Story Of Qiao Feng

Qiao feng dan yang lainnya tidak memperhatikan kalau didepan gerbang ada kereta yang mereka temui tadi, mereka semua berjalan masuk lewat pintu belakang rumah keluarga Hua.

Mereka berempat asyik bercerita tentang perayaan di tengah kota Dun ming, mereka bercanda dan tertawa dengan bahagia.

Lalu tiba-tiba Nian, datang kearah mereka dengan terburu-buru.

"Kalian dari mana saja! " Seru Nian yang tampak terburu-buru.

"Ada apa bibi? " Tanya Qiao feng yang heran dengan sikap Nian.

Langsung saja Nian, menggandeng tangan Qiao feng. Untuk ikut dengan dirinya.

"Kalian bertiga kembali ke tugas kalian!, aku akan bawa nona besar ke ruang tamu" Ucap Nian yang memegangi Qiao feng.

"Baik! " Seru mereka bertiga.

Didalam perjalanan Qiao feng bertanya kepada Nian, untuk menanyakan apa yang membuat sikap Nian seperti itu pada dirinya.

"Bibi, sebenarnya ada apa?, kenapa kita harus terburu-buru seperti ini? " Tanya Qiao feng yang berjalan dibelakang Nian.

Lalu Nian pun berhenti, dan diikuti oleh Qiao feng yang berjalan dibelakangnya.

"Nona tahu tidak?, hari ini aku lihat muka selir Hua yang tertunduk malu dihadapan semua orang! " Ucap Nian dengan tersenyum.

"Tidak, sebenarnya apa yang terjadi saat aku tidak ada disini? " Tanya Qiao feng yang semakin penasaran.

"Nona ingat tentang hadiah yang diberikan oleh jendral untuk nona Hua yang menolongnya? " Tanya Nian.

"Iya, aku ingat!. Memangnya kenapa? " Ucap Qiao feng.

"Ternyata hadiah itu diberikan untuk nona Qiao feng" Jawab Nian dengan tersenyum.

"Aku! " Seru Qiao feng yang kaget mendengarnya.

"Ternyata yang dimaksud oleh jendral itu nona besar. Dan paling lucunya lagi selir dimarahi tuan besar, karena sudah berani mengambil hadiah tersebut dari nona" Ucap Nian dengan bahagia.

"Terus bi! " Seru Qiao feng yang juga penasaran dengan cerita selanjutnya.

"Sekarang selir Hua dihukum tuan besar, tidak boleh keluar dari paviliun nya. Sampai seminggu dan juga uang bulanannya dipotong sampai hukumannya selesai" Penjelasan Nian yang mengebu-gebu.

"Terus, kenapa bibi menyuruhku segera ke ruang tamu? " Tanya Qiao feng.

Nian yang lupa untuk segera membawa Qiao feng keruang tamu.

"Oh ya benar juga!, aku harus membawa nona" Ucap Nian, sambil menggandeng tangan Qiao feng dengan melanjutkan perjalanan ke ruang tamu.

Tapi Qiao feng menarik tangannya, dan dia tidak mau ikut dengan Nian.

"Aku tidak mau ikut bibi!, sebelum bibi memberitahu aku untuk apa aku disuruh kesana" Ucap tegas Qiao feng.

"Baik, saya diperintahkan nyonya besar untuk anda bertemu dengan pangeran pertama yaitu jenderal yang nona tolong itu" Penjelasan Nian.

"Jadi prajurit itu pangeran terbuang" Pikir Nu wa.

"Baiklah!, aku ikut bibi" Ucap Qiao feng yang malas bertemu dengan Ye lu.

Dengan berat hati Qiao feng mengikuti Nian, karena kejadian di perayaan tadi dia jadi malas bertemu Ye lu.

Tak beberapa lama mereka berdua datang ke ruang tamu tersebut.

Qiao feng lalu memberi hormat pada semua orang yang ada disana dengan berpura-pura memasang wajah tersenyum.

Orang tua Qiao feng pun memperkenalkan Ye lu dengan Qiao feng, dengan ramahnya Qiao feng menyambut Ye lu.

Nenek Qiao feng yang punya maksud lain, untuk meneruskan hubungan mereka berdua. Dia mengajak putra dan menantunya untuk pergi dari sana.

Semua orang pun pergi hanya ada Qiao feng dengan Ye lu berdua saja, dengan pengawal Ye lu yang berjaga diluar ruangan tersebut.

Di luar ruangan nenek dan orang tua Qiao feng, berjalan menjauh dari mereka. Tapi ayah Qiao feng yang khawatir meninggalkan putri cantik nya berduaan dengan pria.

"Ibu, sebaiknya kita kembali ke dalam! " Permintaan tuan Hua yang khawatir.

"Kamu ini!, tidak pernah muda saja" Ucap nenek Qiao feng.

"Benar suamiku, aku setuju kalau Qiao feng berhubungan dengan pangeran pertama. Jadi biarkan mereka saling mengenal, jika berjodoh itu mungkin lebih baik" Ucap nyonya Hua dengan lembut.

"Lihat, istrimu saja sepaham dengan diriku. Malah kamu mau merusak rencana ku untuk mendekatkan mereka berdua" Ucap nenek Qiao feng.

"Tapi, bu!. Qiao feng masih kecil dan aku tidak mau dia dengan sembarangan mengenal pria, terutama dekat dengan anak kaisar" Penjelasan tuan Hua.

