Kisah seorang mahasiswi tingkat akhir yang cantik, pintar dan cuek dengan CEO tampan, dingin dan tegas namun prilakunya yang Absurd.
Alexandra Rose berusia 23 tahun merupakan anak yatim piatu yang berstatus sebagai mahasiswi tingkat akhir di Universitas ternama melalui jalur beasiswa dengan kepintarannya dan bekerja sebagai kasir di minimarket untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari.
Dean Anderson berusia 30 tahun menjadi pria dingin setelah ditinggal menikah kekasih masa kecilnya Angela Cruz. Dean bekerja sebagai CEO di perusahaan keluarga. Ayahnya memaksa Dean untuk segera menikah dan memberikan cucu sebagai generasi penerus keluarganya. Namun Dean tidak berkeinginan untuk menikah karena tidak mudah baginya dekat dengan wanita dan kebanyakan wanita yang mendekatinya hanya menginginkan kekayaannya.
Bagaimana serunya pertemuan antara Alex dan Dean, serta orang-orang baru yang membuat hidupnya berwarna. ikuti kisah selanjutnya. Happy reading... v(°∆°)v
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Autumn Sakura, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Long Vacation
Cahaya mentari menyinari ruangan kamar yang berada di lantai tertinggi gedung hotel paling besar di negara Swiss.
Alex membuka matanya perlahan dan mengedipkan matanya mengumpulkan nyawanya.
Dia masih tidak percaya bisa bangun di pagi hari yang cerah di negara yang pernah menjadi impiannya untuk dikunjungi.
Namun ada yang aneh, saat Alex tiba-tiba merasa kehangatan yang belum pernah dirasakannya selama ini.
Ada seseorang yang memeluk tubuhnya erat dari belakang, melingkarkan tangannya di perut Alex dan mendekapnya hingga tubuh mereka saling menempel.
Alex bingung jika dia langsung bangun, maka sang empunya tangan pin akan bangun dan suasana menjadi canggung.
Perlahan Alex mengangkat tangan yang memeluknya, namun pemilik tangan itu malah semakin mengeratkan pelukannya.
Alex mulai mengingat kejadian semalam, mengapa mereka berakhir tidur satu ranjang.
...****************...
_____Flashback ON____
Alex mendengar suara menangis dan rintihan seseorang tadi malam.
"Mommy, mommy.... don't go, please. Don't leave me alone. I'm scared." Dean mengigau dalam tidurnya.
Karena penasaran, Alex pun mengetuk pintu kamar bosnya, namun tidak ada sahutan. Tapi suara seseorang menangis terdengar, Alex memberanikan diri untuk masuk ke dalam kamar Dean san menghampiri ranjang Dean.
Alex berusaha membangunkan Dean dengan menepuk-nepuk lengan Dean. Namun Dean menarik lengan Alex sehingga Alex berada dalam pelukannya, Alex yang berusaha memberontak kesulitan karena tenaga Dean yang lebih besar.
Akhirnya Alex pasrah membiarkan dirinya dipeluk oleh bosnya, karena berharap dengan dirinya berada dalam pelukan, bosnya berhenti mengigau dan menangis.
Namun karena rasa kantuk dan lelah yang sangat mendera, akhirnya Alex tidak kuat menahan kantuknya dan tertidur pulas dalam pelukan bosnya.
_____Flashback OFF_____
Alex pun berusaha keras melepaskan pelukan Dean dan bangun dari ranjang bosnya sebelum bosnya terbangun. Tapi usahanya sia-sia, bosnya terbangun karena merasa terganggu dengan gerakan berlebihan dari Alex.
"Hei, apa yang kamu lakukan? Kamu mengganggu tidurku." Dean terbangun, namun tangannya masih memeluk dan mengelus-elus perut Alex.
"Tuan Dean yang terhormat, anda memeluk saya semalaman, saya hanya berusaha melepaskan diri dari pelukan anda karena ini sudah pagi dan ini semua tidak pantas, anda memaksa saya masuk dalam pelukan anda dan tidak mau melepaskannya." jawab Alex marah
"Apa kamu bilang? Aku memelukmu? Hei kamu yang sengaja menyerahkan tubuhmu untuk aku peluk, beruntunglah kamu, karena semalam aku menahan diri untuk tidak melakukan hal yang lebih jauh." Dean malah menggerakkan tangannya dan hampir menyentuh bagian sensitif dari tubuh Alex.
"Dasar Tuan Gila, selalu saja tidak mau disalahkan." Gumam Alex pelan.
"Saya mohon lepaskan Tuan." pinta Alex memelas karena tangan Dean memeluknya dengan sangat erat.
"Baik, saya lepaskan ya." Tangan Dean yang sedang memeluk Alex akan melepas kaos yang Alex pakai.
Karena terkejut dan kesal dengan yang bosnya lakukan, tangan Alex langsung menyikut perut Dean dan mencubit lengan yang sedang berusaha melepas kaosnya.
