NovelToon NovelToon
Murid Dewi Alkemis

Murid Dewi Alkemis

Status: sedang berlangsung
Genre:Murid Genius / Mengubah Takdir / Kebangkitan pecundang / Romansa
Popularitas:726.4k
Nilai: 4.5
Nama Author: Wanto Trisno 2

Mendapatkan batu roh ungu dan bertemu dengan seorang Dewi. Wan Tian yang tidak memiliki akar spiritual pun menjalani pelatihan keras dari Yang Yue, Dewi Alkemis dari batu roh ungu.

Menjadi kuat bukanlah masalah, ketika menghadapi kejamnya dunia. Bukankah ada guru seorang Dewi membantunya? Ketika mendapatkan kekuatan dan mengalahkan musuh kuat, para wanita cantik di dunia juga datang sendiri memperebutkannya.

Menjadi kultivator maupun alkemis hebat, semua dilaluinya dengan kerja keras. Jalan menuju abadi dan menjadi dewa, menginjak orang jahat, melindungi jalan kebenaran.


Tingkatan Ranah Kultivasi Manusia : Manusia Pejuang, Manusia Sakti, Manusia Luar Biasa, Tubuh Emas, Tubuh Berlian, Manusia Suci dan Manusia Tertinggi.

Tingkatan Ranah Kultivasi Abadi/Immortal : Darah Abadi, Janin Abadi, Tulang Abadi, Tubuh Abadi, Jiwa Abadi dan Setengah Dewa.

Tingkatan Ranah Kultivasi Dewa : Kelahiran Dewa, Dewa Abadi, Dewa Suci, Dewa Agung dan Dewa Tertinggi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wanto Trisno 2, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kecurigaan Su Menglan

"Mengapa ada yang kebetulan seperti ini? Wan Tian, apa kamu sudah tahu di sini ada gua?" tanya Su Menglan. Dengan wajah bingungnya, ia menatap Wan Tian dengan penuh kecurigaan.

"Apa yang kamu katakan? Aku baru pertama kali datang ke tempat ini. Jadi baru tahu. Kita hanya berusaha dan berharap. Soal hasil, serahkan saja pada takdir."

Balasan dari Wan Tian membuat Su Menglan terdiam. Tidaklah mungkin seorang anak berusia lima belas tahun itu tahu semua hal di luar desa. Sedangkan dia terlihat tidak tahu apapun. Tapi ia melihat ketenangan dalam setiap ucapan lelaki itu.

"Kamu terlihat sangat tenang, Wan Tian. Aku hanya tidak percaya, orang yang tidak memiliki akar spiritual sepertimu bahkan tidak ada rasa takut sedikitpun."

"Kak Menglan salah. Aku bukannya tidak takut apapun. Sejak dulu aku tidak bisa takut. Kematian selalu terbayang di depan mata kapanpun dan di manapun."

Wan Tian menjawab Su Menglan tanpa ragu. Memang hidupnya selalu diselimuti rasa takut dan khawatir. Kematian selalu menantinya kapanpun dan di manapun. Ia tidak bisa terus berada dalam keadaan seperti itu. Ia harus bangkit dan menjadi Wan Tian yang baru.

Sejak adanya seseorang yang percaya padanya, kini rasa takut itu perlahan menghilang. Tidak dapat dipungkiri, sang Dewi mengubah segalanya. Ia tidak lagi kesepian dan hidupnya kini lebih baik dan merasa dibutuhkan.

Tersenyum? Yah, saat ini senyuman Wan Tian lebih sering dari biasanya. Wajahnya yang dulu kotor dan penuh dengan keringat kotor, kini sudah lebih bersih dan bersinar. Kini tidak ada lagi orang yang menyiksa dan membuatnya bekerja setiap hari.

Saat hidup menjadi lebih baik, maka masa lalu tidak ada lagi. Tidak untuk kembali pada hidupnya yang lalu. Di mana selalu mengalami penindasan dan kekejaman dari orang-orang desa.

Setelah menemukan gua, keduanya masuk dengan perlahan. Banyak sarang laba-laba yang menutup pintu gua. Su Menglan membuat jalan dengan menebasnya menggunakan pedang. Setelah pedang itu digunakan, pedangnya penuh dengan jaring laba-laba yang lengket. Membuatnya kesal menyesal. Seharusnya ia memakai ranting kering untuk menghilangkan sarang laba-laba.

"Ah, sial. Gara-gara sarang laba-laba sialan ini, pedangku penuh dengan jaring laba-laba. Menjijikan," kesal Su Menglan.

Mereka masuk ke dalam gua dan membawa perbekalan di tangan. Hari akan segera gelap dan akan turun hujan. Selama berada di gua kosong, mereka bisa bermalam dan berteduh.

Wan Tian mengumpulkan semua ranting pohon yang akan dibawa ke dalam gua. Sebelum benar-benar hujan dan gelap, mereka memasuki gua dan memeriksa apalah ada hewan buas atau makhluk lain yang berada di dalamnya.

"Di dalam tidak ada yang berbahaya. Kamu masuk saja ke dalam, Wan Tian," perintah Yang Yue. Setelah memeriksanya, Dewi pun sudah yakin aman.

Tanpa ragu lagi, Wan Tian semakin masuk dan tidak tahu ada di mana. Yang Yue menyuruhnya berhenti karena sudah terlalu dalam. Jika diteruskan lagi, maka akan semakin kurang oksigen. Jika kekurangan oksigen akan mempengaruhinya juga.

"Bagaimana jika kita buat api unggun di sini saja? Kurasa kita sudah berjalan cukup dalam. Tetapi tidak melihat bahaya sama sekali. Jika terlalu dalam berjalan, kita akan sulit untuk keluar." Wan Tian memberikan instruksi kepada Su Menglan. Karena perkataan sang Dewi, membuatnya memutuskan untuk membuat api unggun di sana.

