NovelToon NovelToon
Menjadi Istri Dadakan Gus Dingin

Menjadi Istri Dadakan Gus Dingin

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / nikahmuda / Hamil di luar nikah / Anak Kembar / Anak Yatim Piatu / Cerai
Popularitas:9.2k
Nilai: 5
Nama Author: elva erviana

Bilqis aulia aulfa gadis yang berusia 17 tahun ia mengalami hal yang
tidak di inginkan

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon elva erviana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Khitbah (lamaran)

Pada tanggal 13 Oktober 2023, kedua keluarga mendiskusikan dan menentukan tanggal pernikahan yang akan datang. Mereka bekerja sama untuk mengurus surat-surat di KUA dan melakukan booking tempat-tempat yang diperlukan untuk pernikahan.

Proses persiapan pernikahan dilakukan dengan sangat matang dan cermat oleh kedua pihak keluarga. Mereka memastikan bahwa semua detail acara pernikahan terorganisir dengan baik dan memenuhi semua kebutuhan yang diperlukan.

Selain itu, pasangan pengantin baru, Gus All dan Bilqis, ikut serta dalam persiapan khutbah pernikahan dengan penuh kebaikan. Mereka berusaha menjalankan khitbah dengan tulus dan memastikan bahwa pesan-pesan yang akan disampaikan melalui khutbah tersebut menginspirasi dan memberikan nasihat yang baik.

Dalam semangat kerja sama dan keharmonisan, kedua keluarga bersatu untuk mempersiapkan pernikahan yang indah dan berkesan. Dengan dukungan dan usaha bersama, mereka berharap bahwa pernikahan itu akan menjadi bagi kebahagiaan, ketenangan, serta kelancaran bagi kedua mempelai.

Mereka merasa senang dan bersyukur atas dukungan yang diberikan oleh keluarga dan orang-orang terdekat dalam persiapan dan perjalanan menuju pernikahan. Semangat gotong royong dan kebersamaan menjadi pondasi yang kuat dalam membangun pernikahan yang amanah dan kebahagiaan yang abadi.

Rara, yang duduk di samping Bilqis ia merangkul bahu Bilqis yang saat ini sedang bahagia sekali.

    "Kakak, nanti iqis mau curhat boleh sama kakak." Ucap Bilqis tiba-tiba membuat Rara kaget.

    "Boleh dengan senang hati mendengarkan curhat iqis" jawab Rara penuh ceria.

    "Tapi, kalian pasti belum beristirahat dengan nyaman satu Minggu ini karena mempersiapkan dari ta'aruf sampai dengan khitbah. Maafin Bilqis ya kak" ucap Bilqis penuh sesal di balik cadarnya.

  "Siapa bilang iqis, menyusahkan kita dek" jawab Gus Yusuf mengusap punggung tangan Bilqis.

    "Tapi, tetap saja kalian gak kasih iqis, keponakan. Kalau gak tidur bersama" ucap Bilqis cemberut di balik kain tipis cadar Bilqis.

    "Dek, kami akan menghabiskan malam bersama setelah kamu sah jadi istri Gus all." Jawab Gus Yusuf.

    "Hmm, kenapa harus nunggu iqis sih sah dulu kenapa gak sekarang" ucapan bilqis tidak di lanjutkan karena melihat Ning Husna berjalan ke arah mereka bertiga.

Ning Husna, yang melihat keadaan mereka bertiga, mendekati Bilqis, Rara, dan Gus Yusuf dengan senyuman lembut di wajahnya.

"Dek, sebentar lagi kamu akan resmi menjadi istri Gus All. Biarlah momen tersebut menjadi awal yang indah untuk membangun ikatan pernikahan yang kuat dan penuh kebahagiaan," ucap Ning Husna dengan lembut.

Bilqis merasa tersenyum mendengar kata-kata ibunya. Dia menyadari bahwa momen pernikahan adalah langkah yang penting dalam hidupnya, dan dia menghargai nasihat dan dukungan dari ibunya.

Gus Yusuf juga mengangguk setuju. Dia ingin membuat pernikahan mereka menjadi momen berarti dan spesial, sehingga mereka dapat memulai kehidupan pernikahan dengan landasan yang kuat dan penuh berkah.

Rara, yang duduk di samping Bilqis, memberikan dukungan dengan senyuman dan menggenggam erat tangan Bilqis. Mereka merasa sangat bahagia dan siap untuk menghadapi perjalanan hidup baru yang menanti.

Dalam suasana kehangatan dan persahabatan, mereka bertiga saling meyakinkan dan mendukung satu sama lain. Mereka percaya bahwa dengan cinta, kesatuan, dan keberanian, mereka akan melalui segala tantangan dalam perjalanan pernikahan mereka dengan penuh sukacita dan kebahagiaan.

Rara, pindah posisi duduknya ke sebelah Bilqis. Awal duduk Rara di sebelah Gus yusuf ia tidak enak berada di posisi Gus Yusuf dan Husna, Bilqis yang paham apa yang di rasakan Rara maka ia merangkul bahu Rara.

    "Sabar, ya kamu pasti kuat" BISI Bilqis di telinga Rara.

     "Rara, gak seharusnya ada di posisi seperti ini iqis. Rara jadi pengganggu kebahagian mereka berdua" jawab Rara bisik pula.

Bilqis, yang peka terhadap perasaan Rara, mencoba memberikan dukungan dan ketenangan melalui kata-kata dan rangkulan.

"Bukan begitu, Rara. Kamu bukan pengganggu. Kamu adalah bagian dari keluarga ini, dan kami semua peduli satu sama lain. Jangan merasa seperti itu, kamu berhak mendapatkan cinta dan perhatian yang sama," ucap Bilqis lembut.

