Kenapa Harus Aku

"setelah sampai di apartemen nya glamor terus mondar-mandir dan tidak bisa tidur, pikiran nya sedang sangat kalut sekarang, bagaimana tidak? tadi setelah dosen nya mengantarnya dia langsung menelpon sang papa dan bertanya tentang pernikahan itu, dia berharap papa nya mengatakan kalau itu tidak benar, namun itu hanyalah harapan semata, ternyata ini semua sudah di rencanakan papanya, bahkan mereka sudah menetapkan hari pernikahan nya dengan sang dosen.

" hiks.... hiks....

" kenapa ini harus terjadi padaku sih, kenapa aku harus menikah di usia semuda ini. " tangis glamor pecah mengingat nasibnya yang sangat sial.

"amor,.... lu kenapa nangis? " tanya karin yang baru masuk ke kamar glamor setelah tadi baru selesai ber beres di kamar nya.

" hiks.. hiks... karin... gua mau mati aja dari pada menikah dengan si raja es, gua nggak mau menikah rin. " ucap glamor sambil mengelap ingusnya di baju karin.

" menikah? kamu mau menikah mor? dengan siapa? kapan? kok bisa?. " pertanyaan beruntun dari karin malah membuat glamor semakin menangis.

" hiks.. hiks... gua harus gimana rin, papa maksa gw buat menikah dengan si raja es, katanya ini demi keluarga kita, kata papa jika gua tidak mau menikah dengan raja es nanti keluarga gua bakalan bangkrut, katanya lagi ini semua karena gua berani berurusan dengan keluarga terhormat itu ,kata papa gw harus bertanggung jawab... hiks.. hiks... " jelas glamor kembali mengelap ingusnya di baju karin, namun karin tidak merasa jijik sedikit pun, dia merasa sangat sedih melihat nasib temannya itu, menurut nya lebih baik jadi orang miskin seperti nya yang bisa hidup tanpa aturan daripada jadi orang kaya seperti temannya yang hidup penuh dengan aturan, bahkan sampai sekarang papa dan mama glamor tidak menyukainya karena dia orang miskin, namun itu tidak membuat karin sakit hati, karena menurutnya glamor itu teman terbaik untuk nya, jadi dia tidak peduli dengan orang tua dari sahabat nya itu.

" udah mor, jangan sedih lagi, mungkin ini yang terbaik buat lu, nanti setelah lu menikah, bokap dan nyokap lu nggak akan ngatur hidup lu lagi seperti sekarang. " ucap karin menenangkan glamor.

" tapi rin, calon suami gua tuh orang nya dingin banget, seperti nya gw akan lebih menderita setelah menikah dengan dia. " ucap glamor.

" terus sekarang mau bagaimana lagi, mau memohon pun gw yakin ortu lu nggak bakalan membatalkan pernikahan ini, karena gw tahu ortu lu itu lebih mementingkan kekayaan dari pada anaknya sendiri. " ucap karin kesal dengan kelakuan ortu dari temannya.

" lu nggak ingat mor, gimana dulu kak alex? dia bahkan mau bunuh diri karena di paksa menikah, namun ortu lu malah tetap memaksanya menikah, menurutku sampai sekarang kak alex tidak bahagia dengan pernikahan nya, terlihat banget dari wajahnya, ya meskipun dia sudah punya anak sekarang tapi dia tetap tidak bisa mencintai istri nya. " ucap karin merasa kasihan pada abang temannya.

" lu kok tahu rin kalau abang gua ngga bahagia, gw sendiri aja nggak tahu keadaan nya sekarang? " tanya glamor penasaran, bagaimana bisa temannya tahu keadaan abang nya, memang dulu karin dan abangnya sedikit dekat tapi glamor tidak tahu kalau karin sampai tahu keadaan Abang nya yang sekarang.

" tadi gw ketemu kak alex di bawah, jadi kita sedikit berbincang-bincang, katanya dia ingin bertemu dengan lu, tapi lu nya nggak ada. " jelas karin.

" memang kak alex nggak bilang sih kalau dia nggak bahagia dengan istrinya, tapi gw lihat sendiri mor, saat kak alex dan gw pergi ke coffee di bawah gw liat istri kak alex ciuman sama orang lain di dalam mobil, dan ekspresi kak alex itu kek datar aja gitu, dia nggak syok atau marah, kan aneh! " jelas karin lagi sambil mengingat kejadian tadi saat dia bertemu dengan kakak sahabat nya itu.

" hah!!... maksud lu kak monica ciuman sama pria lain di dalam mobil, dan kak alex liat namun dia biasa aja gitu?. " tanya glamor yang sekarang berhenti nangis dan malah kepo dengan cerita karin.

" lu salah liat mungkin rin, bisa saja kan wanita itu bukan kak monica!. " ucap glamor lagi namun langsung di tepis oleh karin.

" nggak mor, gw berani bersumpah kalau itu kak monica, kakak ipar lu, mukanya tuh masih sama kayak dua tahun lalu, cuma pakaian nya itu loh mor, beuh seksi amat, dan lu tahu nggak, seperti nya kaca mobil tersebut sengaja di buka agar abang lu liat gitu, kek di film-film gitu loh mor. " jelas karin mengebu-gebu, jujur dia merasa sangat syok saat melihat kejadian tadi, namun dia bersikap biasa-biasa saja di depan alex karena tidak ingin menyinggung lelaki tersebut.

" parah banget tuh kak monic, kasian banget kak alex, ini semua karena papa, dia itu rela menjual anak-anaknya hanya untuk kekayaan semata. " geram glamor sama papanya.

" tapi kak rico beruntung banget ya mor, dia tuh kan menikah dengan wanita pilihan nya sendiri. " ucap karin.

" iya itukan karena kak alice anak orkay, jadi pernikahan nya ya di restui. " ucap glamor menimpali.

" hmm benar juga sih, yaudah lah mor, lu jangan nangis lagi, mending sekarang lu tidur, besok kita bicarakan lagi tentang pernikahan lu, plus gw juga penasaran bagaimana penampilan calon suami lu, ya meskipun gw yakin sih pasti ganteng, soalnya kan calon suami lu oppa Korea. " ujar karin sambil cengengesan.

" cih.. ganteng sih iya, tapi ngeselin banget. " gumam glamor.

" paginya karin dan glamor sedang bersiap-siap pergi ke kampus, mereka akan pergi dengan hyuk min yang senantiasa menunggu mereka di depan pintu.

" selamat pagi nona-nona!. " sapa hyuk min sembari membungkuk.

" glamor langsung masuk ke dalam lift dengan wajah yang di tekuk.

" nona glamor kenapa?. " bisik hyuk min di telinga karin.

" hmmm glamor lagi ada sedikit masalah, mungkin karena itu mukanya keliatan suram dan menyedihkan. " karin balas membisik, kegiatan mereka tak luput dari penglihatan glamor.

" kalian sedang membicarakan ku kan? menyebalkan sekali. " kesal glamor menatap tajam ke arah karin dan hyuk min.

" hyuk min dan karin hanya mampu menelan ludahnya dengan kasar saat di tatap tajam oleh glamor.