NovelToon NovelToon
Nightmare System

Nightmare System

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / zombie / Sistem / Penyeberangan Dunia Lain
Popularitas:53.1k
Nilai: 5
Nama Author: Mobs Jinsei

Bagaimana jika kita bangun tidur sudah ada uang di sebelah kita dan bukan hanya uang, terkadang barang yang kita perlukan juga bisa tersedia. Memang sekilas terdengar enak dan mudah, tapi hampir setiap hari kita mimpi buruk dan berpetualang di dunia yang berkebalikan dari dunia nyata, jika di dunia nyata ada manusia, di dunia mimpi ada zombie yang merepresentasikan sifat sifat manusia di dunia nyata.

Kisah ini adalah kisah seorang pemuda dan adiknya yang sedang menghadapi masalah berat, mulai dari di minta cuti paksa karena belum membayar biaya kuliah sampai kekasihnya hamil oleh sahabatnya sendiri. Dia tidak sengaja "menemukan" sistem ini dan memulai petualangannya di dunia mimpi buruk untuk merubah dunia nyata di sekitarnya dan mengatasi masalah besar yang menimpa dirinya dan adiknya.

Genre : Fiksi, drama, comedy, fantasi, sistem, sedikit horor.

Mohon tinggalkan jejak ya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mobs Jinsei, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 10

Kembali ke masa kini, setelan mengirim pesan kepada Rina, Rudi yang sudah selesai di tanyai menunggu kapan dia di perbolehkan pulang. “Dling,” sebuah pesan masuk ke smartphone Rudi, ternyata pesan itu dari Rina yang mengatakan kalau dia dan Meli sedang menuju ke polsek karena ada yang mau di ceritakan kepada Rudi.

“Dih...kenapa malah tu anak mau kesini, kan gue udah bilang tunggu di kosan,” ujar Rudi dalam hati.

Selagi diam menunggu, tiba tiba pintu polsek di buka, seorang pria paruh baya berpakaian bagus masuk ke dalam. Rudi yang mengenal kalau pria itu adalah ayah dari mantan sahabatnya langsung berdiri dan menyapa, namun pria paruh baya itu hanya melirik Rudi dan melangkah masuk ke dalam dengan wajah yang terlihat sangat marah. Beberapa saat kemudian, Rudi bisa mendengar suara teriakan dan gebrakan meja di dalam.

Rudi hanya diam saja mendengarkan Doni menghadapi ayahnya yang mengamuk dan di tengahi oleh polisi. Suara suara bising di dalam terdengar cukup lama, Rudi melihat jam dinding yang berada di tengah tengah, waktu sudah menunjukkan jam setengah tujuh malam. Masih terdengar suara dari dalam seperti orang berdebat yang tidak jelas kata katanya. Tiba tiba pintu polsek di buka, Rina dan Meli yang meminjam baju Rina masuk ke dalam menemui Rudi yang sedang menunggu.

“Kak, kamu ga apa apa kan ?” tanya Rina langsung ketika menghampiri Rudi.

“Aku tidak apa apa, loh Meli ikut kesini ?” tanya Rudi.

“Kak...aku minta maaf banget ya, aku adiknya Doni, aku juga baru tahu kalau kakak ku sudah berbuat macam macam sama kakak, aku mohon maaf banget ya kak,” jawab Meli.

“Oh...kamu adiknya Doni toh, aku baru tahu, kok kamu ga bilang Rin ? kamu kan kenal Doni juga ?” tanya Rudi.

“Aku sendiri juga baru tahu kak tadi, makanya aku kesini, ada yang mau ku ceritain ama kakak,” jawab Rina.

Kemudian Rina dan Meli bercerita tentang kejadian di kos kosan ketika mereka sedang makan di kamar, Rudi kaget mendengar cerita Rina dan Meli. Rudi langsung berpikir, berarti Santi mengajak Farah ke kos kosannya karena tahu kalau dia pasti ada di kos kosannya. Tapi ternyata mereka malah bertemu Rina dan teman temannya yang salah satunya adalah Meli, adik dari Doni.

“Kacau banget sih, parah,” ujar Rudi.

“Iya kak, makanya aku sama Meli kesini, Sari kita minta pulang duluan,” balas Rina.

“Kak Rudi, Rin, gue masuk dulu ya kedalem, di luar tadi gue liat mobil bokap, pasti bokap lagi di dalem,” ujar Meli berdiri.

“Kalau gue bilang sih mending lo ga usah masuk Mel,” ujar Rina sambil memegang tangan Meli.