"Awwww.... Teriak Dean kesakitan. Dasar wanita barbar, awas kamu ya lain kali bukan hanya dipeluk tapi aku akan melahap mu." Ancam Dean karena kesal
Alex pun berlari menuju kamarnya dan buru-buru menguncinya, agar bosnya tidak mengejarnya.
Dean yang merasa senang karena punya seseorang yang bisa menghangatkan hatinya, tersenyum bahagia.
Mereka berdua langsung membersihkan diri di kamar mandinya masing-masing.
Tak lama kemudian mereka sudah siap dengan pakaian santainya, Dean memakai celana panjang santai berwarna hitam, kaos hitam dan mantel warna coklat muda.
Sedangkan Alex memakai celana selutut dan kaos oversize serta mantel berwarna abu.
"Ayo, kita sarapan di restoran hotel ini, kemudian kita jalan-jalan." ajak Dean kepada Alex.
"Okey."
Alex masih dalam mode kesal, baru kali ini ada pria yang menyentuh tubuhnya bahkan pernah mencium bibirnya sehingga tidak mau banyak bicara pada Dean, namun kalau urusan perut apalagi diajak jalan-jalan pastilah dia tidak akan menolak.
Dean mengajak Alex ke daerah pegunungan untuk makan dan menikmati long vacation di negara Swiss.
Begitu sampai di lokasi, mereka langsung menuju restoran untuk mengisi perut yang sedari pagi belum terisi.
Setelah selesai makan, mereka langsung menaiki wahana kereta gantung untuk menikmati pemandangan dari atas.
"Wah... pemandangan yang sangat luar biasa indah sekali..." Alex yang merasa takjub dengan indahnya pemandangan kota Swiss menganga dengan mulut terbuka.
"Kau ini seperti anak kecil yang baru pertama kali diajak jalan-jalan." ejek Dean
"Memang benar, ini pertama kalinya saya jalan-jalan ke luar negeri dan ini pun pertama kalinya saya naik kereta gantung."
"Terima kasih banyak Tuan, sudah memberikan pengalaman baru buat saya."
"Kau berhutang banyak padaku. Karena aku sudah membuatmu bisa liburan seperti ini."
"Apa anda bilang, jadi perjalanan yang kita lakukan ini saya harus bayar Tuan?" Muka Alex mendadak merah karena terkejut dengan ucapan Dean
"Hei, aku hanya bercanda. Kamu terlalu menganggap candaan ku itu serius. Relax Alex, kamu sebagai wanita terlalu kaku."
"Apa kamu memiliki kekasih?" tanya Dean
"Tidak." jawab Alex
"Apa kamu pernah berhubungan dengan pria sebagai kekasih?"
"Tidak Tuan, saya tidak tertarik terhadap hubungan seperti itu, terlalu membuang-buang waktu dan perasaan."
"Jadi selama ini kamu belum pernah berhubungan dengan pria manapun?" tanya Dean penasaran.
"Iya Tuan, saya tidak pernah memiliki hubungan khusus dengan pria manapun."
"Ciuman dan pelukan kemarin, apakah itu yang pertama kali bagimu?" tanya Dean sambil tersenyum mengejek.
"Hah, anda ini sudah seperti wartawan. Sepertinya itu privasi saya, anda tidak perlu tahu." jawab Alex semakin kesal.
Dean tiba-tiba mencondongkan tubuhnya ke arah Alex dan menarik tengkuk kepala Alex tanpa aba-aba langsung mencium dan ******* bibir ranum Alex dengan pelan.
Alex yang terkejut melotot melihat yang dilakukan oleh Dean, berusaha memukul-mukul dada Dean agar berhenti.
Namun Dean semakin lama mencium Alex dengan sesekali melepas untuk keduanya mengambil nafas.
Alex pasrah dan berusaha untuk mencerna yang sedang mereka lakukan dan berusaha memejamkan mata dan menikmati bahkan membalas ciuman yang diberikan Dean.
Ciuman mereka terhenti setelah kereta gantung berada di tempat pemberhentiannya.
Alex yang tidak tahan karena malu, langsung menundukkan wajahnya.
Dean tersenyum melihat Alex yang malu-malu dan mengangkat dagu Alex dengan telunjuknya serta jempolnya membersihkan sisa saliva yang ada di sekitar bibir Alex.
Setelah pintu kereta gantung dibuka, Dean menggenggam tangan Alex dan mengajaknya untuk berkeliling menikmati pemandangan.
"Tuan, maaf bisakah anda melepaskan genggaman tangan anda?" pinta Alex karena merasa risih dengan yang dilakukan Dean
"Kenapa?" tanya Dean
"Maaf saya tidak ingin orang lain yang melihat kita menjadi salah paham dan berpikiran yang tidak-tidak." jawab Alex.
...----------------...
