NovelToon NovelToon
Daily Pasutri

Daily Pasutri

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / cintapertama / cintamanis
Popularitas:1.9k
Nilai: 5
Nama Author: Skay. official

keseharian seorang pasutri sebagai seorang pegawai negri, sebagai pasangan suami istri Dimas dan Indah saling melengkapi. namun terkadang perasaan cemburu dari Indah membuat Dimas merasa pusing. akan kah Dimas bisa bertahan dengan sikap kekanak kanakan istrinya?
simak cerita selengkapnya dalam kisah Daily pasutri

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Skay. official, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Heboh di pagi Hari

Malam terasa teramat panjang saat Clara tak bisa tidur, hawa dingin yang menerpa kulitnya membuat tidurnya terusik. Kain jarik yang disediakan nenek untuk digunakannya sebagai pengganti selimut tak membuat ia merasa hangat, sebab kain yang begitu tipis tak mampu menghalau rasa dingin. Sisa sisa hujan diluar sana masih sangat terasa, tetesan air dari daun yang jatuh diatas daun daun kering yang basah karna tersiram air hujan semalaman ini. Terdapat dua orang laki laki yang duduk diem peran rumah itu, tiba tiba mereka memekik ketakutan dan berlari terbirit-birit  saat ada sesuatu yang tiba tiba ada yang memeluk leher salah satu kawannya. Tangan yang berbulu lebat dan berwarna putih secara mengejutkan merangkulnya, Clara yang mendengar itu rasa takutnya kembali menguak, rasa dingin yang ia rasakan kini berubah menjadi keringat dingin dan ia semakin meringkuk menarik kain jarik itu menutupi kepalanya. Angga yang merasa ada kebisingan hanya menggeliat tanpa membuka matanya, tampak jelas rasa lelah yang tersirat pada raut wajahnya. 

"Huaaaaaaaaaaa, itu tadi apa" pekik satu laki laki yang sudah berlari meninggalkan rekannya jauh kedepan dan temannya yang tertinggal dibelakang lari terbirit-birit mengejar temannya. Karna badannya yang gempal membuat ia kesusahan dalam berlari, 

"Jon tungguin Napa?" Kata laki laki gempal tersebut dengan nafas ngos-ngosan.

Merasa sudah jauh dari rumah itu, akhirnya mereka berjalan santai dengan lesu sambil menetralkan pernafasan mereka.

"Sial dah kita, udah kehujanan malah dikerjain maklhuk aneh" 

"Terus gimana ini tugas kita. Nanti bos marah Ama kita bisa bahaya" 

"Biarin aje dah mau dimarahin kayak gimane yang penting kite aman dari makhluk aneh itu, lebih baik kenak omel dari pada mati konyol" 

"Yah nanti kita nggak dapat bonus dong, udah misi pertama gagal. Misi kedua juga gagal"

"Udah tenang aja, nanti juga bakalan ada ide baru lagi dari si bos. Sekarang kita temuin aja dulu si bos, bilang aja kita kehilangan jejak. Pasti beres, paling kalok ngamuk kita cuma kenak tampol" 

"Serah lu dah, gue mah ngikut aje"

Malam yang panjang penuh perdebatan terlewatkan sudah, Clara sempat terlelap sebentar setelah mendengar pekikan suara orang yang ketakutan. Ia pikir bahwa itu hantu, pagi ini ketika langit masih terlihat sedikit gelap Clara dan Angga sudah terbangun dan duduk bersama nenek sambil menikmati sarapan yang telah dibuatkan oleh nenek. Sesuai janji sang nenek, kalau pagi ini mereka akan diantarkan ke bumi perkemahan dimana teman teman mereka ada disana. 

Clara dan Angga memakan sarapan itu dengan penuh canggung, mereka saling lirik tatkala duduk berdampingan. Tak seperti kemarin jika mereka bersama akan ada perdebatan perdebatan kecil yang entah siapa yang memulainya lebih dulu. Keheningan mendominasi mereka, akan tetapi keheningan yang terasa cukup lama kini buyar karna pekikan Clara yang sudah berjingkrak melompat ke pangkuan Angga. Angga yang terkejut reflek menangkap Clara, dan Clara pun menyembunyikan wajahnya diantara perpotongan bahu dan leher Angga.

"Kamu kenapa sih kebiasaan banget suka lompat lompat kayak kodok" tanya Angga yang kesal dengan tingkah laku Clara itu.

Tanpa Clara berkata, tangan Clara menunjuk kearah pintu dapur. Angga dan nenek kompak melihat arah tunjuk Clara, disana berdiri makhluk seperti manusia namun penuh dengan bulu di sekujur tubuhnya. Memiliki ekor dan wajah yang menyerupai kera, namun ia berdiri normal layaknya manusia. 

"Ne.. ne.. nenek i.. i... Itu siapa? Kenapa ada sun go Kong disini?" Tanya Angga tergagap dan raut wajahnya terperangah.

"Ekhehehe, dia cucuku namanya grandong. Dia memang memiliki kelainan, ekhehehe" 

"Hah? Maksud nenek?" 

