NovelToon NovelToon
Pengantin Pengganti

Pengantin Pengganti

Status: sedang berlangsung
Genre:Pengantin Pengganti
Popularitas:107.5k
Nilai: 4.6
Nama Author: Darellia

Menjelang hari pernikahan Belinda astari harus menerima kenyataan pahit. Calon suaminya Sulthan ardanu yudha menghilang, seperti sudah menduga ini akan terjadi Belinda bisa tegar tapi tidak dengan orang-orang yang dia sayangi. Umi Maryam calon ibu mertua yang sangat menyayangi nya dan ayahnya harus di larikan ke rumah sakit karena shock dengan berita menghilangnya Danu. Saat dia berusaha tegar menghadapi kenyataan tiba-tiba Sulthan Anggara yudha melamar siap menggantikan posisi Danu. Belinda ragu, apakah dia harus menerima atau menolak lamaran adik dari calon suaminya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Darellia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kecelakaan

Sakit hati bisa membuat orang melakukan apa saja tanpa berfikir sebab akibat. 

Indira menghubungi max, mereka bertemu di sebuah coffeeshop. Selama ini Indira selalu bilang pada Angga bahwa mereka hanya teman. Kenyataannya, mereka sangat dekat lebih dari teman. 

"Ada apa lagi?" Tanya max menggenggam hangat tangan Indira. 

Indira mendengus kasar "Angga mengabaikan aku lagi, dan aku ga rela…"

"Sudah ada aku yang selalu ada buat kamu Dira,"

"Tapi, max kamu tahu kan Indira tidak pernah menerima kekalahan!"

"Baiklah aku akan membantumu mendapatkan kemenangan itu," Max meraih Indira dalam pelukannya. 

Di kantor, Angga yang sedang mempersiapkan kunjungan proyek di panggil oleh atasannya, berjalan di Koridor menuju ruang atasannya Angga bertemu dengan Rosa, melihat  Angga berjalan ke arah ruangan atasannya terlihat seringai licik dari Rosa. 

Sekertaris pak Barata segera mempersilahkan Angga masuk. Angga duduk di sofa berseberangan dengan pak Barata. 

"Angga, saya sudah mendengar apa yang terjadi antara kamu dan anak saya, saya benar-benar tidak menyangka ternyata kamu pecundang meninggalkan Indira begitu saja dan memilih wanita kampung! Padahal saya sudah memberi pekerjaan dan posisi yang bagus untuk kamu, tapi kamu benar-benar tidak tahu diri!" Ujar pak Barata. 

Angga membuang nafas kasar, sudah menduga cepat atau lambat ini akan terjadi. 

"Maaf Pak, tapi saya dan Indira sudah putus satu bulan yang lalu. Bahkan, putri bapak yang meminta. Saya, sudah sering memberi Dira kesempatan tapi Dira selalu mempermainkan saya," 

Pak Barata tertawa terbahak mendengar penjelasan Angga "kamu, jangan munafik kalau bukan karena anak saya menyukai mu tidak mungkin karirmu melesat anak kemarin sore belagu. Kamu sengaja memutuskan hubungan sepihak dan beralasan Indira yang salah!"

"Terserah bapak saya sudah mengatakan yang sesungguhnya dan saya bekerja sampai di titik ini juga dengan kerja keras, saya selalu berusaha profesional dalam bekerja. Selama ini banyak klien yang menyukai hasil desain saya. Apakah kedekatan saya dengan Indira bisa membuat klien menyukai hasil kerja saya!" Tegas Angga. 

Mendapat hinaan seperti itu membuat angga sangat marah, sebisa mungkin dia tahan emosinya bagaimanapun pak Barata adalah atasannya. 

"Maaf, saya rasa percakapan kita sudah selesai pak saya harus segera melakukan kunjungan proyek dengan tim, mereka sudah menunggu, permisi," Angga melangkah keluar dengan hati yang tak karuan, mendapatkan perlakuan seperti itu siapa yang tidak sakit hati. 

