Conception System

...13,96 Milliar rupiah....

Bukan lah jumlah penghasilan yang biasa saja apalagi dalam satu bulan. Penghasilan itu juga bahkan membuat seorang konglomerat Andrews Wibowo tertegun.

Walau begitu, Andrew menyembunyikan ekspresi terkejut nya.

"Renaldy, gila kamu. Darimana kamu mendapatkan semua uang ini? Katakan padaku! Jika ini adalah uang pinjaman maka aku tidak bisa menerima nya!" ucap ketus Andrew.

"Bukan, om. Saya mendapatkan nya dari penjualan emas batangan dan saya cukup beruntung menemukan tambang emas," jawab santai Renaldy.

Andrew yang mendengar itu, dia menghela nafas panjang seraya memegang dahinya.

"Renaldy, Renaldy. Kamu tuh ya dari muda selalu membuat orang tidak percaya dan membuat ku gila."

Ucapan itu Renaldy dan Nicole yang berada disampingnya sontak saling bertukar senyum dan menganggap pujian.

Sebenarnya, Nicole juga terkejut dengan hasil yang didapatkan calon suami nya namun, dia sudah lelah terkejut.

"Jadi, om. Apakah om mengizinkan kami untuk menikah?"

"Ahufuu ... Baiklah. Aku akan mengizinkan akan tetapi jika kamu tidak membuat putri ku bahagia. Aku sendiri yang akan membunuhmu. Kamu mengerti?"

Renaldy yang duduk sontak beranjak diri dan memberikan hormat.

"Siap, om! Bukan, Papi."

Nicole yang melihat sikap Renaldy membuat nya tertawa kecil dan Andrew menggelengkan kepalanya.

Sesudah itu, Renaldy dan Nicole bersama-sama menemui Wedding organizer dan pergi ke beberapa tempat sebagai lokasi pernikahan.

Sepulang dari itu, Nicole mengatakan sesuatu yang tidak terpikirkan.

"Sayang, apakah kamu sudah mengirimkan uang untuk Ayunda?"

"Sebenarnya sih, tapi ... Aku takut dia tidak mau menerima nya dan juga aku tidak tahu nomor rekening nya. Hihihi ..."

Nicole tertawa kecil, "Dasar kamu tuh."

Diwaktu sebelumnya memang Renaldy cuek dan terlalu fokus pada pekerjaan juga saat Ayunda masih Koas. Renaldy masih dalam proses pendekatan.

Setibanya di asrama, semua orang disana terkejut saat melihat sosok artis cantik Nicole berjalan dengan seorang pria tampan dengan pakaian seragam militer.

"Ei, bukan kah itu artis dan model Nicole Wibowo?!"

"Iya. Dia."

"Siapa disamping nya?"

"Tampan nya bahkan dengan seragam dia terlihat tampan."

"Saya tidak tahu kalau negara kita dibela oleh tentara setampan itu."

...

Nicole dan Renaldy tidak begitu mempedulikan nya malah mereka saling bertukar senyum terlebih lagi Nicole tidak terganggu dan terus memeluk lengan kanan Renaldy masuk kedalam asrama.

"Seperti nya kamu cukup terkenal, Nicole," puji Renaldy.

"Justru kamu yang lebih terkenal dari pada aku," jawab Nicole.

Sesaat kemudian, Ayunda yang baru saja mencuci baju dan keluar dari kamar mandi dengan kaos serta celana pendek melewati Nicole dan Renaldy.

Nicole yang melihat Ayunda langsung memanggil nya, "Ayunda!"

Ayunda menghentikan langkahnya dan terkejut saat mengetahui yang memanggil nya adalah Nicole dan Renaldy m.

"Kak Nicole? Kak Renal?" gumam bingung Nicole.

Nicole yang melepaskan tangan nya dan berlari menghampiri Ayunda. Lalu, memeluk Ayunda.

"Adik ku yang cantik. Aku kangen sekali. Kenapa kamu tidak menghubungi kakak beberapa hari ini?"

"Ah, itu. Aku sibuk. Maaf, kak."

Renaldy pun menghentikan langkahnya didekat mereka.

"Ayunda, apakah kamu ada waktu hari ini?" tanya Renaldy.

Nicole melepaskan pelukannya untuk mempersilahkan Ayunda berbicara.

"Ada. Tapi ... saya ganti baju dulu ya."

Renaldy menganggukkan kepalanya, "Iya. kami tunggu."

Seusai itu, Ayunda dengan pakaian casual dan sederhana jalan bersama Renaldy dan Nicole.

Ayunda yang merupakan anak yatim piatu yang mendapatkan beasiswa kedokteran tentu menjadi buah bibir dan sumber iri hati.