“Iya, Rina bener Mel, mereka lagi ribut di dalam, biarin dulu aja, nanti kamu masuk malah bikin kacau,” tambah Rudi.

“Iya deh kalo gitu, aku disini dulu,” ujar Meli yang kembali duduk di sebelah Rina.

Suara di dalam mulai hening, beberapa polisi yang terlihat berpangkat tinggi masuk ke dalam. Rudi mengatakan pada Meli kalau mungkin sebentar lagi selesai. Pintu polsek kembali di buka, orang tua korban yang menangis masuk kemudian di antar oleh seorang polisi masuk ke dalam ruangan. Rina bertanya kepada Rudi,

“Sebenernya tabrakannya gimana sih kak ? aku baru denger dari Meli,” tanya Rina.

Melihat Rina dan Meli yang sudah siap mendengarkan dengan antusias, Rudi menceritakan kronologisnya, keduanya langsung terkesiap dan mengucapkan doa, mereka menoleh melihat orang tua korban yang masih di depan ruangan dan sedang di bujuk masuk dari dalam. Akhirnya mereka masuk ke dalam dan suasana kembali hening.

“Kita sampai kapan nih kak di sini ?” tanya Rina.

“Ga tau, tunggu aja,” jawab Rudi.

Tak lama kemudian, dua orang polisi keluar dari ruangan menghampiri Rudi, mereka meminta Rudi masuk ke dalam. Rina dan Meli tidak di perbolehkan masuk dan harus menunggu di luar, Rudi berdiri dan berjalan bersama polisi masuk ke dalam ruangan. Di dalam, Rudi melihat suasana agak tegang, Doni terlihat menunduk dengan wajah yang sangat merah dan tidak berani menatap mata Rudi sama sekali. Ayah Doni hanya duduk diam sambil melipat tangan di dada dan memejamkan matanya.

Tiba tiba seorang polisi berpangkat yang sebelumnya duduk di tengah berdiri dan menghampiri Rudi. Dia langsung memegang pundak Rudi,

“Saudara Rudi ?” tanyanya dengan nada tegas.

“Benar pak,” jawab Rudi.

“Hei...kembalikan anak kami,” teriak seorang pria yang memeluk istrinya yang sedang menangis.

“Aku ?” tanya Rudi.

“Iya kamu, kalau kamu tidak mengganggu pengemudi dan membelokkan setirnya, anak kami masih hidup, sekarang kamu harus membayar semuanya,” teriak sang pria yang air matanya mengalir deras walau wajahnya nampak marah.

“Hah...aku tidak berbuat apa apa, aku hanya minta Doni ke pinggir dan turun, bener kan Don ?” tanya Rudi sambil menoleh kepada Doni.

Doni diam saja dan menunduk tanpa menjawab pertanyaan Rudi, langsung saja Rudi menoleh kepada ayah Doni yang duduk diam melipat tangan di dada dan memejamkan mata. Tiba tiba sang ibu yang menangis langsung berdiri dan menjenggut baju Rudi.

“Dasar iblis....penjahat...mati kamu...mati kamu...” teriak sang ibu histeris.

Seorang polisi menarik sang ibu bersama suaminya dan memintanya kembali duduk, tangisan histeris sang ibu memenuhi ruangan. Wajah Rudi menjadi pucat, dia langsung menoleh melihat Doni,

“Lo gila ya Don...lo fitnah gue....parah...lo bener bener parah\, an**** lo....”

Rudi menerjang ke arah Doni dengan kepalan tangannya, tapi tangannya di tahan oleh polisi yang berada di dalam ruangan. Doni tetap menunduk dan tidak menjawab, namun terlihat sekali tangannya gemetar di pahanya. Ayah Doni langsung bediri dan menarik Doni yang juga langsung berdiri walau menunduk, kemudian dia bersalaman dengan polisi yang berpangkat kemudian melangkah keluar dari ruangan.

“Woi...tanggung jawab lo...woi...an***...bang***....” teriak Rudi.

“Saudara Rudi, anda di tangkap karena menyebabkan kecelakaan maut yang merenggut nyawa seorang anak berusia 11 tahun, bawa dia ke sel,” ujar polisi berpangkat.

“Gue ga salah, gue ga terima ini....gue ga salah....” teriak Rudi yang di giring oleh polisi keluar ruangan untuk di masukkan ke sel.

*****

Sementara itu, Rina yang berada di luar bersama Meli dan menunggu Rudi kembali melihat Doni keluar bersama ayahnya. Meli langsung menghampiri ayahnya,

“Papa....”

