NovelToon NovelToon
Suami Pilihan Ayah

Suami Pilihan Ayah

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:10.9k
Nilai: 5
Nama Author: Inisial EY

Karena begitu dimanja oleh Ayah dan kedua Kakaknya, Rara--Clara Pramudita tidak mau membuka diri untuk melihat ke arah laki-laki yang akan menjadi pasangannya yang ia yakini belum tentu sesayang Ayah dan kedua Kakaknya padanya.

Sang Ayah pun akhirnya turun tangan, memilihkan suami untuknya, yang kebetulan Rara pun memilih sosok yang sama. Riko Rahardian.

Bagaimana pernikahan Rara dan Riko nantinya?



Dibaca ya guys.

#dramapernikahan #nikahpaksa #stratasosia

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Inisial EY, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Diamnya Riko

"Ayaaaaah!" Rara berlari kencang, lalu memeluk tubuh Ayahnya begitu erat.

Ayah Burhan dan Bunda Citra saling tatap saat melihat keduanya masih basah rambutnya, tapi mereka tentu tidak mau bertanya karena mereka pernah sama-sama muda.

Apalagi ini di ruang terbuka, dan tentu lain ceritanya jika Riko tidak mendengar ia meledek anaknya.

Bunda Citra tidak mau Riko tidak enak hati dan tidak nyaman tinggal bersamanya jika ia meledek sepasang pengantin baru tersebut.

"Kangen Ayah ya, baby?" ledek Ayah Burhan sembari membalas pelukan putrinya.

"Banget! Rara kangen banget sama Ayah tau!" balas Rara sembari mencium pipi Ayahnya.

"Ayah ngapain aja di sana sama Bunda? Katanya liburannya seminggu, tapi belum ada seminggu kok Ayah udah pulang aja sih!" tanya Rara sembari menatap mata Ayahnya yang terlihat kelelahan.

"Ayah udah kangeeeen berat sama putri Ayah ini, makanya Ayah enggak mau liburan lama-lama. Pengennya cepet balik ke Jakarta terus ketemu kamu."

"Ah Ayah! Manis banget sih! Jadi tambah sayang kan Rara sama Ayah!" manjanya Rara yang membuat Bunda Citra menggelengkan kepalanya.

"Oh! Kalau itu ya harus, baby!" jawab Ayah Burhan sembari melirik menantunya.

"Ehem! Kamu enggak pengen meluk Bunda, Ra?" tanya Bunda Citra saat melihat Rara kembali memeluk Ayahnya.

"Bunda bukannya tadi ke toilet?" Rara bertanya seraya melipat bibirnya menahan senyum.

Bunda Citra mendengus kesal, "Ya udah kalau enggak kangen Bunda. Bunda mau nelpon dua anak bujang Bunda aja biar cepet balik ke Jakarta biar ada yang meluk Bunda juga."

"Ayo Riko, cepetan ke mobil biar cepat sampai rumah. Badan Bunda udah terasa lengket semua ini." pinta Bunda Citra pada menantunya yang hanya diam saja melihat interaksi mereka.

"Iya, Bun." jawab Riko sembari menatap istrinya seakan meminta Rara untuk memeluk Bunda nya juga.

Dan baru saja melangkah lima langkah, Rara tiba-tiba berlari memeluk Bunda Citra dari belakang. "Rara kangen Bunda juga tau. Bunda jangan ngambek dong."

Bunda Citra tersenyum mendapat pelukan dari putrinya, ia pun mengusap lengan Rara lalu mencium pipi putrinya itu yang ada di pundak kirinya.

"Bunda enggak ngambek. Makasih ya udah mau peluk Bunda."

"Ah Bundaaa!" rengek Rara lalu beralih ke depan untuk memeluk Bundanya dengan benar.

***

"Ayah sama Bunda mau makan dulu apa langsung pulang?" tanya Riko saat mereka sudah keluar dari bandara.

Mereka berada dalam satu mobil, berbeda dengan para pengawal yang memang sudah dijemput oleh sopir Ayah Burhan untuk segera pulang ke rumah.

"Ayah mau makan dulu." jawab Ayah Burhan yang kini duduk di samping Riko.

"Makan apa, Yah?" Bukan Riko yang bertanya, tapi Rara.

"Makan soto ayam langganan kita, baby." jawab Ayah Burhan sembari menoleh ke belakang, di mana putri kesayangannya berada.

Rara mengangguk, lalu beralih menatap Riko dan kini ia bingung ingin memanggil Riko bagaimana di depan kedua orang tuanya.

Mau dipanggil 'abangnya Lisna' kok kayaknya enggak banget ya kedengeran sama Ayah Bunda.

Terus, kalau dipanggil Mas kayak kemarin pas ada Leon, Riko bisa geer lagi.

