NovelToon NovelToon
Slice Of Life

Slice Of Life

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Single Mom / Cinta Seiring Waktu / Wanita Karir / Persahabatan / Slice of Life
Popularitas:56.7k
Nilai: 5
Nama Author: Reny Rizky Aryati, SE.

Slice Of Life berkisah tentang sepotong kehidupan yang dialami oleh tiga orang perempuan yang berbeda usianya serta dunianya.

Mereka lalu bertemu tanpa sengaja di sebuah aplikasi pertemanan karena suatu postingan viral di media sosial.

Menjadikan ketiganya lalu menjalin sebuah persahabatan yang unik.

Apakah mereka akan sanggup terus mempertahankan persahabatan mereka dengan problema serta konflik yang mereka hadapi masing-masing ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reny Rizky Aryati, SE., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 10 Pesan Terakhir Rose Yan

Rose Yan terpaku diam ketika menerima surat dari pihak pengadilan akan nasib pernikahannya.

Terdengar suara bel pintu berbunyi sebanyak lima kali hingga berulang-ulang dan memekakkan pendengaran Rose Yan yang terlihat melamun.

Rose Yan beranjak tergesa-gesa lalu melangkah ke arah pintu utama, untuk membuka pintu, sebelumnya dia melihat ke arah lubang pintu, memastikan siapa yang datang ke rumah.

Tampak wajah seorang wanita paruh baya membayang di balik lubang kaca.

Rose Yan segera membukakan pintu rumah, untuk tamunya yang baru saja datang dengan cepat-cepat.

Klek... ! Klek... ! Klek... !

"Ibu mertua...", ucapnya tertegun.

"Apa kau sudah mengambil keputusan ?" tanya wanita itu langsung berseloroh keras pada Rose Yan sambil mendorong kuat pintu.

"Apa maksud perkataan, ibu mertua ?" tanya Rose Yan sembari mengerutkan kening.

"Wang ingin sekali berpisah darimu, bisakah kamu segera memenuhi keinginannya secepat mungkin", sahut wanita paruh baya.

"Tidak !" sahut tegas Rose Yan.

Rose Yan lalu melangkah mundur, untuk menghalangi langkah ibu mertuanya yang mendesak masuk ke dalam rumahnya.

"Tidak ? Apa kau sudah tidak waras dan masih saja mengharap Wang tetap menjadi suamimu ?" kata ibu mertua.

"Aku tidak akan pernah mengizinkan Wang pergi dariku, sama sekali tidak akan !" sahut Rose Yan getir.

"Wang sudah bahagia sekarang dengan wanita lainnya maka biarkan saja dia hidup sesuai yang Wang inginkan", ucap ibu mertua.

"Sebelum Wang memenuhi semua kebutuhan Gou Wang maka aku tidak akan pernah mendatangani surat perceraian itu, ibu mertua", sahut Rose Yan yang berdiri menghalangi ibu mertuanya masuk ke dalam rumahnya.

Ekspresi Rose Yan sontak berubah dingin dengan sorot mata tajam ke arah wanita paruh baya yang berdiri di hadapannya.

"Aku akan membicarakan hal ini dengan Wang, mungkin saja dia akan mendengarkan ucapanku", kata ibu mertua.

Wanita paruh baya mencoba meraih kedua tangan Rose Yan tapi ditolaknya cepat-cepat oleh Rose Yan dengan pandangan teralihkan ke arah lain.

"Rose..., mengalah lah demi Gou Wang !" bujuk ibu mertua.

"Mengalah ? Dan membiarkan masa depan Gou Wang terlantar karena ulah perempuan hina itu ?! Apa aku tidak salah dengar, ibu mertua ???" sahut Rose Yan.

Sontak sorot mata Rose Yan menatap dingin ke arah ibu mertuanya sedangkan bibirnya menarik tipis, tanda dia sedang menahan amarahnya.

"Pergi !" ucap Rose Yan dengan wajah muram.

"Rose..., dengarkan aku...", kata ibu mertua.

"Tidak, aku tidak akan pernah melepaskan Wang Xuemin sedikitpun dan biarkan aku sendiri sekarang", ucap Rose Yan dengan wajah murung.

"Rose dengarkan ucapanku", kata ibu mertua dengan wajah memohon.

"Tolong, pergilah...", ucap Rose Yan.

"Baiklah, aku akan kemari lagi, untuk menjenguk Gou Wang", kata ibu mertua lalu mengeluarkan sebuah amplop dari dalam tasnya kemudian meletakkannya ke atas meja.

Ibu mertua lalu menoleh kembali ke arah Rose Yan seraya tersenyum sekilas.