Gus Yusuf mendengar percakapan mereka dan mencoba mengatasi rasa canggung di antara mereka.

"Rara, kamu bukan pengganggu. Kamu adalah saudara kita dan kamu pantas mendapatkan perhatian dan cinta yang sama seperti yang diberikan kepada Bilqis," kata Gus Yusuf dengan tulus.

Husna, yang juga merasa perasaan Rara, memberikan senyuman penuh kehangatan. "Rara, jangan biarkan dirimu merasa seperti pengganggu. Kamu adalah bagian tak terpisahkan dari keluarga kita, dan kita peduli dengan kebahagiaanmu juga."

Rara merasa sedikit lebih baik setelah mendengar ucapan mereka. Perasaannya dipahami dan diterima oleh anggota keluarga yang lain. Dia merasa lebih tenang dan mampu mengatasi rasa canggung yang mungkin ada.

Dalam keluarga yang penuh dengan cinta dan dukungan, Rara merasa bahwa dia adalah bagian yang penting dan memiliki tempat di dalamnya. Mereka siap untuk terus saling mendukung dan melindungi satu sama lain, menjadikan kebahagiaan dan kesejahteraan keluarga sebagai prioritas utama.

Gus Yusuf menyadari apa yang di rasakan Rara, meskipun ia setatusnya istrinya, tapi tetap saja jaga jarak antara dirinya bersama Husna.

    "Jangan berkata seperti itu Rara, kamu sekarang tanggung jawab kak, Yusuf jadi jangan pernah kamu berpikir menjadi penghalang di antara mereka." Ucap Bilqis menenangkan Rara yang sudah berkaca-kaca.

     "Gus, boleh iqis mengajak kak Rara keluar dulu" sambung bilqis izin kepada Gus all yang masih setia menemani Bilqis.

     "Boleh, bagaimana kalau kita pergi ke sana" jawab Gus all melihat taman yang sangat indah di halaman belakang rumah paman Anton.

   "Hmmm, boleh nanti iqis izin sama paman, bibi, kyai dan ummi yah" ucap bilqis berlari tapi keburu Gus All melotot.

    "Jangan lari nanti kamu jatuh" peringatan Gus all.

     "He he maaf Gus iqis lupa"

     "Hah"

     Gus all di buat geleng-geleng kepala melihat calon istrinya yang begitu polos.

Gus Yusuf melihat keceriaan dan kelucuan Bilqis dan Rara saat mereka berbicara dan berlari-lari kecil. Dia tersenyum melihat mereka berdua dan merasakan kebahagiaan yang timbul dari dalam hatinya.

"Tentu, pergilah dan bersenang-senanglah," ucap Gus Yusuf setuju dengan permintaan Bilqis.

Bilqis dan Rara memberikan salam pada paman Anton, bibi, Kyai, dan Ummi Maryam, meminta izin untuk keluar sebentar. Mereka pun pergi ke taman yang indah di halaman belakang rumah.

Gus Yusuf melihat mereka berlari dan merasakan kehangatan dan cinta dalam keluarga mereka. Dia merasa beruntung memiliki Bilqis dan Rara, dan dia berkomitmen untuk melindungi dan mencintai mereka dengan sepenuh hati.

Dalam perjalanan mereka ke taman, Gus Yusuf tetap berjaga-jaga dan memperhatikan keamanan Bilqis dan Rara. Dia ingin memastikan bahwa mereka baik-baik saja dan tetap dalam kendali.

Di dalam hati, Gus Yusuf merasa terharu melihat kepolosan dan kesegaran semangat Bilqis dan Rara. Dia berjanji pada dirinya sendiri untuk selalu mendukung dan melindungi mereka, serta memberikan kehidupan yang bahagia dan penuh kasih sayang bagi mereka berdua.

Dalam taman yang indah itu, mereka bercanda dan tertawa bersama. Mereka menikmati momen kebersamaan mereka, menambah kenangan indah dalam perjalanan menuju pernikahan yang akan datang.

*

*

*

Gus Yusuf melihat ke dalam mata Husna, merasakan cintanya yang mendalam dan keinginannya yang tulus untuk menjaga keutuhan keluarga mereka. Dia menjawab dengan penuh keyakinan.

"Husna, aku berjanji untuk selalu adil dan setia kepada kalian berdua. Aku akan menjaga dan mencintai kalian dengan sepenuh hati, dalam suka dan duka. Kita akan bersama-sama melalui segala keadaan, karena keluarga kita adalah prioritas utama bagi kita," ucap Gus Yusuf dengan penuh cinta.

Husna tersenyum dan menggenggam tangan Gus Yusuf erat-erat. Dia merasa lega mendapatkan kejelasan dan janji dari suaminya. Mereka berdua saling menyadari pentingnya menjaga kestabilan dan kebahagiaan keluarga mereka dan siap untuk berkompromi demi keutuhan dan keharmonisan.

Dalam momen itu, mereka saling menguatkan dan memastikan bahwa cinta dan komitmen mereka akan terus memperkuat hubungan mereka. Mereka siap untuk melewati segala rintangan dan menjalani kehidupan sebagai pasangan suami istri yang saling mendukung dan mengasihi.

Kedua pasangan itu menyadari bahwa kerja keras dan komitmen adalah kunci dalam menjaga hubungan yang sehat dan bahagia. Dengan cinta yang tulus, mereka siap untuk menghadapi masa depan bersama dan mengisi kehidupan mereka dengan kebahagiaan dan keberkahan.

1
Raditia Akbar
ceritanya lerlalu berbelat belit
Elva Evoot: kalau gak suka gak usah di baca kak.
total 1 replies
Elva Evoot
bagus
rhani bhelLo💕
ini tuh tokohnya Bilqis apa Yumna si ???????????
Elva Evoot: Bilqis aku lupa di ubah
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!