Pak Barata menganggap Angga begitu angkuh, meskipun tidak di pungkiri hasil pekerjaan Angga memng sangat bagus banyak klien penting yang menyukai hasil rancangannya. Tapi, pak Barata terlalu gengsi untuk mengakui itu. 

Sepanjang perjalanan ke proyek Angga hanya diam, Roman menyadari ada yang berbeda dengan sahabatnya. 

"Nantilah aku tanya, ga mungkin dia mau menjawaab saat banyak orang pasti ada hubungannya dengan Indira," Monolog Roman dalam hati. 

Proyek pembangunan apartemen mewah di kerjakan oleh Barata building merupakan salah satu proyek kebanggaan pak Barata, desain rancangan Arsitek Anggara yudha dengan konsep klasik langsung di setujui oleh klien, tapi dengan angkuhnya pak Barata tidak pernah mengakui hal tersebut. 

Sampai di lokasi, tim Angga terdiri dari beberapa orang termasuk beberapa anak magang langsung menuju lapangan untuk meninjau perkembangan pembangunan. 

Saat berada di lantai lima, beberapa pekerja mengeluhkan banyaknya kendala. Harusnya, itu adalah tugas roman selaku penanggung jawab pelaksana tapi salah satu mandor justru ngotot meminta angga yang melihatnya saat Roman dibuat sibuk di sisi lain bangunan. 

"Lihat sebelah sini pak, ini apa sudah sesuai, kalo dari sini memang tidak terlalu nampak, coba kita agak kepinggir!" Ajak sang mandor. 

Tanpa curiga Angga mengikuti langkah mandor tersebut menuju pinggir bangunan. 

Saat sampai di pagar pembatas, mandor berusaha menunjukkan masalah yang di maksud saat sampai di pinggir pak mandor terpeleset dan jatuh menarik tubuh Angga. 

Pak mandor berhasil berpegangan pada besi pembatas yang roboh tapi Angga lolos ke bawah, saat berada di lantai dua Angga berhasil menggapai besi yang di pakai pekerja di sisi luar bangunan. 

Suasana menjadi kacau, teriakan para pekerja membuat tim Angga yang di buat sibuk oleh pekerja lain segera berlari ke arah sumber masalah. Mereka panik melihat Angga bergelantungan di lantai dua. 

Para pekerja berusah membuat tumpuan agar saat Angga terjatuh tidak langsung ke lantai cor, Roman berusaha menolong dari lantai dua.

"Ga, lo bisa gapai tali ini?" Roman berusaha melempar tali. 

Saat Angga berusaha untuk menggapai tali yang di lempar oleh Roman dari atas tiba-tiba kayu balok ukuran lumayan besar jatuh dan menimpa lengan Angga yang berusaha menggapai tali tersebut. Naas, Angga terjatuh. Jauh di gedung seberang sesorang terlihat tertawa puas melihat kejadian tersebut. 

"Aku masih berbaik hati tidak membuatmu jatuh dari lantai paling atas," Ujarnya dengan senyum kemenangan. 

Belinda sedang berada di kantor Adit, karena opa Adit ingin bertemu. Saat sedang ngobrol serius handphone Belinda terus berkedip-kedip tanda ada beberapa kali panggilan masuk. Namun, sang empunya tak menyadari. 

"Bel, handphone lo kali penting angkat aja," Aditama mengingatkan. 

"Mungkin suaminya sudah kangen, minta jatah," Seloroh Opa Adit. 

Yang di goda hanya tersenyum malu-malu meong, kening Belinda berkerut melihat banyak panggilan dari nomor suaminya. 

"Ya, di rumah sakit mana?" Tanpa panjang lebar Belinda langsung berlari menyambar tasnya bahkan lupa berpamitan pada Opa dan juga Aditama. 