"Aku pergi dulu dan aku meninggalkan seamplop berisi uang agar kau pergunakan untuk keperluanmu sehari-hari", ucap ibu mertua.

Tidak ada suara jawaban dari Rose Yan saat ibu mertuanya berpamitan pergi.

Pintu tertutup rapat dari dalam rumah, sepeninggal ibu mertuanya, tiba-tiba tubuh Rose Yan berguncang hebat lalu jatuh terduduk di sudut ruangan.

Wajah Rose Yan langsung tertutup rapat oleh kedua telapak tangannya sembari menangis tersedu-sedu.

"Gou Wang...", gumam lirih Rose Yan di sela-sela isakan tangisnya.

Rose Yan tidak mampu untuk membayangkan nasib rumah tangganya yang hancur serta harus terpisah jauh dari Gou Wang jika perceraian benar-benar terjadi.

Seandainya perpisahan benar-benar terjadi pada mereka maka putra semata wayang mereka harus ikut Wang Xuemin sesuai keputusan pengadilan karena Rose Yan tidak berpenghasilan tetap.

"Gou Wang...", ucap Rose Yan.

Rose Yan langsung beranjak dari tempatnya duduk kemudian berdiri seraya menatap amplop yang ada di atas meja.

Tanpa membukanya, Rose Yan langsung membuangnya ke tempat sampah.

Rose Yan segera berlari masuk ke dalam rumahnya, lalu bergegas mengunci rapat kamar tidurnya.

Hari ini Gou Wang pergi ke rumah neneknya karena Rose Yan hendak mencari pekerjaan, dia juga berencana akan menjual rumahnya dari hasil pernikahannya dengan Wang Xuemin.

"Aku harus segera menemui Gou Wang dan membawanya pergi serta menjual cepat rumah ini", kata Rose Yan.

Rose Yan segera berkemas-kemas, memasukkan pakaian milik Gou Wang ke dalam tasnya. Kemudian dia memeriksa layar komputernya, untuk melihat komentar masuk ke dalam pesan postingannya.

Sederet pesan pada kolom komentarnya lalu dia membuka beberapa komentar yang terkirim pada postingan terakhirnya.

"HAI, RY ! APA KABARMU ? LAMA KITA TIDAK BERKOMUNIKASI LAGI, JIKA KAU PUNYA WAKTU SILAHKAN BERI KOMENTARMU PADA POSTINGANKU !"

Tertulis jelas komentar dari AL yang terkirim pada postingan miliknya.

Rose Yan segera menuliskan kalimat komentar pada postingan milik AL dengan memberikan nomer teleponnya, agar orang pemilik inisial AL dapat menghubunginya.

Tek... !

Tek... !

Tek... !

Jari jemari tangan Rose Yan terus bergerak lincah di atas papan keyboard komputernya.

"SEGERA HUBUNGI AKU DI NOMER TELEPON PRIBADIKU KARENA AKU AKAN PERGI MEMBAWA PUTRA KECILKU KE LUAR NEGERI KARENA IBU MERTUAKU MENEKANKU, UNTUK SEGERA BERCERAI !"

Rose Yan segera mematikan komputernya seusai dia mengirim pesan pada postingan milik AL.

Setelah itu, Rose Yan mengambil seluruh berkas-berkas penting serta map berisi surat sertifikat rumah.

"Sudah, pukul sebelas, sebaiknya aku segera pergi dari rumah, menemui Gou Wang, sebelum ibu mertua datang lagi", sahut Rose Yan.

Rose Yan lalu menoleh ke arah tempat sampah, mengais kembali amplop yang baru saja dibuangnya. Kemudian membukanya dan dia melihat beberapa lembar uang di dalam amplop.

"Dia benar-benar telah mempersiapkan semua ini, agar aku merelakan pernikahanku dengan Wang Xuemin kepada wanita jahat itu", kata Rose Yan.

Rose memasukkan sejumlah uang ke dalam tasnya sembari merobek-robek amplop di tangannya menjadi beberapa bagian kecil.

"Dasar orang-orang terkutuk serta jahat ! Tidak mengerti perasaan yang ku alami ini, seenaknya sendiri tanpa melihat kesedihan hatiku, jika hal ini terjadi pada kalian, pastinya rasa sakit juga kalian rasakan", kata Rose Yan.

Rose Yan segera berlalu dari rumahnya lalu keluar sembari membawa tas besar berisi pakaian serta tas selempang.

BLAM !

Pintu tertutup rapat dari arah luar rumah.

Terlihat Rose Yan sedang berjalan menuruni tangga rumahnya, menuju ke arah pagar, untuk pergi.

Rose Yan mengunci rapat pagar rumahnya sebelum pergi lalu melangkah cepat menuju ke arah jalan raya, untuk mencegat kendaraan umum.

