oowekk..oowekk.. ooweekk..
suara bayi melengking terdengar dari ruang bersalin sebuah rumah sakit.
"Selamat Nona, bayi anda perempuan."Ucap sang dokter setelah selesai membersihkan bayi baru lahir dan segera menyerahkannya pada Asya.
Asya nampak termangu, ia sangat bahagia melihat bayi mungil yang ada dalam gendongannya, tapi bagaimana dengan suaminya Yang menuntut Asya agar melahirkan anak laki-laki ??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Leo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kondisi dan situasi
Bab 10
.
.
Alwi menghentikan mobilnya dijalanan. Hal itu membuat Asya keheranan.
"Mas. Mau apa berhenti ??" Tanya Asya.
"Turun. Kau pulang saja naik taksi, aku harus segera kekantor aku harus mitting penting pagi ini."Balas Alwi.
"Tapi Mas. Disini kan susah cari taksi. Dan aku bawa koper kita dan anak-anak juga."timpal Asya.
"Itu resikomu. Kau kan cuma mengurus itu setiap harinya. Cepatlah jangan membuatku terlambat. Aku harus bisa memenangkan tendder besar itu."Alwi.pun segera turun dan mengeluarkan koper-koper dari bagasi mobilnya.
Asya kebingungan ia pun turut turun dengan menggendong sikecil Shanum
"Mas. Sebentar saja. Antar aku pulang dulu. Kasihan shanum kalau harus menunggu taksi.."Pinta Asya.
"Jangan dimanja anakmu itu. hanya sebentar. Aku sudah pesankan taksi online. Dan kau tinggal menunggu."Balas Alwi tanpa beban.
Asya tak bisa lagi menjawab. Apalagi saat Alwi langsung kembali masuk kedalam mobil dan pergi begitu saja.
Entah mengapa, martin sengaja mengikuti kakak sulungnya yang Martin yakini selalu tidak baik dengan istrinya. Dan ternyata benar. Martin bisa melihat Alwi menurunkan Asya dijalanan.
"Sebenarnya kakAlwi kenapa sih ??!! Dulu dia tidak seperti itu ??" Gumam Martin dengan alis saling bertaut.
Asya menepi sembari menutupi Shanum dengan kain.
"Lama tidak ya taksinya ??"Gumam Asya yang sangat kawatir dengan baby shanum.
Tak lama mobil serupa dengan milik Alwi berhenti disisi Asya berdiri.
Martin membuka kaca mobilnya dan hal itu seketika membuat Asya terkejut. "Martin.."
Martin segera turun menghampiri aasya.
"Kakak sedang apa disini ??"
"Aaa..Em..Itu, aku..aku.."Asya bingung harus beralasan apa.
"Mau bohong lagi kak ??"Balas Martin
Asya seketika terdiam
Martin hanya membuang kasar nafasnya dan segera memasukkan koper-koper kedalam bagasi mobilnya.
"Ajaklah shanum masuk kak. Hari mulai panas."ucap Martin. Meski ragu dan takut, Asya tak punya pilihan lain. Ia juga sangat kawatir dengan bayinya yang baru lahir itu.
.
.
Sepanjang jalan pulang Asya hanya diam begitupun dengan Martin hingha setelah perjalanan beberapa menit mereka tiba dirumah Alwi.
bik Surti terlihat keluar dan menyambut kedatangan Asya.
melihat Tuan mudanya dulu bik surti segera menyapa. "Tuan Martin.."
"bik surti.. Apa kabar ??" Sapa Martin balik.
"Baik sekali Tuan.. Kapan pulangnya ?? Masya Allah, Tuan sudah dewasa sekali.."Balas Bik surti.
Martin hanya menggaruk kepalanya hdengan tersenyum seraya kembali mengeluarkan koper-koper milik Asya.
"Sini..sini bibi bantu."Bik surti segera memasukkan dua koper sekaligus.
"Martin bantu juga bik. Mana bibi bisa bawa 4 koper sekaligus.."Canda Martin hingga menimbulkan gelak tawa bik Surti.
.
.
Setelah memasukkan koper-koper, dan tak lupa membuatkan minum untuk Martin, bik surti beralih pada bayi shanum.
"Nyonya temani tuan martin saja. Saya tidurkan nona kecil." ucap bik surti.
"Terima kasih ya bik.."Asya segera memutar tubuhnya untuk keluar.
Saat tiba diruang tamu terlihat Martin hendak.keluar, segera pula Asya mencegah adik iparnya itu. "Martin tunggu !!"
Martin pun menghentikan langkahnya. "Iya kak ??"
"Minumanmu belum kau minum ?? Kau mau kemana ??"Tanya asya
"Aku takut kakak tidak nyaman ada aku disini."Balas Martin jujur.
Asya membuang pelan nafasnya lalu mendekati Martin. "Maaf ya, jika sikapku membuatmu berfikir seperti itu."
"Aku mengerti dengan kondisi dan situasi kakak."Timpal Martin
"duduklah dulu."Ajak Asya. Martin menurut, ia segera duduk dihadapan Asya.
"Martin. Terima kasih atas bantuanmu. Sejak dirumah mama hingga tadi. Dalam keluarga kita hanya kau yang tau seperti apa rumah tanggaku dengan kakakmu, aku mohon rahasiakan semua ini dari mama dan papa ya.. Aku tidak mau membebani mereka dengan semua ini."Tutur Asya dengan jelas.
"Lalu kakak akan bertahan sampai kapan dengan sikap kak Alwi yang seperti itu ??"Celetuk Martin dengan tegas.
Asya membisu. Ia pun segera menunduk guna menyembunyikan wajah sedihnya.
.
.
kenapa masih 1 thn
Selamat buat Asya smoga mendapat kebahagiaan di Chicago.dan berjodoh dg laki laki baik macam Mike.😘😘