"Kalau tidak mau dekat anak kaisar, lalu bagaimana dengan pertunangan Qiao feng dengan pangeran ketiga? " Ucap nenek Qiao feng yang marah.

"Itu, aku juga bermaksud membatalkannya bulan besok saat akan mengunjungi ibukota" Ucap tuan Hua.

"Apa karena rumor pangeran ketiga itu? " Tanya nenek Qiao feng.

"Benar bu, makanya itu aku ingin Qiao feng bisa memilih sendiri pria yang mau dia nikahi" Ucap tuan Hua.

"Tapi, suamiku. Kita hanya membuat mereka jadi dekat saja, karena ini juga permintaan mendiang permaisuri terdahulu agar putra nya menikah dengan Qiao feng kita" Bujuk nyonya Hua.

"Kamu benar juga menantuku! " Seru nenek Qiao feng.

Karena tuan Hua terlalu sayang dengan putrinya, dia ingin sekali mengagalkan rencana ibu dan istrinya itu.

"Tidak.., ini tidak benar!. Aku harus ke sana! " Ucap tuan Hua yang tidak sependapat dengan ibu dan istrinya.

Nenek Qiao feng dan nyonya Hua, lalu merangkul tangan tuan Hua dan mengajaknya pergi keluar.

"Biarkan, mereka berdua sebentar saja! " Seru nenek Qiao feng.

"Tidak bu! " Tolak tuan Hua.

"Sebaiknya kita ajak suamiku keluar sebentar bu! " Usul nyonya Hua.

"Baik" Jawab nenek Qiao feng.

Akhirnya mereka berdua membawa tuan Hua pergi ke perayaan di kota Dun ming. Sedangkan di ruang tamu mereka berdua saling memandang, Qiao feng menatap Ye lu dengan tatapan kesal, sedangkan Ye lu menatap Qiao feng dengan penasaran untuk mengenal lebih dekat dengannya.

"Yang mulia, kesini mau apa? " Tanya Qiao feng yang berusaha ramah.

"Tentu saja untuk berkunjung dan berterima kasih kepada orang yang menyelamatkan diriku saat terluka" Penjelasan Ye lu dengan tersenyum.

"Aku tidak merasa menolong yang mulia, yang aku tolong itu seorang prajurit yang terluka dan itu bukan anda" Ucap Qiao feng.

Ye lu pun berdiri dan berjalan mendekati Qiao feng, Qiao feng yang melihat sikap Ye lu itu menjadi waspada padanya.

"Pria ini mau apa?, kenapa dia berjalan mendekati ku? " Pikir Nu wa.

Dia terus melangkah maju, sampai-sampai wajah mereka berdua berdekatan. Qiao feng pun mulai merasa gugup didekat Ye lu.

"Ka.. mu mau apa? " Tanya Qiao feng yang bersikap gugup didekat Ye lu.

"Lihat baik-baik wajahku! " Seru Ye lu dengan serius menatap Qiao feng.

Qiao feng pun mulai memperhatikan wajah Ye lu, dan menurutnya Ye lu pria yang tampan.

Tanpa sadar Qiao feng mengucapkan apa yang dipikirkan nya. "Kamu tampan" Ucap Qiao feng yang termenung.

Ye lu yang mendengar pujian Qiao feng dia merasa senang, dan berdiri tegak didepan Qiao feng.

"Terima kasih atas pujian mu!, aku ini memang tampan. Yang akan aku tanyakan, aku cuma menyuruhmu mengingat wajah prajurit yang kamu tolong di halaman Hu oban"Ucap Ye lu dengan tersenyum.

Seketika itu juga Qiao feng tersadar dengan apa yang barusan yang ia katakan.

" Kamu jangan salah paham!, maksud ku kamu laki-laki memang tampan mana mungkin aku menyebutmu dengan cantik, haha..! "Ucap Qiao feng dengan tawa canggung.

Mereka berdua pun tertawa bersama, dan Wu juga merasa heran dengan jenderal nya yang bisa tertawa sekeras itu.

"Ada apa dengan Ye lu?, dia tidak biasanya bisa tertawa seperti itu dengan seorang perempuan" Pikir Wu yang berjaga didepan ruangan mereka.

Setelah mereka tertawa bersama, keduanya menjadi canggung lagi.

"Sampai kapan aku berada disini? " Pikir Qiao feng.

"Sebaiknya apa yang harus aku bicarakan dengan dirinya? " Pikir Ye lu.

Qiao feng pun mulai mencairkan suasana yang canggung diantara mereka.

"Apa makanan dirumah kami tidak enak? " Tanya Qiao feng.

"Enak, tapi aku sulit berselera makan sejak kecil" Jawab Ye lu.

"Apa kamu suka mie? " Tanya Qiao feng.

"Suka" Jawab Ye lu.

"Bagaimana kalau kita pergi ke dapur?, akan aku buatkan mie goreng istimewa untuk mu" Ucap Qiao feng.

"Apa kamu bisa masak? " Tanya Ye lu.

"Bisa, hanya hidangan tertentu saja" Jawab Qiao feng.

Mereka berdua pun akhirnya pergi ke dapur rumah Qiao feng dengan Ye lu berada disebelahnya dan diikuti oleh Wu dibelakang mereka.