TERJEBAK DENGAN SANG CASANOVA

Sesampai nya di kamar mandi, Arsen menuntaskan hasrat nya yang tertunda dibawah guyuran air shower, la memejamkan mata nya, lalu membayangkan betapa legit nya kewanitaan Nayra bila ia memasuki nya, bahkan jari nya yang tidak ada apa-apa nya ketimbang milik nya tidak dapat menerobos lubang sempit itu.

Memikirkan itu membuat milik nya semakin berdenyut dan mengeras. Sungguh betapa ia terlena akan tubuh Nayra yang mampu memporak-porandakan isi kepala nya. Bahkan tubuh Nayra kalah jauh dari tubuh model profesional. Namun Tubuh Nayra serasa dirancang khusus untuk diri nya dan membuat ia tidak bisa mengendalikan diri saat di dekat Nayra.

Tubuh Nayra sangat memanjakan mata nya yang telah menyaksikan dari ujung kepala hingga ujung kaki Nayra. Tubuh Nayra yang kecil namün memiliki bagian yang begitu sempura di dada, pinggul hingga kewanitaan Nayra

"Ahhhgh!.. shitt.!!" desahan nya, Arsen semangkin kencang menggerakkan tangan nya maju mundur di area milik nya. Kepala nya mendongak ke atas dan mata nya semakin terpejam di saat gelombang kenikmatan itu mulai mendekat.

"Ahhhh... Ahhhh... Ahhhh.!!"

Desahan Arsen setelah berhasil menumpahkan cairan nya. Arsen masih menikmati pelepasan nya dengan membayangkan wajah Nayra mendesah saat di Kungkungan nya.

Setelah merasa cukup Arsen mematikan air shower, lalu ia berjalan meraih anggur yang ada di sisi kamar mandi, lalu ia berjalan menuju Bathtub. Seperti nya ia harus memikirkan semua nya.

Sesampai nya di bathtub, air hangat sudah terisi Arsen pun merendam seluruh badan nya, hanya menyisakan kepala nya yang tidak terendam air dari bathtub. musik secara otomatis menyala agar membuat tubuh lebih rileks dengan ditemani musik. Arsen meraih anggur tersebut, lalu ia menyesap anggur itu, sekali-kali ia mengguncang minuman nya dan mata nya menatap lurus kedepan.

Entah apa yang sedang dipikirkan nya.

"Seperti nya aku harus menyudahi Honeymoon ini, sebelum ini semakin jauh,!!" Gumam nya.

la tidak bisa menebak perasaan apa yang ia rasakan kepada Nayra, jadi sebelum ia mendapatkan jawaban itu, ia akan menyudahi semua nya, dengan cara menjauhkan diri dari Nayra. Sungguh ia selalu lepas kendali saat di dekat tubuh Nayra. Dengan kesadaran yang ia miliki, akhir nya ia memutuskan untuk menyudahi Honeymoon ini.

Sedangkan disisi lain dimana Nayra saat ini. Semenjak ia ditinggalkan begitu saja oleh Arsen, ia memiliki pikiran negatif terhadap Arsen. Ia berfikir Arsen meninggalkan nya begitu saja, karena Arsen sudah puas menikmati tubuh nya.

la ditinggalkan saat diri nya merasa terbang, lalu terhempas kedasar secara paksa. Dengan berlinangan air mata Nayra bangkit dari atas ranjang, lalu ia mengenakan kembali pakaian nya. Setelah itu ia membaringkan tubuh nya di atas Sofa.

Sungguh rasa nya ia ingin mengrutuki kebodohan nya, berkali-kali ia sudah merutuki kebodohan nya, tapi ia tidak pernah bisa berbuat apa-apa jika sentuhan Arsen mampu menghipnotis nya.

"Hampir saja, tapi yang tadi itu luar biasa,!!" batin Nayra. Setelah itu Nayra memutuskan untuk tidur dan tak lama Nayra pun terlelap.

Arsen sudah selesai dengan acara mandi nya. Lalu ia keluar dari kamar mandi dengan wajah yang sudah fresh dan rambut yang basah. la melihat Nayra yang sudah tidur di atas sofa.

"Hmmm... seharus nya memang begini" ucap Arsen pelan.

Arsen perlahan pergi menuju balkon kamar nya, lalu ia mengambil sebatang rokok dari saku nya, setelah itu ia menyalakan rokok itu dan mengisap nya. Di hembuskan nya asap nya ke atas. Arsen bukanlah perokok aktif, ia hanya sesekali mengisap nya jika ia sedang ingin saja.

Setelah merasa cukup dengan sebatang rokok tersebut, ia mengambil handphone nya.