Langkah Ayunda pun menunduk saat jalan bertiga. Memahami situasi itu, Nicole memberikan saran.

"Ayunda, tegakan kepala mu dan lihat kedepan. Jangan pedulikan orang-orang yang mencibir dirimu! Dan, jadikan mereka kekuatan mu!"

"Baik, kak."

Ayunda sontak menegakkan kepala nya kembali dan melihat kedepan dengan senyuman.

Dan, pada hari itu mereka saling jalan bersama ke berbagai tempat, belanja bersama dan makan bersama dengan merangkul kedua tangan Renaldy.

Seragam anggota mengandeng kedua wanita cantik di sisi kanan dan kiri tentu hal itu menjadi perhatian banyak orang.

Renaldy hanya bisa menghela nafas panjang saat tatapan senang, heran dan sinis tertuju ke diri nya setiap kali melangkah.

Setelah itu, mereka beristirahat tanpa aktifitas malam kecuali Renaldy meski fisik nya tidur namun, kesadaran berpindah ke dunia lain.

Yang mana sesaat membuka mata, Renaldy melihat Clara yang tidur disampingnya tanpa busana sehelai pun.

Renaldy pun terheran lantaran dalam pikir nya, dia tidur seorang diri.

Renaldy mencoba mengingat-ingat dan teringat lah sekembalinya dirinya di desa Raflesia. Lalu, sebagai keberhasilan Renaldy berdagang. Dia meminta bantuan Dariel untuk mengadakan pesta di desa.

Hiruk pikuk suka cita mengisi hening nya malam di desa Raflesia dan Dariel memberikan minuman yang kuat hingga membuat Renaldy mabuk.

Karena hal itu, Renaldy yang terpesona dengan Clara. Dia langsung melahap nya dengan brutal tanpa memikirkan buah hati didalam kandungan Clara.

Ingatan itu membuat Renaldy mengumpat diri nya sendiri.

"Bodoh! Apa yang telah kulakukan? Bjingan msum!"

Renaldy sontak bangun dari rebahan dan memeriksa menu misi.

...Ding!...

...[Main Mission....

...Anak memiliki calon buah hati di dunia lain. Jaga buah hati agar tidak meninggal dunia didalam kandungan....

...Durasi Lahiran: 4 bulan 20 hari 3 jam.]...

...Kondisi kegagalan:...

...1. Gamma meninggal dunia....

...2. Buah hati Gamma meninggal dunia....

...*) Jika gagal, anda akan mengalami kematian secara instan.]...

Renaldy langsung bernafas lega karena buah hatinya dalam kondisi baik-baik saja.

"Syukur. Tidak terjadi apa-apa," ucap pelan Renaldy.

Suara Renaldy membuat Clara juga membuka mata.

"Tuan, anda sudah bangun," sapa Clara yang sontak bangun juga seraya mengucek mata nya.

Renaldy sempat terdiam lantaran tubuh Clara yang tanpa busana duduk disebelahnya dan membuat dirinya menelan saliva nya.

"Selamat pagi, Clara. Maaf. Semalam, aku bersikap kasar."

Clara tersenyum dan memegang pipi kanan Renaldy.

"Tidak perlu, Tuan. Meski bersikap kasar tapi saya sangat menikmati nya."

Renaldy juga tersenyum dan memegang tangan Clara yang ada di pipinya.

"Aku juga menikmati nya."

Clara dan Renaldy yang saling menatap membuat wajah mereka memerah hingga akhirnya tidak terbendung lagi.

Renaldy yang begitu terpesona, dia langsung menempelkan bibir nya ke bibir Clara. Lalu, mengunyah nya.

Clara sangat menerima nya sampai-sampai kedua tangan nya memegang kepala belakang Renaldy agar tidak lepas.

Renaldy dan Clara yang sedang menikmati sarapan mereka, tiba-tiba ada yang mengetuk pintu.

Tok! Tok!

"Clara, kamu sudah bangun. Kalau sudah bangun, cepatlah turun untuk membasuh diri dan mempersiapkan sarapan untuk calon suami mu!" seru Novia yang berada dibalik pintu.

Renaldy dan Clara yang mendengar itu, mereka sontak melepaskan ciuman mereka. Lalu, saling menatap mesra.

"Tuan, saya buatkan sarapan dulu. Tuan, ingin sarapan apa?"

"Apapun yang kamu masak sangatlah lezat," jawab Renaldy.

Clara tersipu malu dan beranjak diri. Lalu, mengenakan pakaian dan pergi meninggalkan kamar.

Renaldy merebahkan diri lagi dengan kedua tangan sebagai bantalan.

"Sebenarnya, apa yang sedang kulakukan di dunia ini?"

...\=\= Bab 25 | Hasil \=\=...