Terpesona Cinta Sang Vampire

Jayden yg saat ini berada di kamarnya entah tiba-tiba ingin menghubungi Nara karena tadi ia mengirim pesan pada Nara dan dijawab balasan yg singkat saja.

"Apa sekarang Nara udah tidur yahh .. kok gue merasa kayaknya dia lagi marah saat ini"  batin Jayden sambil tiduran diatas kasur king size-nya.

" Coba aja gue hubungi kalo dijawab iya sukur deh " ia segera mengambil ponselnya mencari nama QueenN dan segera memanggilnya. Setelah menunggu beberapa saat akhirnya panggilan itu tersambung dan diangkat oleh pemiliknya.

" Kunyuk tumben Lo telfon gue .. baru inget kalo Ama musuh bebuyutan Lo ini " ucap Nara langsung.

Sebenarnya ia merasa bahagia saat ini tapi ia pura-pura kesal aja sama si Jay saat ini, seandainya ia tahu Nara saat bahagia pasti dia akan merasa besar kepala nantinya  batin Nara saat ini.

" Halo Ra .. ku pikir kau sudah tidur tadi .. bagaimana kabarmu Ra "

" Gue baik .. Lo sendiri ? "

"Gue juga baik Ra .. apa hari Lo menyenangkan tanpa ada tingkah rusuh gue "  tanya Jay basa-basih sambil terkekeh.

" Ohh .. itu sudah pasti lahh ... Hari gue makin makmur karena ga ada biangkerok kaya lu"  balas Nara sambil terkekeh juga.

Kedua anak itu akhirnya berbicara lama, dan tanpa disadari kedua saat ini sama- tertidur dengan panggilan yg masih tersambung.

Jay terbangun karena mendengar ketukan pada pintu kamarnya. Ternyata nenek catrine yg memanggilnya.

" Ada apa nek .. ini masih pagi nek " jawab Jay buka pintu kamarnya sambil mengucek matanya tanda ia masih sangat mengantuk.

" Dasar bocah ini .. kakekmu sudah menunggumu sarapan dibawah .  Apa kau begadang semalam" tanya nenek selidik dan diangguki oleh cucunya itu.

" Segera bersihkan badanmu .. karena habis sarapan kakek sama ayahmu akan terbang ke mexico " imbuh nenek catrine yg hanya diangguki oleh Jay.

Jay segera mandi dan turun kebawah untuk sarapan bersama, mom meli melihat wajah anaknya yg berbeda saat ini.

" Sayang apa kau kurang tidur hmm " tanya mom meli dan diangguki oleh Jay.

" Jay apa kau nanti akan ikut kakek dan Daddy mu pergi ?" Imbuh mom meli lagi.

" Iya mom .. aku akan ikut Daddy dan kakek .. kan nantinya aku juga yg mengurus perusahaan.. jadi sekarang iku sambil belajar juga mom " jawab Jay dengan alasan yg ia buat sebaik mungkin, supaya ibunya percaya.

Mom meli yg mendengar penjelasan dari anaknya itu hanya menganggukkan kepalanya dan melanjutkan sarapannya.

" Sayang aku berangkat dulu yahh ... Kamu hati dirumah sama ibu "ucap Daddy Sean sambil peluk cium mesra mom meli.

" Dad bisa ga sihh mesra-mesraannya itu dikamar aja .. gatau apa kalo ada anaknya yg masih polos ini" dumel Jay yg membuat mereka semua tertawa. Karena hanya dia sendiri disana yg tidak punya pasangan.

" Wkwkwk .. ntar kamu juga bakalan kaya gini son kalo udah punya istri .. mangkanya cari pacar gihh " ucap sang Daddy yg membuat Jay mendengus kesal, setelah itu mendekati mom meli dan memeluknya.

" Mom Jay berangkat yahh .. doakan Jay dan semua selamat sampai tujuan" izin Jay pada mom meli dan setelah itu memeluk nenek catrine.

" Sayang jaga menantu kita yahh .. ajari juga cara bela diri dan juga menembak .. agar bisa sepertimu " ucap kakek Julio berbisik sambil memeluk nenek catrine.

Ketiga pria itu segera berangkat ke mexico menggunakan pesawat pribadi milik kakek Julio.

  " Tidurlah nak ... Perjalanan kita masih panjang kau bisa beristirahat sekarang biar nanti sampai sana kau jadi lebih fresh lagi" ujar Daddy Sean.

" Baiklah dad .. tapi Daddy sudah meminta Justin untuk mengatur semuanya kan " tanya Jay sebelum pergi menuju kamar yg tersedia didalam jet pribadi itu dan dijawab anggukan oleh Daddy Sean.

" Sean apa kamu sudah yakin akan menyuruh Jayden untuk terjun langsung saat ini .. apa meli juga sudah tahu soal Jay yg akan menggantikan posisimu saat ini" tanya kakek Julio.

" Hmm .. sebenarnya aku sedikit ragu juga yah .. tapi tidak apa-apa .. aku anggap misi ini nantinya juga akan untuk mengasah kemampuan Jay ... Apakah ia benar-benar bisa menempati posisi sebagai ketua" balas Sean pada ayahnya.