Drtt... Drtt.. Drtt..

"Hallo, selamat malam Tuan, ada yang perlu saya bantu??" Tanya seorang dari balik Telpon, begitu telpon nya tersambung.

"Yah!... kau urus kepulangan ku besok," sahut Arsen kepada orang diseberang sana.

"Lalu bagaimana dengan Nyonya Besar nanti tuan,?jika tuan pulang dari honeymoon belum mencapai satu Minggu,?" ucap orang itu.

"Kalau soal itu, biar aku yang mengurus nya setelah tiba disana." ucap Arsen dengan mantap.

"Baik Tuan," ucap orang tersebut.

Arsen mengakhiri sambungan telpon nya secara sepihak, setelah tidak ada lagi yang mau ia perintahkan. Arsen akhir nya memutuskan jika ia ingin mengakhiri Honeymoon ini, sebelum semua nya terjadi dan lepas kendali.

Arsen pergi dari balkon kamar, setelah itu ia menuju ranjang, dan membaringkan tubuh nya disana dan dia pun menyusul Nayra ke alam mimpi.

       🌷🌷🌷

Malam panjang pun telah berlalu, kini sudah berganti dengan pagi hari yang cerah.

Nayra terbagun dari tidur nya, ia mendudukkan perlahan tubuh nya di atas sofa dan mata Nayra beralih ke ranjang, ia melihat Arsen masih tertidur memunggungi diri nya.

Nayra menatap punggung Arsen dengan tatapan tidak bisa diartikan, mungkin ia merasa kecewa karena di tinggalkan begitu saja, saat ia mulai melayang, Nayra pun bangkit dari atas sofa, lalu ia mengambil pakaian santai yang ia beli kemarin di mall saat bersama Arsen.

Nayra pun memasuki kamar mandi. Perlahan-lahan ia membuka pakaian nya, setelah pakaian nya terlepas, ia begitu terkejut saat melihat pantulan diri nya di cermin, seluruh tubuh nya banyak bekas ciuman yang di tinggalkan Arsen, ia sudah mirip seperti macan tutul.

"Pantas saja kau pergi begitu saja, setelah kau puas mengisap seluruh tubuh ku," gumam nya.

Nayra bahkan melihat bekas kissmark ada di selangkangan nya lebih dari lima titik.

"Apakah aku sudah seperti jalang bagi nya,? bahkan setelah ia menikmati semua nya yang ada pada tubuh ku. ia seperti biasa saja, macam tidak ada yang ia lakukan dengan ku tadi malam, "lirih nya.

Nayra membuang nafas nya kasar, sungguh ia tidak bisa menebak sikap Arsen sebenar nya. Nayra merasa pegal di tubuh nya, ia pun memutuskan untuk berendam dengan air hangat di bathtub saja. Agar pikiran nya jernih kembali dan tubuh nya menjadi rileks.

Ting... Nong....

Suara bell berbunyi. Arsen yang sedang tidur harus terganggu dengan suara bell kamar nya. a bangkit dan setengah duduk diatas ranjang, ia melihat jam sudah pukul 08:15 pagi. Arsen beranjak dari atas ranjang dan berjalan menuju pintu.

Ceklek..

Seorang pelayan sedang berdiri sambil memegang troli makanan.

"Permisi Tuan, ini serapan Anda dan nyonya,!!" Ucap pelayan tersebut.

"Masuklah," kata nya. Sang pelayan pun memasuki kamar Arsen dengan mendorong troli makanan.

"Letakkan saja di atas meja yang di pinggir kolam," perintah Arsen.

"Baik Tuan." Sang pelayan meletakkan makanan di atas meja, lalu ia meninggalkan kamar Arsen.

Ceklek...

Pintu kamar mandi terbuka, Nayra baru saja selesai mandi, dan menggunakan dress simpel berwarna coklat. la berjalan perlahan menjauhi kamar mandi, saat beberapa langkah, ia dikejutkan dengan suara bariton Arsen.

"Bersiaplah, kemas semua pakaian mu, kita akan pulang hari ini. Dan perhiasan mu yang kemarin, berada di atas meja rias mu," ucap Arsen dengan suara dingin serta wajah yang datar, lalu pergi begitu saja tanpa mendengarkan sepatah kata pun dari Nayra.

Setelah kepergian Arsen, Nayra mengerenyitkan dahi nya, ia tidak mengerti kenapa Arsen tiba-tiba berubah menjadi lebih dingin.

la juga Heran kenapa harus pulang, sementara ia baru dua hari berada di Paris, sisa empat hari lagi seharus nya ia berada di Paris. Nayra berjalan kearah meja rías nya, ia melihat paper bag perhiasan yang ia beli kemarin bersama Arsen di mall.

la jadi tidak semangat memakai perhiasan Set itu. Akhir nya ia meraih kotak kecil yang berisikan cincin berlian, ia melingkarkan cincin berlian itu di jari tengah nya.