Lama Rose Yan berdiri menunggu datangnya kendaraan umum, hampir sekitar setengah jam, dia diam di pinggir jalan trotoar.

Dilihatnya lalu lalang kendaraan melewati sepanjang jalan di depannya, belum ada kendaraan umum dengan tujuan ke stasiun yang lewat.

Rose Yan melirik ke arah jam ditangannya lalu melihat kembali ke arah depan.

Sebuah kendaraan umum tujuan stasiun kemudian lewat di depannya, Rose Yan langsung mencegatnya dan naik secepatnya.

Pandangan Rose Yan terarah keluar dari balik kaca kendaraan yang terus melaju kencang sedangkan pikirannya masih terfokus pada pembicaraan diantara dirinya dengan ibu mertuanya.

Jalan-jalan terlihat bergerak seiring laju kendaraan yang Rose Yan naiki.

Rose Yan mendesah pelan seraya mengusap-usap wajahnya yang sangat lelah, hampir dirasakannya penat berlebihan pada dirinya setelah pertemuannya dengan ibu mertuanya tadi. Dia terus menekan Rose Yan untuk segera menyetujui surat cerai antara dirinya dengan Wang Xuemin tapi ditolak oleh Rose Yan karena dia tidak ingin menyerahkan Gou Wang pada keluarga Wang.

Mereka terus beralasan terhadap kondisi Rose Yan yang sangat mengkhawatirkan jika harus mengurus Gou Wang sebab mereka takut akan masa depan anak kecil itu setelah Wang Xuemin pergi dari sisi Rose Yan.

1
Reny Rizky Aryati, SE.
👍👍👍👍👍👍
Reny Rizky Aryati, SE.
/Ok//Ok//Ok//Ok//Ok//Ok/
Reny Rizky Aryati, SE.
👍👍👍👍👍👍👍👍👍
Reny Rizky Aryati, SE.
/Ok//Ok//Ok//Ok//Ok//Ok//Ok//Good/
Reny Rizky Aryati, SE.
/Good//Good//Good//Good//Good//Good/
Hera Imoet
senangnya punya teman baru.. 😁🤭
Hera Imoet
engeh ga ya .. bukan nya pernah ketemu ya mereka... hehehehe lanjutttt 😘
Hera Imoet
gitulah laki2 egois.. merasa bisa mengurus anak... yakin bisa... meremehkan kekuatan perempuan yaa... the power of emak emak... hehehehe lanjutttt thoorrr cemungutzz yupzzz 😘
Hera Imoet
lanjutttt thoorrr cemungutzz yupzzz 😘
Reny Rizky Aryati, SE.: /Ok//Ok//Ok//Ok//Ok//Ok//Ok/
total 1 replies
Hera Imoet
lawan jc.. jangan pernah membiarkan pembulyan sedikitpun.. berikan efek jera pada mereka, secara kamu sama hak dengan mereka... lanjutttt thoorrr cemungutzz 😘
Hera Imoet
bagus ceritanya... dengan 3 pemeran utama dengan masing2 masalahnya namun bersahabat di dunia Maya sampai berkeinginan saling menguatkan semoga di kenyataannya jg yaa
Hera Imoet
semoga kamu kuat ya RY.. ada anakmu yg bisa menguatkan kamu... semangat... semangat juga buat author 😘
Hera Imoet
lanjutttt thoorrr cemungutzz yupzzz 😘
Hera Imoet
Rose yan gimana ciii... sebel tau udah janjian ga ketemu... di telpon ga diangkat... di chat ga di bales... bikes... bikes... bikes... hehehehe 😁🤭😘
Hera Imoet
gemezzzzz sudah saling bertemu sebenarnya... blm tau aja kalau ternyata teman dunia Maya... hehehehe lanjutttt thoorrr cemungutzz yupzzz 😘🥰
Hera Imoet
bukannya janjian di luar kota yaa... ehh udh ketemuan di rumahnya..
Hera Imoet
semoga bisa menjadi teman yg baik ya.. walau berbeda usia... lanjuttttttt yupzzz cemungutzz 😘
Hera Imoet
kasihan anak jadi korban perceraian orang tuanya.. semoga rose bisa bangkit... lanjuttttttt yupzzz cemungutzz 😘
Hera Imoet
lanjuttttttt yupzzz 😘 semangat
Hera Imoet
tokoh utamanya tiga karakter yaa... hehehehe jadi kurang fokus akoh bacanya... lanjuttttttt yupzzz 😘
Reny Rizky Aryati, SE.: ❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️
Reny Rizky Aryati, SE.: iya... ☺️
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!