Mau panggil nama kesannya kayak enggak sopan banget.

Duh, Rara jadi diem beberapa saat yang membuat Bunda Citra menoleh pada putrinya.

"Kenapa sayang? Kamu enggak tau kedai soto ayam kesukaan kalian?" tanya Bunda Citra yang membuat Rara hanya menatap Bundanya tanpa menjawab.

"Kamu beneran enggak tahu, Ra? Apa lupa? Kayaknya baru satu bulan yang lalu kita kesana kan?" tanya Bunda Citra lagi saat putrinya hanya diam saja menatapnya.

"Rara!" Bunda Citra mengibaskan tangannya di depan Rara, menyadarkan Rara yang tengah menatapnya tanpa berkedip.

"Eh! Iya. Iya Bunda. Rara tau kok tempatnya."

"Kalau tau kenapa diem aja. Kasih tau suamimu dong sayang." Bunda Citra gemas dengan kelakuan putrinya yang terlihat malu untuk memanggil suaminya.

"Em.. Kedainya udah deket kok. Tinggal 200 meter aja dari sini. Abis lampu merah itu langsung belok kiri, udah sampai." ujar Rara pada Riko yang membuat Riko langsung mengangguk dan menuruti perkataan istrinya.

Huft, untunglah Bunda dan Ayah enggak mempermasalahkan gue yang enggak manggil Riko dengan embel-embel apapun. gumam Rara dalam hatinya saat Ayah dan Bundanya diam saja.

***

KEDAI SOTO AYAM MAKNYOS

Usai memarkirkan kendaraan yang dikemudikannya, Riko pun menyusul istri dan kedua mertuanya yang sudah masuk terlebih dahulu ke dalam kedai.

Bukan karena mereka tidak mau menunggui Riko, tapi Riko lah yang meminta mereka untuk masuk terlebih dahulu tanpa menunggunya memarkirkan kendaraan.

Riko pun masuk ke dalam kedai lalu mencari istri dan kedua mertuanya yang ternyata duduk di gajebo dekat kolam ikan, yang memang pemandangannya terlihat asri.

'Masih ada ya di kota pemandangan asri begini?' gumam Riko dalam hati sembari melangkah untuk duduk di dekat istrinya.

"Parkirnya jauh ya?" tanya Rara pelan saat Riko sudah duduk di sampingnya.

"Kenapa?" Riko balik bertanya yang membuat Rara langsung mendelik kesal sembari mencebikkan bibirnya.

"Aku cuman nanya. Langsung dijawab aja enggak bisa ya? Kebiasaan deh." geram Rara tertahan yang malah membuat Bunda Citra yang melihatnya tersenyum.

"Kalian lagi bahas apa sih? Kok kayaknya seru banget. Agak kencang dong ngomongnya, biar Bunda sama Ayah juga denger." ledek Bunda Citra yang membuat Rara langsung menoleh pada Bundanya.

"Seru apanya sih, Bunda. Wong Rara cuman tanya sesuatu aja kok. Ya kan?" Kini Rara menatap Riko sembari memberi kode agar mengiyakan perkataannya.

Namun, sebelum Riko mengangguk, pramusaji kedai itu sudah mengantarkan pesanan mereka.

"Ini buat Nona Rara, tidak pakai bawang goreng kan ya?" ujar lembut seorang lelaki berkaca mata yang berada di sebelah pramusaji yang sedang menghidangkan makanan.

Dilihat dari gesture berbicara dan penampilannya yang maskulin, tentu laki-laki ini bukanlah seorang pelayan, dan Riko pun tanpa sadar terus menatapnya saat laki-laki itu dengan lembut berkata porsi spesial untuk istrinya.

"Eh! Iya. Makasih ya udah selalu ingat pesanan saya." balas Rara sembari tersenyum manis yang membuat Riko pun beralih menatap istrinya.

"Tentu Nona Rara. Saya pasti akan selalu mengingatnya. Silahkan dimakan!" ujarnya lembut sembari tersenyum lalu pergi dari acara makan siang keluarga Ayah Burhan Mahendra menyisakan tanda tanya besar di kepala Riko.

**

"Kamu enggak makan, Riko? Enggak bakal kenyang kamu kalau cuman ngelihatin putri Ayah tapi sotonya enggak dimakan." Ayah Burhan kembali perhatian pada keluarganya setelah perutnya kenyang, tadi saat Riko dan Rara sedang saling bertanya, beliau sedang tepar karena kelaparan.

Dan saat ini, saat soto miliknya sudah habis, beliau melihat menantunya hanya menatap putrinya tanpa berkedip dan tanpa sedikitpun menyentuh soto ayamnya.