"Ini sangat indah, setidak aku sudah membeli sesuatu disini, harga nya pun tidak main-main," gumam Nayra.

Setelah itu ia bangkit dari duduk nya, Nayra pun menyusun barang-barang nya kembali kedalam koper. la juga memasukkan perhiasan nya ke dalam koper. Setelah beberapa saat akhir nya Nayra selesai menyusun semua barang nya, lalu ia pergi kemeja yang sudah terhidang serapan pagi nya.

la duduk di meja yang ada di sisi kolam sambil memandang untuk terakhir kali nya kota Paris. Ia meraih secangkir Teh, lalu ia menyesap nya secara perlahan-lahan.

Tap...

Tap...

Tap...

Terdengar suara langkah kaki seseorang, Nayra sudah bisa menebak siapa itu, karena di kamar itu cuman ada diri nya dan Arsen.

Arsen melangkahkan kaki nya ke arah Nayra yang sedang menikmati serapan nya. Arsen meraih kursi yang ada di hadapan Nayra, lalu ia duduk meraih kopi nya tanpa bicara apa pun kepada Nayra.

"Suamiku, bukan kah kita harus nya pulang setelah empat hari lagi,?" tanya Nayra.

"Yah... Tapi kita sudahi saja, menghabiskan waktu empat hari lagi disini bersamamu sangat membosankan," sahut Arsen santai tanpa menoleh ke arah Nayra.

"Apa membosankan kata nya,? setelah apa yang ia perbuat kepadaku tadi malam, "batin nya sambil merasakan sesak didada nya.

"Kenapa kau bicara seperti itu suamiku,? bukankah honeymoon ini mama yang menyiapkan nya, dan kita harus kesini bukan atas kemauan ku,?" tanya Nayra lagi.

"Yah... memang ini mama saya yang menyiapkan nya semua. Tapi kau menikmati nya bukan,?" sahut Arsen dingin dengan wajah tetap datar.

"Karena Saya tidak menikmati Honeymoon ini, jadi kita harus pulang. Dan ingat, Saya adalah Atasanmu, semua nya Saya yang memutuskan, termasuk kau jangan memanggil Saya lagi dengan sebutan suami ku. Panggil aku dengan benar seperti sebelum nya," ucap Arsen santai.

"Hahahaha....." Nayra tertawa mendengar ucapan Arsen itu. Tapi kenyataan nya dia merasa dihina oleh Arsen.

Bagai mana tidak, baru dua hari ia dan Arsen berada di Paris, Arsen sudah berlaku sok manis, bahkan Arsen sok romantis. Dan hasil nya ia masuk kedalam permainan Arsen, hingga Arsen berhasil mencicipi tubuh nya. Sungguh ia tertawa atas apa yang telah ia lalui selama di Paris.

"Anda sangat lucu sekali Tuan, Anda ternyata sangat pandai melakukan drama. Anda meminta saya memanggil anda seperti sebelum nya, setelah saya berhasil masuk ke perangkap Anda. Anda begitu menikmati tubuh saya, setelah rasa puas dan hasrat anda terpenuhi, anda kembali ke sifat asli anda lagi. Waw... Sungguh sangat luar biasa," ucap Nayra dengan tertawa kecut nya.

"Oh yah... Apakah tubuh saya begitu nikmat Tuan,? Apakah anda merasakan perbedaan nya dengan jalang anda yang di pesawat,?" tanya nya.

Sungguh sebenar nya hati Nayra saat ini merasakan sesak didada nya, bahkan mata nya hampir berkaca-kaca. la sungguh telah menaruh perasaan terhadap Arsen, ternyata Arsen hanya sedang mempermainkan perasaan nya.

"Jelas Saya merasakan perbedaan nya, Kau tidak nikmat sama sekali, Kau begitu kaku dan tidak mengerti seperti apa yang harus nya kau lakukan saat bercinta. Berbeda dengan pramugari itu, ia tau cara nya memuaskan saya tanpa harus Saya perintahkan." ucap Arsen membandingkan Nayra dengan pramugari waktu itu, padahal Arsen menyukai tubuh Nayra yang terlihat berbeda dari yang lain.

"Jadi saya rasa sudah cukup untuk dua hari disini, saya hanya membuang-buang waktu berharga saya disini bersamamu," sambung Arsen lagi.

Deg......

\*

Bersambung.................