Pesona Sang Majikan

Para mahasiswa dan mahasiswi saat ini sedang mendengarkan langsung sebuah pengumuman darurat yang akan di sampaikan melalui pengeras suara yang tersedia untuk penunjang sarana kampus.

Dengan seksama mereka mendengarkan pengeras suara itu berbunyi memberitahu jika semua mahasiswa dan mahasiswi harus berkumpul di aula atas kampus

Semua para mahasiswa dan mahasiswi panik karena harus segera bertebaran menuju aula kampus yang terletak di lantai atas. Mereka pun semua berbondong-bondong hanya untuk mencapai lantai atas dengan langkah yang terbirit-birit. Maklum saja saat ini lift yang ada di kampus sedang di perbaiki oleh teknisi karena mengalami konsleting.

Setibanya mahasiswa dan mahasiswi di aula kampus..

Semua para mahasiswa-mahasiswi duduk dengan celotehan mereka serta senda gurau di iringi dengan tawa yang menggelegar membuat dekan dan juga Rektor turut gusar akan tingkah laku hura-hara yang di tunjukan mahasiswa-mahasiswi

"Semua di harapkan tenang ya!" Ucap Rektor Delia

"Bagaimana kami bisa tenang kalau Ibu Rektor tidak bisa memberi drop out si gadis miskin olahan itu." Ucap Vella

"Jaga mulut harimau kalian semua!!! Apa kalian tidak berpendidikan sehingga harus memfitnah Zara seperti ini?" tanya Rektor

"Kami semua di sini sudah tahu Ibu Rektor mengumpulkan kami di sini untuk dapat mengeluarkan dia dari kampus kita kan?" tanya Dimas

"Kalian semua salah!" Bentak Rektor

"Salah bagiamana, Bu??" tanya Dimas

"Kalian coba perhatian layar besar yang ada di depan ini menunjukan bukti rekaman suara teman kalian." Ucap Rektor

"Itu bukannya suara Vella dan Lingga, bu?" tanya Shena

"Betul sekali jadi kalian sekarang jangan mencoba memfitnah Zara lagi ya!" Ucap Rektor

Semua para mahasiswa-mahasiswi pun mendelik tajam ke arah Lingga dan Vella yang saat ini ada di bangku paling belakang

"Apa ini hanya mimpi? Kenapa suara dalam rekaman itu bisa sampai di tangan Bu rektor? siapa sebenarnya yang mengambil suara rekaman itu dan memberikan pada Rektor? Apa mungkin Zara? jika memang anak miskin olahan itu yang melakukan semua ini. Gua akan pastikan hidupnya akan hancur sama seperti dia hari ini sudah menghancurkan hidup gua." Batin Lingga

"Kurang ajar!! siapa yang berani melakukan ini pada gua dan Lingga, tidak akan pernah gua ampuni!!" Geram Vella dalam hatinya

Mereka semua saling berkelit dalam ikatan batin mereka masing-masing.

"Kalau begitu keluarkan mereka berdua, Bu! " Seru Dimas

"Iya, Bu betul. Keluarkan mereka yang sudah menyebabkan aku dan teman-teman lain harus keracunan makanan." Timpal Shena

"Harap tenang!! kalian semua jangan menghakimi dulu. Di sini saya yang memberikan keputusan." Ucap Rektor

"Baiklah Bu cepat beri keputusan apa?" tanya Dimas

"Saya akan memberikan peringatan pertama berupa skorsing bagi mereka berdua selama satu minggu." Ucap Rektor

"Hah? Ini nggak adil Bu! mereka sudah sangat jahat sama kami tapi kenapa ibu hanya memberikan mereka skorsing saja?"Protes Dimas salah satu mahasiswa fakultas ekonomi

"Baiklah karena banyak yang protes Ibu akan tambahkan hukuman mereka lagi untuk membersihkan ruang kamar mandi selama 6 bulan setelah mereka selesai skorsing dan juga menyapu dan mengepel setiap ruang kelas mahasiswa/mahasiswi. Apa kalian puas?" tanya Bu Rektor

"Nah gini baru kita semua puas, Bu." Ucap Dimas

"Dasar dua manusia jahat bisanya fitnah terus Zara." Ucap Shena

Olokan demi olokan terus di kumandangkan oleh para mahasiswa-mahasiswi yang terus menghujat Vella dan lingga yang begitu tega memfitnah adik kelas

Zara yang diam-diam mengamati dari jauh hanya tersenyum simpul,"Akhirnya kebenaran itu bisa terungkap juga, tapi siapa yang sebenernya merekam suara Vella dan Lingga. Aku harus berterima kasih karena suara rekaman itu membuat aku bisa bertahan di kampus ini."