“Ayo ikut, kita pulang,” papanya langsung menarik tangan Meli.

“Loh kok, trus gimana ? mana kak Rudi ?” tanya Meli.

“Rudi menggantikan Doni, denger ya Don, mulai sekarang kamu harus bener bener, papa ga mau kejadian seperti ini terulang lagi, kamu tahu kan papa punya citra bagus di luar sana, jangan sampai citra papa rusak gara gara kamu,” ujar papa.

“I..iya pa...maaf pa,” balas Doni menunduk.

Mendengar ucapan ayah Doni dan Meli, Rina langsung tersentak kaget, dia langsung menarik jas papa Doni dan Meli.

“Maksudnya apa om ? mana kakak ku ?” tanya Rina.

“Siapa dia ?” tanya papa kepada Meli.

“Dia Rina....adiknya kak Rudi,” jawab Meli.

“Oh...ayo pulang,” balas papa sambil melepaskan tangan Rina dari jasnya.

“Om...apa maksudnya, kakak ku ga salah om, jelaskan om, jangan begini om,” teriak Rina.

Doni menoleh melihat Rina dengan wajah menyesal dan Meli tidak bisa berbuat apa apa, dia hanya menunduk melihat Rina, Rina langsung berbalik dan berlari masuk ke dalam menerobos polisi, namun dia di hentikan oleh polisi dan di bawa kembali ke luar sambil meronta ronta dan menangis.

“Kakak....kakak....kakak....kakak tidak salah kakak....bebaskan kakak ku...kakak.....” teriak Rina meronta histeris.

Setelah di luar, Rina terduduk lemas di lantai dan menangis tersedu sedu di awasi oleh seorang polisi yang terharu melihatnya.

“Kakak...jangan tinggalin Rina sendirian kak....kakak.....kakak ga salah kak, Rina percaya kakak....” ujar Rina dengan suara lirih.

******

[New Quest received]

[Installing module......done]

[Commencing]

1
Fabrigio
semangat ya autor jangan iatus
Mobs Jinsei: Siap kak
total 1 replies
Yunita Permata sari
👍👍👍
Fabrigio
/Yawn//Yawn//Smile//Smile//Smile//Smile//Smile//Smile/
Fabrigio
kok nggak update, lagi Thor lagi sibuk ya
Mobs Jinsei: Bukan kak, laptopnya baru kelar maaf ya lama, sekarang rutin lagi
total 1 replies
Alvi Aprilian
hooh pusing gue bacanya 😂😂😇😇
Fabrigio
autor, tolong dijawab ya, kenapa nggak update lagi toroh udah dua hari
Mila Elma
goblok,, dah ketebak alur ceritanya, pasti balikan,, dah ahh ampe disini aja bacanya
Mila Elma
udah itu Entar mereka balikan lg, Mc Terima dy apa adanya,,.. Alurnya kayak dah keliatan
Vinnie Alder
agak bodoh sebenarnya tapi okay
Vinnie Alder
ini cerita tuh udah kaya campuran Persona, Death note sama Silent hill
Vinnie Alder
.... HAH?!
Vinnie Alder
bab beb bab beb!!! GOBLOK!!!!
Vinnie Alder
Beneran kaya persona! suka banget
Vinnie Alder
BENER KAN TEORI GW!!!
Vinnie Alder
Hehh jangan-jangan itu emang beneran ada yang lagi begituan di dunia nyatanya, kan mimpinya ini alternate universe lah ibaratnya dari dunia nyata 😬
Vinnie Alder
Najis
Vinnie Alder
Hmmm kaya Game Persona ya bedanya ini dunia mimpi dimana Rudi membunuh zombie yang aslinya itu orang di dunia nyata, mungkin Zombie ini gambaran dari sifat-sifat buruk manusia, sedangkan persona itu lebih ke bayangan jahat orang-orang di dunia nyata.

mungkin Rudi membunuh Zombie-zombie yang dipilih karena orang di dunia nyata nya itu penjahat? mungkin saja. Karena bisa jadi setelah Rudi membunuh zombie itu orang di dunia nyatanya langsung tobat wkwkwkwk
Mobs Jinsei: thanks dukungannya kaka /Pray/
total 1 replies
Andalas 476
Konyol nih...masa' Helm dibawa masuk ke kelas segala..sekolah mana ini??! 😂
Andalas 476
Jiaahh... barusan banget dapet 11 juta tuh....kog jadi 1 juta !??
Andalas 476
coba bayangin ZOMBIE lagi bermesraan...🤔😵😂
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!