau mengaku sekarang juga! Drama apa yang sedang kau mainkan? Saya tidak bisa kau bodohi seperti mereka yang dengan mudah mempercayaimu! Saya mengenal adik saya dengan sangat baik, jika kau tidak mengaku maka saya  akan membuat hidupmu seperti di neraka!" Ucap Rian tegas sambil terus menarik dengan keras rambut gadis itu.

"Aku tidak bersalah kak, Lula lah yang mencoba melukaiku." Ucap gadis itu terbata sambil merintih kesakitan.

  Lelaki itu pun merasa sangat marah karena gadis itu tidak juga mengakuinya, pria itu pun langsung mengeluarkan pistol dari jasnya.

"Ohh jadi kau ingin ke neraka sekarang?" Bentak Rian yang langsung mengarahkan pistol itu ke kepala gadis yang masih menangis. Seketika badannya pun bergetar hebat, dia merasa sangat takut, beginikah akibat berurusan dengan keluarga Alexander. Yang lain pun tak ada yang berani mengeluarkan suara ketika melihat amarah kakak mereka yang sudah sangat tidak terkendali lagi.

****

Sementara di luar sana, ada gadis cantik yang sedang berjalan gembira menuju mansion sahabatnya. Yaa itu Cherry yang baru pulang dari Amerika, dia langsung ingin menemui sahabat manisnya itu, dengan membawa banyak oleh-oleh.

"Hmm Pak apa ada Lula di dalam?" Tanya Cherry kepada para penjaga yang berdiri di depan pintu mansion itu.

"Masuk saja ke dalam." Balasnya datar.

"Dasar, semua orang di sini memang sangat datar." Dengus Cherry sambil segera memasuki mansion itu.

"Lulaa, yuhu, sahabat cantik lo ini sudah balik  dan gue bawain banyak oleh-oleh buat sahabat polos gue." Teriak Cherry bersemangat mencari keberadaan sahabatnya.

    Jangan tanyakan sekarang semua orang memandang kepada gadis yang suaranya sangat memekakkan telinga itu.

"Hhh, ada apa nih?" Tanya gadis itu terkejut dan syok melihat gadis yang tak lain teman barunya itu sedang menangis dan yang tak kalah menakutkan lagi, kakak tertua Lula yang sedang menjambak dengan kuat rambut gadis itu dan yang semakin membuatnya juga merasa takut, ketika melihat pistol yang sudah diarahkan ke kepala gadis yang menangis ketakutan itu.

"Apa kamu sahabat Lula?" Tanya Rian masih dengan nada menyeramkannya.

"Iiiya kak." balasnya gugup bercampur takut karena tatapan lelaki itu

"Apa pernah dia melukaimu" Tanya Rian lagi.

"Tidak kak, Lula sangat baik. Dia gadis yang sangat manis. Dia tidak pernah  berkata yang menyakitkan, bahkan dia mengajak Kia untuk bergabung bersama kami karena dia belum mempunyai teman." Ucap Cherry sambil tersenyum membayangkan sahabat manisnya itu.

"Kalian dengar??? Princessku itu sangat baik, dan kau cepat katakan yang sebenarnya sebelum emosiku tak bisa dikontrol, apa kau mau ke neraka sekarang hah?" Bentak Rian lagi.

"Ada apa ini kak? Di mana Lula?" Tanya Cherry yang semakin merasa tidak mengerti dengan situasi yang terjadi di depan matanya itu.

"Dia menuduh princessku ingin mencelakainya. Apa kau percaya jika hal itu terjadi di depan matamu?" Tanya Rian yang ingin memastikan apakah perempuan yang mengaku sebagai sahabat adiknya itu pantas berteman dengan adik kesayangannya itu.

"What? Lula mau nyelakain elo? Eh Kia dengar ya! Gue pertama kali  melihat  lo saja sudah punya firasat buruk kalau lo punya maksud jahat sama sahabat gue! Dan Lula yang nyuruh gue buat temanan sama elo. Apa lo tidak mengingat kalau Lula juga sudah nolongin keluarga lo buat lunasin hutang kalian? Gue lebih percaya Lula dibandingin elo! Apa yang sudah lo lakukan ke sahabat gue?" Cherry pun juga merasa sangat emosi sekarang. Pantas saja dia tidak melihat kehadiran sahabatnya itu. Sementara semua orang di sana pun juga baru mengingat bahwa Lula bersikap sangat baik pada gadis yang saat ini semakin merasa ketakutan.

