Loxim Gandrik adalah pangeran serigala dari sebuah istana yang terletak di tengah-tengah hutan brouns yang terkenal angker, dan suatu hari ia bertemu kepada wanita yang tidak sengaja tersesat kedalam hutan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yolika Felicia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Alia dalam bahaya
Pagi pun tiba hari ini Loxim bangun terlebih dahulu karena ingin menyiapkan sarapan pagi untuk istrinya. Semenjak kejadian itu Loxim tidak ingin percaya kepada siapapun di mansion ini kecuali pelayan pribadinya.
"Maaf pangeran, apa ada yang bisa saya bantu?" ucap Claudia saat melihat Loxim sibuk di dapur.
"Aku bingung mau masak apa untuk sarapan Alia pagi ini, apa kau bisa membantuku?" tanya Loxim .
"Tentu pangeran, saya akan membantu anda" Claudia langsung mengambil alih semuanya. Sekarang Claudia sedang sibuk membuat nasi goreng cumi untuk Alia. "Wah.., aku tidak menyangka kau bisa memasak makanan se harum ini" ujar Loxim karena saat ini ia merasa sangat kagum pada pelayan nya itu.
"Silahkan di coba pangeran, saya harap nyonya menyukai masakan saya" dengan semangat Loxim pun mencoba nasi goreng itu.
"Wah.., aku tidak bisa berhenti memakan nasi goreng ini.." Loxim makan dengan lahap karena ini sangat enak.
Claudia tersenyum ia merasa sangat senang karena tuannya ini menyukai nasi goreng buatannya. "Kalau begitu saya permisi tuan, ada yang perlu saya kerjakan di belakang" Claudia pun pergi ke taman belakang untuk menyirami bunga.
Setelah Claudia pergi Loxim langsung membawa nasi goreng ini ke atas karena saat ini Alia sedang menunggunya.
Ceklek!
Pintu kamar pun terbuka. Sekarang Loxim sedang membawa nampan yang lumayan besar karena ia ingin nutrisi Alia terpenuhi. "Wah.., harum sekali.." ujar Alia saat Loxim masuk kedalam kamar.
"Sekarang ayo sarapan, daddy sudah bawa buah-buahan untuk mommy" Alia tersenyum sekarang ia sedang menikmati nasi goreng cumi yang sangat enak.
"Apa kau ingin membantuku menghabisi semua ini Loxim? Ini terlalu banyak aku tidak mungkin bisa menghabisinya" Loxim tersenyum ia pun mengangguk karena saat ini ia ingin mencicipi kue coklat itu.
Mereka pun sarapan bersama pagi ini di dalam kamar, dan juga hal ini sengaja Loxim lakukan karena ia takut penyusup itu kembali berulah. "Sayang, hari ini daddy mau pergi ke istana. Apa mommy mengizinkan daddy pergi hari ini? tanya Loxim pada istrinya ini.
Alia diam sejenak, ia berfikir apa tidak akan ada yang terjadi ketika Loxim meninggalkannya sendiri didalam kamar ini. "Em... Boleh kok daddy, tapi... jangan lama-lama mommy takut.." cicit Alia.
"Jangan khawatir di sini ada pelayan daddy sayang, dan juga kamar ini tidak akan ada yang bisa mendekatinya" jelas Loxim pada istrinya ini.
"Em... Baiklah daddy boleh pergi, mommy mau istirahat karena masih merasa sedikit pusing" Alia pun membaringkan tubuhnya karena ia tau tidak ada gunanya mencegah suaminya itu.
"Daddy pergi ya sayang, jaga dirimu dengan baik selama daddy tidak ada di mansion ini" Loxim pun menghilang dan dengan sekejap mata saat ini Loxim sudah ada di depan kerajaan Brouns.
***
"Semoga tidak ada yang terjadi padaku hari ini tuhan, aku sangat takut jika penyusup itu kembali berulah" ujar Alia yang saat ini sedang bersandar di atas kasur.
Alia pun memejamkan matanya karena masih merasa sedikit pusing. "Lebih baik aku istirahat karena saat ini aku masih merasa sedikit lemas."