Rara yang mendengar gurauan Ayahnya pada Riko, pun menoleh dan baru sadar jika memang Riko sedang menatapnya dan belum memakan sama sekali soto ayamnya.

"Enggak suka soto?" tanya Rara akhirnya.

Riko hanya menggelengkan kepala pelan dan langsung memakan soto ayamnya yang pasti sudah agak dingin.

"Kalau enggak suka, enggak usah dipaksa makan." ujar Rara melihat Riko seperti tak berselera.

Riko hanya menggelengkan kepalanya lagi untuk menjawab ujaran istrinya.

'Ini orang kenapa hobi banget geleng kepala sih! Emangnya gue cenayang bisa tau isi kepala dia.' gerutu Rara dalam hatinya lalu mengambil tissue karena makanannya sudah habis.

"Kalau kamu enggak suka soto, kenapa enggak bilang Riko?" tanya Ayah Burhan akhirnya melihat menantunya hanya diam saja tidak seperti saat tadi bertemu di bandara.

"Suka kok, Yah." jawab Riko singkat sembari menatap mertuanya.

'Sama Ayah aja jawab. Sama gue cuman geleng kepala.' gerutu Rara lagi dalam hatinya.

"Jangan memaksakan sesuatu yang enggak kamu suka hanya untuk menyenangkan orang lain, Riko. Ada kalanya, kamu harus berbicara agar orang lain tahu apa yang sedang kamu inginkan." tutur Ayah Burhan bijak melihat mendung di wajah menantunya.

Entah apa yang tengah dipikirkan menantunya itu saat ini.

"Riko enggak kepaksa kok, Yah. Hanya sedang ada yang dipikirkan saja." jawab Riko sembari tersenyum untuk menutupi apa yang kini memenuhi dadanya.

"Ra.. Bisa ikut Bunda ke toilet sebentar, sayang?"

"Bunda enggak berani sendiri emangnya?" Rara lagi malas beranjak dari duduknya, ia sibuk melirik suaminya sedari tadi dengan perasaan kesal.

"Ya udah. Bunda sendirian aja." Bunda Citra pun akhirnya pergi ke toilet seorang diri dengan kata yang tertunda yang ingin diucapkannya pada putrinya.

Bersambung.....

1
Cut shaliha
hai baru mampir
Inisial EY: makasih😍
total 1 replies
Noniesal
semangat yahhh/Kiss/
Inisial EY: semangat!!!
total 1 replies
Noniesal
jgn lama2 updatenya yah...sayangku
Noniesal
semngat thor
Inisial EY: siap😍
total 1 replies
Noniesal
sedih kok😢
Inisial EY: kasihan Riko😌
total 1 replies
Noniesal
/Shhh//Shhh/
Inisial EY: 😁😁😁😁😁😁😁😁
total 1 replies
Noniesal
Kok..ayah, bisa ya bocorin rahsia..ku aduin sama bonda/Joyful/
Inisial EY: 🤣🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
Jumi
lanjut dong
Inisial EY: okay😁
total 1 replies
Inisial EY
eaaaa... manis banget ya Mas Riko. mana nih like nya kakak-kakak readers? author yang nulis aja baper, masa kalian enggak sih? hehehe
Noniesal: semangat thor..itu JODOH TERBAIK mmg udh ngak update ya thor..keren kok..critanya..masa gntung gitu ajah..kutunggu yah .updatenya..sayangkuuuu/Kiss//Kiss//Kiss//Kiss/
Inisial EY: sudah update kak.
tapi masih nunggu review. ditunggu ya😘
total 4 replies
Noniesal
thor..ooo...thor..
aku suka jln critanya..semangat ya thor..
utk terus berkarya
Inisial EY: siap😍😍😍😍 terimakasih akak
total 1 replies
Noniesal
dalamnya cinta mas riko...setulus itu cintanya..susah mau ketemu lelaki yg menagis..kerana CINTA..Semangat abangnya lisna
Inisial EY: semangat!!!
total 1 replies
Noniesal
mertua yg prihatin amat..segitunya plan mereka ../Facepalm/
Inisial EY: 🤣🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
Noniesal
Luar biasa
Noniesal
kasian sama abangnya lisna/Grin/
Inisial EY: iya, kasihan banget ya kak😁 ikuti kelanjutan ceritanya terus ya kak. makasih😍
total 1 replies
Andriani Andriani
up yg byk dong min
Inisial EY: insyaAlloh ya kak.. soalnya 2 yang on going☺
total 1 replies
Inisial EY
Hai guys.. ini novel ketigaku. ya, walaupun yang kedua belum aku lanjutin sih🤣 semoga kalian suka ya. jangan lupa like, subscribe, vote, dan kasih hadiah biar aku semangat ngetik ya😍 love kalian sekebooon
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!