Dua anak kembar yatim piatu yang dipisahkan sejak mereka dilahirkan. Gayatri dibesarkan oleh keluarga angkatnya yang kaya raya sedangkan Gayathi diberikan kepada keluarga miskin.
Gayatri yang dinikahkan oleh keluarga yang sederajat dengan orang tua angkatnya mengandung anak perempuan sedangkan posisi untuk mewarisi kerajaan bisnis keluarga suaminya terancam karena istri kedua suaminya mengandung seorang bayi lelaki. Gayatri dan Gayathi sepakat untuk menukar kedua bayi mereka yang dilahirkan pada hari yang sama. Bayi lelaki Gayathi yang berparas mirip dengan anak bayi perempuan Gayatri ditukar demi menyelamatkan posisi keturunan Gayatri yang nyaris direbut oleh madunya. Apakah misi mereka berhasil? Dapatkah keturunan Gayatri mewarisi harta keluarga ayahnya? Menjadi pewaris tahta kerajaan bisnis ayahnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eka Lita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Alteration
Usia Delima sudah mencapai enam bulan. Gayathi memberikan bayinya ASI eksklusif. Mulai mempertimbangkan untuk memberikan Delima MPASI mengingat usianya memasuki enam bulan. Khawatir ASInya tidak memenuhi kebutuhan gizi hariannya. Saatnya mengenalkan makanan padat alias makanan pendamping ASI.
Gayathi mengukus ubi, wortel dan labu siam untuk Delima yang sedang bermain sendirian di kamarnya. Selesai menyusu dengan ibunya.
Setelah matang dihaluskan dan ditaruh di dalam wadah. Dimasukkan ke dalam kulkas. Sebelum diberikan kepada Delima akan dikukus sebentar menggunakan kukusan kecil dengan menggunakan kompor listrik.
Untuk menopang kebutuhan listrik rumah. Perdana juga membuat solar panel sendiri. Dia mendapatkan informasinya dari tutorial di YouTube.
Menyisihkan uang untuk membeli gadget tidak lah sia-sia. Disamping memudahkan mereka saat menjual hasil panen. Menghubungi dan menawarkan pada penjual yang bisa membeli hasil panen mereka dengan harga lebih baik. Mereka juga bisa mendapatkan sejumlah informasi bermanfaat yang mereka butuhkan.
Tidak hanya pengetahuan mengenai membuat solar panel sendiri. Informasi seputar parenting juga bisa mereka dapatkan serta informasi bermanfaat lainnya sehubungan dengan aktivitas pertanian dan peternakan yang mereka miliki. Mereka berternak bebek pun dengan panduan dari tutorial YouTube.
Termasuk informasi mengenai MPASI. Kapan mereka dapat memberikan susu kedelai buatan sendiri. Mengingat harga susu formula apalagi yang soya sangat lah mahal.
"Disini dikatakan bahwa bayi bisa diberikan susu kedelai buatan sendiri saat usianya satu tahun." Gayathi menyampaikan informasi tersebut pada suaminya saat mereka hendak beranjak tidur.
"Mengapa kau tidak memberikan ASI mu selama dua tahun?" Ujar suaminya menguap. Tubuh lelahnya membuatnya ingin segera membaringkan tubuhnya dan terlelap menuju pulau kapuk.
"Aku tetap memberikannya ASI selama dua tahun. Hanya saja dia semakin besar. Tidak hanya membutuhkan makanan padat tetapi juga mulai mengenal cairan selain ASI sehingga kebutuhan gizinya lebih tercukupi dan tidak kesulitan saat disapih.
Delima melahap MPASInya dengan lahap. Gayatri memanaskan makanan MPASI yang sudah dihaluskan untuk Delima dari kulkas. Ubi, wortel dan labu siam.
Perut kenyang membuat Delima menjadi mengantuk. Dia tertidur tidak lama setelah menghabiskan MPASInya dan setelah dibersihkan wajah dan tubuhnya serta digantikan pakaian oleh ibunya.
Gayathi hendak beranjak tidur saat uwaknya, Herti menelponnya.
"Ada apa wak?" Tanyanya.
"Aku ingin menanyakan cucuku. Bagaimana keadaannya?"
"Baik wak, tidak perlu khawatir. Bagaimana keadaan Satria?" Tanya Gayathi.
"Tentu saja baik. Gayatri mengurusnya dengan telaten. Kau tidak perlu khawatir. Baby sitternya perawat bayi.Memahami seluk beluk dalam merawat bayi. Aku justru mengkhawatirkan Delima. Apakah kalian berdua bisa merawatnya dengan baik? Gayatri menawarkan untuk mempekerjakan baby sitter untuk Delima. Dia yang akan membayar gajinya."
"Bukan menolak kebaikan Gayatri. Tapi aku khawatir menjadi mencolok. Mengundang perhatian. Bagaimana jika terbongkar apa yang sudah kita rencana kan? Di desa tidak ada yang merawat bayi dengan baby sitter. Mereka juga akan mencurigai kehidupan dan keuangan kami jika terlalu drastis dan mencolok. Memancing rasa keingintahuan orang lain.
"Ya, kau benar. Apakah kalian bisa mengurusnya dengan baik?"
"Tidak usah khawatir, wak. Delima baru saja tertidur setelah menghabiskan MPASInya."
"Baiklah. Kalau Delima baik-baik saja. Membuatku lega. Akan kusampaikan pada Gayatri dan tidak perlu mengkhawatirkan bayinya."