Aditama yang melihat sahabatnya terburu-buru segera mengikutinya, sejenak berpamitan pada sang kakek Adit berlari menyusul Belinda. 

"Gue anter, kemana?"

"Rumah sakit Hasanah, Angga kecelakaan di proyek," Terlihat raut cemas di wajah manis Belinda. 

Kemacetan ibukota benar-benar menguras emosi Belinda yang ingin cepat sampai, sepanjang perjalanan Adit yang terbiasa menghadapi omelan Belinda hanya bisa mengelus dada sepanjang perjalanan. 

Setelah hampir satu jam perjalanan akhirnya mereka sampai, sebenarnya jarak kantor Adit dan rumah sakit tempat Angga di rrawat tidak terlalu jauh. 

Sampai di depan UGD Belinda yang tak sabar buru-buru turun bahkan mobil Adit belum benar-benar berhenti. Adit hanya bisa geleng  kepala melihat sahabatnya. 

Roman yang melihat kedatangan Belinda langsung mengarahkan ke arah brankar tempat Angga. Indira yang sedang berdiri di sisi brankar pun di dorongnya untuk menyingkir. Untung Roman dengan sigap menangkap Indira kalau tidak dia pasti sudah terjengkang. 

"Angga, mana yang sakit?" Tanya Belinda sambil memindai seluruh tubuh suaminya.

Mendengar suara Belinda Angga segera membuka matanya, daritadi dia pura-pura tidur untuk menghindari Indira yang entah tau darimana tiba-tiba sudah berada di rumah sakit. 

"Aku baik-baik saja saja hanya sedikit ngilu nanti kalo kamu pijitin tiap malam juga cepet sembuh," Seloroh Angga yang masih bisa bercanda untuk menghibur istrinya. 

Belinda hanya berdecak mendengar gombalan suaminya. 

"Roman boleh minta tolong, untuk ruang perawatan aku minta yang VVIP, Angga butuh ketenangan dan jauh dari gangguan kuman penyakit agar cepat sembuh," Pinta Belinda dengan tatapan melotot ke arah Indira. 

Mendengar ucapan Belinda, Indira merasa tersinggung hendak menyerang Belinda lagi-lagi dengan sigap Roman segera menangkap lengan Indira membawa nya keluar. 

1
Uus Bhawellnya Enamsembilan
bagussd
Tri Warsiti
Buruk
Al Ghifari
bagus banget crtnya mana lanjutnya
Uus Bhawellnya Enamsembilan: tak lanjut lagi ya thor
total 1 replies
Agung Curvanord
mn ke lanjutan nya
Agung Curvanord
/Rose/di tunggu kelanjutannya...
Marya Dina
mmg ini sekuel dr crita apa ya thor
Tri Setyaningrum
semoga cepat di selamatkan kak
Bilqies
diem dulu Napa...
dari tadi nerocos mulu
Bilqies
anjaaayyy...
jadi penasaran niih gantengnya kek apa sih Angga ini kok di samain sama Lee min ho🤔🤔
Bilqies
aku pegang ucapanmu Angga...
awas sampai kau berulah
Bilqies
bagus Belinda yang tegas jangan mau di rendahkan lagi oleh keluarga Danu
Bilqies
aku mampir Thor...
Bilqies
aku mampir Thor...
mampir juga di karya ku yaa ..
mohon di baca dengan benar tolong jangan di skip....jangan boom like yaa 🙏
Julik Rini
lanjut
Agung Curvanord
Biasa
Agung Curvanord
Kecewa
nenek chika
katanya dah tamat ko berhenti ya
veetachaz
plot twist sekali....
Bilqies
salam kenal Thor, aku mampir niih

saling dukung yukk, jangan lupa yaa mampir juga di karya ku /Smile/
budak jambi
semoga ank indira cact jg biar malu.trus bkn ank dr angga yp dr max...biar rasain t indira punya ank cact.sdh tinggal kn indira dn pp ny mm.cr kebahagian mm seperti kt arga
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!