************

Setelah kejadian di aula kampus. Zara mulai di datangi satu persatu teman kampus untuk menjabat tangan Zara sebagai ungkapan permintaan maaf mereka yang telah terhasut akan perkataan Vella dan Lingga

Zara hanya bisa menerima jabatan tangan mereka dan tersenyum manis, tanda Zara memaafkan semua teman kampusnya

Setelah itu Zara pun bergegas pergi ke dalam kamar mandi, namun seorang wanita paruh baya memanggil namanya

"Zara..." Seru Mom Delia

"Mom, kenapa menghampiriku?" tanya Delia

"Mom ingin mengumumkan sekarang kalau kamu anak Mom. Apa kamu mau?" tanya Mom Delia

"Maaf mom, ini bukan waktu yang tepat. Justru aku ingin tahu siapa yang memberi bukti hasil rekaman suara itu?" tanya Zara

Tiba-tiba seorang pemuda menghampiri mereka berdua ya g sedang bercakap-cakap di depan kamar mandi

"Aku yang memberikan kepada Mom kamu ini." Seru Leon

"Leon?! Kamu dengar apa yang aku dan Rektor bilang?" tanya Zara

"Sudahlah Zara kamu tidak perlu tutupi lagi. Aku sudah dengar yang barusan Ibu Rektor kita bilang ini bahwa kamu anaknya." Ucap Leon

"Aku mohon jangan beritahu siapa pun mengenai jati diriku dan aku juga mau berterima kasih karena kamu sudah mau menolong aku dari fitnah Kak Vella dan Kak Lingga." Ucap Zara

"Baiklah, tapi ada syaratnya." Ucap Leon

"Apa syaratnya? Katakan saja." Ucap Zara

"Nanti saja aku kasih tahu. Aku pergi dulu. Permisi Bu Rektor." Ucap Leon

"Mommy sih nggak hati-hati! jadi kan seperti ini."Ucap Zara

"Maaf mommy salah tapi kamu juga harus bersyukur orang yang mendengarkan itu Leon, orang yang sama yang telah menolong kamu. Mommy rasa dia jodoh kamu." Ucap Mom Delia

"Aku nggak suka sama dia, Mom." Ucap Zara

"Jangan gitu dia itu pria tampan, pintar, dan selalu menolong kamu dalam kesulitan. Kenapa kamu belum bisa membuka hati buat orang lain?" tanya Delia

"Tapi dia juga selalu terkena hasutan Kak Lingga dan Kak Vella untuk memfitnahku saat aku bekerja di hotel." Ucap Zara

"Lupakan saja masalah di hotel itu karena mungkin Leon begitu mencintai kamu hingga dia cemburu kamu sedang bersama pria lain." Ucap Mom Delia

"Mommy tidak akan pernah bisa mengerti rasanya di fitnah seperti itu oleh Kak Leon." Ucap Zara

"Maafkan Mommy yang tidak bisa mengerti rasanya jadi kamu, tapi percayalah Mommy tahu apa yang terbaik buat kamu." Ucap Mom Delia

"Yasudah, terserah Mommy saja yang jelas Zara tidak suka Mommy membanggakan Kak Leon di depan aku karena aku sudah suka sama orang lain." Ungkap Zara

"Siapa yang kamu sukai?" tanya Mom Delia

"Dia teman kerja di hotel, Mom.." Ucap Zara

Bersambung....

...Jangan lupa untuk memberikan dukungan berupa like di setiap episode, vote sebanyak mungkin, dan tambahkan di rak buku kalian sebagai favorite/subscribe...

...Terima kasih sudah mampir di karya ini, semoga bisa menghibur kalian semua...