" Baiklah .. ayah juga akan melindungi dan memantau pergerakan Jay melalui beberapa anak buahku yg ikut dengannya nanti" ujar kakek Julio.

Setelah menempuh perjalanan udara kurang lebih 12 jam, akhirnya mereka bertiga sudah tiba di Mexico.

Jhon dan Justin segera menyambut ketiga tuannya ini sementara Vincent segera membuka pintu mobil untuk ketiga tuannya itu. Berjerjerlah beberapa mobil Van hitam milik klan blue eyes menuju markasnya.

" Justin bagaimana .. apa tebakanku benar ... Yg menggagalkan transaksi adalah Lionel pemimpin klan Oscar black ?" Tanya kakek Julio pada anak buahnya yg masih satu mobil dengannya.

" Iya tuan .. klan Oscar menyuruh anak buahnya untuk memata-matai pergerakan kita saat pengiriman senjata itu .. ia juga saat itu membawa polisi saat barang kita sudah sampai dipelabuhan tuan" ujar Justin.

" Brengsek .. jadi dia dalang dibalik semua ini .. baiklah nanti kita susun rencana untuk menghancurkan klan Oscar black " tegas Jay dengan aura kejam dan dingin.

" Vincent apa kau tahu dimana keberadaan pria brengsek itu " tanya Jay lagi.

" Ya tuan .. Lionel sekarang berada di kota X .. ia juga sering mengunjungi klub malam bersama dengan anak buahnya untuk bersenang-senang juga transaksi narkoba" jelas Vincent pada ketiga tuannya. Dibalas anggukan oleh ketiganya.

Mereka bertiga akhirnya sampai di markas, dan segera menuju ruang bawah tanah untuk melihat orang suruhnya Lionel saat ini.

" Jay sebaiknya kau menggukan wajah palsu sekarang .. siapa tahu ada sesuatu pada tubuh anak buah Lionel itu .. karena Lionel itu cerdik dan licik " ucap kakek Julio pada cucunya.

Jayden segera mengambil wajah palsu yg sudah disiapkan oleh Justin sebelum berangkat kemari sebelumnya.

Meskipun agak terasa aneh, Jay harus tetap memakainya nantinya juga ia akan terbiasa juga dan segera menyusul kakek dan daddynya diruang bawah tanah.

" Apa yg diberikan Lionel padamu sehingga kau mau melakukan ini " ucap Jay tanpa basa basi langsung mendekat sambil mencengkram leher pria yg sudah dalam keadaan babak belur itu.

Pria yg ada didalam cengkraman Jay itu seketika merinding takut menatap mata Jay yg seakan-akan mengeluarkan aura yg sangat berbeda saat ini.

" T-tuan Lionel menjanjikan bahwa jika saya berhasil .. saya akan dapat uang banyak dan juga fasilitas lainnya " jawab pria itu sambil menahan sakit di sekujur tubuhnya.

" Kenapa kau mau melakukan ini .. apa kau dipaksa oleh Lionel dan bawahannya " sambung Dady Sean.

" I-itu karena saya b-butuh uang untuk pengobatan adik saya .. d-dia membutuhkan donor ginjal untuk tetap hidup tuan" Jay yg mendengar itu sedikit kasihan namun kalah dengan emosi yg saat ini menguasai dirinya akan kelakuan Lionel itu.

" Vincent apa kau sudah mendapatkan data keluarganya" ucap Jay.

" Sudah tuan dan memang benar kalau pria ini meliki seorang adik perempuan yg saat ini ada dirumah sakit dan membutuhkan donor ginjal .. dan juga orang tuanya sudah meninggal akibat ulah Lionel juga " jawab Vincent yg sudah mencari tahu sampai akarnya.

" Baiklah kurung pria ini disini dan untuk adiknya bisa kau bawa kerumah sakit milik om Gerry dan selalu awasi Mereka" titah Jay tegas tanpa mau dibantah saat ini, setelah itu ia pergi meninggalkan tempat itu diikuti oleh ayah dan kakeknya.

" Justin kumpulkan semua anak buah kita sekarang" titah Dady Sean.

"  Baik tuan " Justin segera memanggil seluruh anak buahnya dan berkumpul diruang latihan sekarang.

" Kalian semua dengarkan saat ini ada musuh yg masih mengincar keberadaan kita dan aku ingin kalian Minggu depan kalian hancurkan klan Oscar beserta anak cucunya " titah kakek Julio dengan tegas.

" Baik ketua " jawab serempak anak buah blue eyes sambil mengangguk mantap.

" Dan juga pada misi ini nanti cucuku yg akan terjun langsung bersama kalian jadi kalian harus patuh pada perintah apapun yg dikatakan oleh cucuku " tambahnya lagi, dan memanggil Jay untuk memperkenalkannya pada anak buah blue eyes yg dikenal Jay hanya beberapa orang saja saat ini.

Karena Jay dari dulu hanya mengenal Justin, Jhon dan Vincent saja yg menjadi anggota inti blue eyes.

Jayden tidak menyangka bahwa anak buah klannya ini berjumlah sangat banyak. Ia berjanji pada dirinya sendiri kelak akan menjadi pemimpin yg bijak bagi anak buahnya yg saat bergantung pada klan blue eyes saat ini.