Su Menglan mengangguk setuju. Ia juga merasa takut jika masuk terlalu dalam. Akan tetapi ia masih harus melindungi orang yang lemah. Itu akan menghambatnya jika menemukan sesuatu yang berbahaya.

"Aku akan memeriksa ke dalam lagi. Kamu bisa membuat api unggun di sini." Su Menglan meletakan semua persediaannya. Termasuk buruan yang disimpan dalam kantong ruang.

Semakin dalam Su Menglan masuk ke dalam, tidak ada apapun. Bahkan suara tetesan air pun tidak terdengar. Hanya suara pantulan suaranya ketika berbicara. Semakin dalam ia masuk dan semakin gelap dan tak ada tanda-tanda makhluk hidup.

"Ternyata benar kata Wan Tian. Dia bisa tahu di sini tidak ada apa-apanya, bagaimana cara dia memastikan? Tunggu dulu, kemarin saat dia masuk ke dalam gua, dia belum masuk tapi sudah tahu ada orang di dalam."

Kejadian demi kejadian sebelumnya terlalu sulit dijelaskan. Dimana Wan Tian seakan mengetahui masa depan. Akan tetapi terlihat seperti orang tidak berguna. Perasaannya menjadi kacau jika terus memikirkan anak muda tersebut.

Wan Tian membuat api unggun dan menata batu di pinggirannya. Ia sudah terbiasa membuat api unggun sendiri di tempat tinggalnya. Apalagi jika hari malam ia memasak sendiri dengan bahan-bahan seadanya. Entah itu makanan sisa atau apa, yang bisa mengganjal perutnya.

"Kamu perlu mencari daun yang lebar untuk membungkus ular itu. Ular yang ditangkap gadis itu juga memiliki efek untuk kesehatan organ dalammu. Jangan tanya apa, tapi itu juga bagus untukmu. Di luar akan segera turun hujan. Kamu bisa gunakan air hujan untuk mencuci dan memasak."

"Kalau yang itu aku sudah tahu, Dewi. Aku akan mengambil air untuk memasak nanti. Tapi memang kita tidak punya wadah untuk air."

"Coba kamu tanya pada gadis itu. Mungkin dia membawa wadah air. Kita bisa menggunakanya nanti." Yang Yue merasa dirinya lebih bodoh dari Wan Tian. Namun ia tidak memperhatikannya. Ia harus berbuat sesuatu yang lain. Memberi informasi yang umum bagi Wan Tian tidaklah berguna.

Untungnya Su Menglan cepat kembali dengan rasa penasarannya. Ia penasaran dengan Wan Tian. Mengapa anak itu tahu begitu banyak akan apa yang terjadi. Maka ia harus memastikan kebenarannya.

Namun sebelum bertanya, terlebih dahulu Wan Tian yang bertanya, "Kak Menglan, apakah kamu memiliki wadah untuk air? Mungkin nanti akan turun hujan. Kita bisa menampung airnya. Kita sudah berjalan lama tapi belum minum air sedikitpun."

"Air yah? Ah iya, kalau kamu tidak bertanya, aku sampai lupa. Aku membawa air dalam bejana. Ini adalah air yang aku dapatkan dari mata air suci di gua itu."

"Wah, ini sangat banyak. Bagaimana kamu bisa membawa air sebanyak ini?" tanya Wan Tian. Ia tidak menyangka akan melihat sesuatu yang lebih berharga daripada air hujan.

"Kenapa kamu terkejut seperti itu? Apa kamu tidak tahu aku membawa ini bersamaku?" balik tanya Su Menglan. Ia tidak bisa percaya bahwa Wan Tian akan terkejut.

"Darimana aku bisa tahu? Aku bahkan tidak tahu kalau kamu membawa semuanya. Dan bagaimana keadaan di dalam? Apakah menemukan sesuatu atau tidak? Aku hanya menebaknya saja, kuharap di sini baik-baik saja. Sebenarnya aku merasa takut di dalam ads hewan buas. Tapi melihat sarang laba-laba di depan, kurasa tidak ada hewan buas di sini."

"Karena melihat sarang laba-laba, yah?" Itu adalah alasan masuk akal karena sebelumnya Su Menglan juga kesulitan menyingkirkan sarang laba-laba itu. Karena sarang laba-laba yang sudah sangat banyak, tidak mungkin habis dilewati hewan buas.

***

1
chtiana 75
Luar biasa
dicky Lapitonung
Biasa
bang dul
jangan terlalu banyak wanita mc nya thor...nanti ceritanya jd alay
Mahayabank
...
Mahayabank
Mantaaap...Lanjuuuut lagiiee 👌👌👌
Aldo Delpierro
Luar biasa
Aldo Delpierro
Biasa
Mahayabank
koment sendiri aja .../Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Aris Baskara
Luar biasa
Mahayabank
Yaudah lanjuuuut lagiiieee 👌👌👌
Mahayabank
/Good//Good//Good//Ok//Ok//Moon//Moon/
Mahayabank
/Doge//Doge//Doge//Ok//Ok/
Mahayabank
/Good//Good//Good//Ok//Ok/
Qing shan
🤩🤩🤩🤩
Qing shan
💪💪💪💪
Mahayabank
Yaudah lanjuuuut lagiiieee 👌👌👌
Mahayabank
/Good//Good//Good//Moon//Moon/
Mahayabank
Mantaaap...Lanjuuuut lagiiee 👌👌👌
Mahayabank
/Good//Good//Good//Ok//Moon/
Mahayabank
Lumayan....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!