"Aku ingin sekali melihat bayiku." Ujar Gayathi mengungkapkan kerinduannya.
"Gayatri juga demikian. Apakah kalian mau sesekali bertukar tempat?"
"Apa maksud uwak?"
"Siklus menstruasi kalian berdua kan sama. Terlalu banyak persamaan diantara kalian berdua. Bagaimana jika saat itu kalian saling bertukar tempat sesekali. Untuk melihat keadaan bayi masing-masing."
"Bagaimana jika ada yang mengetahuinya?"
"Tidak akan. Wajah serta suara bahkan gesture kalian berdua sangat mirip."
"Jika Gayatri menyetujuinya. Aku juga tidak keberatan."
"Sebenarnya, ini ide Gayatri."
"Benarkah?"
"Baiklah, nanti kita atur waktunya."
"Baik wak!"
"Tidurlah. Kau pasti lelah seharian membantu suami serta mengurus Delima. Belum lagi memasak serta membersihkan rumah."
"Baiklah wak. Nanti kita sambung lagi."
Senyum menghiasi bibir Gayathi. Dia tidak hanya akan melihat bayinya tetapi juga akan merasakan kehidupan mewah yang dijalani Gayatri semenjak dia diadopsi orang tua angkatnya. Kehidupan yang tidak akan pernah bisa dia bayangkan apalagi miliki.
Tertidur lelap. Bermimpi dia bersama bayinya. Di sebuah rumah besar dan sangat mewah. Sangat berbeda dengan kehidupannya. Tetapi sesuatu terjadi. Sebuah sirine meraung memberitahukan terjadi sesuatu pada rumah tersebut. Api mulai menjalar dan...
Gayathi dibangunkan oleh tangis Delima yang merasa kehausan dan kebasahan pada pampersnya.
"Bukan sirine tetapi tangisanmu menyerupai sirine." Ujarnya tertawa geli,"kau akan segera bertemu dengan ibu kandungmu. Aku juga akan menemui putra kandungku."
Dengan sigap, Gayathi membersihkan serta mengganti pampers Delima. Setelah mencuci tangannya bersih. Menyusui Delima.
Di saat yang sama. Satria tertidur lelap bersama baby sitternya. Kamar bayinya sangat luas. Interiornya sangat indah. Membuat betah dan nyaman.
Di dalam kamar tersebut terdapat sebuah kamar yang kerap digunakan baby sitter atau orang tua bayi atau siapa pun yang ingin tidur menemani bayi. Kamar mana tanpa sekat pintu dengan kamar bayi tersebut.
Dinding bagian atas kamar bayi berwarna sweet celadon. Kemudian dibawahnya list berwarna mountain peak white. Memisahkan dinding atas dan bawah. Setelahnya untuk bagian dinding bawah dicat berwarna woodlawn blue.
Ranjang bayi sewarna dengan list dinding. Begitu juga dengan semua perabotan yang ada di kamar bayi tersebut.
Jika Gayatri dan suaminya ingin menemani Satria. Mereka akan membawa Satria ke kamar mereka atau tidur di kamar yang ada di sebelah kamar bayi. Pada saat itu baby sitter bisa tidur di kamarnya sendiri.
Gayatri sangat telaten dalam mengasuh buah hatinya. Memastikan semuanya dengan teliti. Kenyamanan Satria diperhatikan dengan sangat detail.
Satria sendiri tumbuh menjadi bayi yang menarik perhatian siapa pun yang melihatnya. Ketampanannya. Kehalusan kulitnya.
Nutrisinya sangat diperhatikan. Menyusu pada ibunya. Mendapatkan ASI yang diperas ibunya dan dimasukkan ke dalam botol.
Dia juga mendapatkan susu biostime. Susu dengan cita rasa mirip ASI. Membuat Satria nyaman mengkonsumsinya.
Sesekali kakek neneknya ikut menemaninya dan tidur di kamar yang terletak di sebelah kamar bayi.
Satria adalah bayi yang sangat berbahagia. Tidak hanya dilimpahi kemewahan tetapi juga kasih sayang dari seluruh anggota keluarga dan penghuni rumah.
Sebagai seorang ibu. Tetap saja, Gayatri merindukan putri kandungnya. Mengusulkan pada uwaknya agar sesekali saat menstruasinya dan Gayathi datang. Mereka saling bertukar tempat. Untuk menumpahkan kerinduan mereka masing-masing terhadap anak kandung mereka.
Hatinya demikian lega mendengar uwaknya mengatakan bahwa Gayathi menyetujui usulnya.
Tanpa disadarinya. Butir bening meleleh dari kedua pipinya. Dia akan segera bertemu dengan putri kandungnya. Putri yang sangat dirindukannya.
Seringkali terbesit rasa bersalah karena terpaksa menitipkan putrinya pada Gayathi yang hidup dalam keterbatasan. Tetapi apa yang bisa dilakukannya?
Semua untuk kebaikan mereka semua. Hatinya tidak hanya sangat sakit. Dimadu oleh suami yang sangat dicintainya. Tetapi juga tidak bisa menerima pewaris kerajaan bisnis suaminya akan jatuh kepada anak madunya.
Hal itu tidak akan terjadi. Aku akan melakukan apa pun untuk mempertahankan apa yang sudah menjadi hak anakku. Dia lah pewaris kerajaan bisnis yang paling berhak menuruni warisan serta kekayaan leluhurnya.