"Karena orang-orang bodoh ini, princessku telah pergi." Lirih Rian yang masih dengan amarah menarik rambut gadis licik itu. Seakan kesedihannya dia salurkan dengan emosinya kepada gadis licik itu.

"Apa? Lula pergi dan kakak semua tidak mencarinya? Wah kalian memang sudah kehilangan akal! Kalian lebih percaya kepada orang asing dari pada adik kalian sendiri. Apa para putra Alexander yang terkenal sangat pintar mendadak bodoh? Jika terjadi sesuatu sama Lula, gue tidak akan tinggal diam Kia! Lo memang cewek iblis yang tidak tahu terima kasih." Teriak Cherry penuh emosi. Dia langsung meninggalkan semua oleh-olehnya itu dan langsung berlari meninggalkan mansion Alexander itu. Saat ini yang hanya ada di pikirannya hanyalah tentang sahabatnya itu. Dia sangat menyesal karena tidak bisa berada di dekat Lula di saat seperti ini.

Sementara itu, semua orang terdiam setelah mendengar ucapan Cherry yang semakin menyadarkan mereka atas apa yang baru saja mereka lakukan. Kenapa mereka dengan mudah tidak mempercayai adik mereka itu. Dan mereka juga sudah mengucapkan kata-kata tajam yang sangat menyakitkan gadis manis yang malang itu.

"Bahkan gadis itu lebih pintar dari pada kalian semua! Dan untuk kau gadis ular, cepat sekarang kau akui semuanya, sebelum saya kehabisan kesabaran dan langsung membunuhmu detik ini juga." Lelaki itu sudah sangat marah saat ini. Dia merasa marah terhadap apa yang sudah terjadi dengan adik kesayangannya itu. Dia juga sangat khawatir dengan keadaan gadis manis itu.

"Iya aku mencelakai diriku sendiri, dan menuduh Lula. Supaya aku bisa menggantikan posisinya." Ucap gadis itu dengap penuh ketakutan dia pun berhasil mengungkapkan  yang sebenarnya terjadi. Pengakuan dari gadis licik itu menjadi tamparan keras bagi mereka semua. Saat ini mereka  sangat membenci diri mereka sendiri  yang sudah melukai perasaan seorang gadis manis yang lugu itu.

"Aku muak tinggal serumah dengan orang bodoh seperti kalian." Ucap Rian dengan memandang mereka semua dengan  penuh kebencian.

Sementara dua anak Alexander yang juga mendengar pengakuan gadis licik itu membuat mereka berdua juga merasa sangat marah. Mereka berdua langsung berjalan menghampiri mereka semua.

"Aku juga tidak mau tinggal dengan para pria bodoh seperti kalian. Kakak yang tidak punya perasaan dan tidak mempercayai adik kalian sendiri! Kalian sudah melukai princess kami." Teriak Azka berapi-api, seolah dia sedang mengeluarkan amarahnya yang selama ini terpendam. Dan ini adalah pertama kalinya seorang Azka berucap keras kepada kakak-kakaknya itu.

"Dan kau gadis ular, apa salah princess kami? Dia sudah membayarkan semua hutang ibumu, dia sudah mau berteman denganmu, tapi apa yang kau lakukan!" Bentak Byan sambil menatap gadis yang masih menunduk takut itu dengan penuh kebencian.

   

     Kini hanya penyesalanlah yang tersisa, Rian, Azka, dan Byan  sudah meninggalkan mansion itu.

"Gue tidak menyangka lo sebusuk itu. Dan gue tidak sudi melihat muka lo." Ucap Gavin menusuk. Ternyata benar pemikirannya selama ini, Lula tidak mungkin melakukan hal sekeji itu.

"Gue benci sama lo! Lula itu malaikat, dan lo hanya gadis iblis." Sambung Zidan tak  kalah sinisnya.

"Lo pikir lo bisa gantiin Lula? Jelas lo itu beda, sampai kapan pun lo tidak akan bisa menyamai princess Lula." Teriak Raihan  membentak.

   

"Gue muak liat iblis! Gue pulang dulu." Sela Gavin yang segera meninggalkan mansion yang penuh dengan ketegangan itu. Zidan dan Raihan pun juga memutuskan untuk pergi.

****

1
S. M yanie
semangat...
Dedean: Hwaa makasih kak♥️♥️
total 1 replies
horasios
😢Saya menangis ketika membaca bagian yang menyedihkan dari novel ini.
Dedean: Hwaaa iya sad banget :(😿😿😿
total 1 replies
paulina
Buat yang suka petualangan, wajib banget nih baca cerita ini!
Dedean: Hwaaa bener banget kak jangan lupa baca terus yaa😍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!