"Iya tenang saja dia manusia dia tidak jahat, dia sangat baik tenang saja dia tidak akan menyakiti kalian" 

"Nenek, mana makanan untuk. Tadi pagi aku sudah Carikan nenek kayu bakar" kata grandong dengan suara sebagai.

Agga semakin merapatkan Clara kedalam pelukannya saat grandong mendekatinya. Dan didalam pelukan itu baju yang Angga kenakan sudah basah oleh air mata Clara, dan Angga bisa merasakan itu.

"Nek, sebenarnya nenek ini siapa?" Tanya Angga mencoba mencari tau, karna selama dua puluh empat jam Angga ada disana Angga tak mengenal sama sekali, jangankan asal usulnya namanya saja ia tak tau. Jelas tak tau, sebab ia juga tak berinisiatif bertanya dan hanya memanggil dengan sebutan nenek.

"Ey kakak, jangan takut padaku. Aku tidak akan menyakitimu, sepertinya kamu orang baik" kata grandong yang berjongkok di belakang Angga secara tiba tiba dan menoel lengan Clara penuh ragu.

"Huaaaaaaaaaaa jauh jauh, jangan sakiti aku. Pak tolong pak ayo kita pulang aja yok lah!!! Mamaaaaaaa!!!!! Papaaaaaaa!!!!! Tolong Clara, huaaaaaaaaaaa" Clara yang terkejut memekik lantang saat grandong mencoba bersikap ramah dengan Clara.

"Plus tolong jangan sakiti kami, kami tidak ada niatan buat mengganggu kalian. Kami disini benar benar tersesat kami cuma butuh pertolongan kalian, jangan apa apaan kami plissssss" Angga memohon kepada sang nenek, seolah ia akan dijadikan daging cincang yang dimasak di kuali seperti cerita nenek sihir pada kartun anak anak. Padahal nenek dan grandong tak sedikitpun menyentuh mereka, dan mereka pun tak ada niatan untuk menyakiti mereka. Sepertinya Angga juga sudah terkontaminasi dengan khayalan Clara tentang cerita nenek sihir.

"Ekhehehe tenang saja cu, grandong cucuku kemari lah, jangan dekati mereka. Mereka hanya belum mengenalmu jangan buat mereka trauma ekhehehe" 

"Cu, tenang saja. Kami tidak akan menyakitimu, dan kami juga bersedia membantumu untuk keluar dari hutan ini" kata sang nenek menenangkan dan meyakinkan kepada Angga dan Clara jika mereka tak akan menyakiti Angga dan Clara.

Clara masih dalam keadaan ketakutan, bulir bening tersisa dibawah matanya. Dan saat ini Clara sudah berusaha untuk tidak takut dengan grandong, hanya saja ia masih menggenggam erat lengan Angga guna menetralkan rasa takutnya.

"Apa nenek bisa berjanji denganku kalau nenek tidak akan menyakiti kami, dan bersedia membantu kami keluar dari hutan ini?" Tanya Clara sambil mengusap air matanya.

"Aahhh kakak, kakak tenang saja. Grandong dan nenek pasti akan membantu kakak, kakak jangan takut" kata grandong yang ikut nimbrung menenangkan Clara, 

"Nek, tapi nenek belum menjawab pertanyaan saya, tentang siapa nenek sebenarnya" Angga berusaha mengembalikan topik pembicaraan karna pertanyaanya belum juga dijawab.

"Ekhehehe, kamu nanti juga akan tau dengan sendirinya cu ekhehehe" 

"Kakak, apa kita mulai perjalanannya sekarang juga. Kasihan kakak cantik ini sepertinya merindukan seseorang" kata grandong memberi usulan.

"Dari mana kamu tau kalau saya merindukan seseorang" tanya Clara penasaran, karna grandong tau apa isi hati Clara saat ini.

"Raut wajah kakak yang harap harap cemas, itu sudah begitu membuktikan kak" 

Tim SAR bersama beberapa anggota polisi mulai menyusuri sungai dengan melawan arus sungai, berharap mereka bisa menemukan Clara dan Angga pada hari itu. 

Jarak dimana Angga dan Clara saat ini berada begitu jauh dari tempat mereka camping, sehingga perjalanan Angga dan Clara yang ditemani oleh grandong dan nenek cukup melelahkan. Grandong yang bergerak lincah, melompat dari satu batang pohon ke batang pohon lain sambil menerawang ke depan mencari sebuah informasi, siapa tau jarak antara mereka dan tujuannya saat ini sudah dekat. 

Sungai yang dangkal dan berbatu mereka telusuri walau melewati pinggiran sungainya saja, bukan tanpa alasan sebab karna hujan semalaman membuat aliran sungai begitu deras dan tentu saja batuan yang licin bisa membuat mereka tergelincir.

1
TheNihilist
Bukan hanya cerita yang membuatku senang, tapi juga cara penulisan yang luar biasa! 🤩
Kurnia Sari: terimakasih 🙏
total 1 replies
Paola Uchiha 🩸🔥✨
Kereeeen!
Beerus
Keren, thor udah sukses buat cerita yang bikin deg-degan!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!