Alia pun mulai memejamkan matanya saat ini, dan tanpa ia sadari ada seekor kelelawar yang sedari tadi sedang melihatnya di balik jendela. "Bagaimana aku bisa menembus pelindung ini, apa aku minta tolong saja pada ular bodoh itu" ujar Abigail.
Abigail pun pergi menuju pintu utama karena ingin menemui Nagita. "Ais... Mana wanita itu, aku lelah terus mencarinya" Abigail terbang dengan hati-hati supaya para siluman itu tidak curiga.
"Akhirnya aku menemukan ular bodoh ini, aku harus bergerak cepat sebelum pelayan-pelayan itu melihat ku" Abigail terbang dengan cepat, dan mendarat di atas pundak Nagita.
"Nagita.., ada yang ingin aku katakan padamu"Nagita pun sedikit terkejut saat melihat kelelawar ini.
Nagita pun keluar dengan beralasan saat ini ia ingin membersihkan teras depan mansion. "Hari ini kesempatan ku untuk menculik wanita itu Nagita, karena hari ini Loxim tidak ada di dekatnya" Nagita terkejut kenapa ia tidak mengetahui semua ini.
"Aku ingin kau membantuku untuk menyelinap kedalam kamar itu Nagita, dan juga bawa racun ini supaya dia tidak bisa melawan saat kau ingin membawanya" Nagita pun mengambil racun dari tangan Abigail.
"Baiklah, aku akan mencoba untuk menculik wanita itu" Nagita pun menghilang dan saat ini ia sudah berada di depan kamar Alia.
"Bagaimana aku bisa memasuki pagar ghaib ini, aku harus berhasil menangkap wanita itu. Karena ini merupakan kesempatan yang sangat baik untuk menyingkirkannya" Nagita pun tersenyum licik. Saat ini ia sedang mencoba untuk menembus pelindung ini.
"Ah... Kulit ku rasanya ingin melepuh, aku tidak boleh menyerah demi cintaku" Nagita terus menerobos paksa pelindung ini, dan akhirnya ia pun berhasil.
"Hhh saat ini kau akan tamat Alia, aku akan menyingkirkan mu untuk selamanya dari hidup Loxim" Nagita pun mendekat akan tetapi kalung itu bersinar karena saat ini ada yang ingin berniat jahat.
Deg!
"Alia.., kenapa perasaan ku tidak enak seperti ini, apa jangan-jangan ia dalam bahaya" ujar Loxim dalam hati.
"Aku harus segera pulang sore ini" Loxim pun menghilang sekarang ia dengan cepat memasuki mansion karena saat ini Alia dalam bahaya.
Saat Nagita ingin melarikan diri Loxim sudah berada di hadapannya dengan tatapan yang sangat tajam. "Siapa kau sebenarnya? Kenapa kau bisa memasuki kamar ini.." bentak Loxim.
A-ampun pangeran, saya hanya ingin melihat kondisi permaisuri saat ini" Sungguh Nagita merasa sangat takut saat Loxim menatapnya seperti ini.
"Apa yang ada di tanganmu saat ini, apa aku boleh melihatnya?" ❄️❄️
Deg.., deg.., deg..
Jantung Nagita berdetak dengan cepat karena saat ini ia merasa sangat cemas. "I-ini bukan apa-apa pangeran, kalau begitu saya permisi.."
Baru saja Nagita ingin melangkahkan kakinya Loxim segera merebut racun itu dari tangan Nagita. "Kau ingin meracuni istriku rupanya, apa kau tidak takut aku bunuh hari ini Nagita."
Deg!
"Ba-bagimana Loxim mengetahui penyamaranku, tidak.. Aku harus pergi dari tempat ini" ujar Nagita di dalam hati.
Nagita pun segera melarikan diri karena saat ini ia takut Loxim akan membunuhnya. "Saat ini aku biarkan kau lolos Nagita, dan tunggu saja pembalasanku" ujar Loxim di dalam hati.
***
🕊️🕊️🕊️
"Istana vampire"